Cassia adalah seorang gadis periang & cantik, ia disayang oleh semua orang sampai-sampai tak ada rasa sedih & sepi yang pernah hinggap dihatinya..
Sampai suatu ketika matanya tidak dapat melihat, dosa apa yang Ia lakukan sampai mendapatkan cobaan terberat dihidupnya..
Akankah Ia dapat melihat lagi & dapatkah Ia menerima cobaan itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiaro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Setelah hampir seharian bermain dipantai aku tak menyadari kalau malam telah tiba, karena bagiku pagi siang malam sama saja karena hanya gelap yang kulihat.
"Nona malam ini kita menginap saja di pantai ini, barangkali Anda masih ingin disini!"
"Ya Nora, mungkin udara pagi dipantai juga sangat menyejukkan, tapi apakah kau sudah mempersiapkan semua perlengkapan ku Nora?"
"Tentu Nona"
"Wah... Kau memang sudah rencana yah?"
"Begitulah Nona"
"Nora kalau kupikir-pikir selama ini aku tidak pernah melihatmu tertawa atau bahkan tersenyum"
"Itu hanya pikiran Anda saja Nona, lagipula jika tidak ada yang perlu saya tertawakan jadi mengapa saya harus tertawa"
"Haiiisshhh kau ini Nora"
"Nyonya Nora kita sudah sampai di hotel" Ucap Pak Idin sambil mengemudikan mobilnya.
"Pak Idin saya akan ke lobi jadi ingat pesan saya" Ucap Nora sambil keluar dari mobil, setelah beberapa saat Nora keluar dari mobil aku bertanya pada Pak Idin.
"Pak memang pesan apa yang Nora bicarakan?" Tanyaku penasaran pada Pak Idin
"Ngg.. Pesan.. Pesan.. "
"Pesan apa Pak.. Koq jadi ragu-ragu gitu" Ucapku sambil memajukan badan ke arah depan.
"Pesannya Nyonya Nora harus jaga Nona" Ucap Pak Idin sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan melihat Cassia dari spion tengah.
"Yah masa gitu aja pesan sih Pak, lah kan emang dari dulu juga sebelum aku tidak bisa melihat memang seperti itu kan Pak!" Ucapku sambil memundurkan lagi tubuhku dan menyandar ke kursi mobil
"Iya Non" Ucap Pak Idin yang terlihat tidak leluasa dengan ucapannya.
"Oh iya Pak, kenapa Nora Bapak panggil dengan sebutan Nyonya?"
"Ng.. Itu... Karena memang Nyonya Nora mau dipanggil Nyonya"
"Oh begitu" Jawabku acuh tak acuh
"Nona, dapatkah ucapan saya cukup hanya untuk Anda saja?"
"Pak Idin kenapa, apakah ada sesuatu yang tidak bisa orang lain tahu?"
"Iya, saya ingin mengatakan ini tapi cukup hanya untuk Anda saja"
"Ada apa Pak katakan saja"
"Nona maaf sebelumnya, apakah Anda tidak mau cek ke dokter mata yang lain siapa tau mereka punya solusi"
"Tapi Nora sudah merekomendasikan dokter ini Pak"
"Saya harap Anda mau cek ke dokter lain"
"Tapi bagaimana kalau aku bilang pada Nora, apakah dia akan setuju"
"Nona saya yang akan mengantar Anda tidak perlu Nyonya Nora"
Ceklek..
"Nona saya sudah reservasi hotelnya" Ucap Nora yang masuk dan naik ke dalam mobil.
"Baiklah Nora terima kasih"
Aku memejamkan mata berfikir tentang apa yang dikatakan oleh Pak Idin, apakah aku harus ke dokter mata yang lain!
Setelah keluar dari mobil Nora menuntunku ke kamar hotel.
"Nona apakah Anda mengobrol dengan Pak Idin?"
"Tidak Nora aku hanya menutup mataku karena aku sangat lelah, kenapa Nora, apa yang ingin kau tanyakan?"
"Tidak apa-apa Nona hanya saja tadi saya terlalu lama meninggalkan Anda, saya khawatir Anda akan bosan"
Aku hanya diam tak menjawab ucapan Nora, setelah Nora membawaku ke kamar, Nora segera menyiapkan bathtub untukku berendam.
"Nona segeralah Anda mandi karena hari sudah semakin larut saya tidak mau nanti Anda masuk angin"
"Baiklah Nora, oh ya Nora tolong untuk makan malam aku mau hidangan sup, terima kasih"
"Baiklah Nona, jika ada yang Anda perlukan tolong panggil saja saya"
Segera Nora menuntunku ke kamar mandi, aku langsung berendam dalam air hangat yang sudah diberi aromatherapy.
Tubuhku berasa lebih rileks, setelah berendam aku mengambil handuk yang telah Nora siapkan disamping bathtub dan pakaian untuk tidur.
"Nora... " Panggilku tapi tak ada jawaban dari Nora
"Nora.. Nora.. " Panggilku lagi tapi tetap tak ada jawaban, kemana Nora pikirku, ah sudahlah.. Akhirnya aku meraba-raba dimana letak pintu kamar, sesampainya di pintu aku mencari ranjang atau kursi dimana aku bisa duduk, karena tempat ini begitu asing bagiku.
Duk..
"Aduhh.. " Kakiku membentur sesuatu dan saat kuraba ah... Itu ranjang.. Akhirnya aku mencoba merebahkan diriku sambil menunggu Nora datang.
"Nona Anda sudah selesai?, cepat sekali, saya kira Anda masih akan lama berendam"
"Tidak Nora aku sudah lelah dan aku ingin cepat istirahat"
"Nona makanan sudah datang, ayo saya bantu untuk makan" Lalu Nora menuntunku ke kursi dengan meja
"Terima kasih Nora" Ucapku lalu pelan-pelan aku memakan sup yang sudah Nora sediakan, setelah kenyang Nora membersihkan sisa-sisa makanan di mulutku dan setelah itu mencoba untuk merebahkan badanku.
Setelah bolak balik di tempat tidur dan aku juga belum bisa tertidur karena aku memikirkan kata-kata Pak Idin, aku merenung cukup lama dan akhirnya aku berfikir mungkin aku harus mencobanya, memeriksakan mataku dengan dokter lain, setelah lama berfikir akhirnya aku kelelahan dan tertidur.
Aku terbangun dan mengingat dimana aku berada, oh ya aku sedang di pantai, aku mencoba mengingat dimana letak kamar mandi berada karena aku tak mau membangunkan Nora.
"Nona Anda mau kemana?"
"Oh Nora kau sudah ada disini?"
"Ya Nona saya lihat Anda lelap sekali tidurnya jadi saya tidak mau membangunkan Anda" Ucap Nora dan segera Nora memegang tanganku.
"Apakah Anda mau ke kamar kecil Nona?"
"Ya Nora" Jawabku, segera Nora menuntunku ke kamar kecil
"Nora aku ingin berenang di laut!"
"Nona ini masih pagi dan dingin, Anda jangan macam-macam!"
"Apa yang macam-macam Nora, aku belum pernah berenang dilaut dan aku ingin mencobanya!"
"Baiklah-baiklah tapi tidak lama-lama Nona dan tidak boleh ditempat yang terlalu dalam" Ucap Nora mengalah padaku.
"Hehehe... Akhirnya kau mengizinkanku juga". Ucapku dan segera mungkin aku cepat memakai kamar kecil karena aku sudah tidak sabar untuk berenang di laut.
Setelah selesai Nora menuntunku ke arah pantai dan saat kakiku menyentuh air laut, wah.. Ternyata airnya dingin sekali tapi itu tidak mengurungkan niatku untuk berenang di laut.
"Nona airnya sangat dingin, Anda yakin?" Ucap Nora khawatir dan saat Nora bertanya tiba-tiba aku melepaskan pegangan tangan Nora dan menjatuhkan diriku ke dalam air laut yang dingin
"Nonaaaa...!!!" teriak Nora
"Hahahaha... memang dingin Nora tapi segarrrrr sekali, kau harus mencobanya!" teriakku dan aku tertawa lepas...
"Pak Idin! Dimana Pak Idin, apakah Bapak tidak mau coba juga berenang di laut?" teriakku memanggil Pak Idin.
"Nona, Pak Idin mungkin masih tidur, Pak Idin perlu istirahat yang cukup karena harus menyetir" Jawab Nora mewakili Pak Idin, segera Nora pindah berdiri di atas pasir yang tidak terkena ombak sambil mengawasi ku
Lalu aku berendam di dalam air laut, rasanya menyenangkan sekali.
Dan sekali lagi Nora memintaku untuk menyudahi acara berendam ku, aku menurut saja daripada harus kena omelan Nora, setelah keluar dari air cepat-cepat Nora menyelimuti tubuhku dengan handuk supaya tubuhku merasa lebih hangat.
"Ayo Nona kita ke kamar, saya akan menyiapkan air hangat di bathtub untuk Anda" Ucap Nora sambil menuntunku kembali ke kamar hotel dan segera masuk ke kamar mandi.
"Nora aku mau mandi pakai shower saja, jadi kau tidak usah menyiapkan bathtub untukku" Ucapku segera dan aku pelan-pelan melangkah ke arah kamar mandi yang kira-kira aku sudah tau letaknya.
"Baiklah Nona, saya akan menyiapkan shower nya, jadi Anda tinggal mandi"
"Terima kasih Nora" Ucapku dan segera aku masuk ke dalam kamar mandi dan mulai menikmati guyuran air hangat dari shower, setelah selesai mandi dan berpakaian, Nora menuntunku untuk sarapan.
"Nona hari ini kita akan kembali ke rumah, saya harap Anda sudah puas bermain" Ucap Nora sambil sarapan bersama denganku.
"Ya Nora kapan-kapan kita main lagi yah" Ucapku sambil tersenyum senang.
Tapi tidak ada jawaban dari Nora dan kupikir mungkin Ia tidak menikmatinya.