NovelToon NovelToon
ASMARALOKA

ASMARALOKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Wulandini

Seorang gadis bernama Mia Elisha yang selalu ceria sedang jatuh cinta kepada seorang laki-laki pendiam bernama Jiro yang duduk di depan meja di kelasnya, Namun karena kepribadiannya yang dingin, pendiam juga sangat pintar.

Suatu hari Mia mengungkap kan perasaannya kepada Jiro tetapi Jiro menolaknya namun Mia tetap berusaha untuk meyakinkan Jiro bahwa perasaan Mia tidak pernah berubah tetap saja Jiro mengabaikan Mia hingga suatu hari Mia berhenti untuk tidak lagi menyukai Jiro.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Wulandini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CENDRAMAWA

Suara ponselku berdering terus menerus disaat aku sedang berada di kamar mandi, karena ponselku yang terus menerus berdering mama pun berniat untuk membantu mengangkatnya mama memperhatikan nama kontak yang tertera tertulis Mia Elisha, sebelum mama berbicara namun Mia yang menelpon berbicara terlebih dahulu.

"Jiro bisakah kita bertemu?" tutur Mia membuat mama terkejut karena ia mendengar suara perempuan, mama pun mendengarnya kembali untuk memastikannya bahwa ia tidak salah mendengar

Suara Mia terdengar begitu sendu"Jiro, aku tidak tahu harus bagaimana?" tutur Mia

"Datanglah kerumah" ucap Mama berusaha menyamar dengan suaraku.

Setelah aku keluar dari kamar mandi aku melihat mama yang berada di kamarku sambil memegang ponselku aku merasa curiga ketika mama tersenyum padaku.

"Apa yang mama lakukan dikamarku?" tanyaku heran

Mama hanya tersenyum lalu meletakkan ponselku di atas meja belajarku"Memang di kamarmu ada rahasia apa sampai kamu merasa takut kalau ada orang yang masuk ke kamarmu?"

Aku semakin terheran mendengar pernyataan mama

"Jangan-jangan kamu punya majalah porno? Atau film-film 21+.?" lanjut mama seperti sedang mengintrogasiku

"Kenapa mama berfikir seperti itu bukankah wajar kalau aku seperti itu sebagai anak laki-laki?" godaku kepada mama

Mama terlihat begitu syok mendengar pernyataanku"astagaaaaaa .... Kamu benar-benar punya rahasia semacam itu?"

Aku menghela nafas panjang"Sampai mana mama akan terus menerus mencurigai ku, padahal aku anakmu!"

Mama tertawa mendengar perkataanku"mama hanya bercanda" kemudian mama menghampiriku"daripada itu lebih baik kamu segera punya pacar"

Aku mengalihkan pendanganku terhadap mama ketika mama membahas soal pacar

Mama tersenyum kepadaku"cepat keringkan rambutmu setelah ini kita akan kedatangan tamu" tutur Mama sambil berlalu meninggalkan kamarku.

Aku pun segera mengecek ponselku, terlihat 5 panggilan masuk dari Mia dan yang terakhir telah terjawab itu artinya mama yang menjawab panggilan dari Mia, aku pun tersenyum kecil.

Setelah beberapa jam bel rumah pun berbunyi aku hendak membuka pintu namun mama dengan gesit langsung membukakan pintunya terlihat Mia sudah berada di depan pintu dengan wajahnya yang begitu murung.

Mama tersenyum kepada Mia dan Mia membalas senyuman Mama lalu melihat kearahku yang berada di belakang mama.

"Silahkan masuk" ucap Mama begitu ramah kepada Mia hingga membuat Mia merasa canggung

Aku menepuk pundak mama pelan hingga mama peka untuk mundur agar perasaan Mia bisa lebih leluasa.

"Masuklah" ucapku kepada Mia yang masih mematung di depan pintu

Mia terlihat canggung"sepertinya lain kali saja, kalau begitu aku pulang lagi saja"

"Masuklah, kami tidak akan mengganggu waktu kalian" ucap mama yang tiba-tiba muncul kembali bersama dengan papa hingga aku mengigit ibu jariku

"Masuklah"pintaku sekali lagi hingga Mia akhirnya mau mengikuti perkataanku.

Aku pun menyuruh Mia untuk duduk di ruang tamu sedangkan mama membuatkan minuman untukknya, akan tetapi ada satu hal yang membuatku merasa tidak nyaman ketika kedua orangtuaku yang sedang mengintip dan menguping dari kejauhan.

Mia pun segera menceritakan peluh kesahnya tentang papanya dan kedua adiknya . Terlihat Mia begitu goyah dengan perasaannya dan ia membiarkan air matanya mengalir. Aku pun segera memberikannya sebuah tisu.

"mengapa wanita itu menangis?" bisik mama kepada papa yang masih mengintip

"Wah Jiro jantan sekali memberikannya tisu, tapi dia kurang romantis harusnya dia menghapus air matanya juga" bisik papa

"Tapi apa yang membuatnya menangis? Jangan-jangan kita akan segera punya cucu?" ucapan Mama terdengar begitu melantur

"Mama ini bicara apa, sudahlah kita tidak perlu ikut campur dengan masalah mereka tidak baik pengintip privasi orang, ayok kembali ke kamar" tutur papa

"Mama cuma penasaran, ini baru pertama kalinya kita mendapatkan tamu terlabih tamu Jiro wanita, mama masih takut dia bukan_!!!" ucapan mama terpotong

"Lagi ... Lagi ... Mama ini tidak percaya pada anak sendiri, Mah dia itu anak kita dia punya gen papa dia pasti pria sejati ko masalah yang kemarin bukankah Jiro sudah minta maaf karena dia benar-benar usil kepada kita, entah dia usil mirip siapa?" ucapan terakhir papa seperti sedang menyindir mama karena mama pun terkadang bisa usil.

"Tapi sebenarnya papa pun masih khawatir soal itu kan" lanjut mama

papa menghela nafas dan segera menarik lengan mama dan mereka kembali ke kamarnya.

Aku menatap Mia begitu dalam, tangisan itu tidak bisa menghentikannya ada kebencian juga kerinduan yang mendalam namun Mia tidak bisa mengutarakan perasaannya yang bersatu padu.

"Mia ... Maaf aku bukan bermaksud membela siapapun, tapi bagaimana pun papamu meski tidak berjodoh dengan mama mu dia masih tetap berusaha mencarimu, walau keluarga yang pertama gagal tetapi dia tidak pernah gagal menjadi seorang ayah begitu juga dengan keluarga barunya" ucapku berusaha meyakinkan Mia agar ia tidak membenci situasi yang sedang ia alami.

"Waktu aku kecil papa selalu menggenggam tanganku membawa ku jalan-jalan bahkan dia tidak pernah melepaskan genggamannya namun tiba-tiba dia melepaskan genggamnya dan sekarang dia selama ini menggenggam tangannya bersama anaknya yang lain" tangis Mia

"Saat ini tidak apa jika kamu membencinya, ini hanya soal waktu" ucapku berusaha menenangkan Mia.

Setelah itu aku mengajak Mia untuk pergi keruang makan, aku pun memberikan cake yang ada di dalam kulkas hingga akhirnya Mia pun kembali tersenyum meski masih terlihat ada sisa-sisa air matanya tidak lama kemudian Mia pun memakan cake yang telah ku berikan, aku pun tersenyum kecil melihat Mia yang mudah di bujuk dengan makanan.

"Sejak pertama kali kamu membawaku kerumahmu, aku sempat berfikir rumahmu akan sangat besar tapi dugaanku salah, kenapa hanya satu lantai?" tutur Mia membuka obrolan kembali

"Sudah ku bilang aku tidak sekaya yang kamu pikirkan" jawabku

"Tapi mengapa halamannya begitu luas sudah bagaikan taman bunga banyak sekali bunga-bunga yang tumbuh juga ada beberapa sayuran?" tanya Mia heran

"Itu karena ibuku suka menanam, dan kamu tahu bunga-bunga yang di tanam itu semua ibuku membelinya dari toko bunga ibumu" jawabku membuat Mia berseru kagum

"Biasanya di hari libur ibuku akan sibuk dengan tanamannya" lanjutku

"Ngomong-ngomong dimana orang tuamu sekarang? Aku malu sekali datang kerumahmu, tapi itu karena kau yang menyuruhku untuk datang" ucap Mia membuatku terheran

"Aku menyuruhmu datang?" tanyaku heran

Mia menganggukkan kepalanya"kau menyuruhku datang disaat ada orangtua mu dirumah"

"Jadi kamu maunya hanya ada aku dan kamu berdua saja?" jahil ku

"Bukan seperti itu, aku cuma merasa sungkan terlebih aku datang hanya untuk menangis dan makan kue" jawab Mia

Akupun tersenyum mendengar pernyataan Mia, dari yang sebelumnya dia menangis kini ia dengan santainya memakan kue seperti beban itu hilang seketika.

Mia pun mengambil sebuah tisu lalu menutup hidungnya tidak lama kemudian ia pun bersin

"Kamu flu?" tanyaku memastikan

Mia menggelengkan kepalanya"mungkin aku habis menangis aku merasa hidungku terasa gatal"

"Lebih baik ku periksa saja" ucapku menawarkan Mia untuk di periksa

Mia menatapku dengan begitu sinis membuatku terheran"tidak perlu"

Akupun hanya bisa menggarukkan kepalaku dan Mia melanjutkan menyuap kuenya kedalam mulutnya.

1
Drezzlle
Mia,.usah lupain aja jiro
Putri Wulandini: Jiro emang bangke sangadddd /Sneer//Sneer/
total 1 replies
Drezzlle
Hah 😱
Putri Wulandini: terkejut /Scare/
total 1 replies
Drezzlle
Habis kamu gemesin /Grin/
Putri Wulandini: maklum ka anak SMA emang lagi di usia labil/Grin/
Drezzlle: jiro ini dingin tapi nggak tegaan
total 3 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
seru nih Thor...beneran kek komik bacanya. nanti lanjut lagi ya:)
Putri Wulandini: /Grin//Grin//Grin/makasih sudah mampir/Whimper/
total 1 replies
Drezzlle
karena biar bisa deket sama jiro /Chuckle/
Putri Wulandini: ahahaha ko kamu tahu/Chuckle/
Putri Wulandini: ahahaha ko kamu tahu/Chuckle/
total 3 replies
Drezzlle
cool banget jiro
Putri Wulandini: tapi saya tidak suka karakter jiro
total 1 replies
Esti Purwanti Sajidin
langsung vote ajah ka
Putri Wulandini: vote itu apa/Shy/
total 1 replies
Drezzlle
Mia, nanti aku akan kembali membaca cerita cintamu. /Chuckle/
Putri Wulandini: hehehe aku akan menunggumu🥰
total 1 replies
Drezzlle
seru juga, jadi ingat masa SMA Thor. Bunga untuk cerita berkesanmu
Putri Wulandini: terimakasih drazzlle😊😊😊
total 1 replies
Drezzlle
lucu juga
Drezzlle
Duh, kaya emak gue nih /Facepalm/
Putri Wulandini: emak2 kan seperti itu setiap pagi ada aja gebrakannya hehehe
Drezzlle: ya kalau telat bangun perkakas dapur melayang /Facepalm/
total 3 replies
𓆩♛𝑺𝑹𓆪
sera mampir ya thor, jgn lupa like novel aku juga okeyy /Doge/
semangattt/Determined//Determined/
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: terima kasih kembalii/Kiss//Kiss/
Putri Wulandini: terimakasih sudah mampir🥰🥰🫰
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!