Apa yang kamu pikirkan tentang Stalker?
takutkah? atau benci? atau malah jijik?
Seorang gadis mengikuti seorang pria yang dia sukai selama 5 tahun tanpa ketahuan sama si pria. hingga gadis itu menghilang lima tahun demi melupakan si pria tapi tetap tidak bisa
saat pertama kali ketemu setelah perpisahan itu hanya satu yang di tanya kan si wanita pada pria.
"berpacaran denganku atau berciuman dengan ku?" apa yang akan kau lakukan jika ada wanita yang tiba tiba mengatakan itu padamu?
Apa si pria akan lari atau melakukan salah satu yang diminta oles si wanita?
clara mendedikasikan dirinya menjadi stalker Alvaro selama 5 tahun, dia tau semuanya dari makanan, minuman, kebiasaan pria itu sampai ke dalaman sekalipun, tapi clara tidak mau di katakan sebagai stalker dia hanya mengawasi dari jauh tidak mengganggu si pujaan hati, tapi lebih memberi bantuan.
bagaimana kisah cinta antara stalker pujaannya? akankah berjalan lancar atau penuh hambatan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seulmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Lulus
Kejuaraan badminton tingkat nasional, Jakarta tahun 2014.
Keringat bercucuran membasahi wajah dan juga kaos yang di gunakan Alvaro, suasana nya semakin panas ketika score yang terus terkejar oleh lawan main badminton nya dalam kejuaraan badminton tingkat nasional. Alvaro berhasil mengalahkan semua lawan nya dan maju ke babak final. Ia meringis kesakitan menahan rasa sakit di bahu dan lengan nya. Dokter sudah memperingatkan Alvaro untuk tidak terlalu berusaha keras dalam olahraga. Semenjak kecelakaan beberapa bulan yang lalu Alvaro mengalami cedera yang sangat parah di bahu dan lengan kanan nya, tak hanya itu pandangan nya juga menjadi bermasalah. Alvaro terkadang tak bisa melihat wajah seseorang dengan jelas dari jauh maupun dari dekat dan itu berlangsung untuk beberapa menit. Meskipun pelatih nya sudah melarang Alvaro untuk ikut kejuaraan, tapi nampaknya Alvaro menolak dan bersih keras dirinya bisa melakukan itu.
“Alvaro ayo fokus! Fokus!” Terdengar suara pelatih nya berteriak dengan kencang, Saat Alvaro lagi-lagi salah arah ia bahkan tak tahu kemana kok nya jatuh. Sejenak Alvaro memejamkan matanya dan berharap pandangan nya kembali normal, seperti mengharapkan sebuah keajaiban. Nilai lawan terus bertambah Alvaro tertinggal beberapa point, suara peluit terdengar lagi saat lawan melakukan server, Alvaro menggerakan kaki nya dan mengayunkan tangan nya ia tiba-tiba merasa sakit yang sangat hebat hingga menjatuhkan raket nya. Penonton yang mendukung Alvaro berdiri dari duduk nya mereka saling membicarakan dan bertanya-tanya apa yang terjadi pada Alvaro.
“Aaaarkgh” pekik Alvaro karena sudah tak bisa menahan sakit nya, Alvaro mencengkram bahu nya ia menahan air matanya untuk tidak keluar. Pelatih nya datang menghampiri Alvaro.
“Kak Varo, kau tidak apa apa??” Suara ramai terdengar, Suara pendukung nya yang bersorak meneriakan nama Alvaro, suara komentator dan juga suara debaran jantung nya yang sangat kencang. Alvaro masih menutup mata nya dan mengatur nafasnya berharap sakit nya cepat berlalu ia tak ingin berhenti begitu saja.
“Kak Varo!!!!! Kau pasti bisa kau hebat kak, kau bisa menahan nya! Bertahan lah dan cepat selesaikan tidak apa-apa jika kau kalah! Kau bisa melakukan nya, Kak Varo kau adalah orang yang kuat! Kau bersinar seperti bintang ! aku yakin kau bisa, Kak Varo Semangat Fighting!!!!”
Diantara semua kebisingan itu, Alvaro mendengar suara seorang perempuan dari arah bangku penonton ia mencoba membuka matanya dan menoleh kesana, seorang perempuan berteriak menyemangati nya mengangkat banner yang bertuliskan sesuatu. Pandangan Alvaro masih kabur, ia tak bisa melihat dengan jelas siapa yang menyemangati nya itu.
“kau mau berhenti? Ayo hentikan saja” Ucap Pelatih nya, ia membantu Alvaro untuk berdiri.
“Tidak apa pak, aku akan menyelesaikan nya” Alvaro menahan rasa sakit nya dengan mengeraskan rahangnya, ia meminta pada wasit untuk melanjutkan pertandingan nya. Sekali lagi Alvaro menoleh pada arah bangku penonton.
“kau bisa melakukan nya Kak! Aku percaya padamu! Aku selalu disini untuk mendukungmu!! Tidak apa kalah karena kau selalu nomor satu dihatiku! Kak Varo akan selalu ber Jaya seperti nama kakak!” teriak gadis yang sama.
Alvaro tersenyum kecil, ia memang tak bisa melihat wajah nya dengan jelas tapi siapapun itu Alvaro sangat berterimakasih. Karena itu, Alvaro bisa kembali bangkit dan melanjutkan permainan nya hingga selesai.
.
“bang apa jam tangan ini masih berfungsi?” Aqilla menghampiri Alvaro dan menyadarkan lamunan pria itu, terlihat jam tangan perempuan berwarn putih yang diambil Aqilla entah darimana asalnya.
“iya, batrai nya habis” Jawab Alvaro, ia mengambil raket nya menaruh nya dalam kotak besar bersama barang-barang lain nya.
“punya siapa ini? Kenapa abang punya jam perempuan?” selidik aqilla curiga, gadis kecil itu menatap tajam Alvaro.
“aaah itu—“
“Bukan punya kak zeline kan?” Tebakan Aqilla tidak meleset, Alvaro mengangguk ia tak mau membahas soal Gisella Zeline.
“Buat kau saja, kalau kau mau” ucap Alvaro asal.
“Benarkah?! asiikk!!!” Aqilla terlihat senang ia berencana mengganti batrai nya, lagipula Jam nya terlihat masih sangat bagus dan juga bersih. Selama ini Alvaro menjaga nya dengan baik, dan ia tidak mau melihat lagi barang-barang yang berhubungan dengan Gisella Zeline.
Alvaro sudah memutuskan untuk melupakan gadis itu, yang sudah menghina dan merendahkannya.
...🏸🏸...
“Aku pulang” Clara membuka sepatu nya dan meletakkannya pada tempatnya, Ia berjalan memasuk rumah dan melihat Bunda serta bagas sudah menanti kehadirannya.
“Bagaimana hasil nya?” Tanya ibunya penasaran.
“entahlah aku belum lihat” ucap clara lemah, Clara mengambil amplop hasil audisi itu dari dalam tas nya ia memberikan nya pada ibunya.
“Cepat buka bun” Pinta Bagas yang juga penasaran, perlahan ibunya membuka amplop itu dan melihat tulisan “Selamat, anda lulus audisi besok persiapkan diri untuk training di RCTI Radio”. Clara memperhatikan wajah ibunya yang membeku dan tak mengatakan apapun, Begitu juga dengan Bagas setelah membaca tulisan itu.
“Kenapa? tidak luluskan? Aku tahu itu” Ucap Clara dengan putus asa, padahal ia belum melihat sama sekali hasil nya.
“Clara!!” Ibunya memukul bahu Clara dengan kertas itu.
“Kau lulus!!” Ucap Bagas dengan semangat, Clara terkejut ia ingin memeriksanya menggunakan mata sendiri.
“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!” Clara meloncat bahagia ia memeluk ibu dan juga kakak nya, lalu mereka melompat kecil bersama dan berpelukan. Clara tak menyangka diri nya bisa lulus audisi yang sangat sulit itu, dia sangat ingat banyak sekali orang yang melamar kesana, entah ini keberuntungan atau apa. Clara merasa sangat bahagia hingga meneteskan air mata sangking bahagianya.
“ya ampun akhirnya anak bunda tidak pengangguran lagi” Ibunya menepuki punggung Clara ia bangga dengan hasil yang di dapatkan Clara. Bagas ikutan tersenyum dan mengusap puncak kepala Clara dengan lembut.
“apakah ini mimpi?” Clara menepuki pipi nya dan mencubit lengan nya sendiri, rasanya sakit. Ia tersenyum lebar setelah menyadari bahwa ini memang bukan mimpi.
“Ayo cepat kita makan malam!” Ibunya menarik tangan Clara membawanya ke meja makan.
“bunda, aku akan makan diluar dengan temanku” ujar Bagas mengambil jaket nya serta kunci mobil nya, adi baru saja menghubungi nya dan meminta untuk bertemu di luar.
“baiklah hati hati di jalan! Jangan pulang terlalu malam” peringat ibunya.
“iya bun” jawab bagas sambil menyalami ibunya.
“Belikan ara pizza, sebagai hadiah kelulusan ara” kekeh Clara.
“clara! Jangan minta belikan makanan terus sama abangmu!” peringat bunda sambil memberi lirikan tajam.
“Ihhh bunda, itu gunanya punya abang, iyakan bang” clara melirik bagas sambil tersenyum lebar.
“iya nanti kalau abang pulang gak terlalu larut malam ya” angguk Bagas.
“yeei makasih abangku” seru clara senang.
Ibunya hanya geleng geleng kepala melihat tingkah putri satu satunya itu, “jangan terlalu memanjakannya, itu tidak baik”
“hehehe gak apa bun, kalau gitu bagas pergi ya” pamit bagas sekali lagi.
...🏸🏸🏸🏸🏸...
happy end 🥰 lanjut ke karya selanjutnya, semoga lebih menarik lagi, sehat n semangat terus ya, Thor 👍💪💪💪💙💖💞