NovelToon NovelToon
Mencintai Ayah Sahabatku

Mencintai Ayah Sahabatku

Status: tamat
Genre:Beda Usia
Popularitas:843.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: Linda manik

Bagaimana jadinya kalau ayah dari sahabat mu mencintaimu?. Dan sahabatmu menentangnya.

Persahabatan antara Mita dan Alda yang awalnya lancar lancar saja menjadi rumit. Sejak Alda mengetahui bahwa ayahnya Willy dan Mita sahabatnya merupakan sepasang kekasih.

Alda menentang hubungan ayahnya dengan Mita. Willy merasa frustasi, melepas Mita sangat sulit baginya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda manik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Libur Bersama

Alda sangat merasa bahagia. Mempunyai ayah yang baik dan super perhatian. Dan juga punya kekasih yang juga pengertian. Hidup Alda memang benar benar nyaris sempurna. Juga ibu yang dirindukannya selama ini telah muncul dan terlihat sangat menyayanginya.

Hampir sebulan bersama dengan ibu kandungnya, membuat Alda yakin bahwa ibu kandungnya itu adalah orang baik dan pantas mendampingi ayahnya. Selain itu Alda juga merindukan seorang adik di hidupnya. Dia membayangkan jika ayah dan ibunya bersatu kembali dia akan mempunyai adik laki laki yang lucu.

Berbagai cara Alda lakukan untuk membuat ayah bundanya bisa akrab. Baik ayah dan bundanya tidak ada niat sama sekali untuk mengakrabkan diri masing-masing. Mulai mengajak makan malam bersama, jalan bersama dan ada ada saja cara Alda untuk membuat kedua orangtuanya bisa saling berbicara. Tapi sayangnya satu dari cara itupun tidak pernah berhasil. Alda selalu protes ke ayahnya. Willy memang sengaja tegas kepada Alda kalau sudah menyangkut Keyla sang mantan. Selain karena tidak ada lagi rasa. Willy sangat muak dengan kehadiran wanita itu yang tiba tiba.

Di kantornya atau tepatnya di ruangannya sendiri. Willy memijit keningnya pertanda frustasi. Tadi malam Alda mengajaknya berlibur bersama ke pantai terdekat bersama Keyla. Tentu saja Willy menolak dengan tegas. Tetapi putrinya terus meminta dan meminta bahkan sampai mengancam tidak mengikuti ujian nasional jika Willy tidak menuruti untuk libur bersama.

Willy berusaha menawarkan solusi lain untuk Alda. Asal jangan berlibur bersama Keyla. Alda menolak semua tawaran Willy. Bahkan Alda rela tidak dibelikan apartemen yang pernah dimintanya ke Willy asal mereka berlibur bersama. Alda sedikit egois akan hal ini. Dia bahkan sampai menitikkan air mata demi permintaan konyol itu.

"Masuk," kata Willy ketika pintu ruangan diketuk dari luar.

"Pak, ada ingin bertemu dengan bapak,"

"Siapa,"

"Dia tidak mau menyebutkan namanya pak. Perempuan itu seusia putri bapak," jawab sekretaris itu sopan. Willy yang menduga itu adalah Mita menyuruh sekretaris untuk mengijinkan Mita ke ruangannya. Willy tersenyum bahagia. Dia merapikan dasinya dan menutup laptopnya.

"Selamat siang pak Willy," sapa gadis itu sopan. Willy yang sedang menunduk spontan mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara tersebut. Gadis itu masuk setelah menutup pintu kaca pelan dan tersenyum ke arah Willy. Willy berdiri dari duduknya dan menghampiri gadis tersebut.

"Mau apa lagi kamu, keluar dari kantor aku sekarang juga," kata Willy marah. Dia mendorong tubuh gadis itu untuk keluar dari ruangannya.

"Tenang pak Willy, aku kemari hanya untuk memberikan ini," jawab Via dengan tenang. Dia meraba sakunya dan menunjukkan beberapa lembar uang ratusan.

"Apa maksud kamu?" tanya Willy lagi. Dia heran ketika Via mengatakan mau memberikan sesuatu yang ternyata lembaran uang ratusan.

"Aku tidak mau bekerja sama dengan bapak. Aku lebih memilih Alda sebagai bos aku," jawab Via tenang. Bahkan dia merapatkan tubuhnya ke Willy. Willy langsung berjalan dan kembali duduk di kursi kerjanya.

"Baiklah Kalau begitu. Uangnya tetap saja kamu simpan," jawab Willy juga tenang. Dia tidak mau kalah dengan Via yang masih ingusan itu.

"Tidak bisa begitu pak, aku akan tetap mengembalikan ini."

Via meletakkan uang tersebut di atas meja. Via masih saja berdiri. Willy memang sengaja tidak mempersilahkan Via untuk duduk.

"Kalau sudah selesai. Keluar lah," kata Willy sinis. Dia bahkan tidak memandang Via waktu mengatakan itu. Via bukannya keluar malah berjalan mendekati Willy.

"Pak, aku masih virgin loh. Apa bapak tidak mau menikmatinya?" tanya Via setengah berbisik. Willy melotot. Dia tidak menyangka Via masih berani menggodanya.

"Via, sadarlah nak. Kamu tidak boleh berbuat seperti itu," jawab Willy pelan. Dia menyingkirkan tangan Via yang sudah meraba dadanya. Willy sengaja berbicara lembut untuk menghadapi Via. Dia ingin menyadarkan Via tanpa menyakiti.

"Aku bukan anak anak lagi pak, Kalau bapak tidak percaya kita bisa membuat anak disini," kata Via semakin berani. Bukannya sadar, Via malah salah mengartikan kelembutan Willy. Willy jadi geram. Dia menghempaskan tangan Via yang kembali meraba dadanya. Dia merasa dilecehkan oleh gadis ingusan itu.

"Via, jika begini cara kamu, jangan salahkan aku jika berbuat kasar. Singkirkan tanganmu," bentak Willy marah. Kedatangan Via sungguh menguji kesabarannya.

"Kamu tidak akan bisa berbuat kasar pada aku pak. Aku tahu rahasia bapak bersama Mita. Ayo pak, lakukan seperti yang bapak lakukan ke Mita kepadaku juga," kata Via berani dia meraih tangan Willy dan meletakkan tangan tersebut langsung ke inti tubuhnya. Dengan kasar Willy menarik tangannya. Dia tidak perduli sama sekali ketika Via mengatakan mengetahui hubungannya dengan Mita.

"Dasar mesum dan murahan, keluar Via!"

"Aku tidak akan keluar pak sebelum kita saling menindih. Di sofa juga bisa kok pak."

Via semakin tidak tahu malu. Willy sampai merapatkan giginya melihat kelakuan Via. Seandainya Willy tahu identitas orang tua Via. Bisa dipastikan Willy langsung menghubungi Orangtuanya saat ini juga.

"Aku akan memberi tahukan orang tua kamu tentang hal ini," ancam Willy. Bukannya takut Via terkekeh dan membelai punggung Willy. Willy kembali menghempaskan tangan Via dengan kasar.

"Sampai kapan, bapak tidak akan tahu identitas orang tua aku. Kecuali kalau bapak membawa aku ke pelaminan. Dengan senang hati.Aku akan mengenalkannya kepada bapak," jawab Via tenang. Sedangkan Willy dia mengumpat dalam hati akan kelakuan Alda yang menjadikan Via sebagai mata matanya.

"Dasar anak setan. Keluar kamu," bentak Willy marah. Dia merasa habis kesabaran menghadapi Via. Gadis itu masih tenang dan berdiri di simpang Willy.

"Om ganteng ayahnya Alda. Jangan marah marah donk,entar tampannya hilang."

Willy beranjak dari duduknya. Dia hendak memanggil sekretarisnya. Tetapi hal itu urung dilakukan Willy karena Via sudah memeluknya dari belakang. Willy berusaha keras melepaskan pelukan itu.

"Kurang ajar kamu Via," maki Willy marah. Dia cepat meraih gagang pintu dan memanggil sekretarisnya.

"Seret dia keluar. Dan kenali wajahnya. Jangan sampai terulang dia kemari lagi," kata Willy kepada sekretarisnya. Sekretaris itu terlihat bingung dan menurut kepada perintah Willy. Via meronta dan berusaha melepaskan pergelangan tangannya dari sekretaris Willy. Willy lega. Gadis kurang ajar itu tidak terlihat lagi.

Willy kembali kesal. Bukan karena Via. Belum lagi dia menutup pintu dengan sempurna Keyla sudah muncul di depannya.

"Boleh aku masuk Willy," tanya Keyla lembut. Willy masih diam dan memegang gagang pintunya.

"Hanya sebentar. Aku janji," kata Keyla lagi. Tanpa menjawab Willy berjalan ke arah sofa dan membiarkan pintu terbuka. Merasa Willy memberi ijin.Keyla masuk dan duduk di sofa berseberangan dengan Willy.

"Willy, sbelumnya aku meminta maaf,,,,"

"Langsung saja ke topik pembicaraan maksud kedatangan kamu," potong Willy cepat.

"Alda menginginkan kita berlibur bersama. Aku hanya minta pendapat kamu saja," kata Keyla pelan.

"Itu tidak pernah terjadi. Kalau kalian ingin berlibur bersama. Aku mengijinkan Alda. Asal kami bisa menjaganya dengan baik," jawab Willy tegas.

"Aku mohon Willy, hanya sekali ini saja. Biarkan kita memenuhi permintaan Alda untuk yang satu ini,"

"Aku rasa pembicaraan kita sudah selesai,"

"Willy, kamu harus tahu. Aku juga tidak ingin kembali bersama kamu. Aku sudah punya keluarga sendiri. Aku datang ke kota ini karena selain rindu kepada Alda aku juga ingin memberikan kasih sayang aku kepadanya walau sebentar dan sudah terlambat. Tetapi bagi aku lebih baik terlambat daripada sama sekali. Asal kamu tahu Willy, waktuku tidak lama lagi. Aku menderita kanker."

Willy melihat Keyla sekilas. Wanita cantik itu tidak terlihat sakit sama sekali. Tetapi ketika Alda berbicara. Willy dapat merasakan keseriusan Keyla. Willy terkekeh meremehkan.

"Siasat kuno," desisnya sinis.

"Aku serius Willy," jawab Keyla. Dia menarik rambutnya. Willy terbelalak. Rambut indah yang menghiasi kepala Keyla ternyata hanya rambut palsu.

"Aku sudah kemoterapi, tetapi sepertinya itu tidak akan membantu. Aku mohon Willy sekali ini saja. Kamu boleh membawa kekasih kamu tanpa sepengetahuan Alda. Aku akan merahasiakannya dari Alda,"

"Baiklah. Demi Alda. Kita berlibur tidak hanya bertiga. Sahabat Alda bernama Mita juga akan ikut," jawab Willy akhirnya. Dia harus membawa Mita apapun yang terjadi. Juga Willy tidak ingin Alda sampai tidak ikut ujian akhir nasional.

"Kenapa harus sahabat Alda. Kenapa kamu tidak membawa kekasih kamu saja?" tanya Keyla heran. Dia tidak tahu bahwa Willy akan membawa kekasihnya berlibur bersama dengan mereka.

"Aku hanya takut kamu berbuat licik di sana Keyla. Aku percaya Alda tidak akan mau berbuat jahat jika Mita bersamanya. Karena gadis itu baik dan akan menasehati Alda jika salah. Lagi pula aku bawa kekasih atau tidak itu bukan urusanmu. Kamu tidak berhak mengatur aku,"

"Aku tidak sejahat itu Willy,"

"Ya bisa saja. Siapa yang percaya. Sedangkan meninggalkan anak yang masih berumur tiga bukan saja kamu sanggup. Apalagi hanya dengan menjebak aku," jawab Willy sinis. Keyla terdiam dan tertunduk. Jika mengingat kesalahannya di masa lalu. Keyla tidak bisa berbuat apa apa.

"Willy sekali lagi aku minta maaf. Aku melakukannya dulu karena terpaksa,"

"Keluar lah. Aku banyak pekerjaan. Kamu bisa mengabari Alda. Jika Alda setuju Mita ikut. Suruh dia menghubungi aku. Jika Mita tidak ikut maka liburan tidak akan ada. Kamu juga katakan kepada Alda jika Alda mau. Dia juga boleh mengajak Nino," kata Willy lagi. Dia beranjak dari duduknya dan duduk di kursi kerjanya. Keyla dengan kepala tertunduk berdiri dan pamit kepada Willy. Willy tidak menjawab. Willy membuka laptopnya.

Willy ingin fokus bekerja. Tetapi kedatangan wanita berbeda generasi itu mengganggu konsentrasinya. Terutama Keyla. Entah kenapa Willy tidak percaya dengan penyakit kanker yang dikatakan Keyla.

1
Anonymous
Anak sma katanya pintar, kok gk tau hal2 begitu, polos seperti anak sd😂😂😂, polos yg wajar aja jgn menjurus ke oon
Parmi Suji
Luar biasa
Parmi Suji
Lumayan
Sumarni Tina
Luar biasa
cimut
maaf tapi bener2 tidak sesuai orang jahat malah di kasih kesempatan terus menerus
ᥣׁׅ֪ꫀׁׅܻ݊݊ꪀꪱׁׁׁׅׅׅ
ngk suka Willi a suka celapcelup, NNT selam a klw punya msalh pasti cr pelampiasan , kasihan kamu mita
beybi T.Halim
ogeb aku..,cengo..hah..gitu aja..,
Yayuk Puji Astuti
karya yg bagus
Bilal Muamar
si Willy mah...bikin ilfil...g rela aq sebenernya kalo Mita balik lg ke Willy, tpi gimana authornya ajalah ngikut....
SOO🍒
punya niat licik nich kayaknya si kayla🤦‍♀️🤦‍♀️ jadi orang kok gak ada insyafnya😡😡
Uni Rasid
lanjut up lg thor
kavena ayunda
karakter willi menjjjikan najiss
kavena ayunda
moga aja gk.balikan kecewa ma willi
kavena ayunda
pinter mita qm.berhak.dapet terbaik singkirin wili menjijikan
kavena ayunda
alurnya gmna sih ini
⛄🐿Polin🐼shipper🐈💕
najong nih om2,,bisa2nya cinta am org begini
⛄🐿Polin🐼shipper🐈💕
berjuang memperkaos istri sendiri mksd lu
⛄🐿Polin🐼shipper🐈💕
serem amat ini om2,,merinding w. masa istri sendiri di celup pas tidur. ini sih om2 c4bull
Annisa Chaer
Awal nya bagus semoga ending nya juga agus-sylvi🥰🥰🥰
Wiji Lestari
koq iso yo.... kq gelem yo... (bernyanyi 😃)
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!