Mencintai Ayah Sahabatku

Mencintai Ayah Sahabatku

Mita dan Alda.

Mita Clarisa nama gadis cantik berusia 17 tahun dan sekarang duduk di kelas XII sekolah menengah umum. Gadis cantik berkulit putih bersih, hidung mancung dengan bibir yang mungil menambah kecantikan wajahnya. Suaranya yang lembut dan mendayu membuat orang yang mendengarnya merasa kagum dan gemas.

Kecantikan gadis itu ditunjang dengan tinggi badan yang semampai. Bukan hanya itu rambutnya yang panjang hitam legam menambah anggunnya penampilan Mita.

Mita gadis periang dan baik, segala sesuatu itu dipandang dari segi positif. Di sekolah banyak yang cocok berteman dengannya baik perempuan maupun laki laki. Tutur kata yang sopan membuat Mita sangat disenangi oleh gurunya.

Selain cantik dan sopan, Mita juga pintar. Hampir setiap semester ranking satu tidak absen darinya.

Keberuntungan wajahnya yang cantik tidak seberuntung kehidupannya. Mita terlahir dari rahim seorang ibu yang sederhana dan sudah tenang di surga. Tiga tahun yang lalu tepat ketika Mita selesai melaksanakan ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama, ibunya meninggal karena sakit. Kini Mita di asuh oleh neneknya, nenek Ratmi namanya. Keadaan mereka sangat sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari nenek Ratmi harus berkeliling menjual gorengan hasil olahan sendiri. Nenek Ratmi ibunda dari ibunya Mita.

Sedangkan ayah Mita, sejak ibunya meninggal dalam hitung hari ayahnya sudah membawa istri baru. Ayah Mita yang seorang pegawai di instansi pemerintahan tidak susah mencari istri baru. Sejak menikah kembali, ayahnya tidak memperdulikan Mita dan bahkan melupakan Mita. Bersenang-senang dengan istri baru membuatnya lupa dengan anak kandungnya. Ayah hanya fokus kepada istri barunya dan sekarang Mita juga sudah mempunyai adik baru.

Mita mempunyai sahabat karib namanya Alda Ramdani. Sama seperti Mita, Alda juga mempunyai paras yang cantik dan lebih muda satu tahun dari Mita. Alda berumur 16 tahun. Kulitnya yang sawo matang, hidung mancung dan bibir yang sedikit tebal sempurna melekat di wajahnya.

Banyak perbedaan antara Mita dan Alda. Kalau Mita orangnya sopan, lain halnya dengan Alda. Selain ketus Alda juga terkesan galak. Tapi walau begitu Alda selalu menghargai orang dan tidak pernah menganggap rendah terhadap orang. Kehidupan Alda juga jauh lebih baik dari Mita. Ayahnya seorang pewaris perusahaan besar di negeri ini. Bisa di bilang Alda bergelimang harta dan pewaris tunggal perusahaan ayahnya.

Banyak perbedaan antara Mita dan Alda tetapi mereka juga mempunyai persamaan. Mereka sama sama tidak mendapat kasih sayang seorang ibu. Kalau Mita ditinggal mati ibunya. Alda ditinggal sejak dilahirkan. Ibunya yang waktu itu melahirkan Alda belum siap menjadi seorang ibu meninggalkan Alda bersama ayahnya.

Kedua orang tua Alda menikah karena kecelakaan. Masa masa pubertas yang menggelora membuat ayah dan ibu Alda melakukan hubungan yang tak semestinya di usia mereka saat itu. Alda lahir ketika ayahnya berumur 18 tahun dan masih duduk di bangku SMA. Sedangkan ibunya lebih muda berumur 17 tahun.

Alda dimanjakan dengan kemewahan, sifatnya yang manja sangat cocok dengan Mita yang ke keibuan. Mita juga menjadi guru privat untuk Alda. Hal itu menjadikan mereka sering bersama. Hasil dari mengajar privat itulah untuk biaya sekolah Mita di SMA swasta favorit di kota ini.

Ayah Alda bernama Willy Sanjaya Ramdani. Di usianya yang masih 34 tahun sangat terlihat tampan. Kemewahan yang melekat di dirinya menambah pesona duda beranak satu itu. Tidak banyak yang menyangka bahwa seorang Willy sudah mempunyai anak. Dan sudah beranjak remaja.

Wanita, jangan ditanya. Banyak yang ingin menjadi istrinya walau hanya sekedar simpanan. Tetapi Willy sangat menjaga wibawanya. Dia tidak mengobral cinta atau mengobral tubuhnya. Willy terlihat sangat mencintai kekasihnya. Sofia wanita yang cantik. Mereka sudah menjalin hubungan hampir lima tahun. Sofia bukan hanya sekedar kekasih tetapi juga partner ranjang.

Kurang atau bahkan tidak mendapat kasih sayang dari ibu membuat Mita dan Alda sangat dekat.

****

Mita, lihat ini!. Cantik tidak?. Mita mengangguk sambil memberi jempol. Alda memasukkan gantungan kunci berbentuk sepatu hak ke dalam keranjang belanjanya. Alda kembali memutari rak rak makanan. Mengambil cemilan kesukaannya dan beberapa kuaci berbagai rasa. Keranjang Alda sudah terlihat penuh sedangkan keranjang Mita setengahnya pun belum ada.

"Alda, aku duluan ke kasir ya!" kata Mita melenggang ke arah kasir.

"Tunggu, sama aja. Aku juga sudah siap," jawab Alda mengikuti Mita ke kasir. Si kasir terlihat menghitung barang belanja Mita dan menghitung totalnya. Mita membayar dan sekarang giliran barang belanjaan Alda. Cukup lama kasir menghitung belanjaan Alda. Mita sampai bosan berdiri di depan supermarket.

Di parkiran, Mita dan Alda bersiap mau naik ke mobil. Suara yang memanggil Alda menghentikan keduanya masuk ke dalam mobil.

"Alda kamu belanja apa sayang?" tanya Sofia setelah dekat dengan Alda. Pakaian Sofia yang ketat memamerkan lekukan tubuhnya yang **** sungguh membuat para kaum hawa iri. Alda memandang Sofia sinis.

"Tante jangan sok kepo deh, mau belanja apa juga bukan urusan Tante," jawab Alda sinis. Alda yang sinis tapi Mita yang jadi tidak enak terhadap Sofia.

"Maaf Tante, Alda lagi datang bulan. Jadinya bawaannya sensitif," kata Mita sopan berharap Sofia tidak tersinggung dengan perkataan Alda.

"Mita juga sok tahu, udah ah malas. Ayo pulang!" ajak Alda menampakkan wajah juteknya.

"Alda, bersikaplah sedikit seperti Mita, sopan dan lembut. Aku itu calon istri ayahmu dan calon ibumu," kata Sofia menahan geram tapi masih berusaha lembut.

"Gantungkan lah mimpi setinggi langit dan pada akhirnya kamu akan jatuh serendah mutiara di dasar laut," kata Alda dengan angkuhnya dan masuk ke dalam mobil. Mita menunduk hormat ke arah Sofia kemudian memutari mobil dan masuk.

"Jalan pak!" perintah Alda kepada sopirnya.

"Alda, maaf ya yang tadi. Aku ngomong gitu maksudku supaya Tante Sofia tidak dendam kepadamu. Bagaimana pun Tante Sofia akan menjadi ibu tiri kamu,"

" Iya. dimaafin tapi lain kali jangan sok tahu," jawab Alda ketus. " Untung sahabat, kalau tidak..."

"Kalau tidak apa? Hayo...apa?" tanya Mita mendekatkan mukanya ke muka Alda.

"Kalau tidak, aku kutuk jadi pacarnya Nino." Alda terbahak sedangkan Mita cemberut.

"Masa sih di kutuk jadi pacar play boy cap Kampak si Nino." Mita cemberut tidak Sudi di kutuk jadi pacar Nino. Nino terkenal ganteng dan kaya di sekolah. Para cewek cewek di sekolah banyak tergila gila kepada Nino hanya Mita dan Alda yang biasa saja.

"Jadi kamu berharap aku kutuk jadi apa?"

"Ga berharap apa apa, dan lagi jangan main kutuk kutukan lah. Seram tahu. Lagian kutukan mu itu bisa berbalik ke kamu. Mau?"

"Sangat," jawab Alda santai.

"Jadi kamu suka Ama Nino?. Tidak. Tidak boleh Alda. Aku tidak mau kamu sakit hati karena Nino. Kamu ga lihat?, di sekolah banyak cewek cewek yang patah hati. Mendingan kita fokus belajar ya!. Tinggal beberapa bulan lagi kog kita di SMA." Mita berbicara panjang lebar. Alda terlihat cuek dan pandangannya ke luar.

Terpopuler

Comments

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Lanjut

2022-02-08

1

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Kirain beneran ga mengobral tubuhnya ke wanita, ehhhh tapi partner ranjang dgn Sofia.

2022-02-05

2

Na Gi Rah

Na Gi Rah

Aku datangi karyamu kak otw menghalu tinggi 🙏🙏

2022-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 Mita dan Alda.
2 Saling Mengagumi
3 Berdua
4 Guru atau Calon Suami
5 Ponsel
6 Kemarahan Nenek
7 Pria Berkacamata Hitam
8 Apakah Sudah Mengecil?
9 Tentang Sofia
10 Utang Ayah
11 Cemburu
12 Liburan Dadakan
13 Gebetan Baru
14 Perjuangan Rudi
15 Dipaksa Menikah
16 Nino Menggombal
17 Gagal Menikah
18 Bertemu Sofia
19 I Love You
20 Tugas Kelompok
21 Cemburu Ala Willy
22 Tidur Bersama
23 I Love You Too
24 Restu Alda
25 Pertemuan Tidak Terduga
26 Orang Suruhan Alda
27 Tahan, Tahanlah Om.
28 Via
29 Rencana Libur Bersama
30 Hampir Ketahuan
31 Perdebatan
32 Calon Mertua
33 Alda Mengikuti
34 Marah
35 Kecewa
36 Rencana Pertama
37 Hambar
38 Keputusan Alda
39 Makan Malam.
40 Beda Penderitaan
41 Pengorbanan Sahabat
42 Rencana Menikah
43 Akan Seperti Keyla
44 Akan Menangis Darah
45 Benar Benar Polos
46 Pisang Ambon
47 Alergi
48 Billy
49 Teka teki
50 Terungkap
51 Takut
52 Mita dan Keyla
53 Ketulusan Mita
54 Penolakan
55 Permohonan
56 Sisi Lain dari Mita
57 Saling Mencintai
58 Permintaan Mita
59 Saran Mita
60 Penyesalan Mita
61 Benar Benar Egois
62 Rencana Mita
63 Hukuman Untuk Willy
64 Meminta Cerai
65 Bantuan Azriel
66 Kesalahan Kedua
67 Kedatangan Kakek
68 Kesedihan Nenek Ratmi
69 Pelampiasan Kemarahan
70 Hukum Adat
71 Kedatangan Om Restu
72 Penjelasan
73 Persyaratan
74 Tanda tangan
75 Fungsi Yang Sama
76 Penyesalan Willy
77 Sikap Konyol
78 Sepakat
79 Hamil
80 Ketulusan Azriel
81 Bayi tidak Bernama
82 Kecurigaan Willy
83 Bertemu Ayah
84 Bertemu
85 Diterima Dengan Baik
86 Keras Kepala
87 Lelah
88 Karena Ulah Kakek
89 Kata kata Terakhir
90 Sahabat Baru
91 Kesempatan Kedua
92 Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Mita dan Alda.
2
Saling Mengagumi
3
Berdua
4
Guru atau Calon Suami
5
Ponsel
6
Kemarahan Nenek
7
Pria Berkacamata Hitam
8
Apakah Sudah Mengecil?
9
Tentang Sofia
10
Utang Ayah
11
Cemburu
12
Liburan Dadakan
13
Gebetan Baru
14
Perjuangan Rudi
15
Dipaksa Menikah
16
Nino Menggombal
17
Gagal Menikah
18
Bertemu Sofia
19
I Love You
20
Tugas Kelompok
21
Cemburu Ala Willy
22
Tidur Bersama
23
I Love You Too
24
Restu Alda
25
Pertemuan Tidak Terduga
26
Orang Suruhan Alda
27
Tahan, Tahanlah Om.
28
Via
29
Rencana Libur Bersama
30
Hampir Ketahuan
31
Perdebatan
32
Calon Mertua
33
Alda Mengikuti
34
Marah
35
Kecewa
36
Rencana Pertama
37
Hambar
38
Keputusan Alda
39
Makan Malam.
40
Beda Penderitaan
41
Pengorbanan Sahabat
42
Rencana Menikah
43
Akan Seperti Keyla
44
Akan Menangis Darah
45
Benar Benar Polos
46
Pisang Ambon
47
Alergi
48
Billy
49
Teka teki
50
Terungkap
51
Takut
52
Mita dan Keyla
53
Ketulusan Mita
54
Penolakan
55
Permohonan
56
Sisi Lain dari Mita
57
Saling Mencintai
58
Permintaan Mita
59
Saran Mita
60
Penyesalan Mita
61
Benar Benar Egois
62
Rencana Mita
63
Hukuman Untuk Willy
64
Meminta Cerai
65
Bantuan Azriel
66
Kesalahan Kedua
67
Kedatangan Kakek
68
Kesedihan Nenek Ratmi
69
Pelampiasan Kemarahan
70
Hukum Adat
71
Kedatangan Om Restu
72
Penjelasan
73
Persyaratan
74
Tanda tangan
75
Fungsi Yang Sama
76
Penyesalan Willy
77
Sikap Konyol
78
Sepakat
79
Hamil
80
Ketulusan Azriel
81
Bayi tidak Bernama
82
Kecurigaan Willy
83
Bertemu Ayah
84
Bertemu
85
Diterima Dengan Baik
86
Keras Kepala
87
Lelah
88
Karena Ulah Kakek
89
Kata kata Terakhir
90
Sahabat Baru
91
Kesempatan Kedua
92
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!