NovelToon NovelToon
Possesif BADBOY

Possesif BADBOY

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy / Romansa
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Abil Rahma

Pertemuan pertama yang tak disangka, ternyata membawa pada pertemuan kedua, ketiga dan seterusnya. Membuat rasa yang dulu tak pernah ada pun kini tumbuh tanpa mereka sadari.

kehidupan seorang gadis bernama Luna yang berantakan, membuat seorang Arken pelan-pelan masuk ke dalamnya. Bahkan tanpa Luna sadari, setiap dia tertimpa masalah, Ken selalu datang membantunya. Cowok itu selalu dia abaikan, tapi Ken tak pernah menyerah atau menjauh meski sikap Luna tidak bersahabat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abil Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 28 Gue Sumala

Beberapa jam sebelumnya.

"Gue titip cewek gue bentar, dia lagi tidur. Gak usah bilang gue pergi kemana. Ntar kalau ada apa-apa salah satu dari kalian langsung hubungi gue," pesan Ken pada anggota Scorpion yang ada di markas saat itu. Dia dengan percaya dirinya mengaku Luna sebagai kekasihnya. Mungkin jika Luna mengetahui hal ini, dia akan marah.

"Yoi Bang, Lo tenang aja kita bakalan jagain cewek Lo," sahut salah satu dari mereka.

"Satu lagi, dia belum makan malam, ntar kalo bangun tanyain dia mau makan apa, terus kalian harus cari. Kalau Bang Satria balik dari bengkel, kalian langsung bilang aja kita kemana," pesan Ken sebelum benar-benar pergi dari markas.

Sepuluh orang inti dari anggota Scorpion meninggalkan markas. Tiga diantaranya menaiki mobil dengan seorang tawanan yang beberapa hari lalu mereka bawa. Malam ini rencananya mereka akan mengembalikan tawanan itu.

Sesuai perjanjian mereka bertemu di sebuah gedung tua yang cukup jauh dari perkotaan. Ken dan yang lain sama sekali tidak curiga dengan pertemuan itu. Apalagi mereka mengatakan akan memberi informasi yang valid jika temannya di kembalikan.

"Lo gak curiga gitu Ken, kenapa mereka milih ketemu di sini?" tanya Raka saat mereka sudah sampai di depan gedung tua yang terlihat menyeramkan dari luar, apalagi ini malam hari.

"Kita tahu berapa jumlah mereka waktu itu, kan?" sahut Ken sangat yakin. Apalagi sebagian dari mereka bisa dibilang msih remaja atau seumuran anak SMA.

Tak lama setelah mereka sampai di depan gedung tua itu, tiga orang keluar dari gedung tersebut sambil bertepuk tangan.

"Selamat datang, kalian datang tepat waktu," ucap salah satu dari mereka.

"Gak usah basa-basi, gue masih banyak kerjaan," sahut Ken. Dia masih duduk di atas motornya.

Cowok yang tadi berbicara ini kini mendengus, "Gak sabaran Lo!" ucapnya.

"Cepat, informasi apa yang mau kalian kasih tahu?" Ken memang sudah tidak sabar ingin segera meninggalkan tempat tersebut.

"Informasi yang Lo cari selama ini, tapi sebelum itu, lo serahkan dulu temen gue!" seru cowok itu.

Ken melambaikan tangannya ke belakang, memberi kode pada anak buahnya jika mereka harus melepaskan tawanannya.

"Tuh ambil, temen Lo yang gak ada gunanya itu!" Aldo mendorong tawanan mereka yang terlihat baik-baik saja, sebab Ken dan yang lainnya tak sekejam itu. Hanya ingin mengancam mereka saja.

"Ck, gak usah dorong-dorong, gue bisa jalan sendiri." Cowok yang menjadi tawanan Scorpion itu mendengus, menatap tak suka pada Aldo.

"Temen Lo balik dalam keadaan sehat dan gemuk, jadi gue harap Lo gak ingkar janji," kali ini Ken bersuara.

Plok

Plok

Plok

Cowok yang sejak tadi berbicara dengan Ken menepuk tangannya tiga kali, hingga dari dalam sana muncullah beberapa orang. Yang membuat Ken tak menyangka, ternyata mereka sudah di kepung oleh beberapa orang. Bisa dibilang Scorpion kalah jumlah, sebab hanya anggota inti saja yang ikut, itupun tanpa Satria.

"Ck, Lo jebak kita?" tanya Ken sama sekali tidak takut dengan mereka semua.

"Buka gue tapi...." ucapan cowok yang sejak tadi berbicara itu sengaja di jeda, hingga seseorang keluar dari gedung tua tersebut.

"Tapi gue." Seorang pemuda yang amat Ken kenal keluar dari dalam gedung tersebut dengan seringai tipis di bibirnya. "wah, akhirnya setelah sekian lama kita kembali bertemu ya Ken? Lo gak lupa sama mantan anak buah Lo ini kan? Mantan orang kepercayaan Lo ini, kan?"

"Raja!" ucap hampir semua anggota Scorpion yang ada di sana.

Ken memutar bola matanya malas, "Ck, udah gue duga. Gue kira Lo udah di neraka! Ternyata Lo masih bernapas, tahu gitu waktu itu gue habisin aja," sahut Ken.

"Bjingan! Mungkin dulu Lo bisa nyiksa gue, tapi sekarang gue yang bakalan ngurung dan nyiksa Lo sampe mampus!" Raja terbakar emosi, hingga dia maju lebih dahulu dan langsung menghantam wajah Ken.

Setelah itu terjadi pertempuran yang tidak seimbang, anggota Scorpion yang jumlahnya sepuluh orang harus melawan mereka yang jumlahnya dua kali lipat lebih. Satu orang dari Scorpion harus melawan setidaknya dua orang dari Demon.

Melihat keadaan yang begitu mengkhawatirkan, Ken berusaha mengalahkan Raja yang ternyata ilmu bela dirinya semakin berkembang. Meski begitu Ken tetap menjadi pihak yang lebih dulu menang melawan Raja.

Jika kalian lupa, Raja itu dulu salah satu orang kepercayaan Ken, dia masuk dalam anggota inti Scorpion, tapi akibat hal besar yang dilakukan Raja yaitu menculik dan hampir melecehkan pacar Gavin yang ternyata adik Ken sendiri, membuat Ken murka dan mengurung pemuda itu. Tidak hanya mengurung seperti yang Ken lakukan pada salah satu anggota Demon, tapi dia juga sedikit memberi pelajaran pada Raja, hingga akhirnya Raja dia serahkan ke pihak berwajib. Entah bagaimana secepat itu Raja keluar dari sana. Padahal dia melakukan dua kasus kejahatan yang harusnya lama mendekam di penjara.

Ken bisa dengan mudah melumpuhkan Raja, hal yang sama pun Raka lakukan, dia berhasil melumpuhkan ketua Demon yang ternyata ilmu bela dirinya masih kalah jauh dibanding dirinya.

"Stop! Jika kalian masih mau melihat ketua kalian hidup dengan baik!" seru Ken menyeringai. Dia memberi kode pada Raka.

Seketika pertempuran itu terhenti, semuanya fokus pada Ken dan Raka.

"Pisa* ini bakal gue tancepin ke leher ketua kalian kalau kalian gak mundur sekarang juga!" ancam Raka, dia bahkan hampir menusukkan benda tajam itu di leher ketua Demon.

"Gue bisa saja langsung melakukan itu, mengingat bagaimana Lo semua ngeroyok gue sampai masuk rumah sakit, tapi gue masih punya pri kemanusiaan, bukan kaya kalian yang seperti S*TAN!" ancam Raka.

Perlahan para Demon memundurkan langkah, tak mungkin membiarkan ketua mereka terluka.

Raka mendorong ketua Demon yang sudah tidak berdaya itu hingga tubuhnya ambruk di tanah. "Nih ambil!" ucapnya.

Sedangkan Ken membiarkan Raja pada tempatnya, meski tanpa dia sangka Raja berhasil meraih kakinya, dan menghentikan langkahnya. Ken langsung menginjak tangan Raja menggunakan kaki satunya, dan pergi dari sana bersama yang lain.

Rencana ini sebenarnya tidak masuk dalam list, tapi karena Raka sering membawa benda tajam itu kemana-mana, maka hal ini mereka lakukan untuk menyelamatkan diri.

☘︎☘︎☘︎

Saat ini di markas Scorpion.

"Jadi dulu si Raja Raja itu pernah nyulik adik Lo? Kok bisa? Bukannya harusnya dia tahu itu adik Lo, kan?" tanya Luna setelah Ken menceritakan kronologi kejadian hingga membuatnya dan yang lain babak belur.

"Waktu itu gue belum tahu kalau itu adek gue, tapi gue bersyukur setelah kejadian itu gue justru ketemu sama adek gue yang udah lama ilang, bahkan sejak bayi," jawab Ken. Wajahnya berubah sendu mengingat bagaimana dulu dia kehilangan adik perempuan satu-satunya, bahkan dia juga cucu perempuan satu-satunya dalam keluarga besar Ken.

Luna yang sedang memasang plaster di pipi Ken menghentikan kegiatannya sejenak, cukup terkejut dengan kenyataan itu. Dia juga melihat jelas bagaimana perubahan wajah Ken.

"Hm, gue jadi inget kejadian beberapa bulan lalu, Ayla beberapa kali diantar ke sekolah sama cowok berbeda-beda, mungkin salah satunya Lo, ya?" Luna teringat kejadian itu, bahkan dia menggunakan hal itu sebagai fitnah untuk Ayla.

"Gue cuma beberapa kali aja, biasanya gue yang jemput dia, tapi kalau nganter ke sekolah seringnya adek gue sama suaminya," jawab Ken.

"Tunggu! Ayla udah nikah sejak masih SMA?" cukup terkejut mendengar berita itu.

Ken menganggukkan kepala, "Udah dari lama, dan dia nikah sama musuh gue. Dunia emang sesempit itu," jawab Ken.

Kini Luna terkekeh mendengar jawaban pemuda itu. "Dah beres, sekarang Lo anterin gue pulang," ucap Luna setelah menempelkan plaster terakhir di sudut bibir Ken.

"Cium dulu," pinta Ken memajukan sedikit pipinya ke hadapan Luna.

"Mau gue tambah lukanya?!" Luna melotot mendengar permintaan pemuda itu.

Ken terkekeh, "Becanda doang padahal," ucapnya membuat Luna memutar bola matanya malas.

Keduanya saat ini berada di balkon lantai dua markas, tepat di depan kamar Ken. Awalnya mereka duduk di sofa lantai bawah, karena beberapa anggota Scorpion mengganggu aktivitas mereka, akhirnya Luna menyeret Ken hingga ke tempat ini.

"Udah makan?" tanya Ken saat Luna membereskan kotak P3K.

Luna menganggukkan kepala, "Tadi gue masak mie yang ada di dapur sama Andre dan siapa itu Tian kalau gak salah, terus gue bagiin sama yang lain, gak apa-apa, kan?" dia menatap wajah Ken sejenak, ingin melihat reaksi seperti apa yang Ken berikan.

Kini Ken yang menganggukkan kepala, "Gak masalah, Lo boleh masak apapun di sini untuk kita semua. Lagian bahan-bahan di kulkas itu yang beli juga adek gue beberapa waktu yang lalu, sayang kalau gak di masak, soalnya Bang Satria sukanya masak mie doang, paling cuma pake telor," jawab Ken.

"Makasih, tapi gue gak begitu bisa masak sih. Kayaknya beda sama adek Lo, dia jago masak, kan? Soalnya beberapa kali diadakan lomba masak di sekolah, adek Lo selalu dapat juara. Selin itu dia juga cerdas, sering menang perlombaan, bikin bangga guru dan warga sekolah, dia juga populer, padahal yang gue tahu dia dulu cuma anak sopir. Gue iri tau! Dan itu alasan yang buat gue dari dulu gak suka sama dia," ucap Luna dengan entengnya tanpa merasa takut dengan Ken.

Bukannya marah Ken justru terkekeh mendengar itu, "Gue tahu," sahutnya.

"Ck, apasih yang gak Lo tahu dari gue? Heran gue, Lo pasti dari dulu jadi stalker ya?" tuding Luna, tak habis pikir dengan pemuda itu.

Kali ini Ken tertawa cukup keras, "Mana ada seperti itu, gue tahu Lo aja waktu di rumah Dilan, selebihnya gue belum pernah tahu," jawabnya.

Luna menghela napas, "Terserah Lo deh, sekarang yuk anterin gue pulang. Kalau Lo gak mau gue pulang sendiri aja." Dia beranjak dari duduknya, tapi Ken lebih dahulu menahan pergelangan tangannya.

"Gue anter, mau pulang ke apartemen gue atau ke rumah?" tanya Ken, meski tadi Luna mengatakan ingin pulang ke apartemen Ken dulu, tapi dia akan menanyakan lagi, takut jika Luna berubah pikiran.

Benar saja Luna memiliki jawaban lain, "Gue mau pulang ke rumah dulu, mau tanya banyak hal sama Mama. Tadi gue udah chat Mama, katanya Papa gak ada di rumah," jawabnya.

"Udah Lo pikir baik-baik?" tanya Ken memastikan.

Luna menganggukkan kepala, "Udah, gue udah siap mendengar semuanya," ucapnya.

"Kalau ada apa-apa gak usah ragu telpon gue, dan jangan lupa selalu ngabarin gue, biar gue gak khawatir. Katanya kita teman, iya kan?" Ken mengusap puncak kepala Luna.

Luna memalingkan wajahnya yang tiba-tiba terasa panas akan perlakuan Ken, meski begitu dia tetap membalas ucapan Ken. "Iya," sahutnya tanpa menatap wajah Ken.

Ken terkekeh, "Lo tuh gemesin banget Rel, jadi pengen nyium," celetuk nya.

"Arken!"

Dugh

"Akh! Perut gue sakit Rel! Lo cewek bukan sih?" Ken memegang perutnya yang baru saja Luna tonjok.

"Bukan! Gue sumala!"

Ken terbahak mendengar jawaban random Luna, dia bahkan melupakan rasa sakit di perutnya.

1
dewi
sakit apa thoor smg cepat pulih d sehat kembali aamin
Felycia R. Fernandez
ntar mantan gak hadir lagi kan?
Felycia R. Fernandez
😆😆😆😆😆
Felycia R. Fernandez
si jutek perlahan bucin
❤️⃟Wᵃfѕ⍣⃝✰🥑⃟𝙉AƁίĻԼልˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
Ken kok bisa tahu Luna ya, tapi Luna gak kenal Ken 🤔🤔🤔
❤️⃟Wᵃfѕ⍣⃝✰🥑⃟𝙉AƁίĻԼልˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©: novel yg sebelumnya judulnya apa kak
total 2 replies
Felycia R. Fernandez
sepemikiran kita Ken...
gak bener nih teman teman nya Luna
Felycia R. Fernandez
akhirnya diterima juga
Siti Nina
Wahhh,,,akhir nya jadian juga 🤗
Felycia R. Fernandez
dukung jugaaaa💃
Siti Nina
Lanjut thor tetap semangat ya 💪
Kim Rahma💜: makasih kak😍
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
Luna dapat mama yang Gila dan murahan... kesian banget nasib mu Lun
Felycia R. Fernandez
tanya aja dimana mama mu kerja ,selidiki siapa pemilik perusahaan nya
Felycia R. Fernandez
naaah kan bener tebakan ku,
Felycia R. Fernandez
mungkin berubah setelah tau kalau Kamu bukan anak kandungnya
Siti Nina
Si Luna blagu amat sih padahal udh sering di tolong sama si ken
Tasmiyati Yati
bantuan apa yg di minta Ken pada Luna ya
Tasmiyati Yati
siapa ni yg nheroyok raka
Tasmiyati Yati
gadis bukan teman yg baik berarti
Tasmiyati Yati
biasanya yg suka berantem malah jodoh😍
Tasmiyati Yati
ini anak di tolong bukannya terimakasih malah nyolot
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!