NovelToon NovelToon
LEGENDA LAUT TIMUR

LEGENDA LAUT TIMUR

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur
Popularitas:526
Nilai: 5
Nama Author: Fii Cholby

Ini adalah kisah Guru Spiritual dan Seorang Duyung yang mencoba menerobos perbudakan melalui segala macam kesulitan dan bahaya. akhirnya menjadi sebuah keluarga dan bergandengan tangan untuk melindungi rakyat jelata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 28

"Ada sesuatu yang salah?" tanya Albert setelah mendengar cerita Carly.

"Apa?"

"Mengapa ada pohon wisteria di Gunung Wutai?"

"Kamu berfokus pada yang salah, okey? Saat bercerita, kamu perlu menambahkan beberapa detail romantis, paham? Bukan itu intinya."

Albert memonyongkan bibirnya. "Jadi, apa intinya?"

"Intinya adalah aku memasak sup ikan setiap hari untuk tinggal bersama Xenia. Jadi, tidak bisa untuk menunggunya. Jika kamu ingin Jesly kembali ke pelukanmu, kamu perlu melakukan sesuatu."

Albert mengernyitkan dahinya. "Bagaimana?"

"Kamu harus mempelajari keterampilan khusus untuk membuatnya bahagia. Jika kamu benar-benar ingin mengikuti jejakku, kamu bisa memasak dengan cara di rebus."

Albert menyemburkan air pada wajah Carly karena ia merasa sedang di ejek. Carly memasang wajah kusut, menyentuh wajahnya yang basah dan mencium tangannya memastikan airnya bau atau tidak. "Aku hanya bercanda!" Ucap Carly menahan kesal.

"Baguslah!"

Carly menghela nafas. "Haish.. sejujurnya, aku tidak punya tips untukmu. Ketika aku menjadi Raja Gunung Wutai hidup ku sangat luar biasa. Aku penuh energi setiap malam, berkeliaran di sekitar pegunungan. Tapi Xenia berbeda, dia bangun jam lima pagi untuk berlatih dan tidur pada jam sembilan malam. Bahkan tikus tidak keluar di jam sembilan malam, bagaimana aku bisa tahan? Lebih-lebih lagi dia menyakiti punggungnya sebelumnya dan perlu tidur dengan keadaan hangat. Tapi aku tertutup rambut dan tidak tahan panas. Sekarang kamu lihat, aku tidak hanya menghangatkan tidurnya. Tapi bentuklah kebiasaan yang baik dari awal tidur dan bangun tidur karena itu membuat Xenia senang. Senyum wanita yang kamu cintai adalah lebih baik dari bunga terindah di dunia."

Albert mencerna setiap kata demi kata yang keluar dari mulut Carly. Mungkin ada benarnya juga saran dari seekor kucing hitam ini.

Lily menarik tangan Jesly untuk mengikutinya ke Goa Refleksi. "Lily, untuk apa kamu membawaku kesini?"

"Aku meminta Carly untuk membantu kita."

"Carly?"

"Jangan khawatir! Aku tidak mengatakan apapun tentang rencana kita. Tapi Carly berkata, kamu adalah sekutunya dan dia akan membantu. Dia juga mengatakan bahwa kunci hubungan antara Albert dan Jesly bukan bagaimana menyenangkan dia. Tapi kamu harus membiarkan dia mendapatkannya dan kamu bahagia pada waktunya. Dalam sebuah kata, selama kamu datang ke sini malam ini, aku yakin dia akan menunjukkan kepadamu bahwa dia seorang duyung yang patuh."

"Kucing itu sepertinya tidak bisa di andalkan sama sekali."

"Kamu gadis bod*h! Dia dan Xenia adalah cinta sejati." Ucap Lily dengan kesal.

"Tentu saja trik apapun bisa berhasil. Tetapi antara Albert dan aku itu tidak nyata. Kedua hal ini berbeda."

"Hei, Jesly." Carly keluar dari dalam goa dengan berlari. Ia mencoba mengatur nafasnya yang ngos-ngosan. "Kabar buruk! Duyung mu itu sedang sangat kesakitan. Mulut berbusa dan kejang-kejang."

"Hahh..." Jesly gegas masuk karena khawatir dengan keadaan Albert. Carly tersenyum tipis.

"Itu pasti ulah Alaric!" Lily hendak masuk namun di cegah oleh Carly. "Eehh, ehh." Carly menggendongnya seperti menggendong karung beras.

"Kamu jangan mengikutinya."

"Biarkan aku pergi! Mengapa kamu menghentikan ku?" Lily memberontak. Carly pun menurunkannya karena sudah tidak tahan dengan berat badan Lily.

"Aku minta kamu untuk membantuku bukan menggertak ku. Kamu kucing bod*h!" Lily menunjuk-nunjuk wajah Carly geram.

"Apaa..."

Lily hendak masuk kembali namun Carly menarik bajunya. "Sungguh kupu-kupu yang pintar! Apa yang mau kamu lakukan?"

"Aku tau aku lebih pintar darimu, tapi pujian tidak berguna bagiku. Biarkan aku pergi!"

"Ehh, ehh. Beri waktu sebentar!" Carly menarik baju Lily.

Jesly berlari dengan perasaan khawatir. "Pria ekor besar," ia melongo saat melihat Albert ternyata baik-baik saja.

Tunggu, ada yang berbeda di sana. Albert mengubah Goa Refleksi menjadi indah. Gelembung-gelembung air menghiasi ruangan itu. Jesly menghela nafas lega saat ternyata Albert tidak kenapa-kenapa.

"Jesly, kemarilah!" Albert memasang senyuman termanisnya membuat wajahnya kian semakin tampan dan manis.

Jesly pun mendekati Albert. "Apa yang sedang kamu lakukan saat ini?"

Albert tidak menjawab. "Ayoo," Albert menarik tangan Jesly lembut. "Kamu pernah membantuku mandi. Aku harus memberimu pengalaman yang sama sebagai imbalannya."

Bukan hanya terkejut, Jesly juga syok. Bagaimana bisa Albert membantunya mandi. Mereka berbeda jenis kelamin.

Albert menciptakan awan mendung sehingga terdapat setetes demi setetes air. "Pasti Carly yang mengajarimu 'kan? Jangan dengarkan dia!" Jesly hendak pergi namun Albert mencegahnya.

"Jika di pikir, apa yang dia katakan itu benar."

"Hahhh?"

"Aku harus melakukannya dengan baik. Aku akan melakukan persis apa yang kamu lakukan tempo hari. Aku akan melakukan apapun untukmu, termasuk menggosok tubuhmu sampai bawah demi bisa mendapatkan maafmu."

Jesly semakin syok. Ia menggelengkan kepalanya berulang kali. "Tidak, tidak. Aku tidak membutuhkan itu."

Albert mengeluarkan handuk kecil membuat Jesly semakin bergidik ngeri. "Kemarilah!" Albert mendekatinya dengan penuh semangat.

Jesly mundur beberapa langkah. "Tidak! Menjauhlah!" Jesly semakin terpojok di tambah ia sudah mentok di dinding.

"Seorang tamu harus melakukan seperti yang tuan rumah lakukan, bukan? Aku harus belajar meminta maaf dengan baik seperti caramu."

"Itu bukan cara baik."

"Jadi.. Kamu berbohong pada hari itu?"

"Aku.. Itu bukan bohong!"

"Lalu terima saja!" Albert memandikan Jesly dengan penuh semangat.

"Tunggu sebentar, tunggu! Jangan, jangan lakukan itu!"

Kreeeekk!

Baju Jesly bagian dada terbuka. Albert melongo melihat keindahan di depan mata. Jesly semakin syok berat. "TIDAAAAAKKK!"

Carly tersenyum puas. Ia sudah tau apa yang akan terjadi di dalam sana.

Lily terkejut mendengar teriakan Jesly yang begitu kencang. "Mengapa dia teriak begitu keras?" Ia hendak masuk dengan cepat Carly mencegahnya.

"Tetap disini!"

Terdengar suara saling ribut di dalam goa sana.

"Kedengarannya ada yang tidak beres. Duyung itu tidak mengalahkan Jesly 'kan? Biarkan aku pergi melihatnya." mohon Lily dengan memelas. Ia sangat takut Jesly kenapa-kenapa.

"Apa yang kamu maksud itu pukulan? Tidak! Mereka sedang bersenang-senang. Jadi jangan ganggu mereka."

Netra Lily membelalak. "Bersenang-senang?" seketika pikiran Lily menuju hal-hal yang tidak wajar.

"Biarkan mereka menghabiskan waktu semalaman di sana, barulah konflik di antara mereka akan terselesaikan. Tidakkah kamu menginginkan mereka menjadi pasangan secepatnya?"

Lily menoleh cepat. "Apa hebatnya menjadi pasangan? Apakah itu bisa menumbuhkan ekor?"

Carly menepuk jidatnya. "Di katakan bahwa kupu-kupu Blue Triangle dari Laut Arafura cerdas dan masuk akal. Tapi kamu.. Kamu memang berbeda."

"Aku sudah katakan, aku yang paling cerdas di Kerajaan Vielstead. Aku pikir, kamu lucu juga." senyuman sumringah menghiasi wajah cantiknya yang selalu ceria.

"Lucu?" Carly mengacungkan jempolnya.

"Iya, lucu."

Carly tersenyum tipis. "Lucu, lucu."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!