Kaisar 33 Surga

Benua Kekacauan

“Hanya dua lagi yang harus dibereskan agar kami dapat dengan mudah mengalahkan Organisasi Rubah Neraka!” Batin Ren Jie dan ia langsung menatap ke arah tertentu, tempat salah satu Dewa Kelas 3 tahap akhir yang sedang membantai banyak anggota Istana Kaisar Surgawi.

“Teleportasi!”

Deg!

Ren Jie muncul dalam sekejap di dekat kultivator yang membantai anggota Istana Kaisar Surgawi. Ia tidak memberikan kesempatan kepada lawan sama sekali, mengerahkan semua kekuatan terbesar yang bisa ia gunakan dalam satu serangan.

“Seni Rahasia, Penghancuran Ilahi!”

“Waktu Kilat!”

Dengan kecepatan yang sangat tinggi, Ren Jie mengayunkan pedang yang muncul tiba-tiba di tangan kanannya ke arah musuh.

Dewa Kelas 3 tahap akhir itu merasakan ancaman kematian. Ia langsung berbalik dan menyerang secara refleks tetapi dia tidak menganggap terlalu tinggi Ren Jie yang hendak menyerangnya. Namun, ketika ia melihat siapa itu, ia sangat ketakutan dan tau bahwa sudah terlambat baginya untuk meningkatkan kekuatan serangan.

Blar!

Hamburan petir yang sangat banyak langsung melesat ke arah Dewa Kelas 3 tahap akhir tersebut. Dan diapun mencoba untuk merobek serangan dari Ren Jie tetapi itu tidak bisa sama sekali.

“Ugh...!” Dewa Kelas 3 tahap akhir itupun langsung memuntahkan seteguk darah ketika ia terpental. Kesadarannya langsung kabur oleh Belitan Qi Raja yang di campur Ren Jie dalam serangan tersebut.

“Teleportasi!”

“Waktu Kilat!”

Ren Jie muncul kembali tepat di atas Dewa Kelas 3 tahap akhir terpental dan langsung menyerang menggunakan gaya menusuk ke arah musuh.

Jleb!

Sangking cepatnya, musuh Ren Jie tidak dapat bereaski dan kepalanya pun di tikam tanpa bisa melawan sama sekali.

“Jika aku menggunakan kekuatan sekuat ini setiap saat, mungkin aku hanya akan mampu bertahan selama 10 menit dalam pertarungan. Tetapi jika aku bertarung dengan cara biasa, aku mungkin tidak dapat menyelesaikan satu Dewa Kelas 3 tahap akhir secepat ini.” Batin Ren Jie. Ia sedikit lega karena ia hanya harus membereskan satu Dewa Kelas 3 tahap akhir lagi lalu ia bisa bertarung seperti biasa, mencoba mengurangi pasukan musuh secepat mungkin.

Tanpa membuang waktu sama sekali, Ren Jie sekali lagi menghilang lalu muncul di depan anggota Organisasi Rubah Neraka dengan tingkat kultivasi Dewa Kelas 3 tahap akhir.

“Kau...” Dewa Kelas 3 tahap akhir keempat yang diburu oleh Ren Jie, langsung mundur beberapa langkah. Ia telah melihat apa yang dilakukan oleh Ren Jie dan ia sangat ketakutan saat ini.

“Jangan kira kau bisa mengalahkanku dengan mudah!” Teriak Dewa Kelas 3 tahap akhir tersebut putus asa. Karena ia tau bahwa dirinya akan tewas, setidaknya ia mencoba membawa Ren Jie bersamanya. Auranya naik dengan pesat karena ia membakar esensi darahnya.

Wusssh!

Kecepatannya meningkat drastis dan tubuhnya diselimuti oleh aura merah yang merupakan pembakaran esensi darahnya sendiri.

Mata Ren Jie sedikit menyipit dan ia langsung melepaskan kemampuan konsep Waktu terkuat yang ia miliki walaupun ia akan kehabisan banyak konsep hanya dalam satu penggunaan.

“Waktu Beku!”

Kultivator Dewa Kelas 3 tahap akhir tersebut tampak melambat dengan seketika. Melihat itu, Ren Jie menyadari bahwa konsep Waktu miliknya masih cukup lemah. Jika itu Dewa Kelas 2, efek dari konsep Waktu mungkin tidak akan berguna. Ini menandakan bahwa tingkat kultivasi masih berpengaruh sangat besar dalam pertempuran.

“Seni Rahasia, Tebasan Kecepatan Teleportasi!”

“Waktu Kilat!”

Sraing!

Jrezzh!

Tanpa ampun sama sekali, Ren Jie melesat lalu mengayunkan pedangnya sekuat tenaga lalu menggorok leher kultivator tersebut.

Kepala kultivator itupun terbang ke udara lalu bagian bawah tubuhnya terjatuh ke permukaan tanah.

“Jika hanya dengan menggunakan teknik Waktu Kilat, mungkin aku tidak akan bisa membunuhnya secara instan. Hanya dengan menggunakan dua kali kemampuan Waktu aku dapat menghabisi kultivator tingkat Dewa Kelas 3 tahap akhir yang membakar esensi darahnya!” Batin Ren Jie. Ini menandakan bahwa jika ia bertemu dengan eksistensi Dewa Kelas 3 tahap akhir yang sangat kuat, ia hanya memiliki kesempatan untuk menang 50% atau 60% paling banyak.

Untuk Bo Zong yang hampir tidak mampu melawan gabungan Yu Mei dan Su Ling’er, ia telah memperhatikan pergerakan Ren Jie. Hanya dari itu, ia sudah menyadari bahwa ia pasti akan kalah dalam perang ini.

“Berhenti..! Berhenti..! Kami Organisasi Rubah Neraka menyerah! Kami akan membayar kompensasi yang tinggi kepada Istana Kaisar Surgawi!” Teriak Bo Zong saat menahan penindasan keseluruhan dari Yu Mei dan Su Ling’er.

Yu Mei dan Su Ling’er menahan sedikit serangannya terhadap Bo Zong.

Tetapi, Ren Jie yang baru saja selesai membunuh Dewa Kelas 3 tahap akhir langsung berbicara, “Habisi mereka semua tanpa terkecuali!”

Yu Mei dan Su Ling’er yang mendengar kata-kata Ren Jie, tidak terkejut sama sekali.

Namun kata-kata itu menjadi suara iblis dari dalam neraka menurut Bo Zong. Ia langsung menyesali keputusannya karena terlalu serakah akan Istana Kaisar Surgawi. Tetapi penyesalan selalu datang terlambat. Jika ia ingin tetap hidup, ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri. Untuk bawahannya, ia tidak peduli lagi karena ia yakin bahwa mereka akan menjadi mayat dingin nantinya.

Dengan wajah sangat garang, Bo Zong menaikkan output kekuatannya. Aura aneh menyelimutinya, itu bukan aura membakar esensi darah karena untuk seseorang sepertinya, jika ia membakar esensi darahnya, teknik yang ia olah dengan sepenuh hati hanya akan membuat tubuhnya meledak oleh kelebihan energi dari pembakaran esensi darah.

“Kalian tidak akan bisa menahan ku jika aku ingin pergi dari sini!” ucap Bo Zong saat aura aneh tersebut menyelimuti tubuhnya. Ia harus menggunakan lebih dari setengah kekuatannya hanya untuk menggunakan satu teknik.

“Teknik Penyatuan Alam!”

Tubuh Bo Zong berubah transparan dalam sekejap.

Hal ini membuat Yu Mei dan Su Ling’er berhenti di udara dan menatap ke semua tempat. Tetapi keduanya terkejut bahwa mereka tidak bisa menemukan keberadaan Bo Zong sama sekali.

“Bahkan aroma, aura dan jejak keberadaannya menghilang!” ucap Su Ling’er tidak percaya.

Yu Mei juga terkejut bahwa ada teknik luar biasa seperti itu. Sebelumnya, Bo Zong hanya berjarak hampir 10 meter dari mereka dan itu menghilang tanpa jejak.

Untuk Bo Zong yang telah menggunakan tekniknya, ia hanya menatap dingin ke arah keduanya. Ia memang memiliki niat untuk menghabiskan salah satu dari mereka tetapi jika ia ingin menyerang, ia harus membatalkan tekniknya.

Tentu saja pilihan Bo Zong bukan menyerang mereka karena jika hanya ia bisa keluar dari tempat itu ia memiliki kesempatan untuk membalas dendam.

Tanpa membuang waktu, Bo Zong langsung melarikan diri tanpa melihat ke belakang. Ketika ia bergerak, matanya tertentu pada Ren Jie yang berada di permukaan tanah. Ia sangat menahan keinginan untuk menghabisi Ren Jie saat ini.

Tetapi, ketika Bo Zong yang ingin mengalihkan pandangannya dan melarikan diri, tiba-tiba merasa kedinginan saat melihat Ren Jie yang menatap ke arahnya lalu tersenyum sangat jahat.