Suami Pelit Istri Pamit

Pagi hari pun telah tiba, Bu Ningsih sudah terbangun dan sudah melakukan pekerjaan rumah sendiri seperti biasa nya.

Dia mempunyai satu anak perempuan yang malas dan tidak mau mengerjakan hal apapun, Tau nya cuma tidur, makan, main ponsel saja.

Untuk melayani suami nya juga tidak, terkadang Alex melakakukan hal itu sendiri. Dan Alex pun melakukan pekerjaan yang semesti nya Manda lakukan yaitu mengurus Risa anak mereka, semua hal itu Alex lah yang mengerjakan.

Rencana nya Rio hari ini akan membawa Mawar ke rumah Bu Ningsih, ya untuk apalagi kalau bukan untuk melakukan ide gila yang telah di usulkan Bu Ningsih.

Mereka bertiga sudah sepakat, jika hari ini mereka akan memberitahu Mawar tentang usulan Bu Ningsih. Maka semakin cepat semakin baik juga hasil nya.

...****************...

Di kontrakan yang saat ini Rio tinggali seorang diri, terlihat Rio sedang duduk sendiri merenungi dan memikirkan keadaan nya saat ini.

Hari ini adalah hari libur kantor, jadi Rio pagi ini masih berada di Kontrakan nya seorang diri. Biasa nya ketika ia bangun tidur akan ada yang selalu mengurus nya, membuatkan sarapan untuk nya, dan menyiapkan keperluan Rio lain nya.

Hari demi hari Rio lewati dengan kesendirian, Mungkin sekarang Rio sudah mulai membiasakan hal itu.

Apa ini adalah langkah yang tepat? Meninggalkan Tiara dan harus menikahi Mawar

Rio tengah di landa rasa galau, dia bingung memutuskan keputusan yang bagaimana.

Jujur di dalam hati kecil nya, dia masih sangat mencintai Tiara. Namun wanita itu sudah berubah, dia sudah tidak sudi lagi bertemu dengan Rio apalagi kembali bersama menjalin hubungan rumah tangga dengan nya.

Mungkin saja jika Rio tidak tergoda dengan Mawar dan tidak pernah mengkhianati pernikahan nya. Tiara pasti akan bersama dengan diri nya saat ini, masih akan berstatus istri nya. Meski terkadang Tiara di perlakukan tidak adil antara seorang Istri dan Keluarga dari suami nya.

Rio menyesali perbuatan nya sekarang, andai saja dia tidak emosi waktu itu. Dia tidak akan pernah mengucapkan kata Talak, namun Rio juga tidak terima akan sikap Tiara yang berubah menjadi pembangkang. Maka dari itu kata Talak pun terucap begitu saja.

Tiara pembangkang juga karena sikap Rio sendiri lah yang menyebabkan Tiara berubah seperti itu. Tiara hanya belajar dari peristiwa yang sebelum nya ia lalui, untuk sekarang Tiara hanya akan memprioritaskan diri nya sendiri dan tak peduli akan orang lain.

Setelah melamun sepanjang pagi, akhirnya Rio tersadar jika hari ini dia akan menjemput Mawar untuk di bawa ke Rumah Bu Ningsih.

Di lihatnya jam sudah menunjukan pukul 9 pagi, kurang dari satu jam Rio akan menjemput Mawar. Rio berjanji akan menjemput Mawar pukul 10 pagi.

Gegas Rio terbangun dari duduk nya, dan masuk kedalam kamar untuk membersihkan diri dan akan menjemput Mawar.

Tadi malam Rio sudah memberitahu Mawar jika ia akan menjemput nya untuk berkunjung ke rumah Ibu nya.

Rio beralasan kepada Mawar, jika mereka ingin mendiskusikan tentang bagaimana konsep pernikahannya nanti.

Dan Mawar pun mengiyakan nya, dia percaya jika keluarga calon suami nya akan mendukung keputusan pernikahan nya.

Mawar pun sangat antusias karena menyangka jika pembicaraan ini seputar tentang pernikahan Rio dan Mawar, Ya mungkin saja Calon Mertua nya sudah memiliki dana untuk Rio dan Mawar menikah. Dan menyuruh mereka agar menikah dengan secepatnya.

Di rumah, Mawar sedang bersiap siap untuk pergi ke rumah calon mertua nya, bukan hal pertama bagi nya datang ke tempat itu.

Dulu ketika Rio masih bersama dengan Tiara, dia sudah beberapa kali berkunjung ke rumah itu. Dan di sanalah Rio dan Mawar menjadi dekat hingga pada akhir nya menjalin hubungan diam diam tanpa sepengatahuan Tiara.

Tiara pun tidak mengetahui hal itu, karena memang rumah Ibu Rio dan Rumah kontrakan yang sebelum nya di huni oleh Tiara dan Rio letak nya memang tidak terlalu jauh dari sana, tapi hanya beda 1 kompleks saja.

Perselingkuhan itu pun terjadi juga karena dukungan dari keluarga nya Rio sendiri, karena memang Bu Ningsih dan Manda tidak ada yang menyukai Tiara. Jadi Mawar dan Rio pun lebih leluasa untuk menjalin hubungan di belakang Tiara. Karena Tiara tidak pernah datang mengunjungi Rumah Mertua nya, Jika Tiara datang kesana, pasti ada saja perlakuan tidak baik dari Bu Ningsih dan Manda

Setelah beberapa menit menunggu, terdengar deru mesin mobil yang di yakini Mawar itu adalah suara deru mesin mobil dari Rio.

Mawar pun bergegas keluar dari kamar nya, dan melihat mobil Rio yang sudah terparkir di depan.

"Mas..". Sapa Mawar terhadap Rio yang baru saja turun dari mobil nya

"Sudah siap?". Tanya Rio pada wanita yang sedang mengandung anak nya itu.

Mawar pun hanya menganggukan kepala nya, pertanda dia sudah siap untuk pergi ke rumah Calon Mertua nya itu.

Tanpa berpamitan kepada kedua Orang Tua Mawar, Rio dan Mawar pun langsung menaiki mobil dan melajukan mobil nya ke jalanan.

Kedua Orang Tua Mawar sedari tadi pagi sudah pergi untuk mengunjungi beberapa sawah dan kebun nya untuk melihat hasil panen nya.

Mobil yang di tumpangi Rio dan Mawar pun telah masuk kedalam sebuah pekarangan rumah Bu Ningsih.

Di dalam Bu Ningsih dan Manda tengah duduk di ruang tamu, sengaja mereka berdua menunggu kedatangan Mawar.

Mereka berdua sudah sangat tidak sabar ingin mengucapkan ide brilian yang di miliki Bu Ningsih.

Rio dan Mawar turun dari mobil dan memasuki rumah itu, sudah terlihat kedatangan mereka di sambut oleh Bu Ningsih dan Manda yang tengah tersenyum menatap ke arah mereka berdua.

Mawar pun juga membalas dengan senyuman, dalam hati nya ia sangat bahagia bisa di perlakukan baik seperti keluarga nya sendiri oleh keluarga dari Rio, lelaki yang akan menikah dengan nya dan berstatus sebagai suami nya sebentar lagi.

"Mawar, sini nak duduk dulu". Ujar Bu Ningsih menepukan sofa di pinggir nya untuk Mawar duduk

Mawar yang melihat itu pun langsung menganggukan kepala nya, ia melangkah kan kaki nya menuju ke arah sofa yang di duduki juga oleh Bu Ningsih.

Mawar memandang mereka bertiga yang menatap ke arahnya.

"Ehemm..". Rio berdehem dengan sangat keras, hingga Bu Ningsih dan Manda sedikit terkejut dan sontak langsung menatap ke arah Rio.

Rio pun akhirnya melakukan aksinya, ia harus mengikuti skenario yang telah di buat oleh Ibu nya. Dia harus memasang wajah yang sangat memelas dan menyedihkan, untuk menarik rasa simpati dari Mawar.

Baru setelah itu Bu Ningsih dan Manda akan mengambil bagian untuk memohon mohon kepada Mawar untuk menggunakan uang nya terlebih dahulu sebagai Uang Hantaran dan Juga Mahar untuk pernikahan nya.

Ya ide gila yang di usulkan Bu Ningsih adalah Menggunakan Uang Mawar terlebih untuk Uang hantaran dan juga Mahar pernikahan. Dengan dalih meminjam dan pasti akan di kembalikan lagi nanti nya.

Dengan begitu Rio dan Mawar akan tetap menikah, tanpa Rio mengeluarkan uang sepeserpun.

Gimana? Emang ada gila gila nya ide Bu Ningsih