Aku tak menyangka pria tampan yang selalu muncul di waktu petang itu ternyata bukan manusia.Dia adalah Genderuwo yang telah dipilihkan oleh kakek buyut ku sebagai suami, melalui perjanjian gaib.
Berbagai peristiwa gaib dialami Nisa yang ternyata nenek moyang ayah dan ibunya juga
mengadakan ritual dan perjanjian dengan makhluk halus lainnya demi mendapatkan kekayaan.
Nisa yang polos ternyata mewarisi kekuatan supranatural dan mempunyai khodam penjaga di dalam tubuhnya.Dia juga kerap kali mengalami bahaya dari ulah makhluk gaib di sekitarnya.
Pertemuan dengan Dito diwarnai dengan kisah asmara keduanya.Mereka bekerja sama mengatasi teror dari makhluk halus yang ada di sekitarnya.
Akankah misteri alam gaib beserta penghuninya dapat dipecahkan oleh Nisa?.
Atau kah Nisa terbawa suasana dan malah
bersekutu dengan mereka?.
Bertetangga dengan Genderuwo dikemas dalam cerita menarik yang diwarnai dengan romansa cinta Nisa dan Dito.
. . . 🌼selamat membaca 🌼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annasya Fayra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melawan Buto Ijo
Keesokan paginya,Dito benar-benar menepati janjinya.Dia menjemput Nisa ke rumahnya dengan alasan ingin jalan-jalan ke puncak.
Setelah berpamitan dengan bapak dan ibu kami lantas berangkat ke kantor.
Tiba di kantor Nisa meminta kunci kepada pak satpam.Dia beralasan ingin mengambil berkas kantor atas perintah bude Wati.
"Kau yakin kita akan melakukannya Nisa?".
"Jangan banyak bertanya lagi, bukankah kita sudah sepakat??".
"Siapa tahu kau berubah pikiran".
"Ayo,,,,itu ruangan bude Wati".
Nisa masuk ke ruangan bude Wati.Mereka segera menuju kamar khusus tempat arwah Dewi dan teman- temannya di tawan.
"Tunggu sebentar Dito, kau berani kan melihat makhluk halus??".
"Aku bisa membuka mata batinmu kalau kau bersedia".
"Kau yang perempuan saja berani, masak aku kalah ??".
"Tunggu,,,,,kau yakin bisa membuka mata batinku??".
"Diamlah,,,,jangan bergerak dulu".
Sejurus kemudian, Nisa meramalkan mantra untuk membuka mata batin Dito.Setelahnya, kedua ibu jarinya disapukan ke kedua alis Dito.
"Sekarang buka matamu,,,setelah ini kau akan bisa melihat semua yang ada di kamar khusus ini".
"Tajamkan telingamu,dan fokus untuk melindungiku,yang lainnya serahkan padaku".
"Dito .........!!!!!!!".
"Iya,,,,,aku mendengarmu nona,ayo kita masuk".
Nisa membuka kunci pintu kamar khusus itu.
Dito berjalan di belakangnya.Dia bergidik ngeri melihat barang-barang yang ada di dalam kamar.
Nisa masuk ke ruangan tempat para arwah ditawan.Suara tangisan terdengar makin kencang.Nisa maju dan mencoba melepaskan rantai yang mengikat kaki dan tangan mereka.
"Tolong kami Nisa,,,kami ingin bebas dari sini".
"Tunggu sebentar, aku akan berusaha membuka rantai tak kasat mata ini".
Dito termangu, tak mempercayai penglihatannya.Arwah-arwah di depannya sungguh mengenaskan.
Nisa berhasil membuka ikatan rantai yang menawan mereka.Hanya Dewi yang belum berhasil dibebaskan karena di leher Dewi terpasang gembok.
"Kalian bisa pergi dengan tenang sekarang".
"Lalu bagaimana dengan Dewi Nis??".
""Sebaiknya kau pergi Mia, sebelum Buto ijo itu kembali dan menangkapmu lagi, aku akan mencari cara membebaskan arwah Dewi".
Mia ragu-ragu meninggalkan tempat itu karena sahabatnya Dewi masih belum bebas.
Tapi kemudian Dito meyakinkannya kalau Nisa pasti bisa membebaskan Dewi.
Mia pun menghilang meninggalkan sahabat-sahabatnya di tempat itu.
"Aku tak akan pernah bebas dari sini".
"Pergilah Nis, sebelum iblis itu mencelakai- mu".
"Tunggu sebentar Dewi,,kau tahu di mana Buto ijo meletakkan kuncinya??".
"Dia membawanya,,ada di pergelangan kakinya".
"Cepatlah kalian pergi,,dia sudah tahu kedatangan kalian".
"Kau tak akan sanggup menghadapi kemarahannya".
"Cepat ....!!!!!!".
"Tinggalkan tempat ini sekarang Nisa!!!!".
"Tapi, bagaimana denganmu???".
"Mungkin sudah nasibku untuk berada di tempat ini selamanya".
"Dewi,,,,tunggulah kami akan kembali untuk membebaskan mu"
"Kau percaya padaku kan???".
"Itu dia,,,,,,Nisa,,,Dito,,,,,cepat sembunyi!!!".
Nisa dan Dito bergegas meninggalkan kamar khusus itu.Tergesa-gesa mereka mematikan lampu dan mengunci pintu.
Ketika mereka berbalik hendak sembunyi,bude Wati sudah berdiri di belakang Nisa dan Dito.
Raut mukanya tampak marah.Dia maju ke arah Nisa dan Dito dengan wajah penuh kebencian.
Mereka hendak berlari ketika pintu tertutup tiba-tiba.Mereka terdorong ke belakang sampai terantuk dinding.Tangan nya tertahan ke atas dan tidak dapat digerakkan.
"Aku sudah memperingatkan mu Nisa, jangan ikut campur yang bukan urusanmu".
"Rupanya kau kau harus diberi pelajaran agar paham kata-kata bude".
Nisa tak mampu menjawab perkataan bude Wati.Suaranya tercekat di kerongkongan.
Lehernya dicekik oleh tangan yang kuat.
Napas Nisa dan Dito sudah hampir habis,Mukanya merah padam menahan kesakitan.
Bude Wati tertawa terbahak-bahak menyaksikan Nisa dan Dito yang sebentar lagi meregang nyawa.
Di detik-detik terakhir,cincin yang dikenakan Nisa mengeluarkan cahaya berwarna biru.Cahaya itu menyinari mata bude Wati.Sejurus kemudian dia berteriak kesakitan.
"Ah........panas........panas.....".
Sosok bude Wati menghilang karena sinar biru dari cincin Nisa.Suara lengkingan kesakitannya sayup-sayup terdengar di kejauhan.
Nisa dan Dito terjatuh ke lantai bersamaan.
Mereka hampir saja meninggal kehabisan nafas.Rupanya sosok bude Wati adalah Buto ijo yang berganti wujud untuk menampakkan diri di hadapan Nisa dan Dito.
Buto ijo itu tidak mau wujud aslinya diketahui oleh manusia.Sehingga untuk melawan Nisa dia harus menyerupai bude Wati.
Setelah beberapa saat,Nisa dan Dito sudah bisa menguasai dirinya kembali.
"Gila..........kita hampir meninggal melawan makhluk itu Nis".
"Untung kau punya jimat pelindung,kalau tidak,kita berdua sudah almarhum tadi".
"Setidaknya kita sudah berhasil membebaskan arwah-arwah itu".
"Selanjutnya kita harus memikirkan Dewi,kalau tidak, dia akan terus-menerus menjadi eksekutor dari Buto ijo tersebut".
"Kita pergi dari sini Dito,kau bisa jalan kan?".
"Iya,,aku baik-baik saja".
Dito dan Nisa turun dari lantai dua menuju ke parkiran.Sebelum meninggalkan kantor, mereka mengembalikan kunci kepada pak satpam. Keduanya berboncengan sepeda motor ke restoran.
Sementara di tempat Dewi, Buto ijo itu mengamuk mendapati budak arwah tawanannya telah raib dari ikatannya.
Dia berteriak, mengamuk bahkan menyiksa Dewi dengan kejamnya.Arwah Dewi berulang kali dicambuk hingga tangis Dewi melengking.Dia sudah lelah menjadi budak dari Buto ijo ini, tapi apalah daya,dia tidak bisa melawan makhluk ini.
Buto ijo menahan sakit akibat kekuatan dari cincin yang dipakai Nisa. Untuk itu demi memulihkan kekuatannya, dia harus mendapatkan tumbal darah manusia.
Bisa dipastikan, setelah kejadian ini keduanya baik Nisa dan Dito tidak akan bisa hidup tenang. Buto ijo itu telah bertekad untuk membalas dendam. Nyawa keduanya akan menjadi tumbal berikutnya.
"Bagaimana Dito, kau masih ingin melanjutkan ini sampai tuntas kan??? ".
"Atau kau justru takut dan akan mundur".
"Ini malah semakin menarik Nisa, aku melihat hal-hal baru ketika bersamamu".
"Tapi, aku masih heran, darimana kau mendapatkan cincin itu??".
"Dan kekuatan supranatural milikmu??".
"Ceritanya panjang Dito, aku sampai harus meninggalkan kampung halamanku gara-gara kekuatan ku ini".
"Kalau sekarang aku bisa sampai seperti ini, itu karena aku ingin bermanfaat untuk orang lain".
"Yang melekat di tubuhku ini sudah ada dari lahir, jadi aku harus mensyukurinya".
"Dengan membantu sesama makhluk ciptaan Tuhan, aku merasa anugerah Tuhan yang ada padaku ini menjadi tidak sia-sia.
"Dito, kau berjanjilah,,,,,,,tolong rahasiakan hal ini dari siapapun".
"Aku ingin kemampuanku ini hanya kau saja yang tahu"
"Aku janji,,,, lagipula aku tak ingin temanku ini dimanfaatkan oleh orang jahat".
Tengah asyik ngobrol, tiba-tiba hidung Nisa mengeluarkan darah.Pandangannya kabur dan tubuhnya semakin lemas.Bola matanya berubah warna jadi putih semua.
Dito panik,dia mengira kalau Nisa kesurupan.
Setelah terdiam cukup lama, Nisa akhirnya bangkit dari duduknya.Dia memang seperti bukan Nisa.
**"Sik ati-ati,,,,awakmu bakal nemu ciloko".
"Ndang, golekono Gelung rambut men awakmu ISO uwal Soko beboyo".**
**"Berhati-hatilah,,,,kau akan celaka.
Segera cari Gelung rambut supaya
terlepas dari bahaya".**
