NovelToon NovelToon
HANARIA Wanita Sejuta Rasaku

HANARIA Wanita Sejuta Rasaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO
Popularitas:261.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Dewi Payang

Hanaria bekerja sebagai seorang arsitek pada perusahaan Agatsa Properti Group yang memiliki kerajaan bisnis asal Indonesia.

Karena suatu hal, Hanaria terpaksa meninggalkan pekerjaan yang menjadi cita - citanya itu, dan bekerja sebagai seorang marketing di perusahaan otomotif dengan tantangan dalam enam bulan pertama ia harus berhasil memasarkan product dengan target yang telah ditentukan.

Tantangan berhasil dicapai, sehingga Hanaria menjadi kesayangan sang pemilik perusahaan otomotif raksasa tersebut.

Pengembangan diri Hanaria menghadapi banyak tantangan. Seorang pria muda, salah satu penerus bisnis Keluarga Agatsa Group, mantan bosnya, diam - diam menaruh hati padanya.

Kisah cinta akhirnya terjalin diantara mereka dengan segala kerumitannya, namun semuanya dapat berakhir bahagia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Payang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28 Pria Yang Kasar

Dari sudut cafe itu, Hanaria mengedarkan pandangannya. Sudah beberapa menit ia duduk disana tapi tidak melihat Firlita yang ia cari. Secangkir kopi sudah ia habiskan.

Hanaria melambaikan tangannya pada seorang pelayan yang berseragam biru langit saat melintas didekat mejanya. Pelayan itu segera menghampirinya.

"Apa yang bisa saya bantu kak.....?" Tanya pelayan wanita itu ramah.

"Lihat gadis ini disini? Dia masih mengenakan seragam kerja SPG." Hanaria balik bertanya sambil menunjukkan foto Firlita diponselnya. Perlahan wanita itu berpikir sejenak, lalu menatap wajah Hanaria lekat.

"Gadis ini siapanya kakak?" Tanyanya sambil melirik kearah lain seolah takut ada orang mendengar ucapannya.

"Dia adikku, mba ada melihatnya??" Kembali Hanaria bertanya untuk memastikan. Perlahan wanita itu menganggukan kepalanya.

"Tolong katakan padaku, dimana adikku itu sekarang?" Hanaria sedikit senang karena sudah mendapatkan setitik terang tentang Firlita.

"Kakak bisa pergi kearah toilet cafe ini. Kalau menuju toilet lurus kedepan, tapi sebelum toilet kakak harus belok kiri, nanti kakak temukan ruangan bos cafe ini. Beberapa menit yang lalu saya melihat adik kakak itu masuk kesana." Terangnya.

"Terima kasih...... ini bayaran kopinya......" Hana langsung berdiri dari duduknya dan meletakkan diatas meja tiga lembar angka seratus ribuan.

"Uangnya lebih kakak, bayar dikasir saja." Ucap pelayan wanita itu melihat wajah Hanaria yang hendak buru - buru meninggalkan meja dimana mereka berbincang.

"Lebihnya untuk mba saja....." Hanaria langsung bergegas pergi. Pelayan itu meraih lembaran uang itu lalu membawanya kekasir.

Hanaria buru - buru menuju kearah toilet sesuai yang diterangkan sang pelayan.

"Brughh......"Karena terburu - buru, Hanaria menabrak seseorang dengan keras saat melewati belokan menuju toilet.

"Anda tidak apa - apa nona?" Terdengar suara pria itu, ia masih berdiri tegak ditempatnya.

Hanaria yang sempat terjatuh dilantai menatap kearah orang yang ia tabrak. Orang itu mengulurkan tangannya untuk membantu.

"Maafkan saya....Saya sedang buru - buru....." Ucap Hanaria sambil menerima uluran tangan pria jangkung itu dan segera berdiri.

"Walau sedang terburu - buru, anda harus tetap hati - hati nona..... apa anda baik - baik saja?" Tanya pria itu lagi.

"Iya, saya baik - baik saja..... Tuan muda, anda disini??" Hanaria yang baru saja membenarkan jaketnya yang sedikit berantakan baru memperhatikan wajah pria yang ia tabrak.

"Nona mengenal saya??" Pria itu nampak bingung dengan perkataan Hanaria yang seolah mengenalnya.

"Maafkan saya tuan muda...... saya tidak punya cukup waktu melayani kepura- puraan anda." Hanaria langsung bergegas meninggalkan pria itu yang masih menyisakan kebingungan pada sikap Hanaria.

Setelah beberapa meter menuju arah toilet, Hanaria menemukan belokan kearah kiri sesuai yang telah diterangkan sang pelayan tadi. Tidak lama ia melihat satu pintu yang tertutup rapat.

Hanaria mengeluarkan ponselnya hendak menelpon Firlita.

Terdengar suara orang yang sedang bertengkar didalam, tapi tidak jelas apa yang mereka pertengkarkan.

Hanaria menempelkan telinganya pada daun pintu didepannya untuk menguping. Suara pertengkaran seorang pria dan wanita terdengar sedikit jelas.

"Bisa saja itu bukan anakku....kau hanya mengada - ada." Suara kasar pria itu begitu jelas terdengar.

"Kau berani mengelak. kita sudah dua kali melakukannya! Aku hanya pernah tidur denganmu!" Suara wanita itu tidak kalah kencangnya.

"Kita melakukannya atas dasar suka - sama suka, dan aku juga sudah membayarmu!." Kembali terdengar suara pria kasar itu.

"Tapi aku tidak menerimanya!" Suara wanita itu masih terdengar kencang.

"Suara wanita itu..... bukankah itu suara Firlita." Guman Hanaria sambil berusaha mencari cara untuk membuka pintu dimana ia sedang menguping.

"Salahmu! Walau kau tidak menerimanya, tapi aku sudah membayarmu setiap kali menidurimu! jadi aku tidak perlu bertanggung jawab pada dirimu maupun bayi yang kau kandung itu! Sekarang pergi! Pergi dari kehidupanku! Jangan pernah muncul lagi dihadapanku dengan tuduhan gilamu itu! Aku tidak menginginkan dirimu juga anak yang kau kandung itu! Pergi!!!" Pintu tiba - tiba terbuka, tubuh Firlita terhempas keluar dan meringkuk dilantai depan pintu tepat dikaki Hanaria. Firlita menangis kencang atas perlakuan kasar pria yang telah mendorongnya itu.

Pria itu terkejut saat mendapatkan Hanaria berdiri didepan pintu. Tatapan Hanaria tak kalah tajam menatap pria ya g melihat dirinya dengan sinis.

Belum sempat Hanaria melontarkan kata - kata mutiaranya, dengan sekali hentakan, pria itu membanting daun pintu ruangannya hingga membentur jidad Firlita yang masih tersungkur didepan pintu.

"Brraakkkk!!!"

"Aaww.....!!" Teriak Firlita sambil meringis kesakitan memegang jidadnya.

Hana terkesiap, ia tidak menduga laki - laki itu sebegitu kasarnya, tanpa perasaan melakukan hal itu pada seorang perempuan.

"Hei.....!! buka...!!....Laki - laki biadab kau.....!! Teriak Hanaria sambil menggedor - gedor pintu.

""Ayo buka....!! kau itu laki - laki apa bukan....??!!" Hanaria begitu emosi.

"Firlita..... jidadmu berdarah!" Hanaria terkejut melihat darah segar mengalir dari dahi Firlita. Ia segera berjongkok untuk membantu.

"Firlita, apa sakit....??" Hanaria sangat khawatir. Firlita hanya mengangguk, tangisnya belum berhenti.

"Kita kerumah sakit sekarang...." Hanaria membantu Firlita untuk berdiri dan memapah sahabatnya itu meninggalkan tempat itu.

"Tapi aku tidak punya uang untuk membayar rumah sakit kak....." Ucap Firlita sambil memegang dahinya yang masih berdarah dan terasa sakit.

"Nanti kita pikirkan, sekarang juga kau harus kakak bawa kerumah sakit, lukamu tidak bisa dibiarkan..." Keduanya berjalan terseok - seok.

"Brughhh....." Hanaria dan Firlita terjatuh kelantai, saat tubuh mereka terlanggar tubuh seorang pria dibelokan toilet.

"Maafkan saya nona - nona....." Ucap pria itu langsung berjongkok untuk membantu kedua wanita yang menabraknya.

"Tidak..... kamilah yang salah karena tidak melihat.......anda....." Ucap Hanaria menerima uluran tangan pria itu.

Hanaria terkejut saat melihat pria itu. Dia pria yang sama dengan pria yang sudah bertubrukan sebelumnya dengan dirinya, demikian juga dengan pria itu.

"Nona.....?" Ucap pria itu sambil melepaskan tangan Hanaria.

"Tuan muda...." Ucap Hanaria cepat berdiri.

"Kenapa harus anda lagi tuan muda....?" Wajah Hanaria nampak kesal memandang pria didepannya.

Pria itu merasa bingung karena dirinya lah yang telah ditabrak oleh Hanaria dan Firlita. Ia tidak menjawab, matanya tidak sengaja melihat tangan Firlita yang memegang dahinya yang berdarah.

"Nona, dahi anda berdarah.....!"Suara pria itu nampak khawatir. Ia segera mengambil sapu tangan dari sakunya dan mengusap darah yang masih merembes dari dahi Firlita.

"Mari saya bantu......" Ucapnya. Ia lalu segera menggendong tubuh mungil Firlita tanpa menunggu persetujuan dari kedua wanita itu.

Hanaria yang tidak sempat berkata - kata,.mau tidak mau mengikuti langkah pria yang telah menabrak dirinya dan Firlita dari belakang.

Pria itu terlihat sangat hapal dengan jalan pintas menuju pintu luar kearea parkir, sepertinya ia terlalu sering berkunjung ke cafe itu.

"Mau dibawa kemana tuan muda?" Tanya Hanaria yang melihat pria itu membawa Firlita bukan kemobilnya.

"Kemobil saya nona....." Sahut pria itu masih melangkah dengan cepat.

"Jangan! Kemobil saya saja, disebelah sana....!" Hanaria menunjuk kearah yang berlawanan dengan bergegas menuju kearah yang ia tunjuk. Pria itu tidak banyak bicara , ia hanya mengikuti Hanaria dari belakang.

"Terima kasih atas bantuannya tuan...." Ucap Firlita saat dirinya sudah duduk disisi Hanaria yang memegang kemudi.

"Sama - sama nona, kalau boleh tahu, dahi anda berdarah kenapa?" Tanya pria itu sambil menyentuh dahinya sendiri dengan tangannya.

"Terbentur pintu...." Sahut Firlita jujur sambil menatap wajah pria itu dengan tatapan terpana, tangannya masih menempelkan sapu tangan pemberian pria itu didahinya yang masih mengeluarkan darah.

"Maafkan kami, kami buru - buru kerumah sakit tuan muda." Hanaria yang sudah menghidupkan mesin mobilnya langsung menjalankan mobilnya tanpa menunggu jawaban pria yang sudah membantu dirinya dan Firlita.

Sementara mata Firlita masih menantap terpana bayang - bayang pria itu dari kaca spion disamping kirinya.

"Pak, saya titip motor matic merah disini dulu ya, besok saya akan mengambilnya." Ucap Hanaria pada security yang sedang bertugas di pos jaga.

"Baik nona...." Sahut security.

Hanaria langsung melajukan mobilnya melinatas jalan raya yang sudah sepi menuju rumah sakit.

♡♡♡ Terima kasih buat kakak pembaca yang telah berkenan meninggalkan like dan comennya. Author berusaha lebih semangat lagi up nya...😁😁🙏♡♡♡

1
neng ade
kang modus siap beraksi lagi..
😂
Dewi Payang off: Willy tak kurang akal, penuh kemodusan😁😁😁
total 1 replies
neng ade
meskipun kamu berandai-andai hidup bersama Willy kamu tak kan bisa Morin !
neng ade
aduuhh.. Oma kemana sih ..
lihat itu Oma.. Billy semakin ditindas sama tuan jenderal.. tangan Billy sampai luka tuh Oma.. ayo dong Oma turun tangan langsung
neng ade
Hana kalau ini Billy sedang disuruh bersihkan semua kamar mandi yang ada di lantai 2 rumah tuan jenderal keras kepala itu.. semakin tak masuk akal itu perlakuan nya pada kakak ipar mu ..
neng ade
aku berharap keluarga besar Agatsa tiba-tiba datang dan melihat apa yang sedang dilakukan Billy karena perintah dari tuan Hartawan
neng ade
ya jelas Billy yang terluka karena ulah papah mu Rosa.. di suruh push up 500 kali .. sungguh keterlaluan
neng ade
gpp bi ngehalu dikit biar hidup bibi lebih berwarna karena bibi orang yang baik 😁😍
neng ade
hayoo loh.. terciduk sama atasan mu sendiri saat berlaku sewenang-wenang sama Billy dengan alasan yang tak masuk akal
neng ade
Willy kang modus .. 😂
neng ade
tenang aja Rosa.. Billy pasti akan menemui papah mu .. karena kali ini Oma akan jadi garda terdepan untuk cucu kesayangan nya 😁😍
neng ade
benar kan perasaan Rosa kalau itu Billy karena kalau Willy yang slengean pasti udah keluar banyolan nya meski udah disindir sama Hana tapi Rosa tetap yakin kalau itu Billy..
dan .. akhirnya rindu keduanya terobati ..
neng ade
ceritanya Billy lagi bertukar posisi nih sama Willy.. tapi Rosalia sangat mengenal nya dengan baik jadi dia yakin kalau yang bersama Hana itu Billy bukan Willy ..
neng ade
benar Willy lagi sariawan karena kelakuan jenderal keras kepala pada Billy yang semena-mena
neng ade
ayo Hana cepat lah jenguk Rosa.. kehadiran dan Willy pasti akan membuat Rosa tenang dan mau makan
neng ade
akhirnya Rosalie menyebutkan juga nama Billy yang menjadi tambatan hatinya.. bagaimana reaksinya tuan. ??
neng ade
benarkah.. ???
neng ade
wah.. wah .. aku harap ini hanya sekedar ucapan aja untuk memancing kedua orang tua Rosalia itu berkata jujur.. entah ada permainan apa dibalik semua itu
neng ade
kenapa ga jadi di jual saham nya ..
rencana licik apa lagi yang akan di lakukan kedua orang itu
neng ade
ternyata Rosalia ingat jadwal operasinya hingga diam-diam datang ke ruang operasi padahal kondisinya sedang sakit tentu saja itu membuat perawat yang ada disana menahan nya.. karena takut membahayakan pasien nya
neng ade
apa yang terjadi dengan Rosalia. ??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!