NovelToon NovelToon
Menolak Miskin Di Dunia Lain

Menolak Miskin Di Dunia Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Bepergian untuk menjadi kaya / Harem / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: MuTaz

Aku yang selama ini gila kerjaan, saat ini juga akan angkat kaki dari dunia kerja untuk menikmati kekayaanku. Aku sudah menyia-nyiakan masa mudaku dan kini usiaku bahkan sudah 45 tahun namun masih belum menikah juga karena terlalu sibuk mencari harta.

"Aku sungguh menyesal hidup hanya mendekam di ruang operasi!" Seketika mataku berkunang-kunang lalu..

'Klap'.

"Argh... uangku! Hidup mewahku! Dimana kalian semua."

Untuk kelanjutannya, yuk ikuti perjalanan ku di dunia lain untuk mendapatkan kembali harta, tahta dan lelaki tampan.

Lelaki tampan manakah yang akan ku pilih dan lelaki tampan mana yang kalian pilih?



Info ~

Karya yang saya buat ini hanya untuk hiburan semata dan berdasar pada karangan imajinasi penulis MuTaz. Saya membagikan hasil karya ini agar pembaca bisa menikmatinya.

Selamat membaca.. dan salam kenal..

Terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MuTaz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penggal

Sesampainya di depan tenda tempat lelaki bertudung itu berada, terdengar suara keributan dari dalam tenda.

'Bugh-Duakk-Brakk'

'Trang-Trang-Trang'

'Sratt-Trang-Dugh'

"Huft, apakah di dunia ini tidak ada hari tenang? kenapa mereka suka sekali membuat keributan." Gumamku dalam hati.

"Maaf nona, bisakah anda menunggu dulu di sini? Biar saya lihat dulu apa yang sedang terjadi di dalam." Ucap lelaki bertubuh besar.

"I-iya Tuan, silahkan." Ucapku.

'Dugh'

Seseorang memukul punggungku dengan keras.

"Ah!" Tubuhku terdorong ke depan, dengan refleks aku melemparkan jarum beracun pada orang yang sudah memukulku.

"Aw, apa ini? hey wanita rendahan menyingkir sekarang juga! Jangan halangi jalanku." Ucap seorang wanita muda diikuti 5 orang pengawal di belakangnya dengan membawa peti berukuran sedang.

"Lima..empat..tiga..dua.." Gumamku.

"A-ah.. ke-kenapa tiba - tiba seluruh badanku sangat gatal dan panas? brengsek, pasti ini ulahmu kan?" Ucapnya sambil menunjuk wajahku.

"Ada apa? kenapa kamu malah marah - marah padaku? Seharusnya aku yang memarahimu." Ucapku sambil memegangi jari telunjuknya dan hampir mematahkannya.

"A-ah..! sa-sakit.. berhenti dasar wanita gila!" Ucapnya kesakitan.

"Lepaskan tanganmu, berani - beraninya kamu membuat nona muda kami kesakitan!" Ucap salah satu pengawal milik wanita itu.

Akhirnya aku pun melepaskan jarinya karena merasa tidak tega.

"Karena kamu sudah berani mencelakai nona muda kami, akan aku pastikan kamu menyesalinya sampai kamu lebih memilih untuk mati dengan cepat." Ucap pengawal lainnya.

"Berhenti kalian, cepat berikan aku penawar yang kalian bawa." Ucap wanita itu.

Wanita itu langsung menenggak botol berisi penawar racun yang diberikan oleh pengawalnya.

Aku hanya diam mengamati seberapa ampuh penawar racun miliknya.

"Apakah racun milikku yang akan menang? Atau justru penawar miliknya." Gumamku.

"Uhuk-uhuk-uhuk." Wanita itu batuk darah lalu jatuh tidak sadarkan diri.

"Wah.. ternyata racun buatanku yang menang. Pantas saja binatang buas sebesar rumah saja bisa langsung aku lumpuhkan dengan racun ini." Gumamku.

"Nona.. nona.., hey wanita jelek! Kamu pasti akan menyesali perbuatanmu ini." Ucap salah satu pengawalnya.

Salah satu dari mereka langsung menyelinap masuk ke dalam tenda.

"Tuan.. tuan.. tolong nona muda kami. Beri kami keadilan saat ini juga tuan.." Ucap pengawal yang menyelinap masuk ke tenda, suaranya sangat keras bahkan sampai terdengar dari luar tenda.

Lelaki bertubuh besar keluar dari tenda diikuti pengawal wanita itu.

"Ada apa ini?" Ucap lelaki bertubuh besar yang tadi datang bersamaku.

"Dia telah meracuni nona muda kami Tuan, padahal nona muda kami sengaja datang ke sini untuk bertemu Tuan Sakta." Ucap pengawal yang saat ini sedang menggendong wanita itu.

"Bukankah dia putri termuda dari kelompok dagang Rubela?" Tanya lelaki bertubuh besar, sepertinya dia mengenali wanita itu.

"Aduh, Bara menyuruhku untuk jangan berurusan dengan kelompok dagang Rubela kenapa justru aku meracuni putri mereka. Argh.. dasar bodoh seharusnya aku bunuh saja dia dengan menambahkan dosis racun milikku lalu kabur ke dalam hutan." Gumamku dalam hati.

"Benar Tuan dia adalah nona Kalea, putri termuda pemimpin kelompok dagang Rubela." Ucap pengawal yang tadi masuk ke dalam tenda.

"Bawa dia masuk ke dalam biar Tuan.. em.. sudahlah cepat angkat nona itu." Ucap lelaki bertubuh besar memerintah pengawal wanita itu.

"Silahkan nona, anda juga ikutlah masuk ke dalam." Ucapnya lagi.

Banyak darah bercecer di permukaan tanah dalam tenda. Ada tiga orang lelaki dengan pakaian serba hitam dan memakai penutup wajah tampak terluka cukup parah sedang diikat di sudut tenda.

"Kya.. kepala copot, hiks.. kepala siapa ini.. Kenapa bisa ada kepalanya saja." Jeritku dalam hati, tubuhku seketika sangat merinding.

Aku sudah terbiasa menemui mayat atau pasien dengan anggota tubuh yang sudah tidak lengkap lagi. Tetapi setidaknya tidak dibiarkan saja seperti kepala orang ini yang dibiarkan menggelinding di atas tanah layaknya bola.

"Apakah di sini hal seperti ini sangatlah wajar?" Gumamku dalam hati.

"Tuan.. tolong nona muda kami, berikan hukuman berat pada wanita itu." Ucap salah satu pengawal sambil bersimpuh dan memegangi kaki lelaki bertudung.

Aku sangat bingung dengan situasi saat ini.

"Sebenarnya siapa lelaki bertudung itu? Kenapa pengawal wanita itu sampai bersimpuh dan memohon padanya seperti itu?" Ucapku dalam hati.

"Hah.. dasar keparat, kenapa dari tadi sangat berisik sekali." Ucap lelaki bertudung itu yang saat ini wajahnya terlihat sangat menyeramkan karena marah. Tidak tau kenapa saat menatapnya bulu kudukku merinding.

'Srattt-Cratt-Plashh'

Tiba - tiba saja lelaki itu memenggal kepala pengawal yang tadi bersimpuh dengan menggunakan pedang yang dipegangnya.

Aku sangat terkejut, pikiranku kosong karena dikejutkan dengan kejadian mengerikkan yang sedang terjadi di depan mataku.

1
Aiden Pratama Tungga
bahasa nya gaul bet cok🤣
Dania
lanjut torr
Dewi hartika
saingan bara bertambah lagi nich lanjuttt,😁😁😁
Dania
lanjut min
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjit
Pecinta Gratisan
mantap💞 jiwa
Pecinta Gratisan
mantap💞 thor cerita nya💞
Pecinta Gratisan
wait and see🤭
Suzana Diro
hmmm dah macam j********
malas nak cakap cerita bagus tapi tolong jangan banyak adegan 18sx
tolong yang athor
jadi nak baca tidak syok kalau banyak sangat 18sxnya
/Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Fransiska Husun
sudah punya kekuatan kok lemah sekali
Fransiska Husun
up up lagi
Fransiska Husun
up up lagi semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!