NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan CEO

Terpaksa Menikah Dengan CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: CrystalCascade

⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA!

⚠️Rawan Typo!

⚠️Mengandung adegan romans✅

⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅



Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana dengan bekerja sebagai cleaning service di perusahaan besar.

Entah tejatuh di timpa tangga atau mendapatkan durian runtuh pribahasa yang cocok untuknya saat ia terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.

"Saya akan membantu kamu asal kamu mau menikah dengan saya"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CrystalCascade, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 27

Nea yang penasaran pun beranjak dan menuju masuk ke mansion untuk mengetahui apa yang terjadi. Saat ia masuk ke mansion ia melihat bi Lastri yang sedang berlari tergopoh-gopoh.

"Ada apa bi?" Tanya Nea menghentikan bi Lastri.

"Em itu non."

"Kenapa bi kok semua pada panik kaya gitu?" Tanya Nea sekali lagi.

"Itu non nyonya besar ada disini."

Nyonya besar? Nea bertanya-tanya siapa sebenarnya siapa yang dimaksud bi Lastri, kenapa semua orang terlihat ketakutan terhadap beliau.

"Nyonya besar siapa maksud bibi?" Tanya Nea yang masih tak paham. Karena yang dia tahu orang yang paling berpengaruh disini adalah Ryszard.

"Ibunya tuan non."

Nea terbelalak kaget mendengar penuturan bi Lastri. Ia bingung harus bersikap bagaimana nanti kepada ibu dari suami sementaranya itu. Sedangkan sedari awal ia tak pernah dikenalkan kepada beliau. Apa Nea harus memperkenalkan dirinya sebagai istrinya Ryszard? Atau bagaimana Nea tak mengerti harus berbuat apa.

Belum Nea sadar dari pikiran nya yang berkecamuk. Ia sudah di kagetkan lagi dengan suara lantang dan menggelegar keseluruh penjuru mansion.

"LASTRI!" Terdengar suara wanita yang memanggil nama bi Lastri.

"Permisi non saya harus menemui nyonya dulu." Pamit bi Lastri dan meninggalkan Nea yang masih mematung sendiri.

Nea masih diam ditempat, ia tak bergerak sedikit pun. Ia bingung harus melakukan apa, haruskah ia sembunyi? Tapi dimana? Ke kamar sudah pasti tidak mungkin.

Tak berselang lama bi Lastri datang lagi menghampiri Nea.

"Permisi non. Anda dipanggil nyonya besar," ucap bi Lastri.

"S saya?" Seketika Nea menjadi gugup.

"Iya non, nyonya menunggu di ruang keluarga."

Tidak ada pilihan lain, Nea harus menemui ibunya Ryszard. Dengan menahan segala kegugupan nya, Nea berjalan dibelakang bi Lastri.

Saat langkahnya membawa semakin dekat ke ruang keluarga, detak jantung Nea juga tanpa diminta berdegup kencang. Ia mencoba menetralkan nya dengan menghembuskan napas secara perlahan lewat mulut, tapi cara itu tak banyak membantunya.

Dan kini Nea telah sampai di ruang keluarga. Di balik punggung bi Lastri, ia dapat melihat sesosok wanita paruh baya yang terlihat masih sangat segar bugar dan begitu fashionable. Wanita itu duduk di sofa dengan gaya angkuh dan sombong yang melekat pada dirinya.

Saat wanita paruh baya itu menyadari kehadiran Nea, ia menyorot tajam Nea dari atas sampai bawah seolah sedang menilai tampilan Nea saat ini yang sedang memakai dres hijau toska selutut. Lalu wanita itu beralih menatap bi Lastri seolah mengisyaratkan kepada bi Lastri untuk pergi meninggalkan mereka berdua.

Bi Lastri pergi meninggalkan mereka berdua yang masih saling diam membisu dengan Nea yang masih setia menunduk.

"Siapa nama mu?" Tanya wanita itu dengan tatapan mengintimidasi.

"Nama saya Neandra." jawab Nea sekenanya.

"Saya tahu kenapa anak saya menikahi kamu yang notabene nya adalah cleaning service dikantor anak saya." ujarnya to the point. Ia memang tahu semua karena selama ini ia selalu mencari informasi yang dilakukan anak nya. Tapi yang membuat dirinya sangat marah adalah karena Ryszard membuat keputusan sebesar itu hanya untuk balas dendam, tidak bisa kah mereka hanya bersandiwara? Mengapa harus menikah secara sah bahkan dimata hukum dan agama.

"Dan saya juga tahu kenapa gadis muda sepertimu mau menikah dengan anak saya. Hanya karena uang, cih! Wanita murahan." Cibirnya.

Jlep!

Seperti ditikam tujuh berlatih rasanya. Perkataan sederhana yang merupakan fakta itu membuat dada Nea menjadi sesak. Entah kenapa ada rasa tak terima dalam dirinya saat wanita yang berstatus menjadi ibu suaminya mengatakan hal demikian. Tapi Nea tak mempunyai daya apapun, semua yang dikatakan wanita paruh baya itu memang lah kenyataan, Nea memang menikah dengan Ryszard hanya karena uang.

"Kamu pikir dengan menjadi istri sementara anak saya kamu bisa menjadi ratu dirumah ini? Jangan mimpi! Sekarang saya sudah datang kesini. Saya akan membuat hidupmu tidak lebih baik dari pada dineraka." Ia terus saja berbicara tanpa mempedulikan perasaan Nea yang sudah hancur, air matanya menetes begitu saja tanpa bisa dicegah.

"Mana yang saya minta!" Teriak nya dan disusul seorang maid yang membawa alat pel.

"Berikan padanya!" Titahnya kepada maid itu. Maid pun dengan ragu-ragu memberikan alat pel itu kepada Nea.

"Sekarang kamu pel seluruh mansion ini sampai bersih! Dan berhenti menangis, saya tidak akan mengasihani kamu!"

"Baik bu." jawab Nea patuh, ia mengusap air matanya yang tak kunjung berhenti keluar.

"Satu lagi! Jangan panggil saya ibu. Tapi panggil saya nyonya! Mengerti?"

"I iya saya mengerti."

"Bagus!"

*******

"Ini tempat apa sih?" Tanya Sania yang sudah berhasil menyamakan langkah nya dengan Emrik.

Cit

Cit

Cit

Suara tikus membuat Sania semakin ketakutan dibuatnya. Sudah tempatnya tua,tidak terawat, serem, banyak tikus pula.

Dengan refleks Sania memeluk lengan Emrik.

"Apa-apaan ini lepaskan!" ucap Emrik sambil mencoba melepaskan lengan nya dari pelukan Sania.

"Nggak mau, takut." cicit Sania.

Mendengar itu Emrik menarik sebelah bibirnya, ia merasa ini adalah peluang untuk nya membalas dendam gadis kurang ajar ini. Tapi di dalam hatinya ia juga tidak menyangka gadis bar bar ini ternyata mempunyai rasa takut juga.

"Apa itu!" Ucap Emrik sambil menunjuk ke suatu sudut.

"Akhh yaampun. Tolong-tolong hantu, tikus, setan, iblis, miss key, pocong. jangan ganggu gue. Gue cewek baik-baik walaupun jarang ibadah dan pembangkang sama orang tua, tapi sebenernya saya baik hati kok. Please jangan ganggu gue!" Teriak sania memberondong ucapan nya seraya memeluk Emrik dan meninggalkan kan wajah nya di dada bidang Emrik.

Emrik yang merasa senang karena berhasil mengerjai Sania pun tertawa tebahak-bahak dan membuat Sania mendongak menyadari keanehan ini.

Sania menatap tajam kearah Emrik saat ia sadar sudah dikerjai oleh nya.

"Kamu ngerjain saya ya?!" ucap Sania kesal.

Sania sangat kesal saat ia tahu sedang dikerjai. Tapi ada hal lain yang baru ia sadar yaitu, Emrik tertawa. Bahkan tebahak-bahak hal ini sangat jarang bahkan tidak pernah ia lihat sebelumnya.

Kini Emrik kembali ke wajah nya semula, datar. Lalu kembali melangkah meninggalkan Sania.

"Tungguin" teriak Sania.

"Cepat, nyusahin saja. Seharus nya kamu tadi tidak ikut."

"Enak aja! Kalau nggak disuruh pak Ryszard gue juga ogah iku ketempat kayak gini."

Setelah berjalan dan menaiki tangga mereka kini sampai disebuah ruangan yang sangat gelap.

Tiba-tiba bola lampu kuning kecil menyala. Di pandangan yang remang-remang itu Sania dapat melihat banyak pria bertubuh gempal yang menggunakan pakaian serba hitam, kurang lebih jumlah nya sepuluh orang. Tapi di tengah-tengah nya Sania juga dapat melihat seorang wanita yang tampak tak sadarkan diri dan diikat disebuah kursi.

Emrik mendekat ke wanita itu, tentu dengan Sania yang mengekor. Ia mengambil air yang ada di sebuah botol yang terletak tak jauh disana.

"Bangun!"

Wanita itu bangun dan gelagapan saat tubuhnya merasakan disiram air. Ia mengerjapkan matanya mencoba menyesuaikan cahaya dan menyadari didepan nya itu adalah asisten sekaligus sekertaris mantan kekasih nya yaitu Emrik.

"Lepaskan saya!"Teriak nya sambil memberontak.

"Cih! Lepaskan? Jangan harap!"

"Kamu pikir setelah apa yang kamu lakukan saya akan melepaskan mu?"

"Lepaskan! Apa salah saya sama kamu?"

Emrik mencengkeram rahang wanita itu. "Kamu memang tidak punya salah sama saya. Tapi dengan bos saya." ucap Emrik.

"Cih dasar kacu! Mau saja dibodohi Ryszard." perkataan wanita itu membuatnya bertambah geram dan hendak memukul wanita itu namun lengan nya ditahan.

"Jangan!" rupanya yang menahan nya adalah gadis yang sedari tadi ikut dengan nya.

"Jangan ikut campur!" Emrik memperingati Sania dengan mata tajam nya.

Sania yang mendapatkan tatapan tajam pun jadi menciut.

Tak banyak bertindak lagi Emrik segera mengiteruksi anak buahnya untuk segera mengeksekusi wanita itu.

Setelah itu Emrik menarik Sania keluar dari ruangan itu.

"Kau ingin membunuhnya?" Tanya Sania sambil mempercepat jalan nya mengimbangi Emrik.

Saat keluar dari ruangan itu tadi Sania mendengar suara-suara teriakan didalam sana.

"Tidak sampai mati" ucap nya dengan santai. "Hanya memberi sedikit pelajaran." imbuhnya.

Flasback off

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!