Ratih Tidak Percaya Kalau Pernikahannya Dan Akmal Akan Berakhir Hancur, Lima Tahun Bukanlah Waktu Yang Singkat, Namun Saat Ratih Telah Melahirkan Putri Pertama Mereka Yang Sudah Lama Mereka Dambakan, Namun kenyataan Pahit Menimpa Ratih, Akmal Berselingkuh Dengan Teman Dekat Ratih Seorang Janda Beranak Dua.
"Lihat Saja Mas, Akan Ku Balas Pengkhianatanmu." Ratih Gelapa Mata, Ia Bersekutu Dengan Seorang Dukun, Dan Merencanakan Pembalasan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SANTET 27
"Maaf Mba, Kami datang kesini mau cari mba Ratih, mba Ratih nya ada?"
"Ada didalam, tapi beliau sedang sakit," ucap Narsih menyapa hangat.
Mereka Berdua diminta masuk kedalam rumah, namun Danu dan Salaf Berterimakasih, Menolak Secara halus, karena langkah awal mereka hanya memastikan keadaan Ratih, dan Alamat Rumah Ratih.
Mereka Langsung pulang Kepesantren menemui kiyai Hasyim.
"Bagimana Sudah bertemu dengan Ratih?" Ucap Kiyai Hasyim. setelah Salaf dan Nanda sampai dihadapan kiyai Hasyim.
"Sudah pak kiyai, tapi beliau sedang Sakit." ujar Nanda menyampaikan informasi apa yang ia dengar dari Mba Narsih.
"Tidak Papa, tapi tugas kalian selanjutnya adalah awasi terus Ratih, agar saat Ia mendapatkan bisikan Gaib ia Tidak akan gegabah."
"Baik pak kiyai Saya dan Nada akan melakukan itu." ujar Salaf.
.
.
Sementara di dalam kantor Tuan Zacky sedang mengigit pulpen, sambil wajahnya gusar, rasa-rasanya ia masih tidak menyangka dengan kejadian kemarin yang menimpa Ratih.
"Bagimana mungkin bisa terjadi?" Gumam Tuan Zacky Bingung.
kemarin saat Ratih hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba saja Ratih Kerasukan.
matanya hitam, Bibirnya Bergumam Mantra aneh, Tuan Zacky sampai sekarang masih Bingung dengan kejadian yang menimpa Ratih.
"Saat Sedang mengatakan sesuatu yang aneh, Aku melihat kejanggalan pada diri Ratih, Bagimana bisa manusia bisa berubah suara dalam sejenak? Apakah saat Ratih Kerasukan..." Tuan Zacky tidak melanjutkan, pikirannya dipenuhi dengan tanda tanya.
Karena Ratih Kerasukan, ia menunda pernikahannya dengan Ratih, Padahal mamah dan Papa nya Sudah setuju, Akan datang Ke indo Dan bertemu dengan Ratih Calon menantu mereka.
.
.
Pagi menjelang, Tuan Zacky masih sibuk di meja kerja nya. Saat Sedang Fokus Kedua Orang Tuanya dari timur tengah datang.
"Tuan, Tuan besar Dan juga Madam datang." Ucap Salah satu Pengawal pribadi kepercayaan Tuan Zacky
"Baik, Aku segera datang." ia Langsung membereskan berkas di mejanya. Dan turun, menyambut kedatangan kedua orang tuanya.
"Mama, Papa, kapan Sampai?" Ujar Tuan Zacky menuruni Undakan Tanga.
"Baru Saja, lima menit yang lalu. Apa kabar mu Zacky?" Sang mama Memeluk anaknya erat.
"Baik mama." Tuan Zacky Tersenyum Simpul.
Sementara Tuan besar terlihat sedang menatap sekeliling fosil rumah anaknya, yang Baru Saja Beberapa bulan dibangun.
"Zacky, Bagimana kabar Ratih? Apa kami sudah bisa bertemu dengan nya." Tuan Besar kembali duduk tenang di sofa.
Tuan Zacky terdiam sejenak, memikirkan cara Bagimana menyampaikan keadan Ratih pada kedua orang tuanya.
"sedang Sakit Papa, mama," Tuan Zacky Menatap kedua orang tuanya bergantian.
"Bagimana jika kami Berkunjung Zacky, Mama ingin sekali melihat calon menantu mama." Meskipun Mama Anita belum Pernah melihat Ratih, tapi ia Setuju Dengan keputusan sang Anak, karena Usia Tuan Zacky sudah cukup matang untuk menikah.
"Baik Jika Mama dan Papa ingin Berkunjung, kita bertamu besok siang."
.
.
Sementara Di atas batu besar terlihat Ki'Jambu Arsa, sedang melakukan Ritual pembalasan.
sejak kekalahnya kemarin, ia nampak lebih Hati-Hati mengahadapi kiyai Hasyim. karena sekarang Tubuh Mudanya yang gagah telah kembali tua.
"Sial!... Bagimana Caranya agar aku bisa kembali muda Lagi, sementara tanggal lima belas bulan jawa adalah bulan depan. dan Ratih Sebagi Apdi Ku, ia sudah Sangat marah Sekarang." Wajah tua itu Nampak Berapi-api Tatapannya begitu bengis.
"Cara lain untuk mendatangkan Mala petaka pada Ratih, agar ia mau kembali menjadi Murid ku, kupastikan setelah ini Ia akan datang menemui ku." Ki'Jambu Arsa Tertawa Sumbang.
Di dalam senyuman yang bengis, Diam-Diam Ki'Jambu Arsa' merencanakan sesuatu yang lebih licik dari yang tidak pernah disangka sangka.
.
.
Malam Ini dirumah Ratih, ia nampak sedang dikompres oleh Bu Mirah, tubuhnya Sangat menggigil, sampai giginya bergemletuk, Sejak Kejadian kemarin Ratih Kerasukan, ia Sampai tidak Sadarkan diri, Bahkan sekarang tubuhnya begitu menggigil.
"Bu, tolong tambah Selimut nya lagi, aku kedinginan bu." Bahu Ratih berguncang hebat.
Bu Mirah Langsung menambahkan selimut pada Ratih, Guncangan di tubuh Ratih Mulai mereda. namun Saat baru saja mata Ratih terpejam ia melihat bayang bayang Akmal dan Arimbi berkelindan Dihadapannya.
Wajahnya penuh dengan darah, suara tangisan saling bersahutan. bahkan tubuh Ratih kembali menggigil.
"Bu, Ada masa Akmal dan Arimbi Bu..." Ratih Menjerit histeris namun matanya masih terpejam.
Bulu Kuduk Bu Mirah Langsung merinding, tentu saja ia takut karena yang dibicarakan oleh Ratih, orang nya sudah Meningal.
"Ratih, jangan mengigau nak' sudah malam." Bu Mirah kembali menutupi tubuh Ratih dengan selimut.
Suasana semakin mencekam, saat tirai jendela tiba-tiba terbuka sendiri, membuat Bu Mirah berjingkrak ketakutan. "Tolong Jangan ganggu." lutut Bu Mirah bergetar hebat.
Narsih seakan kena sirep, saat di panggil Bu Mirah saat sedang ketakutan, Narsih tidak mendengar apapun.
"Arimbi, kau yang jahat Arimbi. kau yang berulah, kenapa kau malah menggau ku." Ratih kembali mengigau histeris.
Bu Mirah meminta Ratih membuka matanya agar sadar "Bangun Ratih, buka mata kamu, jangan buat ibu takut." Bu Mirah Menggoyahkan lengan Ratih. "Ratih Buka mata kamu, ibu takut Ratih." Bu Mirah tidak berani menatap ke Arah Jendela yang Gorden nya terbuka.
"Pergi, kalian semua yang jahat jika kalian tidak melakukan itu pada ku, aku tidak akan mungkin bersekutu dengan iblis." Teriak Ratih, tampa sadar.
'Bersekutu dengan Iblis! ... Apa yang Ratih Katakan!' Gumam Bu Mirah dalam hati.
Bu Mirah Langsung membungkuk kan Tubuhnya, tangannya memegangi kedua pipi Ratih kencang, agar tersadar "Ratih Bangun." Bu Mirah mulai Panik.
Sementara Dalam bayangan itu, Ratih masih Melihat Akmal Dan Arimbi telat dihadapan pintu.
Mahluk Itu Terus Saja mendekati Ratih, Ratih berteriak sekuat tenaga, tapi suaranya seolah lirih, meskipun di dekatnya Ada Bu Mirah. namun Ratih merasa hanya seorang diri, dengan keadaan tangan dan kaki terikat kuat.
"Aku Harus Segera mendatangi Ki'Jambu Arsa, untuk meminta bantuan." ujar Alam bawah sadar Ratih, tangan dan kakinya masih meronta kuat.
Bu Mirah semakin ketakutan, saat melihat Ratih, kembali kejang. ia Langsung Keluar Menemui Narsih, tidak lagi berteriak dari dalam kamar Ratih, karena suara Bu Mirah Seolah tak terdengar
"Narsih buka pintunya Narsih." Bu Mirah berteriak dari luar kamar Narsih.
Narsih didalam sedang Menidurkan Sati, karena ruangan itu Nampak kedap suara. Narsih tidak mendengar Apa-pun.
"Narsih,buka, Narsih ... Buka!" Bu Mirah menggedor kuat kamar Narsih, namun Sama sekali Tidak ada jawaban Dari dalam.
hinga tiba-tiba saja. kamar Ratih tertutup dengan sendirinya.
Brakkk...
"Ratih ... " Bu Mirah terkejut, pintu kamar Ratih yang tiba-tiba tertutup Sendiri membuat Bu Mirah semakin Takut, namun Bu Mirah juga khawatir jika sesuatu terjadi pada Ratih, karena didalam Sana Ratih sedang Kerasukan, dan hanya seorang diri.