NovelToon NovelToon
Lala Putri Yang Terlupakan

Lala Putri Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Isshabell

Lanjutan dari novel yang berjudul Cinta yang terluka.


"Om, om baik, aku ceneng deh kalo baleng cama om," ucap Lala gadis kecil yang imut,manis dan cerdas itu.



"Iya, om juga seneng kalo bisa ketemu sama Lala tiap hari," kata Antonio yang sudah balik dari Australia sejak tiga tahun yang lalu sejak perceraian dirinya dengan Laras yang membuat dia sangat shock dan patah semangat untuk melanjutkan hidupnya.


"Om baik, kata mama ...papa nya aku itu pelgi jauh.....cekali tapi campai cekalang papa gak datang-datang aku Lindu cama papa...," ucap Lala yang lucu dan cadel itu.


Entah mengapa Antonio selalu merasakan kehangatan dan kebahagiaan saat dia bersama Lala.


Antonio tidak mengerti dengan perasaannya sendiri yang selalu ingin bertemu dengan Lala si bocah perempuan kecil yang selalu membuat hatinya bahagia.


Siapakah Lala.....yuk baca di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 27

"Papi, ini kak Antonio," ucap Amel pada pak Bara yang sudah menunggu kedatangan mereka sejak tadi.

"Om," sapa Antonio pada papinya Amel itu sambil menyalami tangan pak Bara.

"Ya. silahkan duduk," ucap pak Bara pada Antonio.

"Iya om," Antonio kemudian duduk di kursi ruang tengah itu di depan pak Bara.

"Sebentar ya kak, aku bantu bibik persiapkan makan malam dulu," Amel kemudian melangkah masuk ke dalam dan berjalan ke ruang meja makan di mana bibik terlihat sedang menata semua masakan yang sudah di masaknya tadi.

"Bik, sudah selesai?" tanya Amel yang sudah berdiri di samping bibik yang sedang menata makanan diatas meja makan itu.

"Sudah non," jawab bibik sambil mengisi beberapa gelas dengan air putih.

"Makasih ya bik," ucap Amel pada bibik, kemudian bibik berjalan kembali masuk ke dapur dan membereskan kompor yang berantakan setelah memasak tadi.

Amel tersenyum melihat makanan yang sudah terhidang semua itu, lalu dia berjalan kembali ke ruang tengah menemui papinya dan Antonio.

"Oh ya Antonio, sampai hari ini sudah sejauh mana pembangunan hotel itu?" tanya pak Bara pada Antonio saat mereka ngobrol di ruang tengah itu.

"Sepertinya sudah berjalan tujuh puluh lima persen om," kata Antonio pada pak Bara.

Pak Bara mengangguk-anggukkan kepalanya sambil berkata pada Antonio ," baguslah kalau sudah lewat lima puluh persen untuk pengerjaannya.

"Bagaimana dengan Laras? Apa dia bisa bekerjasama dengan baik dengan kamu?" tanya pak Bara menyinggung soal Laras yang di tugaskan untuk mengurus proyek pembangunan hotel kerjasama dengan perusahaan Antonio.

Antonio tersenyum wajahnya berubah jadi senang seketika saat pak Bara menyebut nama Laras.

"Bu Laras sangat baik orangnya dia juga wanita yang pintar, rajin, disiplin, dia juga bisa di ajak bekerja sama untuk menyelesaikan suatu masalah dan dia juga selalu punya inovasi-inovasi yang bagus," kata Antonio dengan bangga memuji Laras.

"Ya. Laras memang pekerja yang sangat baik, dia sangat rajin dan selalu berusaha untuk menyelesaikan semua pekerjaan sendiri dan dia juga orang yang enak untuk di ajak sharing dalam segala hal," pak Bara juga memuji Laras.

Amel tersenyum yang juga ikut mendengarkan obrolan papinya dengan Antonio itu.

"Hayo pada ngomongin kak Laras ya, kalau menurut aku sih apa yang papi dan kak Anton bilang itu ada benarnya. Makanya aku menugaskan kak Laras saja yang mengurus kerjasama pembangunan hotel itu dengan perusahaan kak Anton. Karena aku yakin kak Laras pasti bisa," Amel tersenyum pada papi dan Antonio.

Antonio tersenyum saat Amel memuji Laras dan dalam hati dia berkata ," Laras memang wanita terbaik yang aku miliki dulu dan sampai kini, aku akan perjuangkan kembali untuk merebut hatinya lagi, dan andai kamu tahu Amel kalau aku teramat sangat mencintai Laras sampai-sampai aku hampir gila dan bunuh diri saat aku kehilangan dia akibat perceraian yang dia minta karena kesalahan dan kebodohan aku yang sudah mengkhianati dirinya dulu, dan kini asal kamu tahu juga Amel aku akan berusaha untuk mendapatkan Laras kembali dan juga putriku Lala."

"Kak Anton kenapa diam?" aku tahu pasti kak Anton sudah lapar kan, kalau begitu ayo kita makan malam dulu," ucap Amel sambil melihat papinya dan Antonio.

"Ya, ayo," jawab pak Bara yang kemudian beranjak dari tempat duduknya itu dan berjalan menuju ke ruang meja makan.

Amel dan Antonio berjalan bersama di belakang pak Bara.

Kemudian mereka bertiga pun makan malam bersama dan setelah selesai menyantap makan malam mereka bertiga kembali mengobrol di ruang tengah.

"Begini Antonio, sebenarnya sudah dari dulu saya ingin membicarakan tentang hal ini sama kamu dan Amel.

Saya tahu hubungan kalian ini sudah terjalin cukup lama semenjak kalian sama-sama berada di Australia dulu dan saya rasa kalian juga sudah sama-sama dewasa dan juga sudah cukup umur untuk melanjutkan hubungan kalian ke jenjang yang lebih serius yaitu jenjang pernikahan. Dan saya menginginkan kalian segera menikah," ucap pak Bara yang membuat Antonio seketika terkejut.

Dengan tersenyum Amel menoleh pada Antonio, Amel sangat berharap sekali Antonio akan menyetujui permintaan papinya.

"Bagaimana Antonio apa kamu setuju dengan permintaan saya," tanya pak Bara pada Antonio yang masih diam tidak berkata sepatah katapun.

Antonio menghela nafas panjang sambil menatap Amel lalu pandangan nya beralih pada pak Bara papinya Amel.

"Emmm... Maaf om, untuk saat ini saya masih belum memikirkan tentang pernikahan, karena saya masih fokus dengan proyek yang saya kerjakan saat ini," ucap Antonio pada pak Bara.

Pak Bara mengerutkan keningnya sambil menatap Antonio, begitu juga dengan Amel dia terlihat sedih saat mendengar jawaban Antonio tadi.

Pak Bara menatap Amel yang terlihat diam saja dan tidak berkata apa-apa dan sepertinya dia kecewa dengan jawaban Antonio itu.

Pak Bara merasa kasihan pada putrinya itu dia tahu Amel pasti kecewa dengan ucapan Antonio tadi.

Pak Bara berusaha mencari cara lain agar Amel tidak sedih dan kemudian dia berkata lagi pada Antonio ," baiklah kalau kamu masih tidak siap untuk menikah dengan Amel, atau bagaimana kalau kalian lamaran aja dulu biar ada ikatan yang jelas di antara kalian berdua.

Ini aku bawakan juga cincin lamarannya yang sedari tadi memang sudah om persiapkan," pak Bara merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kotak perhiasan kecil yang berbentuk hati dan menyodorkannya pada Antonio yang duduk di hadapannya itu.

Lagi-lagi Antonio terkejut, dia tidak menduga kalau pak Bara sangat menginginkan hubungan dia dan Amel segera berlanjut ke arah yang lebih serius.

"Ayo," ucap pak Bara sambil terus menyodorkan kotak perhiasan kecil itu pada Antonio.

Antonio terdiam dia tidak bisa berbuat apa-apa dan dia hanya bisa menatap kotak perhiasan itu dengan pikiran ke mana-mana.

Amel menoleh pada Antonio yang masih diam dan tidak mengambil kotak perhiasan yang di sodorkan oleh papinya itu.

"Kak," panggil Amel pada Antonio.

Perlahan Antonio menoleh pada Amel yang menatapnya dengan penuh harapan.

"Amel kamu wanita yang baik dan kamu sudah berjasa menyelamatkan nyawa aku duku sewaktu aku akan melakukan bunuh diri dan kamu juga sangat mencintai aku, tapi maafkan aku, aku tidak bisa melakukan ini di saat aku sudah mengetahui kalau ternyata Laras adalah istri aku dulu dan Lala adalah putri aku," Antonio bergumam dalam hatinya yang sedang dilema itu.

"Kak," sekali lagi Amel memanggil Antonio yang tidak segera mengambil kotak perhiasan itu dari tangan papinya.

Antonio menoleh pada Amel dan perlahan pandangannya beralih pada kotak perhiasan yang masih di pegang pak Bara itu.

Lalu dengan perlahan Antonio meraih kotak perhiasan itu dan mengamatinya sejenak, pandangannya beralih pada Amel yang duduk di sampingnya itu.

Amel tersenyum, dia sudah bersiap untuk menerima cincin yang akan di pasangan oleh Antonio di jarinya.

Antonio sudah bersiap untuk membuka kotak perhiasan itu tapi tiba-tiba dia mengurungkan niatnya itu dan meletakkan kotak perhiasan itu di atas meja kembali sambil berkata.

"Maaf saya tidak bisa," ucap Antonio yang bangkit dari tempat duduknya dan pergi begitu saja meninggalkan Amel dan papinya.

1
Lady Ve
Semangat ya kawan💕.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!