NovelToon NovelToon
Sad Wedding

Sad Wedding

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa
Popularitas:469
Nilai: 5
Nama Author: Sansus

Hal yang paling menyakitkan dalam kehidupan kita adalah bertemu dengan orang yang selama ini kita benci akan menjadi seseorang yang menemani hidup kita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sansus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Anna Pov

"Aku, Aku mau kita bercerai." ucapku yang membuat tubuh Aldi menegang. Yah, aku tahu jika Aldi sangat membenci kata Cerai, tapi aku sudah lupa untuk bertahan dengan semua sikap yang Aldi lakukan kepadaku.

Tentang dia yang seenaknya mencurigaiku tentang hubunganku dan Putra, dan terlebih dia sudah mulai main tangan denganku. Walau aku masih sangat, amat banyak mencintainya, aku tak perduli. Aku sudah lelah.

"Aku tak akan menceraikanmu." ucapnya dengan nada dingin. Inilah Aldi yang pertama kali aku kenal, dia dingin dan tak tersentuh. Walau kelembutan dan kehangatan datang dia tak akan goyah. "Kau dengar? Aku tak akan menceraikanmu!!" ucapnya lagi dengan membentakku dan berdiri dari posisi duduknya.

Ahh!! Kenapa dia susah sekali untuk mengontrol emosinya?. "Apalagi, Al? Apalagi kali ini? Kau ingin menyakitiku seperti apalagi? Apa belum puas kau menyakitiku selama ini?"

Aldi tak bergeming dengan ucapanku. Dia menatapku dengan tatapan marah. Kenapa? Kenapa dia marah seperti ini? Bukankah ini adalah keinginannya?

"Kita tak akan berpisah Anna. Aku tak mau berpisah denganmu." ujarnya masih dengan suara dingin.

"Kenapa kau keras kepala seperti ini, Al?"

"Karena aku tak mau berpisah denganmu sialan." umpatnya. "Kau tak akan pernah bisa berpisah denganku. Aku tak mengizinkanmu untuk berpisah denganku, sekali kau sudah masuk dalam kehidupanku, aku tak akan mengizinkanmu keluar dengan seenakmu sendiri." serunya dingin dan meninggalkan ruang inapku.

Air mata ku menetes, bukan karena perlakuannya terhadapku. Tapi, karena hatiku yang masih mencintainya. Dan tak mampu buat melihat sorot matanya yang terluka atas ucapanku tadi. Aldi terluka, dan itu karena aku.

Ku usap kasar air mata yang menetes di pipiku, aku tak mau terlihat lemah. Aku harus bisa terlihat tegar dan tak terpengaruh atas apa yang Aldi lakukan. Walau dia berlutut di hadapanku aku tak akan menerimanya lagi. "Kau harus kuat, Anna. Yah, harus." ucapku menyemangati diriku sendiri.

Anggaplah aku kejam dengan apa yang aku lakukan kepada Aldi, tapi putar kembali bagaimana bertahannya aku dengan siksaan yang Aldi berikan. Walau bukan siksaan secara fisik, tapi dia menyiksaku tepat di hati. Melihatnya bercumbu dengan Mila tepat setelah seminggu acara pernikahan kami, jika kalian menjadi aku, apa yang akan kalian lakukan?

Jika Anna sedang bimbang atas keputusan yang dia ambil benar atau tidak, beda dengan Aldi. Dia kini berada di kantin Rumah sakit duduk bersandar di pojokan kantin. Merenungi atas apa yang dia lakukan kepada Anna selama ini. Apa tidak ada kesempatan lagi buatku? Tanyanya dalam hati.

Mungkin bagi Anna, kesempatan itu telah hilang. Bahkan sudah tak ada lagi, mengingat bagaimana kondisi emosi Anna dia tak mendapatkan kesempatan lagi. Tapi, jika dia bercerai dengan Anna, apa yang akan terjadi dengan anak mereka kelak?

"Yah, anak itu bisa menolongku." ucapnya dengan tersenyum. Dengan memberitahu Anna tentang kehamilannya, dia tak akan bercerai dengan Anna. Itu yang Aldi pikirkan.

Aldi melangkah meninggalkan kantin Rumah sakit dengan senyuman yang ada di sudut bibirnya. Dia bagaikan seorang penjudi yang memenangkan Lotre dengan jumlah besar.

Beruntung, ruang inap Anna berada tak jauh dari kantin Rumah sakit, jadi dengan cepat dia bisa sampai di ruang inap Anna. Aldi membuka pintu ruang inap itu, dan yang dia temui hanya bantal, dan guling yang berada disana. Anna dan calon anaknya tak ada.

Dia masuk kedalam kamar inap Anna dan membuka pintu kamar mandi, yang juga tak ia temui. Anna, kamu kemana? Tanyanya dalam hati. Dia berlari ke luar kamar inap dan menemukan seorang perawat yang baru saja selesai dengan tugasnya mencatat kondisi pasien.

"Sus, maaf saya mau tanya sesuatu." perawat yang tadinya melangkah dengan menundukkan kepala, kini dia telah mengangkat kepalanya dan menatap wajah Aldi.

"Iya, pak! Ada yang bisa saya bantu?"

"Anu.. Hmm.. Istri saya yang berada di kamar inap ini kemana ya?"

"Oh, ibu Anna?" tanya suster itu seraya tersenyum. Dan Aldi hanya menganggukkan kepalanya. "Karena tadi ibu Anna sudah di nyatakam sehat oleh dokter, jadi dia sudah meminta pulang pak. Kira kira baru Lima menit yang lalu ibu Anna keluar dari kamar inapnya."

ucap Suster itu masih dengan senyuman di bibirnya.

Anna pulang? Dan dia tak tahu? Suami macam apa kau ini Aldi? "Baiklah terimakasih." ucapnya dan dia berlalu meninggalkan suster tadi yang hanya membalas ucapan terimakasih Aldi dengan Anggukan kepalanya.

Anna kini berada di apartemennya, bukan apartemen Aldi dan juga bukan rumah kedua orang tuanya. Karena dia tahu jika Aldi akan selalu datang kepadanya jika dia tinggal di rumah ayah dan ibunya.

Dia menekan enam digit angka password apartemennya, yang hanya dia ketahui sendiri. Bahkan kedua orang tuanya tak tahu jika Anna membeli Apartemen bergaya minimalis itu. Walau apartemennya itu telah dia tinggalkan selama Setahun lamanya, tapi tetap tak ada yang berubah disana. Tetap bersih dan juga nyaman.

Anna masuk kedalam kamarnya dan menjatuhkan tubuhnya di ranjang Queen Size miliknya. Walau ranjang yang berada di kamarnya tak sebagus ranjang yang ada di Apartemen Aldi, tapi dia cukup nyaman tidur di kamarnya.

Krukk.. Krukk..

Suara perutnya membuat Anna tersadar, jika dia belum makan sama sekali hari ini. "Sayang, kamu lapar?" ucapnya lembut sambil memutar tangannya yang berada di atas perutnya. "Baiklah, ayo kita makan." ucapnya sambil merubah posisi yang tadi dia berbaring kini dia telah berdiri dan melangkah keluar dari kamarnya.

"Kita makan apa sayang? Kamu harus makan sayur sayuran karena itu bagus buat kulit kamu nanti jika kamu sudah lahir." lagi lagi Anna dengan bayi yang ada di kandungannya. Yah, Anna tahu jika dia hamil tadi ketika Aldi baru keluar dari ruang inapnya, dan dokter yang sedari tadi memeriksanya masuk dengan perawat yang Aldi temui di depan ruang inap Anna.

Flashback.

Aldi keluar dari ruang inap Anna, dan air mata Anna keluar kembali dan menetes di pipi nya. Lagi dan lagi dia menangis karena Aldi.

Tok..tok..

Anna menoleh ke arah sumber suara, dan dia melihat dokter dan perawat masuk kedalam ruang inapnya. "Ibu, Anna selamat Sore. Bagaimana kondisi Anda?"

Tanya dokter Ilham itu dengan tersenyum seraya mengeluarkan stetoskop dari saku jas dokter yang dia kenakan.

"Baik, dok.." ucap Anna sambil memandang langit langit yang ada di dalam kamarnya. Semua berwarna putih. Tak ada yang istimewa. Ucapnya dalam hati.

"Ibu, Anna. Apa ibu Anna tidak merasakan mual beberapa hari ini?" tanya dokter Ilham seraya mengeluarkan bulpoint yang ada di sakunya. Dokter Ilham yang melihat Anna menggelengkan kepalanya hanya bisa mencatat di kertas laporan yang di bawa suster di sebelahnya.

"Baiklah, mungkin perasaan pusing, saat mencium wewangian atau apa gitu. Apa Ibu pernah mengalaminya?"

"Pernah beberapa kali dok, saya merasakan kepala saya pusing saat saya sedang memasak untuk suami saya."

"Kalau seperti sakit, panas, lemas, dan sebagainya begitu apa Ibu pernah mengalaminya?"

"Iya dok, tiga hari terakhir saya mengalami itu semua." ucap Anna "Memangnya saya sakit apa dok? Apa maagh saya bertambah parah atau bagaimana?" tanya Anna dengan raut wajah yang khawatir.

Dokter Ilham tersenyum "Jangan takut, Bu. Itu hanya gejala awal kehamilan yang sering terjadi." ucapan dokter Ilham membuat Anna tertegun dan tak percaya.

Dia hamil, buah cintanya dengan Aldi. "Saya,, Saya hamil dok?" tanyanya yang masih tak percaya dengan ucapan Dokter yang ada di sebelahnya.

Dokter Ilham hanya menganggukkan kepalanya dengan senyuman khasnya. "Iya, Bu. Baru memasuki Enam minggu." ucap Dokter tampan itu seraya masih sibuk dengan tulisan yang sedang dia pegang. "Bu, Anna harus memakan makanan yang bergizi, dan jangan setress bu, karena setress bisa mempengaruhi perkembangan bayi. Apalagi kandungan Bu Anna sangat lemah. Jadi, saya memberikan vitamin penguat kandungan untuk Ibu konsumsi." Anna masih tertegun tak percaya.

"Dok, apa saya bisa istirahat di rumah saja? Karena disini membuat saya sedikit tidak nyaman, saya selalu mual jika mencium bau obat obatan dan yang lainnya." ucap Anna jujur dengan apa yang dia rasakan. Dari dulu, Anna memang tak pernah suka dengan bau Rumah sakit, dari bau Obat obatan, suara ambulance, dan sebagainya membuat Anna tak nyaman jika berada disini.

Dokter tampan itupun menganggukkan kepalanya. "Iya, tidak apa-apa. Tapi, pastikan anda memakan makanan Empat sehat Lima sempurna ya, Bu. Soalnya itu bagus buat ibu hamil. Jika bisa perbanyak minuk susu hamil dan memakan sayuran." saran dokter tampan itu dia

terima dengan senyuman mengembang. "Dan, jangan lupa untuk meminum Vitamin yang saya taruh di atas meja disamping tempat tidur Bu Anna." Anna masih menganggukkan kepalanya

pertanda dia tahu apa saja yang harus dia lakukan. "Baiklah, kalau begitu saya permisi." pamit dokter Ilham beserta suster yang sddari tadi hanya diam dan mencatat setiap instruksi yang Dokter Ilham berikan kepadanya.

FlashBack End.

Anna mendesah saat dia mengingat jika dia meminta berpisah dengan Aldi. Bagaimana dia bisa berpisah dengan Aldi, jika dia sedang mengandung Enam minggu? Pengadilan tak akan menyetujui keinginan Anna untuk bercerai dengan suaminya. "Sayang, apa Ibu harus berpisah dengan Daddy-mu?" tanya Anna kepada anaknya seolah olah anaknya sudah ada di hadapannya.

Anna mengaduk aduk susu hamil yang dia buat, dan meminumnya hingga tandas. Yah, dia akan melakukan hal ini sendiri. Dia akan memberikan waktu bagi dirinya untuk sendiri dan menikmati kesendirian. Selama ini, dia sudah cukup dengan kebisingan di dalam keluarga kecilnya, dia ingin beristirahat walau hanya sebentar. Memejamkan mata dan menetralkan suasana hatinya yang sedang kacau.

BERSAMBUNG

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!