(***) Peony surgawi adalah seorang gadis yatim piatu . dia tinggal bersama seorang Bibi penjual bunga yang bernama Aura Herawati , dia tidak mempunyai anak dan suami . Peony tinggal bersamanya semenjak usia delapan tahun .
***
Al gozali Matthew adalah seorang anak laki laki kecil yang sejak lahir telah di tinggal pergi ibunya mengejar kemewahan duniawi . dia tumbuh menjadi anak laki laki yang dingin dan datar seperti Ayahnya Al Gibran Matthew .
semenjak di khianati oleh istrinya ,Al Gibra Matthew sangat membentengi diri dengan namanya wanita .Semenjak sang istri pergi bersama laki laki yang lebih kaya darinya ,karena kehidupan Matthew saat itu masih kalang kabut .
suatu hari Al tanpa sengaja bertemu dengan Piony . melihat kelembutan kesabaran dan kebaikan Piony Al menginginkannya sebagai temannya . karena selama ini kehidupan anak berumur lima tahun itu sangat abu abu .
apakah Matthew akan mengabulkan permintaan Al putra . perubahan apa yang akan terjadi pada Al Gibran Mat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Namun , mungkin ada baiknya Matthew pulang lebih awal hari ini . Dia jadi tahu jika hampir satu minggu ini Peony makan siang hanya dengan mie instan .
"Kamu sungguh lancang melarang orang lain makan di sini . Apa kamu sudah punya kuasa untuk itu ? Apa kamu yang memberi gaji dan membayar semua hal yang di makan mereka di sini .? Desis Matthew membuat kepala koki terdiam kaku .
"Saya tidak bermaksud begitu ,Tuan . Itu murni karena dia tidak bisa makan bersama kami . Dia terlalu sibuk dengan Tuan Muda . Jadi mungkin dia lupa dengan jadwal makan siangnya sendiri ." ucap kepala koki masih berkilah dan menyelamatkan diri .
"Maaf ,Tuan . Sebagai kepala pelayan utama di sini ,bolehkah saya memberikan saran?".
Matthew menoleh pada seorang pria yang menjadi kepala pelayan di mansionnya ." Apa ?"
"Untuk mengecek CCTV , bukannya di mansion ini di pasang CCTV di setiap sudut ruangan yang sekaligus mampu merekam suara . Jadi kita akan tahu siapa yang benar dan siapa yang berbohong . Entah itu kepala koki ataupun Nona Peony surgawi." jelas kepala pelayan begitu tegas dan bijak.
Jelas saja kalimat kepala pelayan membuat kepala koki dan Anggotanya serta beberapa pelayan jadi ketar ketir . Peony sendiri santai di tempatnya . Sebab dia yang memberitahu hal yang sebenarnya .
Peony sempat melirik Peony , dan melihat tak ada perubahan ekspresi di wajahnya .Dia tampaknya sudah bisa menebak siapa yang jujur dan siapa yang berbohong .
"S-saya hanya mengikuti perintah dari kepala koki ,Tuan."
"Saya juga ,saya tidak salah . Saya tidak bermaksud begitu . Saya melakukan apa yang di katakan kepala koki , karena perintsh kepala koki adalah perintah dari Anda . Kami minta maaf ,Tuan!".
Tiba tiba beberapa pelayan lang meminta maaf dengan alasan masing masing . Yang tidak lain di suruh oleh kepala koki . Hal itu membuat kepala koki melotot dan menatap mereka tajam .
"Kurang ajar , apa apaan kalian? Mereka tidak benar ,Tuan. Mereka memfitnah saya . Mereka pasti sudah bersekongkol sama gadis ini untuk menjebak saya . Saya tidak begitu ,Tuan!"kepala koki masih berusaha menyelamatkan dirinya dan membuat fitnah baru .
Matthew menggeram dia memejamkan matanya kemudian menatap semua orang yang ada di sana dengan mata tajamnya.
"kau urus dia , pecat dan buat keterangan buruk tentang kinerjanya . Saya tidak suka dengan pegawai yang tidak tahu diuntung! . Berani mendahului perintah mengatas namakan diri saya . Pecat dan buat dia kesulitan mencari pekerjaan ." Matthew menunjuk tajam kepada , kepala koki yang melotot karena terkejut .
Wajah kepala koki memucat ,tubuhnya langsung ambruk , dia berlutut memohon .
"Mohon maafkan saya ,Tuan . Saya tidak bermaksud begitu Tuan . Saya hanya ingin bercanda , tidak tahu jika Peony menganggapnya serius . Saya tidak benar benar melarangnya makan siang . Saya minta maaf ,Tuan . Saya tidak bermaksud! Tolong jangan pecat saya . Apalagi dengan membuat surat keterangan tentang kinerja saya yang buruk ,Tuan . Saya mohon ,Tuan."
Matthew menatap kepala koki dengan tatapan tajam .
"Tiga kali kamu kamu menjelaskan dengan pertanyaan yang sama . Tiga kali pula kau menjelaskan dari mulutmu dengan penjelasan yang berubah ubah . Kamu ternyata benar benar merasa berkuasa di sini? Saya benci dengan seorang bawahan yang merasa berkuasa di atas perintah majikannya . Kamu juga harus mendapatkan hukuman . Bagaimana kamu di mansion ini mengurus para pelayan?" Matthew menatap tajam ke arah kepala pelayan di akhir kalimatnya .
Kepala pelayan menunduk kaku ." Saya salah ,Tuan . Maafkan saya , saya menerima hukuman dari Anda . Kedepannya saya harus lebih perhatian lagi ."
"Jika saya tidak pulang cepat dengan tiba tiba . Saya tidak akan tahu kejadian hal ini yang di alami Peony . Padahal dia adalah pelayan Al , yang paling harus selalu sehat di mansion ini . Dia tidak boleh sakit, jika dia sakit , akan menularkan virus kepada Al . Kepala koki bodoh ini malah membuatnya makan mie instan setiap hari. Apa kamu tahu resiko dari semua itu!". Geram Matthew .
Entah memang benar hanya karena Al , atau karena hal lain . Matthew begitu marah ketika mengetahui Peony makan siang dengan mie instan hampir satu minggu . Begitu kerasnya Matthew tak ingin Peony jatuh sakit .
"Ayah ".
Suara serak seseorang mengalihkan perhatian semua orang . Kegaduhan dan suasana tegang itu lenyap ketika Matthew menarik napas dalam dan tersenyum ke arah Al .
Beruntung Al datang ,amarah Matthew pun langsung surut . Pria itu mendekat ke arah sang putra yang masih mengucek mata . Rupanya Al baru saja terbangun .
"Kamu sudah bangun ,Boy? Bagaimana tidurmu nyenyak ?" Matthew jongkok di hadapan putranya .
Al mengangguk ." Ayah sudah pulang? Kenapa cepat?"
Matthew kembali tersenyum." karena merindukanmu?"
Al ikut tertawa mengikuti Matthew yang terkekeh." Kalau begitu kita bisa main . Peony , ayo kita bermain sama Ayah ."
Peony tersenyum dan jalan mendekat ."Iya , Tuan Muda ."
Matthew mendongak , dia menatap Peony sejenak . Kemudian pria itu berdiri sambil menggendong putranya .
"Saya akan bermain dengan Al berdua dulu . Jangan ganggu , kamu tetap di sini ."
Peony terkejut mendengar Matthew berbicara sambil menatap wajahnya penuh makna ."S-saya...."
"Kita bermain berdua dulu , Boy? Boleh tanpa ada dia , hanya beberapa menit saja ?" Matthew menyela kalimat Peony dan meminta persetujuan dari Al .
Al melirik Peony sejenak , gadis itu memberikan senyumannya ."Baiklah , nanti kamu menyusul ke atas ya , Peony ."
"Baik , Tuan Muda ."
Matthew berjalan membawa Al sembari memberi kode pada kepala pelayan utama .
"Tuan ,Tuan jangan pecat saya!."
"Dia ,kenapa Yah?"
"Tidak usah dihiraukan , tutup saja telingamu , mereka sedang melakukan drama ."
"Oh ,kenapa kita tidak menonton?" tanya Al dengan polos .
"Tidak usah . Kita menonton drama di televisi saja nanti." Matthew membawa Al masuk ke dalam lift .
Sebelum pintu lift tertutup , mata tajam pria itu terus memperhatikan Peony . Entah apa yang ada dalam pikiran duda arogan tersebut .
***
"Nona Peony ."
Peony menoleh menatap kepala pelayan yang baru saja memanggilnya , dia menunduk sopan .
"Mari ikut saya , Anda harus makan siang . Ah, mungkin bisa di sebut makan sore ."
"Ah ,iya mie saya sudah matang . Sayang sekali kalau tidak di makan , Pak ."ringis Peony memang merasa sayang kalau buang buang makanan .
"Apa Anda ingin Tuan Matthew kembali marah besar? Seharusnya Anda bersyukur mendapatkan perhatian lebih dari Tuan Matthew . Demi kesehatan Anda dan juga kebaikan Tuan Muda Al . Mari ikut saya , pesanan makanannya akan segera sampai .
Peony termenung , dia akhirnya mengikuti kepala pelayan dengan wajah sedikit engan . Bisa di katakan kepulangan mendadak Matthew bisa membuat Peony terlepas dari makan mie instan siang hari .
Namun ,Peony malah merasa aneh ketika kepala pelayan mansion memperlakukannya seperti ini . Seingatnya ,Matthew sendiri yang menegaskan agar Peony tidak menjadi manja .
secara kamar kan ad cctv nya
aku suka Thor Matt tersiksa
karena benci dan cinta itu terlalu tipis
bujang lapuk kah si Matthew thor
secara dia bilang dadanya masih rata