NovelToon NovelToon
BOUND BY A NAME, NOT BY BLOOD

BOUND BY A NAME, NOT BY BLOOD

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:816
Nilai: 5
Nama Author: Lina Hwang

Xandrian Elvaro, pria berusia 30 tahun, dikenal sebagai pewaris dingin dan kejam dari keluarga Elvaro Group. Sepeninggal ayahnya, ia dihadapkan pada permintaan terakhir yang mengejutkan: menikahi adik tirinya sendiri, Nadiara Elvano, demi menyelamatkan reputasi keluarga dari skandal berdarah.

Nadiara, 20 tahun, gadis rapuh yang terpaksa kembali dari London karena surat wasiat itu. Ia menyimpan luka masa lalu bukan hanya karena ditinggal ibunya, tetapi karena Xandrian sendiri pernah menolaknya mentah-mentah saat ia masih remaja.

Pernikahan mereka dingin, dipenuhi benteng emosi yang rapuh. Tapi kebersamaan memaksa mereka membuka luka demi luka, hingga ketertarikan tak terbendung meledak dalam hubungan yang salah namun mengikat. Ketika cinta mulai tumbuh dari keterpaksaan, rahasia kelam masa lalu mulai terkuak termasuk kenyataan bahwa Nadiara bukan hanya adik tiri biasa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Untukmu

Dua minggu telah berlalu sejak Xandrian membuka matanya dari koma yang nyaris mencuri segalanya. Luka di tubuhnya perlahan membaik, tapi ada luka yang lebih dalam, yang tak bisa dijahit dengan jarum dan benang: luka batin yang ditinggalkan oleh pengkhianatan, kekacauan, dan rasa takut akan kehilangan orang yang dicintai.

Di ruang rumah sakit yang dingin dan penuh aroma antiseptik, Nadiara duduk di tepi ranjangnya setiap hari. Ia menolak pergi bahkan ketika perawat memintanya untuk istirahat. Matanya bengkak karena kurang tidur, tapi ia tetap tersenyum setiap kali Xandrian membuka mata.

"Setiap napas yang kupunya sekarang milikmu" ujar Xandrian lirih pada suatu pagi, saat sinar matahari pertama menyelinap masuk melalui tirai jendela.

Nadiara menggenggam tangannya dengan kedua tangannya yang kecil, hangat, dan penuh kasih. “Kita sudah melalui neraka. Aku hanya ingin memulai hidup baru bersamamu” bisik Nadiara

Xandrian mengangguk perlahan, matanya mulai berkaca. Tak ada lagi gengsi, tak ada lagi tembok yang memisahkan mereka. Dalam keheningan rumah sakit, cinta mereka terajut ulang dengan lebih kuat dari sebelumnya.

Hari ketika dokter menyatakan bahwa Xandrian boleh pulang menjadi hari yang penuh makna. Para staf rumah sakit tersenyum mengiringi mereka keluar. Beberapa bahkan menahan air mata melihat kebersamaan mereka yang menyentuh hati.

Saat mereka tiba di rumah besar keluarga Elvaro, rumah itu terasa sangat berbeda. Bukan lagi tempat dingin penuh kenangan kelam, bukan lagi saksi bisu dari perselisihan dan kesedihan. Hari itu rumah itu terasa hidup. Tirai terbuka sinar matahari masuk leluasa. Ada bunga segar di meja makan aroma makanan rumahan yang menggoda dari dapur dan tawa kecil yang lahir dari percakapan ringan mereka.

Malam itu, ketika udara mulai menyejuk dan langit dipenuhi bintang Xandrian berdiri di balkon kamarnya. Nadiara datang menghampiri dengan selimut di tangannya, lalu menyelimutinya dengan lembut. Ia memeluk Xandrian dari belakang, menempelkan pipinya di punggung pria itu.

“Aku hidup kembali… karena kamu,” kata Xandrian pelan, hampir seperti bisikan, tapi cukup untuk membuat dada Nadiara bergetar.

Ia menoleh, mengecup pelan bibir pria itu.

“Dan aku tetap bertahan… karena kamu.”

Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, tidak ada ketakutan di mata mereka. Tidak ada nama Leo yang terlintas. Tidak ada bayangan pengadilan atau dokumen warisan yang membayangi.

Keesokan harinya, Xandrian memutuskan untuk menggelar konferensi pers kecil di kantor pusat Elvaro Group. Tubuhnya belum sepenuhnya pulih, tapi ia ingin menyampaikan sesuatu yang penting.

Di depan puluhan kamera dan wartawan, dengan Nadiara yang duduk tak jauh dari podium, Xandrian berkata dengan suara mantap, walau nadanya masih lemah:

“Saya, Xandrian Elvaro, secara resmi akan mengambil cuti sementara dari jabatan saya sebagai CEO Elvaro Group. Ini bukan karena saya menyerah, melainkan karena saya ingin memulai kembali, bukan hanya sebagai pemimpin perusahaan tetapi sebagai pria yang telah menemukan kembali arti hidupnya.”

Para wartawan sempat terdiam, lalu gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan. Ada kehangatan dalam setiap sorot mata. Dunia yang dulu keras padanya kini berubah, memberikan sedikit ruang untuk bernapas.

Sore harinya, Nadiara dan Xandrian duduk di taman belakang rumah. Di antara bunga mawar putih yang baru ditanam dan bangku kayu yang dulu sering mereka abaikan.

“Aku takut dulu,” kata Nadiara sambil menatap matahari yang mulai tenggelam. “Takut mencintaimu terlalu dalam. Takut kehilanganmu. Tapi ternyata… mencintaimu adalah satu-satunya hal yang membuatku hidup.”

Xandrian meraih tangannya, menggenggam erat. “Aku akan mencintaimu dengan cara yang tidak akan pernah membuatmu takut lagi.”

Hening. Angin berembus pelan, membelai rambut mereka. Seolah dunia pun ikut menyaksikan ketulusan itu.

Dan malam itu, ketika mereka berbaring bersama untuk pertama kalinya sejak tragedi, bukan gairah yang menguasai melainkan kelembutan. Cinta mereka tak lagi tentang hasrat atau luka, tapi tentang janji yang diperbarui dalam keheningan malam.

Di tengah malam, Nadiara menyandarkan kepalanya di dada Xandrian dan berbisik,

“Kamu kembali untukku dan aku akan mencintaimu lebih dari sebelumnya.”

Ia tak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Tapi malam itu dalam pelukan satu sama lain mereka yakin apa pun yang terjadi mereka akan menghadapinya bersama.

Karena cinta yang telah melewati badai adalah cinta yang tak akan mudah runtuh lagi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!