NovelToon NovelToon
Suamiku Pelindungku

Suamiku Pelindungku

Status: tamat
Genre:Romantis / Pernikahan Kilat / Pengawal / Tamat
Popularitas:10.5M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh
seorang Evanindhia Sashikirana..bahwa pengkhianatan yang di lakukan oleh kekasih nya bersama adiknya sendiri telah memaksa dirinya
untuk menjauh dari hingar bingar kehidupan
glamor kota metropolitan.

Dia memutuskan untuk mengisolasi dirinya ke
sebuah kota kecil yang ternyata keadaan di dalam
nya sangat lah di luar dugaan. Kehidupan liar dan
ekstrim harus dia lalui di sana yang bahkan tidak
pernah terlintas sedikitpun kalau dia akan masuk
dan mengalaminya sendiri.

Dia adalah seorang gadis kota dengan segala
pesona luar biasa yang di milikinya hingga di
setiap kemunculannya akan langsung menyihir
dan membius mata semua orang yang selama
hidupnya belum pernah melihat mahluk cantik
seperti dirinya.

Bagaimanakah Kiran akan dapat menjalani
kehidupan liar nya di kota kecil yang tidak di
kenal nya sama sekali.? Akankah dia menyesali
semua keputusan nya yang telah membawa
dirinya ke dalam kesulitan.??


** Ambilah hikmah yang terkandung di balik
setiap peristiwa **

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Terkejut

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Semua anggota keluarga Zein Mahesa saat ini

sudah berkumpul di ruang makan untuk makan malam. Kebetulan malam ini Samuel tidak ada

tugas. Dia ingin menghabiskan waktu bersama dengan Kiran untuk membalas rasa kangen

terhadap adik nya itu yang selama dua minggu

ini terpendam.

Waktu keberangkatan Kiran ke desa Samuel

tidak sempat bertemu dulu, saat itu kebetulan

dia sedang banyak sekali pasien yang harus di

tangani untuk menjalankan operasi.Samuel pun sempat menyalahkan Tuan Zein karena telah

mengijinkan adik kesayangan nya itu pergi ke

daerah terpencil yang cukup rawan.

Kiran duduk di samping Sam yang dari tadi terus

saja memanjakan dan menatap adiknya itu penuh kerinduan membuat Aryella mulai terbakar rasa cemburu. Dari kecil Samuel memang tampak lebih perhatian terhadap Kiran di banding pada Aryella.

Gadis itu hanya bisa menatap keduanya penuh

dengan kekesalan.

"Makanlah yang banyak..kau terlihat lebih kurus sekarang.!"

Samuel mengambilkan makanan kemudian di

taruh di piring Kiran yang menatap kakak tiri

nya itu dengan tersenyum lembut.

"Kak Sam..ini semua tidak akan muat di perutku.

Kau tahu bukan bagaimana cara makanku."

"Aku tahu, tapi saat ini kau membutuhkan asupan

gizi lebih untuk memulihkan kondisi tubuh mu."

"Kakak..di sana aku makan banyak setiap hari."

"Aku yakin kau makan seadanya di sana !"

Kiran hanya bisa menggeleng resah. Ingatan nya

kini kembali melayang pada sosok Agra. Hatinya

tiba-tiba saja terasa sakit, Kiran menghentikan makannya seraya memejamkan mata.

"Ada apa Kiran sayang.? apa makanannya tidak

enak.?"

Nyonya Amelia menatap Kiran dengan sorot mata penuh tanda tanya. Kiran melihat sekilas wajah

ibunya itu sambil menggeleng pelan, namun raut

wajahnya terlihat jelas kini kehilangan selera.

"Tidak Bu..Kiran hanya mengingat kenangan saat

di desa saja, Kiran ingat Mbak Rasmi."

Kiran berkilah sambil kembali menunduk gelisah.

Tuan Zein menatap Kiran penuh selidik, namun

dia berusaha untuk tidak terlalu peduli.

"Apa kamu mau kakak suapi ?"

Tawar Sam sambil menatap tenang wajah Kiran

yang langsung menggeleng kuat.

"Tidak usah Kak, Kiran bukan anak kecil lagi.!"

"Waktu kecil kamu sangat suka kalau kakak

menyuapimu.!"

Goda Sam membuat wajah Kiran bersemu merah

dan tersenyum malu.

"Itu kan dulu kak, sekarang Kiran sudah dewasa."

"Kau masih terlihat sama di mataku.! masih adik

kecilku yang manja.!"

"Kak Sam sudah..!"

Pipi Kiran semakin memerah, mereka berdua

saling menatap, Sam mengelus lembut rambut

Kiran yang tergerai indah.

"Cihh.! apa kalian sadar ini dimana.? pantaskah

di meja makan kalian mesra-mesraan seperti ini?"

Aryella tampak tidak tahan lagi melihat kedekatan

kedua kakaknya itu. Sam berpaling pada Aryella

kemudian menatap adik bungsunya itu sedikit

merasa bersalah namun ada juga rasa kesal.

"Kau tidak perlu iri padanya, dia baru saja kembali

dari tempat yang sangat jauh.!"

Desis Sam sambil kembali melanjutkan makan

nya. Aryella hanya bisa mendengus kesal.

"Alasan saja ! memangnya aku tidak tahu apa.."

"Sudah.! lanjutkan makan malam kalian.!"

Tuan Zein mengeluarkan suara nya membuat

semua anggota keluarga terdiam melanjutkan

makan malam mereka berusaha untuk tenang.

"Ayah sengaja mengumpulkan kalian semua di

sini untuk memberitahu satu hal."

Tuan Zein tampak berbicara serius setelah acara makan malam berakhir. Kiran mulai merasa tidak

nyaman, dia sudah bisa menebak apa yang akan

di sampaikan oleh ayah nya itu. Samuel terlihat

menatap Ayah sambung nya itu penuh rasa ingin

tahu, Aryella juga tidak kalah penasaran nya.

"Apa ada sesuatu yang penting ?"

Samuel tampak tidak sabar. Tuan Zein membagi

perhatian nya pada seluruh anggota keluarga.

"Sekarang ini usaha Ayah sedang dalam masalah

besar. 60 % saham perusahaan sudah di kuasai

oleh perusahaan Global Company milik keluarga

Wiranata.."

"Apa ? maksud ayah perusahaan milik keluarga

Nathan ?"

Aryella tampak terkejut dan mencoba meyakinkan

diri, dia menatap antusias wajah ayahnya. Samuel

juga tidak kalah terkejut nya. Hanya Kiran serta

nyonya Amelia yang terlihat terdiam, menunduk.

Ibu sambung Kiran tersebut sudah tahu apa yang terjadi pada Kiran, karena tadi siang setibanya di

rumah Kiran langsung mengatakan segalanya.

"Benar.. keluarganya Tuan Nathan..dan satu-satu

nya cara untuk menyelamatkan perusahaan agar

tidak di ambil alih oleh pihak global company

mereka mengajukan satu syarat pada Ayah.."

Tuan Zein menjeda ucapannya, wajahnya terlihat

berat, dia melihat kearah Kiran yang menunduk

dalam sambil meremas jemarinya.

"Apa yang mereka inginkan Yah ? "

Samuel menatap penasaran sekaligus muncul

kecemasan dalam hatinya.

"Tuan Nathan meminta adikmu Kiran untuk di

jadikan sebagai istrinya."

"Apa.??"

Sam dan Aryella berseru bersamaan. Wajah

mereka tampak terkejut bukan main.

"Itu tidak boleh terjadi.!"

Pekik Aryella tidak terima, wajahnya langsung

berubah memerah, tatapan nya kini mengarah

kepada Kiran yang menunduk

"Tapi itulah yang di inginkan Tuan Nathan..!"

Sergah Tuan Zein yang mulai terlihat keras. Dia

menatap tajam wajah putri bungsunya itu.

"Tidak bisa.! bukankah kak Kiran sudah tidak

punya hubungan apa-apa lagi dengan Nathan.?

lalu kenapa sekarang dia tiba-tiba meminta nya

untuk menjadi istrinya ? aku tidak terima.!"

Seru Aryella sambil berdiri menggebrak meja.

Semua orang tampak menatap terkejut melihat

sikap impulsif gadis cantik itu yang terlihat nyata

rasa tidak terimanya.

"Ada apa dengan mu Dhita.?"

Samuel menatap tidak suka kearah Aryella yang

biasa di panggil Dhita itu. Dia juga sebenarnya

sama tidak setuju nya dengan Aryella, namun

berusaha untuk bersikap tenang.

"Kenapa dia tidak memintaku saja untuk menjadi

istrinya, Aku yang lebih berhak untuk menjadi

pendamping Nathan, aku lebih sepadan dengan

nya, bukannya kak Kiran yang sudah jelas-jelas

pernah mencampakkan nya.!"

Semua orang terdiam mendengar penuturan

Aryella dengan segudang pertanyaan melihat

sikap ngotot gadis itu.

"Yang dia inginkan adalah Kiran..tapi kenapa

kamu sepertinya sangat keberatan.?"

Sam menatap Aryella penuh selidik, gadis itu

terlihat semakin memerah wajahnya dengan

tatapan tajam mengarah pada Kiran.

"Aku..aku hanya merasa kalau Nathan lebih

cocok berdampingan dengan ku..!"

"Aku sudah menolaknya.! kau jangan khawatir.

Lagipula aku tidak akan bisa menikah dengan

laki-laki lain selama statusku masih istri sah

dari suamiku.!"

Tegas Kiran mencoba untuk menguatnya dirinya.

Samuel dan Aryella tampak bengong dengan

keterkejutan luar biasa dan sorot mata tidak

percaya mendengar ucapan Kiran, suami.?

"Ayah memutuskan kita akan melakukan gugatan pembatalan pernikahanmu secepatnya.!"

Kiran tampak melebarkan matanya sambil menggeleng kuat.

"Kiran tidak akan melakukan nya Ayah, Kiran

tidak bisa menerima lamaran Nathan.!"

"Kiran..! hanya kau yang bisa menyelamatkan

kondisi perusahaan kita saat ini.!"

"Kita bisa membangun kembali perusahaan

Yah, hasil panen kemarin setidaknya bisa

menutup sebagian hutang perusahaan.!"

Tuan Zein tampak terhenyak, wajahnya kini

memucat, dia terlihat memegang dadanya.

"Itu tidak mungkin Nak.! Pokoknya kamu harus menuruti perintah Ayah.Tidak ada bantahan lagi.!"

Tegas Tuan Zein dengan wajah mengeras. Kiran

berdiri, menatap tajam wajah sang Ayah dengan

sorot mata penuh penolakan.

"Maaf Ayah..tapi Kiran tidak bisa.!"

Tolak Kiran sambil kemudian melangkah pergi.

"Kiran..ayah belum selesai bicara..kau..!"

Seru Tuan Zein, Kiran tidak menggubris nya dia

tetap melangkah keluar ruangan, namun tidak

lama kemudian dia menghentikan langkahnya

saat terdengar teriakan nyonya Amelia. Kiran membalikan badannya, matanya membulat

saat melihat Tuan Zein saat ini terkulai lemas

dalam rangkulan Sam yang terlihat sedikit panik.

"Panggilkan ambulance..!"

Teriak Sam pada pelayan yang ada di ruangan itu.

******* *******

Satu hari berlalu setelah insiden pingsan nya

Tuan Zein saat makan malam. Saat ini dia harus mendapatkan perawatan super intensif di ruang

ICU rumah sakit tempat Sam bekerja akibat

penyakit jantung yang sudah lama di deritanya

tiba-tiba kambuh kembali.

Kiran merasa sangat bersalah atas apa yang

terjadi. Dia tidak pernah beranjak dari rumah

sakit, bersikeras untuk menemani ayahnya itu.

Setelah mendapatkan perawatan sehari semalam, akhirnya Tuan Zein siuman dan bisa di pindahkan

ke ruang perawatan kelas VVIP dengan

pengawasan yang sangat ketat.

Walaupun masih sangat lemah tapi Tuan Zein

sudah bisa berkomunikasi.

"Pergilah ke kantor.. untuk sementara waktu kau

harus menggantikan ayah di sana.."

Pinta Tuan Zein pada Kiran yang sedang berdiri

di sampingnya dengan tiada henti menggenggam

erat tangan pucat ayahnya itu. Kiran menatap

wajah sang ayah yang terlihat penuh permohonan. Kemudian berpaling menatap Nyonya Amelia

juga Sam yang mengangguk setuju.

"Ayah benar..tidak ada lagi yang bisa di andalkan

selain kamu. Hanya kau yang berada di jalur ini."

Ujar Sam seraya merangkul bahu Kiran yang hanya

bisa menarik napas panjang.

"Baiklah..hari ini juga Kiran akan ke kantor."

Sahut Kiran dengan suara yang sangat berat. Dia

sebenarnya tidak ingin meninggalkan ayahnya itu.

"Pergilah..ada ibu di sini yang menjaga ayah."

Nyonya Amelia meyakinkan Kiran yang akhirnya

mengangguk. Dia kembali menatap Tuan Zein

kemudian mencium punggung tangan nya. Tuan

Zein menatap wajah cantik putrinya itu dengan

sorot mata lemah.

"Pikirkanlah semuanya baik-baik nak. Saat ini

semuanya ada di tanganmu."

Ucap Tuan Zein, Kiran mengangguk pelan.

"Baiklah..Kiran akan siap-siap sekarang.!"

Dia merangkul Nyonya Amelia sebentar, setelah

itu berlalu keluar kamar bersama dengan Sam.

"Kakak..aku serahkan kesehatan ayah padamu.

Jangan sampai terjadi apapun padanya."

Ucap Kiran setelah mereka berada di luar ruangan.

Sam merangkul Kiran, mendekapnya erat seraya

memejamkan mata. Masih ada ganjalan dalam

hatinya saat ini tentang penyataan Kiran tempo

hari soal pernikahannya.

"Kau hutang penjelasan padaku soal statusmu.!"

Kiran melepaskan rangkulan kakak tirinya itu.

Keduanya saling pandang sebentar.

"Aku akan mengatakan nya nanti. Sekarang waktu

nya sangat darurat, jagalah ayah baik-baik."

"Baiklah.. pergilah.!"

Kiran melangkah pergi di ikuti pandangan Sam

yang terlihat menarik napas berat. Sesungguh

nya sampai saat ini hatinya masih saja belum

bisa melepaskan rasa itu, rasa sayang yang tidak

pada tempatnya. Bukan lagi perasaan sayang

seorang kakak terhadap adiknya, namun rasa

berbeda yang tiba-tiba tumbuh saat Kiran mulai

menginjak remaja. Tapi Sam tahu pasti bahwa

Kiran tidak akan bisa menerima perasaannya ini .

------- -------

Kiran masuk ke dalam ruang meeting di dampingi

oleh Lia sekretaris ayah nya. Semua staf direksi

serta para pegawai yang punya jabatan cukup strategis di perusahaan ZM Company serempak

berdiri lalu menundukan kepala sedikit kearah

Kiran seraya menatap ragu-ragu dengan sorot

mata penuh kekaguman dan terpesona melihat

kecantikan serta keanggunan putri Bos mereka

itu yang terlihat begitu memukau.

Kiran memberi isyarat tangan agar semua

peserta meeting kembali duduk di tempatnya masing-masing.

"Selamat siang semuanya.. terimakasih sudah

hadir di sini. Mohon maaf sebelumnya karena

meeting ini harus di adakan secara mendadak.

Saya hanya ingin mengumumkan satu hal penting

pada kalian semua bahwa mulai hari ini sampai dengan beberapa waktu ke depan saya akan menggantikan posisi ayah saya sebagai direktur utama di perusahaan ini.!"

Ucap Kiran dengan suara yang sangat tegas dan

lugas, pembawaan yang tenang serta profesional. Sangat terlihat jelas bahwa dia memiliki aura yang sangat kuat sebagai seorang pemimpin. Para

peserta meeting terlihat saling pandang satu

sama lain.

"Baiklah..mari kita lanjutkan meeting hari ini pada

materi pokok yang ingin saya bahas kali ini.!"

Kiran langsung to the point pada inti pertemuan

hari ini. Dia tidak ingin membuang waktu hanya

untuk berbasa-basi tidak jelas. Semua peserta

meeting pun terlihat semangat dan antusias

karena meeting kali ini di pimpin oleh seorang

direktur utama yang sangat mempesona baik

dari tampilan fisik, pembawaan maupun gaya

bicaranya yang begitu memikat dan memukau.

Dua jam kemudian...

Kiran baru saja selesai mengadakan meeting

dadakan dengan para staf direksi perusahaan

ZM Company menyangkut keberadaan dirinya

di perusahaan itu yang menggantikan posisi

ayahnya untuk sementara .

Dia kembali ke ruangannya bersama dengan

Lia sekretaris nya. Wanita 30 tahunan itu cukup

terkesima saat melihat pembawaan Kiran yang

terlihat sangat tenang dan meyakinkan ketika

berbicara di hadapan para peserta meeting

padahal ini adalah tatap muka pertamanya.

"Lia..tolong bawakan semua berkas keuangan

satu tahun terakhir ini, saya akan memeriksa

ulang semuanya.!"

Pinta Kiran tanpa mengalihkan fokusnya dari berkas-berkas di tangannya. Dia memeriksa dan membuka lembar demi lembar berkas hasil

meeting tadi. Kiran menemukan ada banyak hal

janggal yang dia lihat di dokumen departemen

keuangan perusahaan.

"Baik Bu.. saya akan menghubungi staf bagian

keuangan."

Sambut Lia sambil kemudian keluar dari ruangan.

Tidak lama kemudian muncul Sari sekretaris yang

satu lagi ke dalam ruangan di ikuti oleh seseorang. Kiran masih sibuk dengan segala pekerjaan nya.

"Permisi Bu Kiran..ada seseorang yang memaksa

ingin menemui anda, dia bilang bahwa beliau

adalah asisten pribadi anda.!"

Ucap Sari ragu-ragu sambil menundukkan kepala

dan melirik mencuri pandang pada seseorang

yang kini berdiri santai di belakang nya, orang itu

tampak sedang mengamati setiap detail ruangan

kantor yang sekarang di tempati oleh Kiran.

"Asisten.? saya tidak punya asisten Sari.. suruh

orang itu untuk pergi, saya sedang sangat sibuk

hari ini.!"

Tanpa mengalihkan perhatian nya dari berkas di

tangannya Kiran menyuruh Sari dan orang itu

untuk keluar ruangan. Dengan perasaan bingung

akhirnya Sari mengangguk.

"Baik Bu.. kalau begitu saya permisi.!"

Sari berbalik, menatap sekilas kearah laki-laki

tinggi tegap yang menyembunyikan sebagian wajahnya di balik topi yang menutupi bagian

atas wajahnya. Namun rahang kokoh dan bentuk wajahnya yang sempurna masih bisa terlihat separuhnya. Pria itu tampak santai, memakai

setelah jeans, kaos ketat serta jaket kulit.

Kaca mata hitam bertengger manis di hidung mancungnya menyembunyikan mata elang nya.

Dia tampak begitu gagah dan sangat menarik

membuat hati sekretaris muda itu bergetar hebat

hanya dalam sekali pandang saja.

"Maaf Tuan.. sepertinya anda hanya mengarang

saja, saya sudah bilang bahwa Bu Kiran tidak

punya asisten pribadi."

Ujar Sari sambil membimbing laki-laki itu agar

keluar dari ruangan. Pria itu tidak menggubris

Sari, dia membuka kaca mata yang di pakainya kemudian menatap tajam kearah Kiran yang

terlihat masih sibuk, namun ada kegelisahan

yang kini di rasakan Kiran. Jantungnya tiba-

tiba saja berdetak kencang tanpa sebab.

"Mulai saat ini dia akan memiliki nya..!"

Ucap pria itu sambil melangkah menghampiri

Kiran yang seketika menghentikan aktifitasnya

saat mendengar suara bariton pria itu. Matanya

langsung bertabrakan dengan mata elang pria

tadi yang kini berdiri di hadapan nya. Tatapan

nya tampak tidak percaya dengan apa yang di

lihatnya saat ini, bibirnya menganga terkejut.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

1
Ismu Srifah
hah Hany istri hanya jadi pelampiasan saja, keterlaluan kamu nathan
Ismu Srifah
kasian junior puasa dulu ya
Nuryati Yati
👍👍
Nuryati Yati
ceritanya bagus dan menarik 👍
Lentera Senja
bagus banget, imajinasi penulis luar biasa, rekomeneded 👍
Lentera Senja
Dari novel karya Authornya karakter ceweknya aku suka sama Sherin, bener2 tangguh, gak menye2.
Anonymous
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Jati Rianingsih
keren
Wirda Wati
masih ada thort karyamu yg terbaru
Nur Aini
betul 5 karya semua sempurna,syg sekali penulis smpk sekrg blm ada karya baru, kami sangat menunggu karya2 yg bagus kyk gini
Lentera Senja: Iya bener, semua karya nya gak ada yg gagal. Kemana perginya penulis ini. Author plis comeback ☺️
total 1 replies
Nur Aini
baca udah 2x tetep mewek
Momy Haikal
dari semua cerita author cuma kisah agra kiran dan Devan Sherin yg paling aku suka dn dibaca berulang-ulang
Momy Haikal
kisah agra dan kiran.dev dn Sherin adalah novel yg kubaca lebih dr 5 kali sakin menarik nya dn tidak menemukan novel lain yg se Bagus ini ceritanya
Momy Haikal
ayahnya agra cuma mau memastikan apakah cinta dn keteguhan agra sm seperti dirinya ketika mencintai ibunya dulu
Yuniafida
Cerita seperti ini hanya ada dinovel😃
Yuniafida
Sdh membaca sampai tamat, tp aku baca ulang lg karna bagus
Sri Mulyati
visualnya tambah seru
Sri Mulyati: saya sudah baca 3kali tidak bosan
total 1 replies
Jwt..ar
kembali kesini lgi,🤭🤭
shofia lee
gantenya hoshi kyak apa ya...jepang indo 🤔🤔🤔🤔
Dhia Syarafana
karya syan sheera semuanya gk kaleng-kaleng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!