NovelToon NovelToon
Ampun Pak!

Ampun Pak!

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Anak Genius / Ibu Pengganti
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kacan

🚧CERITA INI HANYA KHALAYAN OTHOR SEMATA, JANGAN MASUKKAN KE DALAM HATI. MASUKKAN SAJA KE DALAM ❤(+) FAVORIT🚧

Dipertemukan dengan CEO galak beserta dengan putrinya yang selalu mengganggu membuat hidupku jungkir balik.

Suatu hari bocah itu memanggilku dengan sebutan 'mommy'.

Apa yang harus kulakukan? Bagaimana caraku menghadapi CEO dingin dengan mata setajam pedang itu?



Klik 'Mulai Baca' untuk mengetahui kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DIPATUK BURUNG

“Mom,” panggil Ainsley sambil berlari mendekat ke arah Fara.

“Kok balik lagi Ley, nanti telat loh,” ucap Fara.

Wanita yang awalnya berbaring di atas tempat tidur langsung merubah posisinya menjadi duduk saat Devan berjalan ke arahnya.

“Ley mau sarapan di sini. Kaki mommy kenapa? Sakit karena jatuh ya?” tanya gadis kecilitu penasaran.

Ainsley mengintip kaki Fara yang tertutupi oleh selimut, mata gadis kecil berusia 5 tahun itu tampak kebingungan.

“Tidak ada yang luka, Mom,” kata Ley yang kembali menutup kaki mommy-nya dengan menggunakan selimut.

Fara bingung harus menjawab apa. Tapi, jika tidak dijawab maka Ainsley akan terus bertanya. Jadilah ia berpikir sejenak dan sebuah kata terlontar begitu saja.

“Dipatuk burung, Sayang,” jawab Fara.

Mata Devan membulat, pria itu terlihat gusar saat Fara menjawab pertanyaan dari putri kecilnya, ia menangkap makna dari kata ‘burung’ adalah kepunyaannya sebagai seorang pria.

“Burung?” Ainsley yang duduk di sebelah Fara mendengakkan kepala dengan wajah yang terlihat bingung.

“Apa mommy punya burung? Ley tidak lihat ada burung di rumah,” kata bocah lucu itu dengan wajah polos.

“Bukan punya Mommy, Ley. Tapi, punya daddy,” sahut Fara.

Devan terlihat semakin gusar, ia ingin menghentikan keingintahuan putri kecilnya. Tiba-tiba keberuntungan berpihak pada pria itu. Bibik datang bersama 2 asisten rumah tangga yang bernama Ayu dan Wati yang umurnya tidak jauh berbeda dari bik Sani.

“Permisi Tuan, Nyonya,” ucap bik Sani yang berdiri di ambang pintu—menunggu persetujuan untuk masuk.

“Masuk, Bik!” seru Devan.

“Letakkan saja di sana,” ucap Devan memberi arahan dengan menunjuk ke arah sofa panjang yang berada di dekat balkon kamar.

Fara merasa tidak enak dengan para asisten rumah tangga Devan karena jadi repot karena membawa banyak hidangan ke lantai dua.

“Terima kasih ya, Bik Sani, Bik Ayu, Bik Wati,” ucap Fara tulus sebelum ketiga asisten rumah tangga itu melenggang pergi keluar dari kamar.

“Iya, sama-sama Nyonya. Kami permisi kembali ke dapur,” jawab bik Sani yang mewakilkan dua teman seprofesinya.

Ketiga wanita itu kembali ke dapur untuk mengerjakan tugas mereka, sementara Fara memperhatikan Devan yang berdiri di samping ranjangnya.

“Bapak makanlah bersama Ainsley, kasihan nanti Ley terlambat.”

“Ini juga karenamu!” sahut Devan ketus.

“Daddy, tidak boleh seperti itu. Kalau bicara harus lembut-lembut daddy,” tegur Ainsley bijak dengan gaya polosnya.

Fara tersenyum seraya mengusak puncak kepala anak sambungnya. Ley benar-benar anak yang baik dan pintar.

“Seperti ini cara bicaranya, Dad. ‘Ini karena kamu, Sayang’,” ucap Ley yang memperagakan cara berbicara yang benar, gadis kecil itu meniru gaya bicara Devan ketika berbicara padanya.

Devan menghela napas, dirinya tidak ingin semakin panjang dan berbelit dengan obrolan ini. Jadi, ia memilih mengalihkan perhatian Ainsley.

“Ayo kita sarapan, Ley sebentar lagi berangkat. Hari ini tidak usah berangkat dengan ditemani nanny ya, Daddy ada perlu dengan nanny Regita,” kata Devan.

Fara diam menyimak dengan tanda tanya di kepalanya, ada urusan apa pak Devan dengan Regita. Pikir Fara.

“Okey, Daddy,” sahut Ainsley dengan riang.

Gadis kecil itu tidak masalah dan malah merasa senang karena memang dirinya kurang menyukai Regita.

Devan berjalan menuju sofa panjang dengan meja kayu bergaya modern yang berada di dekat balkon kamar.

“Tidak usah, Pak. Saya bisa jalan ke sana!” Fara mengehentikan gerakan Devan yang tengah mengangkat salah satu piring berisi makanan.

Fara beranjak turun dari tempat tidurnya, Ainsley si gadis kecil yang lucu turut membantu dengan memegangi tangan Fara.

Wanita itu mengulum senyumnya, hati siapa yang tidak hangat diperlakukan seperti itu. Ainsley begitu menyayanginya.

Sebenarnya Fara bisa berjalan jika hanya jarak yang dekat seperti ini. Akan tetapi, ia lebih memilih menerima semua bentuk perhatian dari anak sambungnya.

Mata Devan terfokus pada cara jalan Fara yang berbeda dari biasanya, wanita itu berjalan dengan sedikit mengangkang yang membuat Fara terlihat seperti penguin.

Apa efeknya seperti itu setelah melakukan hubungan badan? Tanya Devan dalam hati.

Devan memalingkan wajah saat Fara sudah dekat, ia mengusir pertanyaan yang mengganggu pikirannya. Pria itu berdoa dalam hati agar tidak ada benihnya yang tumbuh setelah kejadian tadi malam.

Keluarga kecil itu sarapan bersama, sepanjang acara sarapan Fara diam-diam mencuri pandang pada mantan bosnya. Sekelebat raut wajah Devan ketika berada di atasnya melintas di bayangannya.

Fara mengalihkan fokusnya kembali pada Ainsley dan juga makanan yang ada di piringnya. Beberapa menit berlalu, mereka sudah menyelesaikan acara sarapan pagi.

Devan mengajak sang anak untuk turun ke bawah, pria itu mengantarkan Ainsley sampai ke dalam mobil dan kembali masuk ke dalam rumah. Ia memutuskan untuk datang ke perusahaan saat siang hari karena ada hal yang harus diurusnya.

Saat Devan akan menaiki tangga, ia bertemu dengan Regita yang baru saja keluar dari dapur. Nanny berusia 24 tahun itu menundukkan kepala hormat saat Devan datang.

“Saya ingin bertanya padamu,” ucap Devan dengan suaranya yang terdengar dingin.

“I-iya, Tuan?” tanya Regita tergagap.

“Apa yang kau lakukan tadi malam? Bukankah Jhon sudah memberitahumu, bahwa tidak boleh naik ke lantai 2 kecuali atas izin dari saya!” tegas Devan, pria itu memasukkan tangan ke dalam kedua saku celananya.

Regita merasa gugup dan takut, wanita itu mer3mas ujung baju untuk melampiaskan rasa takutnya.

“T-tidak, Tuan. Saya tidak ada ke lantai 2 … tadi malam s-saya hanya di dalam kamar,” jawab Regita ketakutan.

Devan menyeringai, ia tahu betul gelagat orang yang sedang berbohong, dan nanny baru yang ada di hadapannya menunjukkan ciri-ciri yang ia ketahui ketika seseorang sedang mengatakan hal yang tidak jujur, ditambah bukti cctv yang dirinya lihat jika Regita berada di depan kamarnya saat malam hari.

“Jangan main-main dengan saya, jujur atau saya akan membawa hal ini ke jalur hukum!” Ancam Devan.

Regita gemetaran saat Devan mengancamnya. Namun, ia tetap berkilah dengan mengarang bahwasannya ia benar-benar jujur.

“Tapi saya benar-benar di kamar saja tadi malam, Tuan.”

Devan muak dengan wanita yang ada di hadapannya, ia mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya.

Wajah Regita berubah pias saat Devan menunjukkan sebuah rekaman cctv lewat smartphone.

“T-tuan ….” Regita kehabisan kata-kata, lidahnya terasa kelu, kakinya terasa lemas.

“Pasti kau juga yang membubuhkan obat sialan itu!”

“T-tuan maafkan saya.” Regita memohon dengan berlutut di bawah kaki Devan.

Namun, pria itu tampak tidak perduli, ia memanggil satpam dan menugaskan penjaga rumahnya itu untuk menahan Regita sampai Jhon datang.

Devan menarik kakinya dari pegangan Regita, ia naik ke lantai dua sembari menghubungi sekretaris sekaligus orang kepercayaannya.

“Jhon, kau urus nanny baru itu ….” Devan menjelaskan apa yang terjadi dan memerintahkan Jhon untuk mengurus masalah Regita.

Tanpa Devan sadari, langkah kakinya berakhir di depan pintu kamar Fara.

“Sialan! Apa yang aku lakukan di sini?!” umpat Devan.

 

Bersambung ….

Hari ini othor tidak double up. Eitsss … tenang, sebagai gantinya besok othor triple up ya zeyeng.

Nantikan bab selanjutnya, lope sekebon untuk para readers yang sudah membaca kisah Fara bersama dengan suaminya yang dingin dan Ley yang genius tentunya.

1
Wartini Wartini
paling fara hamil, Devan yg ngidam
Azzani Siti
ganti gak thorrr panggilan nya!!
kalau gak aku demo pakai like kamu thorrr!! 😭😭😭😭
Azzani Siti
jangan!!!
nanti Mak beti marah🤣🤣🤣😆😆😆
Azzani Siti
"Tror... aku masih gadis Thor...
astaga... semoga hari author Senin selalu...😭😭😭
Azzani Siti
definisi 'dikasih hati malah ngelunjak 🤣🤣😆😆😆😭
Azzani Siti
yg punya kayak hantu ...
jadinya burung hantu....😆😆😆
Azzani Siti
nasibmu Farah sekali ya nona..😭😅🤣🤣😆😆
Azzani Siti
mbatin terooosss...😆😆😆
selamat membatin mommy...🤣🤣😆😆
anindira maheswari
Luar biasa
jumirah slavina
jan macam² Kauuuu Jhonnnn...!!!!
jumirah slavina
b4j1ng4n kau Devv !!!!
jumirah slavina
perlu Kamu ingat Dev...
Fara hamil anak kandung'mu...
jumirah slavina
rasakannnn Kau penjual organ

bahahakkkk 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
aacciieeeee istri'ku...
cepat... cepat...
takut'y klo lambat kenapa² tar keguguran....
jumirah slavina
mo nyu5ulah ... apalagi...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
hilihhh... Ge-Er Lu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
meninggal ya Selena
jumirah slavina
dasarrr otak selengki.....
jumirah slavina
wwoooaaahhh..
kita liat apakah Devan cembuluu....
jumirah slavina
ngarep luuuu....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!