Sequel dari The Sexy Maid and The King Devil of Mafia.
Arabella, nama yang cantik secantik orangnya, namun tidak dengan kehidupan nya, dia tinggal bersama dengan Ibu tirinya karena kedua orang tuanya sudah meninggal, sikap ibu tirinya sangat buruk terhadap Arabella dia suka menindas dan memakinya.
Suatu ketika Ibu tirinya hendak menjualnya kepada seseorang dan Arabella pun segera melarikan diri ketika mengetahuinya.
Aarav Geraldo Grey, keturunan satu-satunya dari Arthur Geraldo Grey dan Clara Claire. Aarav pria yang dingin dan tegas. Dia tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun.
Sampai akhirnya Aarav jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang ia selamatkan..
Penasaran, Yuk baca cerita selengkapnya..
Tapi sebelum itu Author ingatin ya!!
Ini ceritanya mengandung kekerasan dan ***+ Nya.
Dan setting-Nya Luar Negeri ya....
Jadi bagi yang nggak suka silahkan skip ya 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~beauty.author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Pria Malang
"Ternyata kau orangnya Bloods." Kata Shen yang melihat lambang berwarna merah di leher pria itu.
"Ckk, Zarco benar-benar menganggap tinggi klannya." Decak Shen meremehkan geng mafia tersebut.
"Suatu saat nanti tuan akan menghancurkan the Devil's." Ucap pria yang kini tersungkur di tumpukan salju karena tubuhnya sudah lebam di hajar oleh Shen.
"Ck-ck-ck, kau pikir apa yang bisa pria lemah itu lakukan." Decak Shen meremehkan kembali pria tersebut.
Lalu di saat yang bersamaan dua anak buah the devil's datang dengan membawa masing-masing satu orang di tangan mereka.
"Lihatlah, betapa mudahnya kalian tertangkap." Ucap Shen menghina.
"Tuan tolong ampuni saya." Mohon salah satu pria yang berada di tangan anak buah the devil's.
"Kalian seharusnya sudah tahu resiko apa yang akan kalian dapatkan jika sudah berada di tangan the devil's." Ucap Shen tersenyum menyeringai.
Ketiga pria malang itu sama-sama menelan saliva mendengar ucapan tersebut. Percuma jika mereka memohon ampun karena the devil's terkenal dengan tanpa ampun nya.
Jangankan dengan musuh dengan anggota nya saja jika melakukan kesalahan pasti tidak akan dapat ampun.
"Bawa mereka lebih kedalam hutan lagi, lalu tembak mereka sampai mati, gunakan pistol yang tak bersuara. Tapi sebelum itu pastikan kalian menutup mulut mereka terlebih dahulu." Perintah Shen.
"Baik tuan," Jawab mereka.
"Dan jangan lupa kirimkan hadiah ke markas Bloods!" Sambung Shen menyeringai.
"Baik tuan." Jawab mereka.
Lalu Shen pun kembali ke area skating dan melihat Aarav yang tampak sangat bahagia bersama dengan wanita yang telah menjadi pujaan sang bos nya.
"Tidak akan aku biarkan siapapun yang ingin merusak kebahagiaan bos." Gumam Shen.
Aarav menyadari kedatangan Shen, lalu pria itu melihat kearah asisten nya itu. Shen menganggukkan kepalanya seolah tahu arti dari tatapan bos nya itu.
"Sweety?" Panggil Aarav yang kini tengah menggandeng tangan Arabella disamping nya.
"Hmm, ada apa?" Tanya Arabella melihat kearah Aarav.
"Sudah ya bermainnya, ini sudah hampir sore." Ucap Aarav lembut.
Arabella pun menganggukkan kepalanya karena memang mereka sudah lumayan lama berada disana.
Beberapa menit kemudian Arabella dan Aarav sudah berada di dalam mobil. Arabella menyandarkan kepalanya di bahu pria itu. "Kau senang hari ini?" Tanya Aarav mengenggam tangan Arabella.
Arabella menganggukkan kepalanya. "Terimakasih, aku bahkan lupa kapan terakhir aku bisa se senang dan se bahagia hari ini." Lirih Arabella tersenyum kecut.
Aarav merasa sedih mendengar ucapan Arabella itu, dia tahu apa yang sudah di alami oleh wanita nya itu selama ini.
"Lupakan semua kesedihan mu di masa lalu karena mulai sekarang, aku akan selalu membuatmu bahagia." Kata Aarav sembari mengecup puncak kepala Arabella.
Arabella mendongakkan kepalanya lalu mencium sekilas pipi Aarav. "Terimakasih." Ucap Arabella tersenyum.
Aarav mencium kening Arabella dan membenamkan wajah wanita itu kedalam dada bidangnya.
Aarav membawa Arabella ke sebuah restoran karena mereka melewatkan makan siangnya. Tiga puluh menit kemudian sepasang kekasih itu masuk kembali ke dalam mobil.
Shen dan yang lainnya pun langsung menyusul bos mereka masuk kedalam mobil juga. Di perjalanan tidak ada percakapan sama sekali.
Kemudian Aarav melihat kearah Arabella yang sepertinya sudah tertidur di bahunya.
Lalu ia pun menyuruh sopir untuk berhenti sebentar karena dia ingin membenarkan posisi Arabella.
BERSAMBUNG.