SEQUEL dari Novel BOSKU SUAMIKU
Zia putri reyga, putri bungsu dari pasangan Zara almeera reyga dan Alfatih reyga. Gadis berparas cantik yang berkepribadian periang harus menerima perjodohannya dengan seorang pria yang ia sukai di masa lalu, yang saat ini menjadi dosennya.
Nathan himawan, pria berpostur tinggi tampan yang merupakan seorang dosen di sebuab Universitas tempat Zia menuntut ilmu. Perjodohannya dengan Zia mampu menggetarkan hatinya yang sempat mati.
Namun pernikahan yang mereka jalani cukup rumit, kehadiran orang ke tiga di antara mereka mampu membuatnya saling menjauh.
Saling mencintai namun tak terungkap.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Alifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ANCAMAN
Zia bersiap untuk pulang setelah jam kuliahnya selesai, sedang asyik bergosip ria dengan sang sahabat, panggilan dari arah belakang membuatnya menoleh, Zeny tampak menghampirinya.
"Mba Zeny??". Gumamnya
Zia dan Lili saling menoleh dengan tatapan heran, untuk apalagi perempuan itu menemuinya? Bukankah permasalahan di antara mereka telah selesai?
Dengan hati-hati Zia bertanya, "Ada apa mba??".
"Boleh kita bicara berdua?".
"Gak bisa, gue harus ikut". Lili yang melihat gelagat tak baik dari perempuan itu tampak pasang badan untuk sang sahabat.
"Ini gak ada urusannya sama Lo, gue cuma mau ngomong sama Zia."
Zia menahan lengan sang sahabat saat gadis itu hendak maju mendorong Zeny yang nada bicaranya terdengar sedikit meninggi. Lili memang tau semua tentang permasalahan Zia dan perempuan bernama Zeny itu, hingga gadis itu berjanji akan menjadi orang pertama yang membela Zia jika suatu waktu hal buruk Zeny lakukan pada Zia.
"Gak papa Li, gue pasti baik-baik aja, Lo tenang ok?".
"Tapi Zi, Lo tau kan dia siapa?".
"Gue tau, tapi gue juga perlu tau apa maunya dia".
Zeny yang jengah menunggu tersenyum sinis, menatap dua gadis di depannya yang nampak saling melindungi itu. Ia pun kembali bertanya, "Bisa gak?".
Zia mengangguk, "Dimana??".
"Di cafe molek aja".
Mendengar kata molek membuat Zia teringat pada sang suami yang kerap kali menggombalinya dengan kata itu. Ia pun tersenyum tipis.
Setelah Zia pamit pada sang sahabat dan menempuh perjalanan selama lima belas menit lamanya, di sinilah ia dan Zeny sekarang, di cafe molek yang ternyata cukup ramai pengunjung.
"Ada apa mba??". Zia memutuskan untuk bertanya, ia merasa tak nyaman berhadapan dengan Zeny terlalu lama. Bukan karena ia takut, ia hanya tak mau mempunyai hubungan apapun lagi yang terkait dengan masa lalu suaminya, ia memutuskan untuk mengubur cerita pedih itu, karena kini mereka amat bahagia dengan pernikahannya.
"Gak usah buru-buru, pesan makanan dulu aja". Zeny bersikap santai, ia melipat kedua tangannya dan ia simpan di atas meja, menatap perempuan di depannya yang ia anggap rival itu.
"Gak usah mba, aku gak laper, ada perlu apa mba sama aku?".
Zeny menghela nafas panjang, berusaha menyembunyikan amarah juga rasa kesalnya akibat kecemburuan dalam hatinya untuk Zia. "Aku mau minta maaf, aku sadar, Nathan selamanya gak akan nerima aku dan mencintai aku".
"Aku udah maafin kamu".
"Lalu apakah aku masih boleh menjadi sahabat untuk Nathan?".
Zia mengernyit, untuk apa perempuan itu bertanya hal itu pada dirinya? "Kenapa mba tanya sama aku? Bukankah lebih baik mba tanyakan langsung hal ini pada Nathan?".
"Aku tau, tapi aku yakin dia juga akan bertanya padamu Zia".
"Mungkin mba bisa menebak apa jawaban aku?".
"Zia, sebelum dia menikahi kamu, kami bersahabat dekat. Aku memang salah mengungkapkan perasaan aku padanya, persahabatan kami jadi berbeda setelah hal itu aku ungkapkan. Tapi kemudian aku sadar, aku memang gak pernah ada di hatinya, aku bisa terima itu, tapi aku gak mau persahabatan ku dengannya putus begitu saja."
Zia tersenyum tipis, mendengar penuturan perempuan di depannya ini membuat dia merasa lucu sendiri. "Kalo mba jadi aku, apa mba mau mengijinkan suami mba bersahabat dengan mantan kekasihnya? Aku rasa tidak, maaf mba, aku egois dalam hal ini, aku berhak mempertahankan apa yang sudah menjadi milik ku, dan aku tidak akan memberikan celah sekecil apapun untuk orang ketiga masuk dalam rumah tangga ku".
Zia bernafas lega, ia sudah mengungkapkan apa yang menjadi ganjalan dalam hatinya selama ini, bagaimana pun ia tetap wanita biasa, yang kerap kali di landa rasa takut akan hadirnya orang ketiga di antara dirinya dan Nathan.
Pancaran kebencian terlihat jelas di mata Zeny, tangannya tampak terkepal menahan amarah. "Kamu yang merebut Nathan dari ku Zia".
"Kalau aku tau sebelumnya jika suami ku sedang berhubungan dengan mu, maka aku juga tidak akan mau di nikahinya mba, sayangnya aku tidak tau apa pun tentang kalian. Bukankah itu bukan salahku?".
Zeny tersenyum sinis, sepertinya wanita itu tak percaya dengan kalimat yang dilontarkan oleh Zia. "Baiklah Zia, aku sudah berbicara baik-baik padamu, kamu yang memilih jalan yang lain, maka tunggu saja dimana saatnya Nathan kembali padaku dan akan ku pastikan dia meninggalkan mu. Saat itu juga aku akan datang padamu dan menari di hadapan mu".
Zeny beranjak, mengambil tas jinjing kecil yang ia simpan di atas meja, kemudian menyimpan beberapa lembar uang untuk membayar makanan yang kadung ia pesan meskipun belum tersaji sama sekali di sana.
Zia masih termangu di tempatnya, ancaman Zeny membuat hatinya sedikit merasa cemas, namun ia tak akan mundur memperjuangkan apa yang sudah menjadi miliknya. Nathan adalah tujuan utama hidupnya saat ini, maka darinya ia tak akan mengalah pada siapapun. Nathan miliknya, hanya miliknya.
Gaess,, bagi yang kangen sama ke uwuan kisah Rafa dan Rea, emak bikin lanjutan ceritanya loh, di *** App. download aja aplikasinya dan cari judulnya CINTA Rea & Rafa. nih emak kasih tau covernya yaahh.
hatur nuhun dear💜💜🙏🙏🙏