NovelToon NovelToon
Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Mengubah Takdir
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Arini gadis 25 tahun menjadi pewaris tunggal . Ayahnya meninggal 1 tahun yang lalu. Arini sejak kecil sudah diasuh oleh ibu tirinya dan juga kedua saudara tirinya. Selam ini keluarganya baik kepadanya dan penuh kasih sayang.

Siapa sangka ternyata di balik semua itu ada rencana, satu persatu kebusukan ibu tirinya dan kedua saudaranya terungkap, Arini mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya dengan adanya perselingkuhan.
Tabiat laki-laki yang dia pikir selama ini mencintainya, juga sudah mulai terungkap ketika Arini memberikan posisi Direktur di Perusahaan.
Arini mulai dicampakkan ketika aset keluarganya memiliki saudara tirinya dan calon suaminya. Arini bahkan dibuang dan mendapat caci maki dari orang-orang akibat jebakan yang dari keluarganya.
Sampai akhirnya Arini kembali bangkit dari keterpurukan untuk membalas semua dendamnya. Dari mengambil seluruh apa yang telah menjadi miliknya dan menjadikan orang-orang yang telah menghancurkannya saling menusuk satu sama lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26 Kejutan Arini

Pernyataan Arini membuat mereka bertiga sama-sama bingung dan entahlah apa maksud dari perkataan Arini.

"Kenapa harus menyuruhku ke kantor dan tanpa disuruh aku juga pasti akan berjalan sendiri," sahut Dellon.

"Jangan langsung bersikap seperti itu kepadaku dengan jawaban yang sangat ketus, bukankah selama beberapa hari ini kamu selalu bersikap manis kepadaku. Sebagai orang yang pernah diperlakukan manis aku hanya memberi ingat saja," sahut Arini dengan melanjutkan langkahnya.

Hal itu sudah pasti membuat Mona sangat kesal.

"Apa lagi yang ingin dilakukan anak itu," ucap Irena benar-benar muak dengan Arini.

"Kamu ada janji dengannya?" tanya Mona langsung tertuju kepada suaminya.

"Sayang aku sudah mengatakan berkali-kali kepada kamu aku tidak akan tergoda dengan wanita itu dan tidak akan masuk perangkapnya lagi. Aku tidak ada janji apapun dan dia saja memang mengada-ngada ingin membuat kita bertengkar," ucap Dellon menjelaskan untuk meyakinkan istrinya.

"Lalu apa maksud perkataannya menunggu kamu di kantor?" tanya Mona.

"Aku juga tidak tahu sayang. Hari ini memang pak Bondan mengadakan rapat besar dan aku juga tidak tahu rapat apa itu. Wanita itu hanya sok tahu dan merasa paling berkuasa. Dia tidak sadar bahwa dia juga tidak diinginkan di Perusahaan," ucap Dellon.

"Dellon, kamu harus berterima kasih kepada keluarga kami sudah menampung kamu dan memberikan kamu kehidupan enak dan posisi Direktur di Perusahaan dengan kamu memimpin Perusahaan. Itu bukan hal yang mudah diberikan kepada siapapun dan jika kamu sampai macam-macam dengan Perusahaan, kamu akan berhadapan dengan saya," sahut Irena memberi ancaman kepada Dellon ketika melihat menantunya itu terlalu banyak bermain.

"Mama juga jangan termakan dengan perkataan Arini. Mana berani aku macam-macam di Perusahaan. Aku sangat menjaga posisi itu dengan baik," ucap Dellon meyakinkan Ibu mertuanya.

"Asalkan perkataan kamu sesuai dengan perbuatan kamu. Selam ini saya tidak turut campur dengan Perusahaan dan memberikan semua kepercayaan itu kepada kamu karena masih banyak hal yang harus saya urus. Jika kamu sampai lengah atau menghancurkan kepercayaan saya. Saya akan menendang kamu keluar dari rumah ini dan saya tidak peduli dengan hubungan kamu dan anak saya, kamu akan kembali menjadi gembel!" tegas Irena.

"Mama jangan bicara terlalu berlebihan seperti itu. Dellon selama ini juga berusaha untuk mendapatkan posisi itu dari wanita bodoh itu. Bagaimanapun Dellon adalah suami Mona!" tegas Mona.

"Dia memang suami kamu, tetapi jika membuat masalah besar dan tidak berguna. Mama tidak peduli dengan status pernikahan kalian dan kamu jangan terlalu bucin tidak menentu!" tegas Irena menghentikan sarapannya dan kemudian berdiri dari tempat duduknya.

Meisya tidak mengatakan apa-apa dan dia juga sudah tidak sarapan lagi kemudian meninggalkan Mona dan Dellon di meja makan.

"Kenapa sih! Mama kamu itu kalau bicara tidak pernah berpikir dulu, seenaknya mengatakan seperti itu kepadaku dan tidak menghargaiku sebagai menantu di rumah ini," ucap Dellon tampak begitu kesal.

"Sayang kamu tau sendiri bagaimana Mama kalau berbicara memang sangat judes. Itu makanya kamu jangan mudah tergoda apalagi terjebak oleh wanita itu. Kamu bisa mendapatkan masalah besar dan syukur-syukur aku masih mau membantu kamu," ucap Mona.

"Ini juga sama saja, bukannya berpihak kepadaku dan malah terus membela ibunya. Memang aku siapa di rumah ini yang tidak pernah dihargai dan selalu dianggap tidak becus melaksanakan pekerjaan. Apa mereka tidak berpikir aku sudah bersusah payung mendapatkan Perusahaan dan bahkan menendang Arini dari sana," batin Dellon terlihat begitu sangat muak melihat istrinya dan juga keluarga istrinya itu.

*****

Perusahaan Lexa.

Rapat besar diadakan di Perusahaan dengan kehadiran Dellon di sana dan juga ada Arini.

"Apa-apaan ini Pak Dellon!" Bondan terlihat begitu marah melempar dokumen tersebut pada Dellon.

"Jadi Anda menggelapkan dana perusahaan dan juga mengambil komisi dari proyek besar dengan memakan uang Perusahaan asing untuk berjudi," ucap Bondan terlihat begitu marah.

Dellon kalang kabut melihat banyaknya bukti di meja tersebut yang membuatnya benar-benar kaget dan sementara Arini yang berada di sana hanya tersenyum dengan satu kakinya disilangkan di pahanya dan sembari memainkan kukunya.

"Pak Dellon benar-benar sangat keterlaluan. Bapak juga manipulasi harga saham sehingga kami mengalami banyak kerugian," sahut yang satunya tidak terima dengan perbuatan Dellon.

"Kalian tenang dulu dan saya bisa jelaskan semua ini!" Dellon berdiri dari tempat duduknya mencoba untuk mencari pembelaan.

"Penjelasan apalagi yang harus Bapak tunjukkan kepada kami dan semua bukti sudah bapak lihat bagaimana kesalahan besar yang sudah Bapak lakukan,"

"Ini benar-benar kelewat batas. Bukan hanya memotong karyawan pabrik, Bapak juga menggelapkan dana Perusahaan, memanipulasi harga saham dan lebih parahnya Bapak mengambil uang Perusahaan asing untuk proyek besar Perusahaan ini," sahut Bondan sudah tidak mampu berkata-kata.

"Ini tidak seperti yang kalian pikir, ini semua jebakan dan saya tidak melakukan semua ini!" Dellon masih berusaha membela diri.

"Dellon semua bukti sudah ada di depan mata dan orang-orang di Perusahaan ini tidak bodoh. Kamu berangsur-angsur mengambil uang perusahaan sampai ratusan miliar dan kamu gunakan uang itu untuk judi dan bermain wanita upppp sangat keterlaluan," sahut Arini tersenyum penuh dengan ejekan, rasa menang karena berhasil menghancurkan Dellon.

"Arini apa semua ini adalah perbuatanmu? Kau sengaja melakukan semua ini hah!" umpat Dellon ingin rasanya menerkam Arini.

"Apa yang aku lakukan hah! lagi pula semua bukti ini sudah jelas dan jika aku berusaha untuk mengungkap semua kebusukanmu selama menjadi Direktur di Perusahaan ini. Maka itu merupakan kewajibanku untuk menyelamatkan Perusahaan keluargaku. Jangan lupa Dellon jika kau bisa duduk di bangku itu dan orang-orang bisa menundukkan kepala kepadamu, itu karena hasil kelicikan dan kebusukanmu dalam menipuku!" ucap Arini menegaskan dengan ekspresi sangat menjijikkan kepada Dellon.

"Kalian semua dengar apa yang dikatakan wanita ini dan pasti wanita ini membuat yang sudah memanipulasi semua bukti ini dan menjebakku," sahut Dellon menunjuk-nunjuk Arini berusaha untuk mempengaruhi orang-orang yang ada di sana.

"Sudahlah. Pak Dellon! Anda jangan menyalahkan orang lain dan saya bahkan sudah memeriksa semua bukti-bukti ini dan bukti-bukti ini adalah benar. Anda harus mempertanggungjawabkan perbuatan Anda!" tegas Bondan tidak menerima pembelaan dari Dellon.

"Jika sudah seperti ini, maka kami tidak mungkin membiarkan Anda untuk tetap berada di posisi Direktur. Anda harus menyelesaikan masalah ini dengan pihak berwajib, mengganti semua uang Perusahaan dan jika tidak kami akan menuntut Anda untuk hukuman yang lebih berat," sahut salah satu pemegang saham.

"Kalian bukan siapa-siapa yang bisa melengserkanku dari posisiku di Perusahaan ini!" tegas Dellon.

"Kami bisa melakukannya karena Anda tidak punya kuasa apapun. Saham Anda di Perusahaan ini juga tidak banyak dan untuk membayar semua kerugian saham Anda harus menjadi taruhannya," sahut salah satu seorang penghuni rapat.

Arini mendengar semua tuntutan yang diberikan orang-orang yang ada dalam rapat tersebut terus menyalahkan Dellon memaksa Delon untuk mundur dari posisinya, karna jika tidak tuntutan kerugian akan semakin banyak dikeluarkan Dellon. Arini benar-benar menikmati pertunjukan itu.

Hal itu mengingatkannya waktu dia benar-benar dihancurkan oleh Dellon, dibuang dari perusahaannya sendiri dan sekarang dendam itu telah terbalaskan kepada laki-laki itu.

Bersambung.....

1
Sunaryati
Sayang Arini tidak mendengar percakapan mereka, jika dengar bisa diperlihatkan Aditya.
Sunaryati
Tipo Arini bukan Aluna
Sunaryati
Benar dugaanku Dellon akan menggaji Meysia, sebenarnya kasihan, tapi itulah harga yang B harus kalian bayar atas perbuatannya pada Aluna
Sunaryati
Dellon pasti memanfaatkan keadaan Meysia, yang sedikit kehilangan kesadaran karena mabuk. Sedangkan Arini dan Aditya makin dekat.
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Sunaryati
Arini kamu itu CEO kok bisa keluyuran, bukankah tugasmu berat harus memperbaiki perusahaan karena kekacauan yang dibuat Dellon. Katanya mau membuat perusahaan peninggalan orang tuamu lebih berkembang. Jangan fokus balas dendam. Membuat perusahaan semakin bagus itu juga cara balas dendam.
Sunaryati
Arini kamu benar- benar total balas dendammu, kepada semua yang merebut dan menikmati harta peninggalan orang tuamu yang sepenuhnya menjadi milikimu.
Sunaryati
Kebohongan tidak selalu menang, Dellon. Meysia apa kau bisa sabar menghadapi Aditya yang tampaknya hatinya mulai goyah, karena tingkahmu. Jika kau bisa terus sabar dan mengalah, semoga tak lelah
Sunaryati
Meysia semoga kesombongan kamu membawa kehancuranmu. Seperti sumpah Psk Anton. Dan Meysia juga putus pertunangannya dengan Aditya, karena Aditya semakin tertekan dan tidak nyaman karena banyak tuntutan dari Meysia.
Sunaryati
Kamu benar Aditya, Meysa baru tunangan belum jadi sudah mau mengendalikan kamu. Mantaap dengan ketegasanmu, masalah perusahaan. Firasat nenekmu mungkin benar kalau Masa bukan wanita baik. Seharusnya kamu juga merasakan jika keluarga Meysa tidak baik, karena menguasai semua peninggalan orang tua Arini.
Sunaryati
Semua dilanda ketakutan, yang membuat Arini semakin mudah melumpuhkan semuanya
Ninik
seneng ada cowok kaya Aditya tegas dan g bisa diatur oleh perempuan blm jadi istri lagaknya dah lebih2 dari istri sah yg nglabrak pelakor aja
Ida Mamanya Akas
putusin aja si Mesyanya, dit....
Sunaryati
Semoga apa yang menjadi milikmu kembali, Arini
Sunaryati
Apakah orang tua Arini tidak meninggalkan wasiat, seharusnya semua milik orang tuanya jadi milik Arini, karena dia satu- satunya ahli waris.
Sunaryati
Buktikan kamu bisa Arini
Sunaryati
Ambil saham Dellon untuk mengurangi uang di perusahaan, maka dia tak punya hak suara lagi, alias msti kutu.
Sunaryati
Kenapa semua orang di rumah itu tidak melakukan apapun selain mendebat, apa Arini punya sesuatu yang bisa membuat mereka tidak berani melawan dengan kekerasan pada Arini?
Nurika Hikmawati: Halo sahabat pembaca,

Aku baru saja menulis novel terbaru. SIAPA AKU DISISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Mampir yuk, semoga sesuai dengan genre kamu.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
Sunaryati
Kamu bisa saja membuat Meisya semakin kalap 🤣🤣🤣
Sunaryati
Meisya tambah marah nanti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!