Ketika banyak yang mulai mempermasalahkan penampilan ku, disitulah perubahan mulai merubah penampilan ku. Ya, gadis cupu ini sudah berubah menjadi cantik, Zevana Willen, kini dia sudah bisa mengepakkan sayapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyqilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berpacaran
Sementara Zevana, ia masih tampak canggung dan malu, Zevana mengambil minumannya lalu meneguknya untuk menghilangkan perasaan tegang.
“ Jadi, bagaimana? Setelah berunding apa keputusan kalian? “ Tanya Syarah yang kembali ingin memastikan.
“ Nek, kenapa nenek bertanya? Bukankah melihat mereka berpelukan sudah menjawab semuanya? “ Sahut Alian.
Semua mata pun langsung tertuju pada Alian karena jawabannya cukup menarik perhatian, mereka juga menatap Alian sambil menahan tawa mereka.
Dan setelah beberapa jam berada di restoran mewah itu, akhirnya acara makan malam pun usai.
“ Ze…” Panggil Febian saat Zevana akan masuk ke dalam mobilnya.
Zevana menoleh lalu menunggu Febian yang kini sedang berjalan menghampirinya. “ Mulai besok, aku yang akan mengantar jemput mu ke sekolah ya. “ Bisiknya tepat di telinga Zevana.
Zevana sedikit tersenyum lalu ia mengangguk, sementara di dalam mobil, Alian yang melihatnya pun sedikit tidak tahan dan ingin menggoda dua pasangan yang baru saja di jodohkan itu.
“ Astaga Bian, apa kamu sangat tidak ingin berpisah dengan adikku? Kalau kamu mau, besok langsung kamu nikahi saja Ze, aku tidak keberatan dilangkahi adik tersayang ku. “ Celetuknya.
“ Kakak!! “ Tegur Zevana yang sudah tampak malu karena kakaknya berbicara seperti itu.
“ Ze, bagaimana? Lian sudah memberi restu, apa besok aku melamar kamu saja? “ Febian pun tak mau kalah dan membalas apa yang dikatakan Lian padanya.
“ Kak Bian!! Kenapa kakak juga ikut-ikutan kak Lian? “ Omel Zevana dengan wajah yang sudah merona karena malu.
Alian dan Febian pun kemudian tertawa bersamaan, begitu juga dengan Sania dan Langga yang juga bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan.
“ Ya sudah, cepat naik, besok pagi aku jemput, bye…” Febian dengan segera berpamitan, dia cukup peka dan tau jika saat ini Zevana begitu malu.
*****
Sesampainya di rumah.
Zevana langsung melepaskan dress yang dikenakannya dan kemudian mengganti pakaiannya dengan piyama miliknya. Ia juga tak lupa menghapus riasannya sebelum tidur, dan saat Zevana baru saja selesai mencuci wajahnya, tiba-tiba saja ada sebuah notifikasi di ponselnya.
Tuning…tuning…
Awalnya Zevana pikir hanya pesan spam dan dia tidak menghiraukannya, Zevana pun kembali memakaikan beberapa skincare pada wajahnya, lalu setelah selesai, ia langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang besar miliknya.
“ Ah…lelahnya…” Sambil memeluk guling, lalu ia kembali mendengar suara notifikasi di ponselnya.
Tuning…tuning…
Zevana meraih ponsel yang ia letakkan di atas meja laci kamarnya lalu kemudian ia melihat pesan spam apa yang dari tadi sudah memenuhi notifikasi di ponselnya.
“ Hah??? Sepuluh pesan masuk dari kak Bian? “ Kejutnya sampai bangun terduduk saat melihat notifikasi tersebut dari Febian.
Zevana pun langsung membuka pesan masuk itu.
{Kak BIAN}
{Ze…kamu sudah sampai? }
{ Masih di jalan ya? }
{ Ze? }
{ Ze? Kamu sudah tidur? }
{ Ze…ada yang ingin aku pastikan. }
{ Ze? Kalau kamu baca pesanku langsung balas ya, aku tidak bisa tidur sebelum mengatakannya. }
{ Kamu pasti lelah ya? Kamu benar-benar sudah tidur? }
{ Ze, aku cuma mau tanya,...}
{ Ze? Apakah mulai malam ini kita resmi berpacaran? }
{ Kalau besok pagi saat kamu bangun kamu baca pesan ku ini, tolong jawab ya, aku sangat menantikannya. }
“ Pftttttt….” Zevana menahan tawanya.
Ini adalah pertama kalinya bagi Zevana mendapatkan pesan seperti itu dari seorang pria, dan Zevana merasa bahwa ini sangat lucu dan luar biasa.
“ Wah…jadi seperti ini rasanya? Kenapa seperti ada yang menggelitik di di dadaku ya. “ Gumamnya sambil mengusap-usap dadanya.
“ Aku harus jawab apa? Ah…kenapa aku jadi gugup, padahal aku cuma mau balas pesan saja. Ah…balas apa ya. “
Saat Zevana tengah berpikir keras untuk membalas pesan dari Febian, tiba-tiba saja ponselnya berdering sampai Zevana yang terkejut itu melempar ponselnya.
“ Astaga!! “ Pekiknya lalu ia kembali meraih ponselnya yang terlempar tidak jauh dari nya.
“ Kak Bian? Duh, “
Febian menelfon nya, Zevana mengatur nafas panjang lalu kemudian setelah dia sudah merasa siap, Zevana pun langsung mengangkat panggilan telfon tersebut.
‘ H-halo kak? ‘
‘ Halo Ze, maaf aku langsung menelfon mu, kamu membaca pesanku dan tidak membalasnya, jadi aku sedikit khawatir, apa pesanku terlalu berlebihan? ‘
‘ Ah tidak kak, aku hanya sedang berpikir.’
‘ Ah begitu rupanya, jadi bagaimana? ‘
‘ Apanya? ‘
‘ Hubungan kita malam ini? Bukankah kita sudah resmi berpacaran? ‘
‘ Hmmmm’
‘ Hmmm? Aku tidak bisa mendengar mu. ‘
‘ I-iya…mungkin…’
‘ Mungkin? Kenapa ada kata mungkin? ‘
‘ Aku malu mengatakannya. ‘
‘ Kalau begitu jawabannya adalah iya, Zevana Willen, mulai malam ini, kamu adalah milikku. ‘
‘......’
[ Zevana terdiam, ia bahkan sampai menahan nafasnya karena jantungnya terus berdegup begitu kencang.]
‘ Ze, kamu mendengarku kan? ‘
‘ I-iya kak, aku dengar. ‘
‘ Kalau begitu, sampai jumpa besok, selamat malam Ze, mimpi indah. ‘
‘ Malam kak.’
Zevana menutup panggilan telfon tersebut, lalu kemudian ia melemparkan ponselnya jauh dari dirinya.
“ Apa-apaan ini? Kata-kata kak Bian benar-benar norak, tapi kenapa aku menyukainya? “ Ucap Zevana merinding.
“ Ah…lebih baik aku tidur saja, bisa gila aku lama-lama memikirkannya. “ Gumam Zevana lalu kemudian dia mulai menarik selimutnya lalu setelah itu Zevana menutupi seluruh tubuhnya.