NovelToon NovelToon
Warrior Odyssey

Warrior Odyssey

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Epik Petualangan / Fantasi Isekai
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tio Charisma

Vincent, seorang mantan tentara yang kehilangan salah satu kakinya dalam kecelakaan tragis, tersesat di dunia fantasi setelah terjebak dalam karakter video game favoritnya yang memiliki tubuh biomekanik.

Terpaksa menghadapi makhluk mitos dan tantangan baru, dia menggunakan keahlian tempur dan strateginya untuk bertahan hidup. Dengan bantuan teknologi biomekanik, Vincent mengumpulkan informasi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman di dunia ini, sambil menemukan makna baru dalam hidupnya dan menghadapi tantangan dengan tekad yang kuat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tio Charisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Clash Behind the Shadows

Di dalam ruang interogasi yang redup, Vincent merenungkan kemungkinan langkah selanjutnya, memikirkan implikasi dari kegagalan interogasi. Apakah aktivitas mata-mata yang semakin meningkat terkait dengan kedatangan Eleanor ke Desa Eldoria? Dan jika demikian, apa peran Eleanor dalam skema yang semakin rumit ini?

Dalam kegelapan ruang interogasi, Vincent mengambil nafas dalam-dalam, merasa frustrasi oleh kurangnya kemajuan. Namun, dia juga merasa tertantang oleh teka-teki yang sulit ini, bertekad untuk menemukan jawaban bahkan jika itu berarti harus menempuh jalan yang sulit.

Dengan hati-hati, dia menyimpan catatan interogasi itu, menyimpannya di dalam saku untuk dianalisis lebih lanjut nanti. Dia tahu bahwa dia harus berdiskusi dengan yang lainnya, berharap untuk mendapatkan wawasan tambahan yang bisa membantu mengungkap kebenaran di balik tirai rahasia Desa Eldoria.

Namun, dalam kegelapan yang meresap, tekad Vincent untuk melindungi Desa Eldoria tidak pernah goyah. Dia siap untuk melawan segala rintangan yang mungkin menghadang, bahkan jika itu berarti harus menghadapi Eleanor, seorang bangsawan dan putri tuan tanah wilayah ini.

Dengan langkah mantap, Vincent meninggalkan ruang interogasi, membiarkan pertanyaan yang belum terjawab mengikuti langkahnya keluar. Meskipun malam telah menyelimuti desa dengan kegelapan, tekadnya bersinar terang, siap untuk mengungkap kebenaran demi keselamatan Desa Eldoria dan penduduknya.

.......

.......

...***...

.......

.......

Dengan langkah-langkah ringan, Eleanor memasuki Desa Eldoria bersama dengan dua pelayan setianya, Gareth dan Leona. Wajahnya penuh dengan kepolosan dan harapan, tidak menyadari ketegangan yang menyelimuti desa tersebut.

Saat mereka melintasi jalan-jalan yang ramai, Eleanor memandang sekeliling dengan rasa ingin tahu yang polos, mengagumi arsitektur desa yang indah dan kehidupan sehari-hari penduduknya. Baginya, kedatangan mereka ke Desa Eldoria bukan hanya sebuah kunjungan biasa, tetapi juga kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang dunia di luar istananya.

Gareth dan Leona, yang mengenal Eleanor dengan baik, merasa khawatir melihat ekspresi kepolosan di wajahnya. Mereka tahu bahwa dunia di luar istana penuh dengan intrik politik dan konflik kepentingan yang rumit, dan mereka takut bahwa Eleanor mungkin terlalu naif untuk menghadapinya.

Namun, Eleanor tidak terpengaruh oleh ketakutan mereka. Baginya, konflik antara ayahnya dan Desa Eldoria adalah sesuatu yang bisa diselesaikan dengan percakapan damai dan pemahaman. Dia percaya bahwa dengan berbicara dengan hati dan kebijaksanaan, mereka bisa menemukan jalan keluar yang adil dan damai bagi semua pihak yang terlibat.

Namun, di balik keyakinannya yang optimis, Eleanor tidak sepenuhnya memahami kompleksitas politik dan ambisi yang mendasari tindakan orang-orang di sekitarnya. Baginya, semua orang memiliki niat baik dan hanya perlu dipahami dengan lebih baik. Namun, dia belum menyadari bahwa kadang-kadang kepentingan pribadi dan ambisi politik bisa mengaburkan pikiran dan memicu konflik yang sulit dihindari.

Dengan langkah-langkah yang ringan, Eleanor terus melangkah maju, siap untuk menghadapi tantangan apa pun yang mungkin menunggu di Desa Eldoria. Meskipun dia belum menyadari betapa rumitnya situasi di sana, tekadnya untuk mencari perdamaian dan keadilan tetap tidak tergoyahkan.

Sementara itu, di tempat yang gelap dan tersembunyi, Vincent memperhatikan setiap gerakan Eleanor dan kedua pelayannya dengan ketelitian yang luar biasa. Meskipun kali ini mereka datang dalam jumlah yang lebih sedikit, Vincent tetap waspada terhadap setiap tindakan yang mereka lakukan.

Dengan Mata Mekaniknya yang canggih, dia mampu melacak setiap langkah mereka, bahkan dalam kegelapan malam yang menyelimuti Desa Eldoria. Setiap gerakan, setiap ucapan, bahkan setiap tatapan, tidak luput dari perhatiannya yang tajam.

Ketika dia melihat Eleanor dan kedua pelayannya berjalan-jalan di sekitar desa, Vincent merasa ada sesuatu yang tidak biasa. Meskipun mereka tidak terlihat seperti mata-mata konvensional, Vincent merasa yakin bahwa mereka telah dikirim ke desa dengan tujuan tertentu.

Dengan asumsi bahwa Eleanor terlibat dalam semua masalah ini, Vincent semakin yakin bahwa dia harus tetap waspada terhadap setiap langkahnya. Meskipun dia belum memiliki bukti konkret, naluri detektifnya memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan kedatangan Eleanor ke Desa Eldoria.

Dengan hati-hati, Vincent melanjutkan pemantauannya, siap untuk bertindak segera jika situasi membutuhkan intervensi darinya.

***

Vincent akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah berani dengan menghadapi Eleanor secara langsung, tetapi dengan hati-hati memilih kata-kata dan ekspresi agar tidak menimbulkan kecurigaan. Dia menyusun rencana untuk bertemu Eleanor di sebuah kafe kecil yang tenang di pinggiran desa, tempat mereka bisa berbicara tanpa gangguan.

Saat mereka duduk di meja yang terpisah dari pengunjung lain, Vincent mencoba memulai percakapan dengan santai, tetapi matanya tetap waspada. Dia mencoba menyelipkan pertanyaan-pertanyaan yang cerdik tentang tujuan kedatangan Eleanor ke Desa Eldoria tanpa terdengar terlalu curiga.

Eleanor, dengan senyum lembut di wajahnya, menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan nada yang ramah dan terbuka. Namun, di balik senyumnya, Vincent bisa merasakan sesuatu yang tidak biasa. Ada ketegangan yang terselubung dalam setiap kata yang diucapkannya, memberi sinyal bahwa ada lebih banyak yang dia sembunyikan.

Vincent terus mengamati ekspresi Eleanor, mencari petunjuk atau kelemahan yang bisa dimanfaatkan. Namun, semakin lama dia mengobrol dengannya, semakin dia menyadari bahwa Eleanor adalah lawan yang cerdik dan licik. Dia menyembunyikan niatnya dengan baik, membuatnya sulit bagi Vincent untuk menembus jaringan tipu muslihatnya.

Namun, Vincent tidak menyerah begitu saja. Dia mengubah strateginya, mencoba menciptakan situasi yang lebih tidak terduga untuk mengungkap kebenaran. Dengan cerdik, dia menyelipkan pertanyaan-pertanyaan yang lebih tajam, mencoba menarik Eleanor keluar dari kenyamanannya dan membuatnya mengungkapkan lebih banyak informasi.

Sementara mereka terus berbincang, suasana di kafe mulai menjadi tegang. Vincent bisa merasakan bahwa Eleanor mulai merasa tidak nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Dia bisa melihat ekspresi gelisah di wajah Eleanor, memberinya petunjuk bahwa dia sudah terlalu dekat dengan kebenaran.

Namun, sebelum Vincent bisa mendapatkan jawaban yang dia cari, Eleanor tiba-tiba mengubah topik pembicaraan, mencoba mengalihkan perhatian dari pertanyaan-pertanyaan yang mencurigakan. Meskipun dia tersinggung, Vincent tidak kehilangan kesempatannya. Dia tahu bahwa dia harus tetap waspada dan siap untuk bertindak saat waktu yang tepat tiba.

Setelah pertemuan mereka berakhir, Vincent meninggalkan kafe dengan hati-hati merenungkan setiap kata yang diucapkan Eleanor dan setiap ekspresi wajahnya. Meskipun dia belum mendapatkan jawaban yang dia cari, dia merasa semakin yakin bahwa Eleanor memiliki keterlibatan dalam situasi yang semakin rumit di Desa Eldoria.

Dengan hati yang teguh, Vincent bersiap untuk melanjutkan penyelidikannya, siap untuk mengungkap kebenaran di balik kedatangan Eleanor dan ancaman yang mungkin membahayakan Desa Eldoria. Dia tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir, dan dia harus tetap waspada terhadap setiap langkah yang dia ambil dalam upaya untuk menjaga kedamaian desa dan melindungi penduduknya dari bahaya yang mengancam.

Dalam cahaya remang-remang hutan yang rimbun, suasana menjadi tegang ketika Eleanor secara tidak sengaja mengungkapkan bahwa ayahnya sendiri yang mengirim mata-mata ke Desa Eldoria. Ungkapan itu membuat Vincent mengertakkan giginya, menahan diri untuk tidak langsung menyerang Eleanor.

Wajahnya terpancar dengan kekecewaan dan frustrasi, tetapi dia menyadari pentingnya untuk tetap tenang. Dengan penuh perhatian, dia menatap Eleanor, mencoba membaca ekspresi wajahnya untuk mencari tahu apakah pengakuan itu sungguh-sungguh tidak disengaja atau sebagian dari rencana yang lebih besar.

Eleanor, dengan ekspresi yang terkejut dan cemas, menyadari kesalahan yang telah dia buat dengan mengungkapkan rahasia keluarganya di depan Vincent. Dia mencoba menutupi kebingungan dan kecemasannya dengan senyum lemah, tetapi jelas terlihat bahwa dia sadar akan kesalahannya.

Vincent, meskipun terkejut oleh pengakuan tersebut, memutuskan untuk tetap tenang dan menahan diri dari tindakan impulsif. Dia tahu bahwa keadaan ini bisa dimanfaatkan untuk keuntungannya, tetapi dia juga menyadari bahwa dia harus tetap waspada dan tidak tergesa-gesa dalam menarik kesimpulan.

Dengan penuh kehati-hatian, Vincent mencoba mengekstrak lebih banyak informasi dari Eleanor tentang peran ayahnya dalam mengirim mata-mata ke Desa Eldoria. Dia menyusun pertanyaan-pertanyaan yang halus, mencoba mengungkap motif di balik tindakan ayah Eleanor tersebut.

Eleanor, meskipun cemas dan terguncang oleh situasi yang terjadi, berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan Vincent dengan sebaik mungkin. Namun, dia tidak dapat menyembunyikan kebingungannya tentang alasan ayahnya melakukan hal tersebut, mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap tindakan tersebut.

Sementara itu, Vincent terus mencatat setiap kata dan ekspresi wajah Eleanor, mencari petunjuk yang mungkin mengungkap kebenaran di balik kedatangan mata-mata dan motif ayah Eleanor dalam konflik ini. Meskipun dia masih belum memiliki semua jawaban yang dia cari, dia merasa bahwa dia telah membuat kemajuan dalam penyelidikannya.

Setelah percakapan yang panjang dan tegang, Eleanor dan Vincent akhirnya berpisah, masing-masing membawa beban pikiran mereka sendiri. Meskipun masih banyak misteri yang belum terpecahkan, keduanya merasa semakin dekat dengan kebenaran yang mereka cari.

Dengan hati yang berat, Vincent kembali ke markasnya, merenungkan semua informasi yang dia peroleh dari percakapan itu. Dia tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir, dan bahwa dia harus tetap waspada terhadap setiap langkah yang dia ambil dalam upaya untuk mengungkap rencana jahat yang mungkin mengancam kedamaian Desa Eldoria.

1
Sampah Satu
semangaat
Tio Charisma: Makasih dukungannya! /Smile/
total 1 replies
Sampah Satu
lanjutkan
Sampah Satu
good
Sampah Satu
bagus
Tio Charisma
/Smile/
➳ᴹᴿˢ᭄°Agatha Hayatosuou😮‍💨🤧
jangan lupa mampir kembali ya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!