NovelToon NovelToon
Ibuku Selingkuhan Suamiku

Ibuku Selingkuhan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: rafizqi

“Dikhianati suami, ditikam ibu sendiri… masihkah ada tempat bagi Andin untuk bahagia?”

Andin, seorang wanita sederhana, menikah dengan Raka—pria miskin yang dulu ia tolong di jalan. Hidup mereka memang pas-pasan, namun Andin bahagia.

Namun kebahagiaan itu berubah menjadi neraka saat ibunya, Ratna—mantan wanita malam—datang dan tinggal bersama mereka. Andin menerima ibunya dengan hati terbuka, tak tahu bahwa kehadiran itu adalah awal dari kehancurannya sendiri.

Saat Andin mengandung anak pertamanya, Raka dan Ratna diam-diam berselingkuh.

Mampukah Andin menghadapi kenyataan di depannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Sudah seminggu berlalu sejak kejadian di rumah sakit.

Nama Andin kembali jadi sorotan setelah penampilannya di film barunya mencuri perhatian publik. Di sisi lain, Raka mulai menyusun rencana tahap berikutnya — mendekati lingkaran terdekat Andin demi menarik simpati dan mencuri perhatian semua orang dan memaksa Andin untuk memaafkan kesalahannya.

Pagi itu, di sebuah kafe bergaya modern yang sering dijadikan tempat berkumpul para pekerja industri hiburan, Hans terlihat sedang berbincang santai bersama Sintia — sahabat lama Andin.

Tiba-tiba seseorang datang dan menyapa dengan suara pelan namun penuh nada bersalah.

“Permisi… boleh aku duduk sebentar?”

Hans dan Sintia menoleh hampir bersamaan.

Mereka membeku.

“Raka?”

Nama itu keluar bersamaan dari mulut mereka.

Raka menunduk sopan, wajahnya tampak lebih kurus, dengan mata lelah dan senyum getir.

“Aku nggak datang untuk cari masalah. Aku cuma… ingin minta maaf.”

Hans langsung menegang. Ia sudah tahu sebagian besar cerita tentang apa yang dilakukan Raka pada Andin.

Namun sebelum ia bicara, Sintia sudah lebih dulu berdiri.

“Kau pikir permintaan maaf bisa menghapus luka yang kau buat?” kata Sintia tajam.

“Andin kehilangan anaknya karena kau dan ibunya! Dan sekarang kau datang dengan wajah kasihan seperti ini?!”

Raka menatapnya tanpa membalas. Ia menarik napas panjang, menundukkan kepala seolah menahan penyesalan.

“Aku pantas dibenci. Aku tahu itu. Tapi… aku benar-benar ingin berubah. Aku cuma ingin Andin bahagia. Kalau aku bisa bantu dari jauh, aku akan lakukan.”

Nada suaranya terdengar begitu tulus — atau setidaknya terlihat seperti itu.

Hans diam, menatap pria itu dengan tatapan tajam namun penuh keraguan.

“Kau pikir kami akan percaya begitu saja?” katanya dingin.

Raka tersenyum tipis, suaranya tenang tapi penuh perhitungan.

“Kalian tidak harus percaya. Tapi aku cuma mau minta maaf, terutama kepadamu, Hans" Raka menatap Hans penuh penyesalan.

"Maaf aku sudah salah paham. Aku minta maaf sudah memukulmu waktu itu" jelasnya lagi.

"Kalian adalah sahabat dekat Andin. Orang yang Andin percaya. Aku cuma minta satu hal… tolong jangan larang aku untuk minta maaf langsung ke Andin. Setelah itu, aku janji, aku akan benar-benar pergi dari hidupnya.” ujar Raka nampak serius.

Hans dan Sintia sempat saling berpandangan. Hati mereka ragu, namun Raka menunjukkan ketulusan dan perubahan dan berjanji tidak akan mengganggu Andin, membuat hati keduanya sedikit melunak.

"Baiklah, Raka. Aku coba bicara dengan Andin. Jika dia memaafkan mu, kamu harus pergi dari hidupnya dan jangan ganggu dia lagi" ujar Sintia kemudian.

Raka tersenyum bahagia, lalu cepat-cepat mengangguk, "Iya, aku janji" jawabnya.

Beberapa hari kemudian, gosip tentang perubahan Raka mulai beredar di lingkungan sekitar Andin.

Ia mendengar dari kru film bahwa “mantan suaminya, Raka” sering datang membantu kegiatan sosial, mendanai acara amal, dan bahkan menyumbang ke panti asuhan.

Andin hanya diam.

Ia tahu betul bagaimana liciknya Raka. Tapi hatinya masih sedikit bergetar — bukan karena cinta, melainkan karena rasa takut… bahwa ia akan terjebak lagi.

Suatu sore, Sintia datang ke rumah Andin sambil membawa bunga.

“Dia benar-benar berubah, Din,” katanya pelan.

“Aku nggak mau kamu salah paham, tapi… aku lihat sendiri Raka bantu donasi ke rumah yatim tempat kamu biasa kunjungi dulu. Bahkan dia bilang, semua itu terinspirasi dari kamu. Dia juga datang kepadaku, meminta ku untuk menyampaikan permohonan maafnya”

Andin meletakkan cangkir teh yang dipegangnya. Wajahnya datar, tapi matanya menyimpan badai.

“Raka tidak berubah, Sintia. Dia hanya ganti cara main.”

Sintia menatapnya heran.

“Maksudmu?”

Andin menghela napas panjang.

“Dia tahu aku bukan lagi Andin yang bisa dibujuk dengan air mata. Jadi sekarang dia pakai simpati orang-orang di sekitarku untuk menggoyahkan hatiku. Dan dia tahu — aku terlalu lembut kalau menyangkut rasa bersalah.”

Andin berdiri dan menatap keluar jendela. Langit sore tampak memerah, seolah ikut membakar hatinya.

“Kalau Raka pikir dia bisa menundukkan aku lagi dengan cara itu, dia salah besar. Aku bukan wanita yang akan jatuh dua kali di lubang yang sama.”

Namun di sisi lain kota, Raka duduk di dalam mobil hitam bersama seseorang — seorang pria paruh baya, manajer media terkenal.

Raka menyerahkan sebuah amplop tebal berisi uang.

“Sebarkan berita tentang aku — penyesalan, donasi, perubahan hidup, apa pun yang membuatku tampak berharga di mata publik,” katanya dingin.

“Pastikan semua orang tahu kalau aku adalah ‘mantan suami yang menyesal kehilangan bidadarinya.’”

Pria itu tertawa kecil. “Kau benar-benar pandai memainkan simpati publik.”

Raka menatap ke luar jendela, wajahnya dingin.

"Apapun berita yang menyangkut nama Andin, semua orang akan melihatnya. Disaat itulah, namaku juga akan menjadi sorotan semua orang"

“Aku akan pastikan Andin melihatku lagi… bukan sebagai pria hina, tapi sebagai pria yang dia pikir sudah berubah. Dan saat itu terjadi, dia akan datang padaku sendiri.”

Ia tersenyum licik.

“Dan di situlah permainan baru dimulai.” ucapnya penuh keyakinan.

.

.

.

Bersambung.

1
Asyatun 1
lanjut
Ambu Purwa
janga2 anak andin ga meninggal
Ambu Purwa
laki2 yg biadab itu adalah si raka pas berteman clara yg notabennya pecundang
Ambu Purwa
babak.cerita yg bikin jengkel
Ambu Purwa
ko sekilat tulisan lipstik.langsung bersih,pasti mengira andin sedikit gila
Ambu Purwa
orang yg berbuat jahat ga mungkin selalu mulus pasti alan tersandung juga
Ambu Purwa
kereeen andin
Ambu Purwa
bagus andin laki2 licik hanya unruk wanita picik kaya ibunya
Ambu Purwa
andin jangan mau dimbodohin apalagi di ladalin usir3
Ambu Purwa
dasar laki2 picik and licik
Ambu Purwa
siapa pula yg mau merebut si raka kampret makan tu wanita sundel
Ambu Purwa
kmealah menuesal.kenapa saat mengusir dan menyebut anakmu mati ga sadar.jangan sampai mau kembali
Ambu Purwa
maumu apa nene sihir
Ambu Purwa
tetap baik ya jangan pernah berubah
Ambu Purwa
si clara mulai berekting
Ambu Purwa
penolong yg tepat
Ambu Purwa
goood andi maju terus jadi wanita terhormat
Ambu Purwa
jangan sampai salah jalan walau masuk.ke dunia artis tetep hodup terhormat ya andin
Ambu Purwa
berjuang secara elegan perlihatkan sama penghianat itu awas kalau masi mengakui ibumu
Ambu Purwa
bereskan dulu dengan di raka penghianat baru dengan hans
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!