NovelToon NovelToon
Ketika Suami Dan Anak Menolakku

Ketika Suami Dan Anak Menolakku

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Mengubah Takdir / Ibu Mertua Kejam / Tamat
Popularitas:57.9k
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Tidak direstui mertua dan dikhianati suami, Latisha tetap berusaha mempertahankan rumah tangganya. Namun, kesabarannya runtuh ketika putra yang selama ini ia perjuangkan justru menolaknya dan lebih memilih mengakui adik tirinya sebagai seorang ibu. Saat itu, Latisha akhirnya memutuskan untuk mundur dari pernikahan yang telah ia jalani selama enam tahun.

Sendiri, tanpa dukungan siapa pun, ia berdiri menata hidupnya kembali. Ayah kandung yang seharusnya menjadi sandaran justru telah lama mengabaikannya. Sementara adik tirinya berhasil merebut kebahagiaan kecil yang selama ini Latisha genggam.

Perih? Tentu saja. Terlebih ketika pria yang pernah berjanji untuk mencintainya seumur hidup hanya terdiam, bahkan saat putra mereka sendiri lebih memilih wanita lain untuk menggantikan sosok ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dibenci

Latisha menatap pria yang kini tengah tertidur di ranjang rumah sakit. Ternyata luka pria yang menolongnya itu cukup parah. Tak hanya siku nya yang terluka adapula luka sobek yang cukup dalam di tangan sebelah kanan pria itu hingga harus mendapat beberapa jahitan.

Latisha tak menyangka karena kecerobohannya bisa mengakibatkan orang lain terluka, terlebih orang itu adalah bosnya sendiri. Latisha sudah memberitahu Shena tentang kecelakaan yang menimpa Agharna karena telah menolong nya. Sungguh Latisha merasa bersalah karena telah mengakibatkan Agharna terluka parah seperti ini.

Saat Latisha masih asik dengan lamunan nya tiba-tiba pintu ruangan Agharna diketuk dari luar. Latisha yang sedikit terkejut langsung beranjak untuk membuka pintu ruangan tersebut. Terlihat Shena dan Akta berdiri di balik pintu. Akta langsung menghambur memeluk Latisha, hingga wanita itu pun langsung berjongkok dan meraih tubuh mungil Akta kedalam pelukannya. Sedangkan Shena terlihat sangat khawatir. Wanita paruh baya itu pun langsung menanyakan keadaan Agharna kepada Latisha.

"Bagaimana keadaannya?" Shena menatap Latisha yang terlihat sangat bersalah.

"Pak Agharna baru saja tertidur Oma." Jawab Latisha.

"Maafkan aku ya oma, gara-gara menolongku Pak Agharna jadi terluka seperti ini. Aku jadi merasa bersalah." Ujar Latisha lagi sambil menundukan kepalanya.

"Tidak apa-apa nak, oma senang karena Agharna bisa membantu mu." Ujar Shena.

"Gak usah merasa bersalah. Udah bener Agharna nolong kamu. Oma malah akan marah kalau dia gak nolongin kamu. Iya kan Akta?" Shena melirik cucunya itu sambil tersenyum.

"Iya Tante, benar kata oma. Akta juga senang Papa bisa bantu Tante Akta bakal sedih kalau Tante kenapa-napa." ujar bocah itu sambil menatap Latisha dengan raut khawatir.

"Jadi kamu senang kalau lihat Papa terluka?" tiba-tiba suara Agustus mengagetkan mereka bertiga yang tengah berbincang. Ketiga nya pun langsung melirik ke arah Agharna yang ternyata sudah terbangun sejak tadi dan mendengarkan pembicaraan mereka.

"Enggak pah, bukannya aku senang papa terluka tapi aku senang karena Papa bisa menolong tante cantik, papa kan cowok jadi nggak apa-apa kalau Papa terluka sedikit tapi kalau Tante yang terluka aku pasti akan sangat sedih sekali." Jawab Akta sambil mengusap lengan papanya. Kini mereka bertiga sudah berada di dekat ranjang yang ditempati Agharna.

"Jadi kamu lebih sayang sama Tante Latisha ketimbang sama papa?" Agharna kembali menatap putranya yang menggelengkan kepalanya.

"Aku sayang papa, tapi aku juga sayang sama tante dan oma." ujar bocah itu sambil tersenyum.

"Maaf ya Pak gara-gara saya bapak jadi terluka seperti ini." ujar Latisha takut-takut.

"Makanya kalau jalan itu jangan sambil ngelamun, kalau saya nggak tarik kamu ke pinggir jalan, udah tamat riwayat kamu." ujar Agharna dengan nada dinginnya.

"Hush.. Jangan ngomong sembarangan, punya mulut itu harus di jaga. Jangan asal ngomong"

Shena mengingatkan putranya sambil menepuk pelan bahu Agharna.

"Aku nggak ngomong sembarangan kok Mam, tadi aku lihat dia jalan sambil bengong, aku pikir dia mau bunuh diri." ujar Agharna lagi.

"Astaga, kamu dibilangin malah tambah ngeyel." Shena langsung menutup mulut putranya dengan telapak tangannya.

"Eggak apa-apa oma, aku emang yang salah kok, tadi aku emang sempat melamun dan aku benar-benar blank saat menyeberangi jalan. Untung saja ada Pak Agharna yang menolong." Ujar Latisha.

Shena pun langsung melirik ke arah Latisha yang terlihat sendu. Sepertinya memang ada yang tengah Latisha pikirkan hingga ia hampir celaka. Shena pun langsung mendekat ke arah Latisha dan langsung merangkul wanita itu sebagai bentuk dukungannya. Shena tak berani bertanya tentang masalah yang tengah Latisha alami.

"Aku mau minum, bisa bantu aku?" Ujar Agharna tiba-tiba.

Latisha pun segera beranjak mengambilkan air mineral dalam botol untuk Agharna. Ia juga membantu Agharna untuk duduk dan bersandar di headboard ranjang. lalu menyerahkan botol air mineral kepada Agharna.

Latisha sigap membantu Agharna karena ia merasa bersalah pada pria itu. Sebenarnya ia gugup dan takut jika nanti Gaia datang dan salah paham padanya.

"Bu Gaia tidak ikut menjenguk. Oma?" Latisha menatap Shena yang menggelengkan kepalanya.

"Dia gak ada di rumah. Kata nya sih ada pemotretan di Surabaya" Ujar Shena. Latisha pun menganggukkan kepalanya. Latisha pun baru mengetahui beberapa waktu yang lalu kalau ternyata Gaia adalah seorang model. Latisha malu sekali saat melihat gambar Gaia yang hanya mengenakan pakaian dalam yang muncul di ponselnya.

"Berhubung istriku gak ada, kamu yang harus bantu aku untuk melakukan semuanya. Aku belum bisa menggunakan tangan ku karena masih sakit." ujar Agharna.

"Apa?..."

......................

Drakara baru saja pulang dari kantor saat Rimona memaksa Sageon untuk ikut dengannya. Namun Nurcelia berusaha mencegah dan Sageon pun memang tak ingin ikut dengan Rimona.

"Apa yang kamu lakukan Rimona? Kenapa kamu membuat Sageon menangis?" Tanya Drakara sambil menatap tajam ke arah Rimona yang terdiam.

"Bukankah kamu sangat menyayangi Sageon? Tapi kenapa kamu malah membuat nya menangis? Jangan memaksanya untuk ikut denganmu karena dia belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kita bicarakan ini baik-baik." Ujar Drakara. Ia pun meminta Nurcelia untuk membawa Sageon ke kamarnya, dia ingin bicara dengan Rimona.

Nurcelia pun mengikuti perintah Drakara, ia membawa Sageon yang masih menangis untuk masuk ke dalam kamarnya.

"Apa yang kamu lakukan? Dengan memaksanya pergi, Sageon akan membencimu. Apa itu yang kamu inginkan?" Drakara kembali menatap Rimona dengan tatapan tajam.

"Sageon belum tahu kalau kamu itu kamu Ibu kandungnya dan kalau kamu terus memaksanya, semuanya akan menjadi kacau. Bukankah kamu sayang padanya? Seharusnya kamu tidak memaksanya. Berikan dia pengertian secara perlahan-lahan agar dia tahu bahwa kamu adalah ibunya." Ujar Drakara lagi.

"Aku tidak bisa menunggu lagi aku harus membawa Sageon ikut denganku." Ujar Rimona dengan kesal.

"Aku tidak mau Sageon terlalu lama bersama kalian, terutama dengan ibumu. Aku tidak mau Tante Nurcelia mengajarkan Sageon hal-hal yang tidak pantas." ujar Rimona lagi.

"Apa maksudmu? apa kamu pikir Mamaku akan mengajarkan hal yang tidak baik kepada Sageon? Tidak mungkin Mamaku akan melakukan hal itu, biar bagaimanapun Sageon adalah cucunya. Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu?" Drakara menatap Rimona dengan tajam.

"Kamu tidak tahu saja apa yang sudah mamamu lakukan pada Putraku? Dia bahkan membiarkan Putraku bermain gadget sendiri dan mama mu malah malah asyik dengan ponselnya. Mamamu juga mengatakan hal yang tidak- tidak tentang ku agar Sageon membenciku.'' Sentak Rimona.

"Jangan mengada-ngada. Sageon akan benar-benar membencimu kalau kamu terus memaksanya ikut denganmu. Lebih baik sekarang biarkan dia bersama kami dulu, kamu boleh menemuinya kapan pun kamu mau, kamu bisa memberikan dia pengertian selama itu." Ujar Drakara.

"Kecuali kamu memang ingin Sageon benci, lakukan apa saja yang kamu inginkan. Tapi yang jelas kamu tak akan mendapatkan apa-apa karena secara hukum Sageon sudah jelas tercatat sebgai putraku dan Latisha." Ujar Drakara.

Rimona pun terdiam, ia tengah mencerna apa yang baru saja Drakara katakan. Memang benar apa yang dikatakan oleh pria itu. Tidak seharusnya dia memaksa Sageon untuk ikut dengannya. Apalagi secara hukum Sageon adalah putra dari Drakara dan juga Latisha, ia tidak bisa menggugat hal itu ke pengadilan jika ia tidak memiliki bukti yang sangat kuat terlebih Sageon akan terganggu kesehatan mentalnya Jika ia memperebutkan dia saat ini. Namun sungguh Rimona tak bisa membiarkan Sageon bersama dengan Nurcelia. Tadi saat dia baru saja tiba di sini, Sageon tengah di cekoki Nurcelia dengan kata-kata yang menyudutkannya. Nurcelia meminta Sageon untuk membencinya karena ia akan memisahkannya dengan Drakara sang papa.

Rimona tahu bagaimana watak Nurcelia, dia tak ingin putranya tercuci otaknya oleh wanita licik macam Nurcelia.

1
Rina Arie
good
akun Pribadi
huh....pusing bacanya,namanya ganti² mulu
Iry: Maaf yah🙏
total 1 replies
Ely
Novel ini bagus. Dan detail sekali alur cerita nya. Banyak tokoh2 nya. konflik nya paas banget. thanks othor
Iry: wahh makasih yah😍
total 1 replies
Ely
Sudah bagus drakara kasih uang buat prayana dan ibu tiri nya. Radmila2 maka nya hidup baik2 . 🤣🤣
Ely
orang tua yg sombong. masak buang cucu kandung sendiri....🤣🤣
guntur 1609
ukanya Bhaskara seorang dokter. masa dia gak tahu jenis obat yg dikasih sm drakara
guntur 1609
kapok kau Ghana. hati2 kau sdh mempunyai saingan🤭
guntur 1609
dasar gak tahu malu. rasakan kalian semua keluarga setan. kena bala kalian sekarang
guntur 1609
ya ialah karna ada letisha
guntur 1609
dasar mata keranjang. bukanya sadar. malah makin jadi
guntur 1609
kalau kau tahu sj drakara bukan anakmu
bagaimana respon mu
guntur 1609
brti Ghana anak kandung baskara
guntur 1609
dasar muka tembok. gak sadar diri. emangnya elo siapa
guntur 1609
wah kalau begitu sempat kabar ni terdengar agama bisa ada kemungkinan identitas akta terkuak
guntur 1609
rasain kau anak duralex
guntur 1609
jangan bilang ni kerjaan ghana
guntur 1609
dasar agra
guntur 1609
mampus kau nyet
guntur 1609
bagus tu Tisha. jngn mau di sepelekan sm keluarga toxic tu
guntur 1609
mampus kau keluarga tukang selingkuh. gak ada bibit yg bagus 1 pun dari kekuargamu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!