NovelToon NovelToon
Hidden Love From The Past

Hidden Love From The Past

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Kisah cinta masa kecil / Gadis Amnesia
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Midnight Blue

Di balik senyum manis dan mata indah Narynra, terdapat kesedihan mendalam yang disebabkan oleh pernikahan ayahnya dengan ibu tirinya. Sebelum pernikahan itu, Narynra membuat perjanjian rahasia dengan ibu tirinya yang hanya diketahui mereka berdua. Apakah isi perjanjian itu? Sementara itu hubungan Narynra dengan Kaka tirinya tidak pernah akur, dan situasi semakin buruk setelah ayahnya terkesan selalu membela kakak tirinya, membuat Narynra merasa tidak betah di rumahnya. Akankah Narynra dan kakak tirinya bisa berdamai?
Narynra kemudian bertemu Kayvan, seorang pria yang tampan dan perhatian. Setelah pertemuan pertama, Kayvan terus berusaha mendekati Narynra, dan mereka akhirnya menjalin hubungan asmara.
Sementara itu, seorang pria misterius selalu memperhatikan Narynra dari kejauhan dan terus mengirimkan pesan peringatan kepada Narynra bahwa Kayvan tidak baik untuknya. Siapa pria misterius ini? Apa tujuannya? Akankah Narynra bahagia bersama Kayvan atau atau bersama yang lain?,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Midnight Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kencan?

Di sisi lain, Narynra dan Tiffany masih fokus pada skripsi mereka. Setelah beberapa saat, Tiffany berhenti mengetik dan berpaling ke Narynra dengan senyum manis. "Ryn," panggil Tiffany sambil menyentuh lengan Narynra dengan jari-jarinya yang ramping.

Narynra menoleh ke arah Tiffany dengan mata yang sedikit terkejut. "Kenapa?" tanya Narynra sambil meletakkan tangannya di atas keyboard.

Tiffany memiringkan kepalanya ke samping dan mengedipkan matanya. "Gue boleh nginep di sini ga?" tanya Tiffany dengan nada yang penuh harap.

Narynra tersenyum dan mengangguk. "Boleh dong," ucap Narynra sambil mengacungkan jempolnya.

Tiffany memandang ke bawah, sambil tersenyum kecil. "Emm, tapi gue ga bawa baju," ucap Tiffany menaikkan alisnya sambil memandang Narynra.

Narynra menepuk bahu Tiffany. "Pake baju gue" ucap Narynra sambil tersenyum.

Tiffany tersenyum dan mengangguk. "Oke," ucap Tiffany sambil mengacungkan jempolnya kembali.

Narynra berdiri dan mengulurkan tangannya ke Tiffany. "Ayo, Fan pindah ke kamar gue aja," ucap Narynra sambil tersenyum.

Tiffany mengambil tangan Narynra dan berdiri. Narynra kemudian mematikan laptopnya dan mengambil beberapa buku yang tersebar di atas meja. Tiffany juga mengambil laptop dan beberapa catatan pentingnya.

"Iya ayo," ucap Tiffany sambil tersenyum juga.

Lalu, mereka pergi ke kamar Narynra dengan langkah yang santai dan bahagia, sambil membawa laptop dan beberapa buku.

Narynra meletakkan laptop dan bukunya di meja diikuti Tiffany. Setelah itu mereka merebahkan tubuhnya di kasur.

"Fan, menurut lo misalnya Kayvan nembak gue, gue harus jawab apa?"

Tiffany memiringkan tubuhnya ke arah Narynra, sementara Narynra masih menatap langit-langit.

"Bentar, kok lo nanya begini?"

Narynra memiringkan tubuhnya dan berhadapan dengan Tiffany matanya menatap Tiffany dengan intens.

"Gue nanya aja, menurut lo gimana"

"Ah masa cuma nanya aja, pasti ada sesuatu sampe lo nanya gini, apa alasan lo nanya begitu?"

"Kemaren pas gue nungguin Kayvan sebelum dia pulang dia bilang suka sama gue"

Tiffany terlihat sangat bersemangat mendengar itu, menunjukan senyum tipis diwajahnya.

"Trus lo jawab apa?"

"Dia bilang suka bukan nembak gue"

"Sama aja itu dia nembak lo"

"Orang dia bilang nanti kalau...."

Narynra langsung menutup mulutnya, dia kelepasan bicara, Tiffany langsung mengerutkan keningnya lalu tersenyum.

"Hayo lo bilang nanti, berarti nanti dia mau nembak lo"

Narynra tersipu malu, mengingat ucapan Kayvan kemarin akan menyatakan perasaanya di tempat yang bagus dan suasana yang romantis.

Tiffany melanjutkan perkataannya."ha ha ha keliatan banget dari muka lo kalau yang gue bilang itu bener.

"Iya"

"Jadi kapan dia nembak lo?"

"Pastinya gue ga tau, dia bilang setelah dia sehat dan memar di mukanya hilang, jadi menurut lo gue jawab apa?"

"Ya lo ada perasaan ga sama dia?"

"Walaupun kita baru kenal gue akuin cukup nyaman deket sama dia, apalagi waktu gue liat interaksi dia sama ibunya, gue juga ngrasa dia tuh orang yang penyayang"

"Jadi kesimpulannya lo juga suka kan sama dia, jadi ya lo jawab kalau lo juga suka sama dia"

Keduanya kembali menatap langit-langit kamar, suasana sunyi dan tenang memenuhi ruangan. Narynra memikirkan tentang perasaannya pada Kayvan.

Cahaya hangat menerangi langit yang biru tanpa awan. Suasana pagi yang tenang dan damai. Dengan langkah ringan Narynra dan Tiffany berjalan ke ruang makan.

Terlihat Edward, Elisya dan Lukas sudah berada di meja makan, menunggu kedatangan Narynra dan Tiffany.

"Pagi Om, Tante" kata Tiffany menyapa.

"Pagi" ucap Edward dan Elisya bersama.

Narynra dan Tiffany duduk bersandingan, mereka pun mulai menikmati hidangan di meja makan dengan aroma yang lezat dan menggugah selera.

Selesai makan Edward dan Lukas pergi kekantor, sementara Elisya membereskan meja makan di bantu Narynra dan Tiffany sebelum mereka berangkat kuliah.

Suasana kampus yang ramai, suara obrolan dan tawa mahasiswa yang memenuhi udara. Narynra dan Tiffany menyerahkan skripsi mereka bersama dan di approve oleh dosen bimbingan.

Mereka lalu merayakan di sebuah kafe dan memesan beberapa makanan ringan.

"Akhirnya ya skripsi kita di approve"

"Cis untuk keberhasilan kita"

Narynra berkata sambil mengulurkan gelas di tangannya, dua gelas saling bersentuhan menimbulkan bunyi.

Keduanya menikmati makanan yang ada di meja. Seorang wanita menghampiri mereka dan menyapa.

"Hai Naryn"

Narynra melihat kearah wanita itu, dia ingat bahwa wanita itu bernama Audrey anak tante Angela yang kemarin ke rumahnya.

"Oh hai ka"

"Boleh aku bergabung bersama kalian?

"Boleh duduk aja ka" kata Narynra tersenyum ramah

Audrey melambaikan tangan memberikan kode pada Lukas di sebelah sana. Lukas ikut bergabung bersama mereka.

"Kalian biasa nongkrong di sini?" Tanya Audrey

"Engga ka, kebetulan aja tadi kita mampir ngerayain skripsi kita yang di approve" jawab Tiffany

Narynra menambahkan sambil melirik ke arah Lukas. "Kalau Kaka ngapain di sini kencan?"

Audrey menatap Lukas seolah meminta bantuan jawaban apa yang harus dia berikan.

"Ya kita lagi kencan" kata Lukas

Tiffany dan Narynra saling menatap seolah saling bertanya apa benar yang baru saja mereka dengar.

1
Rien
semangat, 👍
Ignacia belen Gamboa rojas
Sumpah baper! 😭
Blue Persona
thor, bisa bikin sekuelnya? Pengen baca terus nih!
ANGELBRODROIX
Kehabisan kata-kata. 😶
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!