NovelToon NovelToon
Hidden Love From The Past

Hidden Love From The Past

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Kisah cinta masa kecil / Gadis Amnesia
Popularitas:592
Nilai: 5
Nama Author: Midnight Blue

Di balik senyum manis dan mata indah Narynra, terdapat kesedihan mendalam yang disebabkan oleh pernikahan ayahnya dengan ibu tirinya. Sebelum pernikahan itu, Narynra membuat perjanjian rahasia dengan ibu tirinya yang hanya diketahui mereka berdua. Apakah isi perjanjian itu? Sementara itu hubungan Narynra dengan Kaka tirinya tidak pernah akur, dan situasi semakin buruk setelah ayahnya terkesan selalu membela kakak tirinya, membuat Narynra merasa tidak betah di rumahnya. Akankah Narynra dan kakak tirinya bisa berdamai?
Narynra kemudian bertemu Kayvan, seorang pria yang tampan dan perhatian. Setelah pertemuan pertama, Kayvan terus berusaha mendekati Narynra, dan mereka akhirnya menjalin hubungan asmara.
Sementara itu, seorang pria misterius selalu memperhatikan Narynra dari kejauhan dan terus mengirimkan pesan peringatan kepada Narynra bahwa Kayvan tidak baik untuknya. Siapa pria misterius ini? Apa tujuannya? Akankah Narynra bahagia bersama Kayvan atau atau bersama yang lain?,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Midnight Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

permainan?

Setelah itu, mereka berdua berdiri dari kursi taman dan berjalan kembali menuju rumah. Lukas membuka pintu rumah dan mempersilakan Audrey untuk masuk terlebih dahulu. "Silakan masuk," ucap Lukas dengan sopan.

Audrey mengangguk dan masuk ke dalam rumah, diikuti oleh Lukas yang menutup pintu di belakangnya. Mereka kembali ke ruang tamu, di mana Elisya dan Angela masih duduk dan mengobrol dengan santai. "Kamu berdua sudah selesai jalan-jalan?" tanya Elisya sambil menatap mereka dengan mata yang penuh harapan.

"Sudah, Bu," jawab Lukas sambil mengangguk dan tersenyum sedikit.

"Sudah, Tante," jawab Audrey dengan nada yang sama, sambil menatap Elisya dengan senyum sopan.

"Sekarang kita makan siang," ucap Elisya sambil berdiri dan mengarahkan mereka ke meja makan dengan gerakan tangan yang ramah. Dia lalu menengok ke arah Narynra dan Tiffany yang sedang asyik bekerja di laptop mereka.

"Naryn, Tiffany, kalian juga ayo makan dulu," ucap Elisya sambil melambaikan tangannya ke arah mereka, memberi isyarat untuk berhenti bekerja dan bergabung dengan yang lain.

Mendengar itu, Narynra dan Tiffany langsung mematikan laptop mereka dan menutupnya dengan cepat. Mereka berdiri dengan senyum dan ikut ke arah meja makan, mengikuti Elisya dan yang lain.

Elisya kemudian mengambil makanan dari dapur dan menyajikannya ke meja makan, dibantu oleh Narynra yang membantu mengatur hidangan dengan cekatan. Setelah selesai, mereka semua duduk dan menikmati makanan bersama.

Elisya kemudian mengambil makanan dari dapur dan menyajikannya ke meja makan, dibantu oleh Narynra yang membantu mengatur hidangan dengan cekatan. Setelah selesai, mereka semua duduk dan menikmati makanan bersama.

Lukas dan Audrey saling menatap sesekali, keduanya berusaha untuk tetap menjaga rahasia rencana mereka untuk membatalkan perjodohan yang diinginkan oleh orang tua mereka. Mereka berdua berusaha untuk tetap terlihat natural dan tidak menimbulkan kecurigaan.

Sementara itu, Angela menoleh ke arah Narynra yang sedang menikmati makanannya. "Naryn, bagaimana skripsimu? Sudah selesai?" tanya Angela dengan rasa penasaran.

Narynra menelan makanan yang ada di mulutnya sebelum menjawab. "Belum, Tante. Masih ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki," ucap Narynra dengan nada yang santai.

Angela mengangguk, lalu menatap Narynra dengan mata yang penuh minat. "Emangnya kamu ambil jurusan apa?" tanya Angela, sambil meletakkan garpu di atas meja dan mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan.

"Manajemen Bisnis, Tante," jawab Narynra dengan senyum bangga, sambil mengangguk sedikit.

Angela tersenyum dan mengangguk setuju. "Bagus, Naryn. Manajemen Bisnis itu jurusan yang sangat berguna, semoga kamu bisa sukses di masa depan," ucap Angela dengan nada yang hangat dan mendukung.

Narynra tersenyum dan mengangguk, terlihat berterima kasih atas dukungan Angela. "Terima kasih, Tante. Saya juga berharap bisa sukses di masa depan dan membuat keluarga bangga," ucap Narynra dengan nada yang penuh harapan.

Elisya yang duduk di sebelah Angela tersenyum dan mengangguk setuju. "Pasti bisa, Naryn. Kamu sudah menunjukkan kemampuan yang baik selama kuliah," ucap Elisya dengan nada yang hangat dan mendukung, sambil meletakkan tangan kanannya di atas meja dan mengangguk dengan kepala sedikit.

Tiba-tiba, ponsel Lukas berdering. Ia melihat layar ponsel dan menemukan bahwa itu adalah panggilan dari Ayahnya. Lukas berdiri dari meja makan, menggeser kursinya sedikit ke belakang, dan menjawab panggilan sambil berjalan menjauh dari meja makan.

"Kamu harus meeting online 10 menit lagi, ini tentang proyek kita yang di luar negeri," kata Edward melalui telepon.

Lukas mengangguk, meskipun Edward tidak bisa melihatnya, dan menjawab, "Baik, Yah aku akan bersiap-siap untuk meeting,"

Setelah selesai, Lukas kembali ke meja makan dengan wajah yang sedikit serius, dan berpamitan kepada yang lain. "Bu, aku ada meeting online penting sebentar lagi, aku ke kamar dulu," ucap Lukas sambil mengangkat tangan kanannya sebagai tanda pamit, lalu pergi ke kamarnya.

Setelah itu mereka menikmati makanan mereka tanpa adanya obrolan lagi hingga selesai makan. Setelah mereka semua selesai makan siang dan beranjak ke ruang tamu, Elisya, Angela, dan Audrey duduk di sofa dan mengobrol santai, sementara Narynra dan Tiffany kembali ke tempat mereka dan melanjutkan mengerjakan skripsi. Suasana rumah menjadi lebih santai dan tenang setelah makan siang yang hangat.

Beberapa jam berlalu, waktu menunjukkan bahwa sudah pukul 15.00 sore. Elisya, Angela, dan Audrey masih duduk di sofa, mengobrol santai dan tertawa bersama. Sementara itu, Narynra dan Tiffany masih fokus pada skripsi mereka, berusaha untuk menyelesaikannya secepat mungkin.

Setelah beberapa saat, Angela melihat jam tangan dan berkata, "Wah, sudah sore. Aku harus pulang sekarang," sambil berdiri dari sofa, mengangkat tasnya, dan mengembuskan napas sedikit. Diikuti oleh Audrey yang juga berdiri dan mengangguk setuju.

Elisya tersenyum dan membuka lebar-lebar tangannya untuk memeluk Angela. "Terima kasih sudah datang, sampai jumpa lagi," ucap Elisya sambil memeluk Angela erat. "Sampai jumpa, El," jawab Angela sambil membalas pelukan Elisya, menepuk punggung Elisya dengan lembut.

Audrey juga mendapat pelukan dari Elisya, "Sampai jumpa, Audrey. Jangan lupa sering-sering main ke dimiy," ucap Elisya sambil tersenyum.

"Iya, Tante. Aku usahakan untuk itu. Dah Tante Sampai jumpa," jawab Audrey dengan senyum, sambil melambaikan tangan kanannya.

Setelah berpamitan, Angela dan Audrey meninggalkan rumah Elisya, berjalan menuju ke mobil yang terparkir di depan rumah. Angela membuka pintu mobil dan mempersilakan Audrey masuk terlebih dahulu, lalu mereka berdua berangkat meninggalkan rumah Elisya.

Di tempat lain, seorang pria duduk di sofa yang nyaman, dengan kepala menunduk sambil memandangi foto Narynra yang tersenyum cerah di depannya. Ia memainkan jari-jarinya di atas foto, menggaris-garis wajah Narynra dengan mata yang tajam dan berkilau. "Bersiaplah memasuki permainanku," ucapnya dengan nada yang rendah dan penuh intrik, sambil tersenyum sinis yang hanya terlihat dari nada suaranya.

Ia kemudian meletakkan foto itu di atas meja, dan menatap ke depan dengan mata yang berkilau, seolah-olah sedang merencanakan sesuatu yang besar. Suasana di sekitarnya menjadi sunyi dan tegang, seakan-akan ada sesuatu yang akan terjadi. Bayangan lampu yang redup membuat ruangan terasa semakin suram, dan hanya suara napasnya yang terdengar dalam keheningan.

Di sisi lain, Narynra dan Tiffany masih fokus pada skripsi mereka. Setelah beberapa saat, Tiffany berhenti mengetik dan berpaling ke Narynra dengan senyum manis. "Ryn," panggil Tiffany sambil menyentuh lengan Narynra dengan jari-jarinya yang ramping.

Narynra menoleh ke arah Tiffany dengan mata yang sedikit terkejut. "Kenapa?" tanya Narynra sambil meletakkan tangannya di atas keyboard.

Tiffany memiringkan kepalanya ke samping dan mengedipkan matanya. "Gue boleh nginep di sini ga?" tanya Tiffany dengan nada yang penuh harap.

Narynra tersenyum dan mengangguk. "Boleh dong," ucap Narynra sambil mengacungkan jempolnya.

Tiffany memandang ke bawah, sambil tersenyum kecil. "Emm, tapi gue ga bawa baju," ucap Tiffany menaikkan alisnya sambil memandang Narynra.

Narynra menepuk bahu Tiffany. "Pake baju gue" ucap Narynra sambil tersenyum.

Tiffany tersenyum dan mengangguk. "Oke," ucap Tiffany sambil mengacungkan jempolnya kembali.

Narynra berdiri dan mengulurkan tangannya ke Tiffany. "Ayo, Fan pindah ke kamar gue aja," ucap Narynra sambil tersenyum.

Tiffany mengambil tangan Narynra dan berdiri. Narynra kemudian mematikan laptopnya dan mengambil beberapa buku yang tersebar di atas meja. Tiffany juga mengambil laptop dan beberapa catatan pentingnya.

"Iya ayo," ucap Tiffany sambil tersenyum juga.

Lalu, mereka pergi ke kamar Narynra dengan langkah yang santai dan bahagia, sambil membawa laptop dan beberapa buku.

1
Rien
semangat, 👍
Ignacia belen Gamboa rojas
Sumpah baper! 😭
Blue Persona
thor, bisa bikin sekuelnya? Pengen baca terus nih!
ANGELBRODROIX
Kehabisan kata-kata. 😶
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!