Komedi, Fantasy, Slice of life, Survival
Julian hanyalah seorang Adventure lemah yang bekerja sebagai seorang pemandu dungeon. tapi suatu hari, Julian malah memandu party yang berisi orang-orang bego yang hanya bisa mesra-mesraan.
Julian berakhir di tinggalkan oleh party sampah itu dan harus menghadapi monster Rank B seorang dari. Julian menggunakan semua cara untuk kabur dan malah berakhir masuk portal aneh yang membuatnya terjebak di dungeon.
Di sana Julian mendapatkan trait tersembunyi yaitu Petani dungeon dan mendapatkan makhluk yang memiliki potensi sampai Rank SSS.
Bisakah Julian keluar dari dungeon dengan selamat? baca kelanjutan hanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nao si slime imut
Julian yang masih tidur merasa terganggu oleh sesuatu yang terus bergerak-gerak seperti sebuah cairan jelly.
"Diem ah mak! Lima menit lagi lah. Jangan ganggu tidur Julian dulu! Julian masih ngantuk ini." Ucap Julian.
Julian berpikir yang mengganggunya adalah emaknya. Julian kemudian mulai ingat bahwa ia sedang berada di dungeon. Tidak mungkin yang mengganggu dirinya adalah emaknya.
"Eh, tunggu! Gua kan ada di dungeon! Terus... Siapa yang ganggu gua? Coba gua liat dah... Huhh... Moga aja bukan uler iiiiii takotnyooooh." Ucap Julian masih menutup mata.
Perlahan Julian membuka mata. Ketika matanya sudah terbuka lebar. Ia melihat sesuatu makhluk yang berbentuk seperti jelly jelly gitu.
"Apaan nih woi!" Julian berteriak kaget. Ia langsung terperejat bangun dari kasurnya dan mundur sedikit kebelakang. Julian memicingkan matanya ke arah makhluk terus.
Makhluk tersebut berbentuk sedikit bulat tapi tidak sampai bulat sempurna "Eh, bukannya itu slime ya? Masa sih ada slime di sini? Perasaan kemaren gak ada monster sama sekali dah."
Julian mengetahui Monster tersebut adalah slime. Tapi ia juga masih bingung kenapa monster itu ada di sana. Apalagi sepertinya Julian sudah sadar bahwa monster kecil itu menetas dari telur yang ia peluk.
"Tapi gua bingung banget dah! Masa slime bertelor sih? Perasaan slime itu cara dia nge produksi anak kalo gak salah ngebelah diri. Kok ini beda sendiri gitu sih?." Ujar Julian bingung.
Seperti yang Julian katakan. Slime membuat keturunan dengan membelah tubuhnya menjadi beberapa bagian. Slime yang membelah diri akan kembali ke ukuran semula dengan seiring waktu. Dan setelah itu mereka akan kembali membelah diri. Begitu lah siklus perkembang biakan slime.
"Apa gua deketin tuh slime ya? Iya dah. Mending gua coba deketin. Slime kan bukan monster kuat juga! Dia palingan rank F." Ucap Julian berusaha tenang.
Dengan hati-hati Julian perlahan mendekati slime itu sambil sedikit membungkuk. Setelah dekat, Julian akan langsung menangkap monster tersebut. Tapi, hal yang tidak terduga terjadi.
WHOOSS
PLAAP
Slime tersebut melompat ke wajah Julian dan menutupi pandangan Julian. Julian langsung terperejat kaget. Ia tidak bisa melihat apapun karena di halangi oleh monster kecil tersebut.
"Eeee wolong dolong duaaaa!" Ucap Julian tidak jelas. Ia memohon pertolongan. Padahal di sana tidak ada siapa-siapa. Julian mulai berusaha menarik slime tersebut dari wajahnya. Tapi itu sangat sulit.
Setelah beberapa saat Julian akhirnya berhasil melepaskan monster tersebut "Anjir lah! Kaget gua! Gua pikir bakal mati! Apa-apaan dah ini monster? Berani juga lu sama gua."
Julian mengangkat monster tersebut untuk melihat rupa dari slime. Bukannya marah karena ulah slime tersebut. Julian malah terpaku ketika melihat wujud monster tersebut.
"I-ini... Lu... Makhluk apaan? I-imut banget wooooi." Ujar Julian. Ia terpana akan keimutan dari slime tersebut. Ia memiliki bentuk dan wajah yang sangat chabi dan wujudnya yang chibi membuat Julian semakin terpesona.
。◕‿◕。 "Papa" Slime itu bisa berbicara. Julian tidak percaya akan kejadian itu. Karena slime tersebut memanggilnya papa dia malah semakin terpesona.
"M-makhluk kecil ini... Dia terlalu... Imuuut!" Ujar Julian dengan wajah berusaha menahan keimutan slime tersebut. Tapi tubuhnya berkata lain. Walaupun Julian berusaha menahannya. Tubuhnya malah memeluk slime tersebut.
"Jangan woi! Apa yang... Kalian mau lakuin? Jangan peluk diaaa!" Ucap Julian berusa memperingatkan tubuhnya sendiri.
"Sial! Gua tidak mungkin bisa membunuh makhluk seimut ini! Gua kalah makhluk imut! Gua pasrah kalo harus mati di tangan lu." Ucap Julian.
Julian merasa tidak peduli jika ia harus mati di tangan monster kecil tersebut. Ia rela jika harus berakhir di sana jika makhluk itu yang membunuhnya.
(╹▽╹)"Papa"
"S-stop nak! Gua udah gak kuat! Lebih baik lu cepetan makan gua. Sebelum gua jadi gila karena keimutan luuu!" Ucap Julian.
Julian terduduk lemas. Ia menunggu slime itu memakannya. Tapi Julian sama sekali tidak di makan-makan. Julian membuka matanya. Ia melihat slime sedang menatapnya seperti anak kecil yang masih polos 。◕‿◕。
"Kenapa lu gak makan gua? Padahal gua udah pasrah loh. Apa jangan-jangan... Lu terpana karena aura kegantengan gua ini? Ternyata bener! Aura kegantengan gua ini udah level max. Sampe-sampe monster aja jatuh cinta sama gua." Ujar Julian dengan sangat pede.
Gak ngotak banget kepercayaan dirinya itu. Tapi setidaknya sifat seperti itu lebih baik dari pada orang yang selalu merasa insecure setiap saat.
Ding!
[Legendaris slime (F)]
💨 Stamina: 13/3
💪 Kekuatan: 15
🛡️ Ketahanan: 5
⚡ Kelincahan: 3
🧠 Kecerdasan: 1
☄️Mana : 10/10
>Deskripsi
Slime yang tercipta setelah memakan 200.000 monster level lemah dan Level tinggi. Karena memakan terlalu banyak monster. Ia terlahir kembali menjadi sebuah telur.
>Potensi slime
Saat ini dia masih Rank F tapi slime ini memiliki potensi mencapai Rank SSS. Sifat slime tergantung orang yang merawatnya. Dia memakan apapun dan menjadikannya kekuatannya.
>Skill
Bisa berubah bentuk menjadi apapun yang pernah ia lahap. Kemampuan skill tergantung rank.
Ding!
[Trait tersembunyi terbuka (F)]
>Host telah menjadi seorang pengendali monster (F).
>Monster yang bertemu host bisa menjadi lebih akrab dan host sekarang memahami semua bahasa monster.
"GELOOO! GUA MIMPI APAAN INI COK? GUA HOKI PARAH BISA DAPET GINIAN HAHAHAHAHA!" Teriak Julian. Ia tertawa terbahak-bahak karena keberuntungan yang baru saja ia dapat.
Beberapa kali Julian mencubit pipinya untuk memastikan apakah ini mimpi atau bukan. Tanpa sadar sebuah batu dari atas akan jatuh di kepala Julian. Slime yang melihat itu langsung melompat ke Kepala Julian.
BOOM
"Hahh... Ternyata cuma mimpi anjir! Kecewa-kecewa gua! Hah... Huuh... Tuh Mimpi bikin gua bete aja anjing!" Ucap Julian kesal.
Julian terbangun dari pingsannya. Ia berpikir itu adalah sebuah mimpi. Padahal itu memang benar kejadian. Untung saja slime melindungi kepalanya. Kalau tidak mungkin saja Julian sudah mati karena tengkorak kepalanya pecah.
T-T "Papaa!"
"Siapa tuh yang ngomong?" Julian melihat ke arah kiri kanan tapi tidak melihat apapun"Gak ada apa-apa dah. Apa perasaan gua aja kali? Bisa jadi sih."
T-T "Papaa!"
Julian mulai merasa ada sesuatu seperti sedang memukuli pahanya"Apaan sih ini?" Julian menengok ke bawah dan melihat slime bertransformasi berubah menjadi bentuk seperti robot Gundam tapi versi batu.
"Robot? Siapa yang bawa robot ke sini dah? Perasaan gua gak bawa robot. Bingung banget gua! Tapi kalo di liat-liat ini robot bagus juga! Tema-tema batu gitu ya." Ujar Julian sambil melihat-lihat slime.
Julian mengangkat slime ke depan wajahnya dengan tangannya. Slime yang awalnya dalam bentuk robot kecil kembali berubah menjadi wujud aslinya.
"Lah! Bukannya lu slime tadi ya? Jadi, tadi gua gak mimpi nih?" Ucap Julian bingung. Ia menggaruk kepalanya karena bingung dengan apa yang terjadi.
Karena Julian tidak tahu bahwa ia pingsan karena tertimpa batu. Ia memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan apa yang membuatnya bingung.
"Gua panggil lu apa ya? Jamal... Masa jamal sih! Imut-imut gini masa namanya gitu. Hmm, apa ya? Mulyono bagus gak menurut lu?" Ucap Julian bertanya kepada slime.
Slime memasang wajah -_- slime tidak menyangka ia mau di beri nama Mulyono "Jelek papa".
"Kok, gua ngerti bahasa dia ya? Bentar, oh iya. Gua kan dapat trait pengendali monster tadi." Ucap Julian dengan tangan menepuk jidat karena lupa.
^_^ "Papa tidak apa-apa kan?" Tanya slime kepada Julian.
"Aneh juga kalo gua di panggil papa! Mending lu panggil gua 'tuan bos maha besar dari bumi'. Tapi biar singkat panggil 'Bos' aja hehe." Ucap Julian.
Walaupun slime tidak mengerti. Ia tetap mematuhi perintah Julian untuk memanggilnya dengan sebutan bos"Siap bos.".
"Bagus-bagus! Lu emang anak pinter. Kalo gitu gua panggil lu nao ya! Oke nao, sekarang lu coba berubah lagi! Gua pengen liat soalnya." Ucap Julian sambil mengelus kepala nao.
Nao menurut dan langsung berubah bentuk"Siap bos, berubah!" Tubuh nao mulai membentuk sesuatu.
>.<"Sudah bos. Bagus gak wujud nao sekarang?" Tanya nao. .
"Hmm, bagus sih bagus! Tapi, kenapa lu malah berubah jadi tikus berdasi nao? Berubah lagi coba! Sekarang berubah jadi naga" Ucap Julian.
(.❛ᴗ❛.)"iya bos. Nao berubah lagi deh." Ucap nao. Ia kembali bertransformasi. Kali ini dia berubah menjadi naga berukuran kecil.
Naga kecil itu mirip sekali dengan aslinya. Nao juga bisa terbang seperti naga"Aku bisa terbang bos! Yuhuuu."
PROOK
PROOK
PROOK
PROOK
Julian bertepuk tangan untuk nao"Mantap! Bagus banget coy. Tapi, lu bisa ngeluarin api gak? Kalo bisa nanti gua kasih hadiah deh."
"Hadiah? Nao tidak mengerti apa itu hadiah. Tapi sepertinya itu kedengeran menarik." Ucap nao. Ia kemudian menyemburkan api kecil dari mulutnya.
WOOOOOSSSS
Walaupun api itu kecil. Tapi itu cukup untuk membakar sesuatu seperti sampah atau daun"Luar biasa nao. Kalo gini gua gak perlu kedinginan lagi kalo malem."
Julian memang sudah tidak terlalu kedinginan dengan menggunakan kasur dan selimut daun yang ia buat. Tapi tetap saja ia masih merasa sedikit kedinginan karena masih ada angin yang bisa masuk lewat lubang-lubang daun.
'Ayo nao! Gua kasih lu hadiahnya." Ucap Julian. Ia berdiri dan kemudian berjalan menuju pohon ceri. Nao mengikuti Julian dari belakang sambil terbang dengan wujud naganya.
Mereka pun sampai di pohon ceri jumbo. Julian memetik dua buah lalu duduk di dekat pohon nya.
"Nah, ini hadiah buat lu nao." Ucap Julian sambil menunjuk ke arah buah ceri jumbo.
O_o"Apa itu bos? Nao tidak tahu." Tanya nao. Ia tidak tahu banyak karena baru saja menetas dari telur.
"Ini buah, coba aja sendiri dah! Gua yakin lu pasti ketagihan." Ucap Julian sambil menyodorkan buah ceri itu kepada nao.
BLUUP
Nao turun lalu berubah kembali ke wujud aslinya. Julian kemudian makan terlebih dahulu. Nao melihat Julian sangat menikmati saat memakan buah ceri tersebut.
Melihat itu nao merasa ngiler dan memutuskan untuk ikutan memakannya.
^_^ "Sepertinya buah ini sangat enak! Nao akan memakannya." Ucap nao.
Cara nao makan sesuatu bukan lewat mulut apalagi pantat ya. Tapi nao akan menyerap buah tersebut dengan cara menempelkan tubuh jelly nya ke makanan apapun itu.
(´✪ω✪`)♡ "Ini enak sekali bos! Apa boleh nao nambah setelah nao menghabiskan buah ini?" Tanya nao.
Nao merasakan rasa manis luar biasa dari buah ceri itu. Ia terus mengekstrak buah tersebut sampai habis dan menyatu dengan tubuhnya.
"Hmm, sebenernya gak boleh sih! Tapi, kan. Elu monster ya. Mungkin aja lu bisa makan lebih dari satu. Boleh dah." Ucap Julian.
Julian berdiri lalu memetik satu buah lagi dan memberikannya kepada nao. Nao langsung menyerap buah tersebut sampai habis.
>.< "Nao mau lagi bos."
Julian menurut saja karena nao tidak mendapatkan efek samping dari memakan buah tersebut.
"Ternyata, slime kebal efek sampingnya. Gak nyangka gua." Ucap Julian.
Ia terus mengambil buah ceri untuk nao. Dan sadar-sadar Julian sudah memetik semua ceri jumbo miliknya.
"Alamak! Udah abis aja jir. Gua gak sadar karena fokus ngeliatin si nao makan. Waduh-waduh kalo gini mah gua harus cepetan nanem lagi nih." Ucap Julian.
Sebenernya ceri biasa juga udah mulai tumbuh. Tapi, buahnya belum pada matang. Masih warna hijau muda. Mungkin butuh beberapa waktu lagi untuk bisa matang.
°0° "Aaagggrr! Nao kenyang bos. Makasih atas makanannya." Nao bersendawa. Ia baru kenyang setelah menghabiskan semua persediaan ceri Julian.
Julian tersenyum lalu berdiri "Sekarang waktunya kerja nao! Ayo bantu gua nanem biji ceri ini." Julian berjalan mendekati nao. Ia memegang nao lalu menyuruh nao untuk menjadi sebuah cangkul.
Nao berubah menjadi cangkul dan Julian pun berjalan menuju lahan kosong untuk menanam biji ceri.
🗣️Berubah jadi my wife bisa gak nao? Hehe😋
Σ(・o・;) "..."