MY PROBLEMATIC CEO

“Nona Harvey, apa hubunganmu dengan Owen?” tanya Cecilia membuat Juliet terkejut.

“Iya?”

“Coba ceritakan apa yang terjadi pada kalian berdua, hanya saja nona Harvey, jangan mencoba untuk menipuku.” Ucap Cecilia dengan wajah yang santai namun terdengar mengintimidasi.

Akhirnya Juliet pun menceritakan semuanya, mulai dari pertama kali bertemu di pesta hingga dia yang menampar Owen dengan keras, dan juga perjanjian untuk mengganti rugi karena sudah menamparnya.

“Jadi, Owen selalu membantu nona saat anda sedang terlibat masalah secara kebetulan? Apa anda yakin jika itu kebetulan?” tanya Cecilia tidak percaya.

Seorang Owen Walter yang tidak pernah mencampuri urusan orang lain mau ikut campur dengan masalah Juliet? Benar-benar tidak di sangka.

“Iya nyonya.” Balas Juliet.

“Hahahaha..” Cecilia tertawa membuat Juliet bingung melihatnya.

Setelah mendengarkan cerita dari Juliet, Cecilia sama sekali tidak bertanya tentang Owen lagi, mereka berdua hanya membicarakan tentang keseharian masing-masing sampai saatnya Juliet meninggalkan mansion keluarga Owen.

Saat keluar dari mobil, Juliet sudah di sambut oleh Anna yang sejak tadi sudah menunggu kedatangan Juliet.

“Aku kembali Anna..” ucap Juliet.

Anna pun segera memeluk nona nya dan menghujaninya berbagai macam pertanyaan.

“Nenek pasti terkejut karena aku bertemu dengan orang terpandang seperti nyonya Cecilia, tapi jika aku menceritakan semuanya pada nenek, dia pasti tau alasan aku bertemu dengan nyonya Cecilia dan nenek akan sedih jika tau tentang skandal itu.” Batin Juliet.

“Nyonya Cecilia adalah sosok yang kelihatan murah hai dan tegas, dia terkesan dingin tetapi juga ramah, wajahnya begitu mirip dengan tuan Owen.. aah tapi aku tidak ingin berurusan dengan keluarga mereka lagi.” Lanjutnya.

“Istirahatlah nona, anda pasti sangat lelah setelah pulang dari mansion keluarga Walter.” Ucap Anna yang di balas anggukan oleh Juliet.

***

Acara pesta tahun baru nanti malam pun sudah mulai di siapkan, ada banyak orang yang menikmati pasar tahun baru yang selalu di buka sebelum acara utama saat malam hari.

“Setelah bersembunyi beberapa hari, dia pasti akan muncul hari ini kan?” tanya Blake.

Lalu tidak lama kemudian terdengar bisik-bisik dari para wanita.

“Ku kira dia kabur, ternyata dia masih tidak tau malu ya.” Bisik seorang wanita.

“Oh lihat, itu dia!” ucap Blake dengan semangat.”

Sedangkan Owen hanya menatapnya tanpa ekspresi sama sekali.

Juliet yang bertatapan dengan Owen pun langsung membungkuk untuk memberi salam, begitu pun sebaliknya.

Berbagai macam pertunjukan di mainkan satu per satu untuk menghibur para pengunjung, ada yang mengadakan lomba karaoke, lomba menari dan masih banyak yang lainnya.

Rebecca terus menatap Juliet yang berdiri sendirian seperti tidak memiliki teman sama sekali.

“Rupanya dia benar-benar datang, setelah menciptakan semua skandal itu dan membuat heboh, bisa-bisanya dia muncul tanpa rasa malu.” Gumam Rebecca sambil melangkahkan kakinya menuju Juliet.

“Hei, Rebecca kau mau ke mana?” tanya Celine yang saat itu sedang bersama mantan kakak iparnya itu.

“Aku hanya mau menyapanya saja Celine.” Balas Rebecca dengan tenang.

“Apa? Itu tidak masuk akal! Untuk apa kau menyapa wanita itu?!” ucap Celine yang tidak menyukai ide Rebecca.

“Supaya tidak canggung saja, aku tidak bisa terus mengabaikan nona Harvey seperti itu kan?”

Rebecca pun terus berjalan dengan anggun menghampiri Juliet yang hanya berdiri sambil melihat ke sekitarnya.

“Permisi nona Harvey?” ucap Rebecca dengan sopan.

Hal itu membuat seluruh pengunjung heboh, sedangkan Juliet pun terkejut dengan sapaan Rebecca yang tiba-tiba itu.

“Ah, salam nona Rebecca.” Balas Juliet.

“Rupanya ini pertama kalinya kita bertegur sapa, senang berjumpa dengan anda nona.” Ucap Rebecca.

Juliet tertegun karena tumben sekali Rebecca mau menyapanya, dia juga mendengar beberapa orang saling berbisik membicarakan mereka.

“Senang bertemu dengan anda juga nona.” Balas Juliet dengan sopan.

“Haah, ini pasti karena skandalku dengan tuan Owen, sebagai mantan istrinya dia pasti sudah mendengar rumor itu bukan?” batin Juliet.

“Mulai dari nyonya Cecilia, sampai nona Rebecca, sebenarnya seberapa luas skandal ini tersebar?” lanjutnya.

Rebecca melihat Owen dan teman-temannya yang berdiri tidak jauh di belakang Juliet, mereka sedang melihat ke arah mereka dengan santai.

“Owen, sepertinya ini adalah tontonan seru untukmu ya,, gadis yang malang, dia bahkan tidak tau jika dia di manfaatkan Owen karena aku.” Batin Rebecca.

“Nona Harvey, saya dengar anda belum bergabung dalam perkumpulan sosialita mana pun, anda pasti sangat kesepian ya?” tanya Rebecca.

“Apa anda mau bergabung dengan perkumpulan kami?” lanjutnya.

“Apa? Perkumpulan?” tanya Juliet yang tidak mengerti.

“Ah mungkin karena anda baru di kota ini jadi tidak tau, setiap acara tahun baru, para gadis dari keluarga terpandang akan mulai mengadakan acara masing-masing sesuai kelompoknya, kelompok ku akan mengadakan pengumpulan dana lewat acara drama teater yang nantinya akan kita kirim ke badan amal yang di buka satu minggu lagi.” Jelas Rebecca.

Rebecca tersenyum tipis, dia yakin jika Juliet tidak akan bisa menolak ajakannya terutama di hadapan orang banyak.

“Begini nona, terima kasih karena sudah mengundang saya, tapi sepertinya saya tidak akan bisa berpartisipasi dalam acara tersebut, saya benar-benar minta maaf.” Ucap Juliet dengan sopan.

Penolakan Juliet membuat Rebecca dan juga para pengunjung yang lain terkejut, bisa-bisanya dia menolak ajakan seorang Rebecca.

“Astaga! Kau lihat barusan kan? Putri dari keluarga Harvey itu menolak tawaran nona Rebecca!”

“Aku tidak menyangka dia akan melakukan tindakan sekasar itu, bahkan di tempat yang ramai ini.”

Semua orang saling menghujat Juliet membuat Juliet tidak mengerti apa yang dia lakukan hingga semua orang membicarakannya.

“Ada apa ini? Kenapa semuanya jadi heboh? Apa aku melakukan kesalahan?” gumam Juliet.

Juliet tidak mengerti, apa menolak ajakan orang yang statusnya lebih tinggi di anggap tidak sopan dan kasar? Sepertinya tidak ada yang mengajarkan hal seperti itu.

Lalu Juliet menoleh ke arah Rebecca yang wajahnya sudah terlihat kesal membuatnya jadi mengerti, ini semua karena dia sudah menolak ajakan Rebecca.

“Bagaimana ini? Tapi aku kan akan segera meninggalkan kota ini beberapa hari lagi, jadi sama saja aku berbohong kalau aku setuju dalam perkumpulan itu.” Batin Juliet.

“N-nona Rebecca, bukan begitu maksud...” Juliet ingin menjelaskan kepada Rebecca namun tiba-tiba saja Owen datang tepat di belakangnya membuat semua orang terdiam.

“T-tuan Owen?” gumam Juliet.

“Apa pembicaraan anda dengan nona Harvey sudah selesai?” tanya Owen kepada Rebecca.

“Ah, i-iya.” Jawab Rebecca dengan suara bergetar seperti sedang menahan tangis.

“Kalau begitu biar aku yang menemani nona Harvey.” Ucap Owen dengan tegas.

“T-tunggu tuan, aku masih berbicara dengan nona Rebecca.” Ucap Juliet yang tangannya sudah di tarik oleh Owen.

“Entahlah, sepertinya dia memiliki pendapat berbeda darimu.” Balas Owen yang tidak peduli dengan Rebecca dan terus menarik tangan Juliet untuk menjauhkannya dari Rebecca dan orang-orang yang membicarakannya.

Juliet Harvey