Aku mengingat semua kehidupanku, tapi yang pasti aku tidak ingat kehidupan pertamaku, dan firasatku aku buka mahkluk bumi ini, siapa aku?
Lagi lagi aku menjadi seperti ini, terjebak di putaran dunia. kehidupan ku yang ke 1002
Besok ngapain ya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuuuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23: Kelulusan, Jurusan
"Gimana kak? Ketemu gak"
"Engga"
"Lho? Bukannya kakak ikut mengawasi?"
"Gak ada, tapi tahun ini banyak siswa yang mencolok terutama
Adelino Revian, Pangeran dari kerjaan Draconis
Alexsander Vicent Leopard, Sepupu kita,Ayahnya mantan pangeran ke 3 dan
Stuard Vine Nala, Rakyat biasa yang memiliki kemampuan lebih menjadi Assasin. Latar belakangnya belum diketahui lebih dalam.
Mungkin karena 3 pria itu mencolok jadi berbeda anak perempuan tak menonjol" Ucap Putra Mahkota
"Loh? Kak Vincent baru masuk academy?"
"ya.."
"Oh.. Penyihir yang menonjol Teoxritto Yura"
"Itu adik tingkatku di menara sihir" Cora berdecak kesal
Pintu terbuka dengan lebar
"Haduhh, anak anak mama disini semuaa" Mama datang memeluk ke 3 anak nya yang berkumpul di satu ruangan bersama putra Mahkota"
"Halo maa"
"Papa.. Papa merasa lilac ada di ujian kali ini ga?" Cora bertanya kepada papanya yang datang bersamaan dengan Mamanya
"Tidak tau dan papa tidak akan memberi tahu" Ucap papa duduk
"Lilac mengseriusimu Cora, fokuslah, jangan cari keberadaannya. Dia akan menunjukan dirinya dengan menjadi saingan terbaikmu" Ucap papa menyemangati, padahal yang paling Khawatir ialah papa sendiri. Ia tenang dan seolah olah percaya pada anaknya aslinya hatinya rusuh dan gaduh
"Jangan jangan... Lilac tidak masuk Academy?"
"Bisa jadi" Ucap papa dengan helaan nafas
"..."
"Hahahah, menarik... Aku ingin segera datang ke masa depan dan melihatnya berkembang" Tawa Putra Mahkota
"CK, baiklah kalau begitu! Akan ku pastikan aku menjadi nomor satu untukmu lilac!!" Geram Cora dan keluar dari sana dengan penuh dengan semangat membara
"hah? Memang iya pa?" Ucap luca pada Papanya ketika cora sudah pergi
"Papa juga tidak tahu" Ucap papa memijat pelipisnya
"Aman.. Lilac aman kok, Firasat mama selalu benar" Ucap Mama
"hadehhhh"
.
.
...--------Taman Kekaisaran--------...
Aku sedang memakan makananku diatas pohon, Sudah lama sekali aku tidak makan diatas pohon, nyaman.
"Komandan, dimana ajudan mu yang menempel terus itu" Rambut hitam gradasi itu seakan menyala dibawah sinar bulan
"Astaga, pangeran mahkota tidak seharusnya mengikuti ku seperti itu" Ucapku
"Sudah tau ya?"
"Mana Ada orang yang secara terbuka menyebarkan mana khas Draconis yang hanya diketahui keluarga tertentu di area terbuka"
"Hmm" Ia melompat ke pohon dan ikut duduk diatas
"Makan apa?" Ucapnya melirikku
"Masa Pangeran Mahkota Draconis meminta Rakyat jelata ini" Ucapku memutar bola mataku malas
"Ck"
"Emmhhh, ini enak!" ia akhirnya meminta makananku
"Hah..."
"Jadi... Dimana ajudan mu?" Tanyanya
"Dia bukan ajudanku.. Entahlah"
"VINEEEEEEEEEEEEEEEEEE!" Teriak nya diujung kota
"Panjang umur, dia mencari mu, Sepertinya dia berada digerbang kota" Ucap Revian, ia turun dan pergi
"Hadehhh... " Aku pun memutuskan pergi untuk ke penginapan
.
.
.
"VINEE!" Leo berteriak ketika melihatku digerbang Academy
"Kau kemana sih? Tiba tiba hilang bener bener kaya hantu" Ucapnya kesal
"Anjing ini...."
Pandangan Lilac : Seekor anjing Retriever, berlari dan menyambutnya senang dan sedikit menggonggong
"LIHAT LIHAT" Ia menarik ku ke papan nama nama yang lulus sesuai peringkat ujian jalur Khusus praktek
PAPAN JALUR KHUSUS PRAKTEK
Stuard Vine Nala
Adelino Revian
Vicent Leopard
Telcritto Yura
Dsb
"Lihat, itu kelompok terakhir kemarin.. Ganteng ganteng banget"
"Hah! Penyihir itu cuma beruntung aja bisa 1 kelompok sama Stuard, Revian, dan Leo."
"Iya, kalau bukan karena mereka, dia nggak bakal masuk peringkat empat!"
"Lagipula, gaya sihirnya biasa aja, cuma numpang eksis di balik serangan mereka."
"Aku dengar, dia malah beberapa kali hampir kena serangan sendiri. Hahaha!"
"Kalau nggak ada si tampan bertiga itu, mana bisa dia sejauh ini."
tak lama, papan itu memberikan Informasi mengenai nilai nilai yang didapatkan oleh pemilik Peringkat itu
"GILAK! STUARD SEMPURNA WOI! LIHAT BAHKAN DARI UJIAN TERTULIS!"
"Gak tampang nya aja yang ganteng, nilainya juga ganteng"
"Lihat nilai penyihir itu, gilak ujian keterampilannya sempurna. Gak heran dia masuk peringkat 4"
Aku pergi kearah pengumuman Ujian Jalur Khusus dan melihat papan nomor 1 langsung
Alexander Annika Cora
"Hmm, baguslah. Kita seri"
"WOI VINE! AYO" Leo menarik ku ke arah Vian dan Yura yang sudah menunggu
"Kenapa tiba tiba aku berkelompok dengan mereka" Aku menghela nafas kasar
"Ayolah komandan, tanpamu kita mati di labirin " Goda Vian dan merangkulku
"Hadehh" Mereka mengajakku ke lapangan untuk penyambutan siswa siswi baru
Beberapa Dewan siswa berada didepan menyambut dan memberikan kartu nama
"Atas nama?" Ucapnya
"Stuard Vine Nala" Ucapku pada kakaku sendiri, yah.. Lagi pula aku sedang menyamar
"Baik stuard.. Ini kartu Namanya" Ucapnya sedikit ramah
"Terimakasih senior....luca" Ucapku membaca nama di dadanya sambil mengedipkan mataku padanya, ia hanya tersenyum lembut
"LIII, dia mengedipkan matanya padaku, dia suka sama aku kah?" Ucapnya pada saudara kembarnya
"Jangan lupa bangun" Ucap li dan menyambut Murid lain
Siswa dan siswi yang diberi Kartu nama pun duduk di kursi yang telah disediakan.
Tak berselang lama Guru guru membuka pidato dan
"..... Maka Kepala Academy hari ini dengan khusus datang untuk menyambut kalian"
"Alexsander Lystuad Rajeev"
"Selamat datang para calon penyihir dan ksatria terbaik negeri ini."
Suara Kepala Akademi menggema di seluruh aula, membuat semua siswa menegakkan badan.
"Kalian yang berdiri di sini adalah hasil dari ujian yang panjang dan tidak mudah. Setiap tetes keringat, setiap luka, dan setiap rasa takut yang kalian lalui telah membawa kalian ke gerbang Akademi Kekaisaran ini."
"Namun ingat, lulus seleksi bukan berarti perjuangan kalian selesai. Tidak, justru di sinilah awal dari perjalanan sebenarnya. Akademi ini bukanlah tempat untuk yang lemah hati. Setiap hari adalah ujian. Bukan hanya untuk mengasah kekuatan, tetapi juga untuk menguji hati, jiwa, dan keberanian kalian."
"Kalian akan belajar bahwa kekuatan tanpa kendali hanyalah kehancuran, dan keberanian tanpa kebijaksanaan hanyalah kesia-siaan. Di sini, kalian akan ditempa bukan hanya menjadi petarung, tetapi menjadi pelindung bagi dunia ini."
"Aku tidak peduli seberapa kuat atau cepat kalian. Yang aku ingin lihat adalah siapa di antara kalian yang memiliki tekad baja, yang tidak menyerah meskipun dunia berusaha menjatuhkan mereka. Hanya mereka yang bertahanlah yang pantas menyebut dirinya lulusan Akademi Kekaisaran."
"Sekali lagi, selamat datang, dan bersiaplah. Mulai hari ini, kalian bukan lagi anak-anak biasa. Kalian adalah calon pelindung masa depan."
PROK PROK PROK PROK
"Kali ini aku tidak akan membiarkanmu lepas, berbahaya!" Ucap Leo merangkulku dan pergi kearah pengambilan barang
"Hah?"
HAH? TUNGGU TUNGGU TUNGGU?
Kok ke asrama laki laki? WAIT? AKU GA NYAMAR JADI LAKI LAKI LOH!
"Ngapain kita disini"Ucapku acuh
"Loh.. Kitakan mau ambil barang dan kunci kamar" Ucap leo menaik turunkan alisnya
"A-aku mau berjalan-"
"Tidak lagi!" Ucapnya menggenggam tanganku erat merangkulku
"oh no baby.. Helpis mee... HELLLPPPP"
"Tunjukkan kartu nama kalian" Penjaga tersebut
"Ini pak " Guru itu menerima kartu kami dan memberikan 1 kotak penuh berisi pakaian, buku dan beberapa hal lainnya
"Karena kalian adalah siswa Berprestasi, maka kalian mendapatkan beasiswa. Kartu ini digunakan untuk membeli makanan dan minuman yang ada di kantin, dan berbagai petunjuk ada di buku kecil itu" Ucapnya menjelaskan
"Baik terimakasih"
Mereka pun pergi kedalam asrama dan melihat Kamarnya
"Kamar nomor 576.." Guman Leo
"Ah.."
Ruangan ini untuk Nomor 576,577,578
Aku melihat Nomor kamarku '577'
"..."
"Sepertinya kita sekamar" Ucap leo cengegesan
Ceklek
"Yo, komandan dan ajudannya" Ucapnya
"WIII VIAN!" Leo menyapanya, aku menghela nafas kasar dan menaruh peralatanku
"Kalian ambil jurusan apa?" Ucap Vian membaca kertas jurusan
Aslinya "ACADEMY AURORISE" tapi kepotong dari Pihak Noveltoon nya, tapi isinya ga ada yang kepotong kok. Aman.
"Ini ngisinya dilingkari atau diapain?" Ucap leo
"Itu kan ada Pena merah, coret aja yang mau dipilih" Vian menunjuk pena merah
Aku pun menyilangnya sesuai dengan minat ku
"KAMU YAKIN? SEBANYAK ITU?" Ucap leo
"Lalu? Sehari maximal 3 kan? Total jurusannya aja 19, mending ini cuman 11 "Ucapku heran
"Bruhh, rata rata orang ngambil cuman 1 per hari, soalnya setelah 6 bulan bakal reset" Ucap Leo
"Maksudnya?"
"Jadi gini
Rata rata di academy Aurorise (mau bangsawan atau tidak)
1 Solara : 7 Hari
1 Hari : 1 pelajaran (rata rata ambil pelajaran)
Total Pelajaran : 19
Pelajaran : Rata rata milih 7 pelajaran (1 Solara) itu untuk 6 bulan
-> belum tentu per pelajaran lulus
-> Rata rata lulus (7) pelajaran 1 tahun
-> 19:7 \=2.7 tahun
-> 3 Tahun (lulus semua pelajaran n lulus)
TAPI!
Rata tata 80% keatas lulus 4-5 tahun (termasuk bangsawan) dan itu Normal
ada yang lulus 5-6 tahun (PEMALAS PARAH)" Revian menjelaskan dengan sangat rinci
"Hoo, memangnya pelajarannya sesulit itu?"
"Sebenernya yang bikin sulit itu ujian kelulusannya, permata pelajaran ada ujian per 3 bulan sekali untuk meluluskan anak anaknya dari mata pelajaran itu dan itu yang sulit. Karena soal soalnya sulit dimengerti
dan lagi.
Saat mau ujian tertulis, kita harus Update nilai baru, kan ada 2 nilai. Nilai praktek dan nilai tertulis.
nilai praktek harus update terus sebelum(per 3 bulan) ujian tertulis, jika tidak, tidak bisa ujian tertulis"
"Rumit juga"
"Iya, karena banyak bangsawan nyogok pas masuk. Makanya dibuat sistem kek gtu, bahkan ada yang belum lulus setelah 10 tahun karena sistem seperti itu"
"Memangnya Academy ga mau meluluskan nya dengan terpaksa? kan kalau makin lama itu membuat nama Academy jelek?"
"Nah itu, Academy mau meluluskan tapi orang gang diluluskan PAKSA itu memiliki nama yang buruk di kalangan sosial. Makanya selagi murid tidak meminta, Academy hanya bisa membantunya sebisa mungkin"
"Hooo" Aku melihat kertas jurusan lagi
"malah Kandang ada yang ambil 5 dan menyelesaikannya gtu" Ucap leo
"hah?"
"iya, mereka mau menyelesaikannya satu persatu gtu"
"iyaa"
BEH! KAPAN LULUS AKU KALO GTU?!
"Okai okai, Thanks"
"Oh satu lagi, kan di hari Solara itu ada 3. Ksatria, Penunggang, Assasin. Kalau tidak berbakat dibidang itu (salah satunya) gapapa yang penting nilainya diatas nilai rata rata (KKM) kalo ga salah 70" Ucap Revian
"Baiklah, terimakasih" Ucapku dan membuka lembar terakhir
"Pendaftaran Dewan Siswa?"
"Kalo kamu mau dapet nilai bagus dan dipermudah dalam ujian, lebih baik masuk Dewan Siswa, karena ada banyak pemakluman disana"
"Pemakluman?"
"Kek.. Kalo kamu ga masuk kelas ada nilai tambahan dkk"
"baik baik, terimakasih"
"Tujuanku, lulus dengan cepat dan pergi ketempat lain"
Akhirnya aku tetap kekeh dengan 11 jurusan/mata pelajaran yang ku pilih
"Tapi, mengapa Academy membuat sistem Jurusan? kalau akhirnya semua jurusan dikerjakan?"
"Alasannya cuman 1, manusia tidak tahu bakat mereka. Academy membantu mereka untuk menemukan bakat mereka dengan cara DIPAKSA, TERPAKSA, TERBIASA."
"Ngeri juga" Gumanku
TOK TOK TOK
"Apakah kalian sudah mengumpulkan kertas jurusan?" Ucap salah satu senior dari Dewan Siswa datang
"Ini kak" Ucap leo mengumpulkan punya kami dan memberikannya kepada senior itu
"Ya, terimakasih, Jadwal sudah dibagikan di kotak dan perlengkapan lainnya. Selamat beristirahat"
"Terimakasih kak" Ucapku tersenyum
"Y-ya" Ia menutup pintunya dan pergi
"Ahhh, lapar.. Aku mau makan, mau ikut ga?" Ucap Revian pada kedua temannya itu
"Titip aja" Ucapku menata barangnya yang berada di kotak
"Ah malas, beli sendiri aja" Ia berdecak kesal membuka Kotak dan mengambil buku panduan
"Ikuttt" Leo mengambil Mantel Putihnya
Mereka pun pergi ke kantin
Aku menata segaram harianku
Solara – Sunday, Minggu
Lunaris – Monday, Senin
Mavros – Tuesday, Selasa
Mercadia – Wednesday, Rabu
Jovera – Thursday, kamis
Venera – Friday, Jumat
Saturion – Saturday, Sabtu
*Ga usah dihafal juga tidak apa, nanti aku kasih keterangan (kalo ga lupa)
"ternyata baju kesatria, Penunggang dan Assasin beda beda bahkan beberapa pakaian lain juga" Gumanku dan memasukkan pakaianku kedalam lemari yang disediakan
"Humm, besok hari Solara (Minggu), pagi Ksatria malam Assasin(Jurusan yang dipilih)"
Aku mempersiapkan buku dan Seragam. tentu SENJATA. AAHHAHAHAHAH (niat jahat keluar)
BRAK!
"Lho? Katanya Anak nama stuard itu ada dikamarnya? Udah pergi kali ya?" Ucap mereka dan pergi. Dimanakah lilac?
Mari kita lihat atap kamar itu, lilac menempel Seperti cicak dan terlihat ia sangat deg degan parah
"ASTAGAHHH, REFLEK LONCAT AKU"
Aku turun dan membuka beberapa buku yang perlu ku pelajari
TOK TOK TOK
"Masuk"
"INI LHO ADA!" ia berteriak kepada temannya
Aku berdiri dan menghampirinya
"Apa yang kau lakukan?" Ucapku berdiri didepan orang itu dengan wajah kesal ku yang tampan
"M-maaf, kami dari dewan siswa mau mengkonfirmasi untuk jurusan ini apakah-"
"Ya... Apa ada masalah?" Tatapan dinginku tersorot kearah matanya membuatnya gugup
"T-tidak, terimakasih" Ucapnya dan pergi
"Jangan menakuti Senior seperti itu" Leo datang dan merangkulku
"Mereka masuk dan berteriak, mana ada orang lulus Pelajaran Etika kalau begitu" Aku menatapnya kesal
"Kaya kamu paham etika aja..." Ucapnya santai
.
.
.
.