Berawal dari berada dalam lobby yang sama di sebuah game. Aksara, pro player game mobile legend, sekaligus playboy terganteng dan terseksi di kampus, secara aktif mengajak Kirana main bareng di game tersebut. Lalu dengan alasan iseng, Aksara mengajak gadis tersebut untuk menjalin afinitas sebagai pasangan, bahkan sebelum mereka bertemu. Dengan alasan yang iseng pula, Kirana menerima permintaan hubungan tersebut.
Seiring berjalannya waktu, tanda mawar itu semakin mekar, padahal mereka juga tak pernah bertemu. Sebenarnya, Aksara tau jika gadis itu adalah adik tingkatnya di kampus, sekaligus sahabat dekat adik kandungnya, namun Ia masih menikmati hubungan penuh ketidakjelasan ini. Hingga suatu kali, Aksara datang menemui Kirana, memperkenalkan dirinya sebagai seseorang yang sangat dikenal Kirana.
Arshaka, adik Aksara, sekaligus sahabat Kirana, sudah memperingatkan Kirana agar menjauhi kakaknya itu. Tapi yang Kirana tidak mengerti, kenapa Arshaka harus melarang Kirana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alrianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sweet Fantasy
Jika di kamar Shaka dan Risha terasa panas dan bergelora, maka di kamar pasangan bucin nomor 1 ini, Galen dengan Bella, justru sebaliknya.
Atau mungkin belum ya?
Keduanya tampak asyik menonton TV, dengan posisi setengah rebahan. Bella berada dalam dekapan Galen. Kedua tangan mereka bertaut melingkari perut Bella. Dua orang ini, bahkan dalam diam pun, bisa membuat orang lain iri karena kemesraannya.
"Galen." Bella memanggil. Matanya masih fokus menatap layar televisi yang menempel di dinding.
"Hmm?" Galen pun sama, masih bertahan menatap layar televisi yang kini menampilkan film action itu.
"Kamu sayang nggak sama aku?" tanya Bella.
"Sayang." Sangat effortless sekali Galen menjawab ini. Seperti sudah ada pesan jawaban otomatis dalam dirinya.
Sebenarnya memang, hampir setiap hari Bella menanyakan hal yang sama. Meskipun gadis itu pun tau sebesar apa cinta yang dimiliki Galen untuknya. Tapi mendengar langsung dari mulut Galen itu terasa melegakan hati. Apa memang semua perempuan seperti itu ya?
"Sesayang apa?" Ada pertanyaan lanjutan. Wah, kalau yang ini, Galen belum siap menjawabnya.
Pemuda itu berpikir sejenak. Sesayang apa memang?
Yang dia tau, rasa sayangnya begitu besar. Tapi sesayang apa, nah ini yang Galen tidak paham.
"Sesayang apa harusnya, Sayang?" Yah Galen malah balik tanya.
"Ish." Bella memberengut. Ia mencubit pelan lengan Galen membuat pemuda itu terkekeh.
Kini keduanya kembali menikmati acara televisi. Dari yang sebelumnya action kejar-kejaran, kini pemeran utamanya malah menikmati percintaan panas di ranjang. Maklum, tengah malam gini filmnya mulai suka-suka.
Meskipun diblur, tapi membayangkan tokoh utamanya bergerak liar begitu, membuat pikiran sepasang pria dan wanita bucin ini menjadi kemana-mana. Dari yang sebelumnya bilang, capek, malam ini mau istirahat aja, kini malah lupa sama kata-kata itu. Lagipula, masa sih pria dan wanita bucin ini bisa betah semalaman tanpa bermain panas?
Perlahan tapi pasti, tangan nakal Galen mulai menggerayangi Bella. Sembari masih tetap menonton film itu yang terasa semakin mendewasakan, Galen membuka kancing piyama Bella, bermain dengan balon kembar yang selalu saja menggoda pemuda ini.
"Galen." Bella berbisik. Masih tetap bersandar pada dada bidang kekasihnya, gadis itu mulai menggeliat. Tangannya meraih kepala Galen agar mendekat. Galen dengan senang hati mencumbu lehernya yang begitu wangi.
Kini sudah pasti. Tidak ada yang namanya lelah ingin beristirahat. Yang ada hanyalah, mari kita bersenang-senang, Sayang.
***
Baiklah, sekarang mari kita mengintip ke kamar pasangan gamer pro player kita. Jika dua pasang sebelumnya telah ditaklukkan oleh malam yang begitu dingin namun berakhir panas. Tapi disini, semuanya terasa konsisten.
Tentu saja, jika sudah bersama, maka mabar adalah solusinya. Kali ini, tidak ingin push rank, keduanya justru main classic.
Sebenarnya, Aksa ingin melahap Kirana segera. Namun dirinya harus bersabar, minimal gadis itu senang dulu diajak main. Tapi, jaga-jaga kalau Aksa sudah tidak tahan, maka main classic saja biar nanti bisa AFK. Wah, licik sekali pemuda pro player satu ini.
"Kabur, Sayang, kabur." Aksa setengah berteriak saat Kirana yang masih saja memainkan Hanabi ini, dikejar musuh bahkan hingga ke turret mereka.
"Ih, nggak bisa, distun aku." Rana geregetan. Gadis itu berusaha menjalankan hero nya namun memang masih ngefreeze. Kini Ia hanya bisa pasrah saat tiga hero lawan malah menyerangnya. Ya jelas kalah Hanabi.
Gadis itu melirik mengamati Hanzo yang masih sibuk melahap setiap monster milik lawan. "Jungle mulu Bapak Hanzo." Ia mencibir.
Aksa terkekeh. "Hehe, bentar lagi kubantu, Cantik. Sabar sedikit."
Siaul. Memang pro Bapak Hanzo satu ini. Tidak hanya pro bermain game, namun juga pro membuat Rana salting. Menyebalkan sekali.
Tiba-tiba, Rana memiliki ide yang sangat cemerlang. Lagian, enak saja, masa hanya Rana yang salting, Aksa biasa aja? Sangat tidak adil dong.
Mari kita buat Aksa salting juga ya kawan.
"Kak." Rana memanggil. Gadis itu masih tetap memainkan heronya yang baru saja hidup kembali.
"Kenapa, Sayang?"
Sayang sayang. Kenapa malah triple kill gini. Rana merasa wajahnya sudah seperti kepiting rebus hanya karena panggilan sayang begini. Apa-apaan.
"Aku punya challenge, Kak."
"Hmm? Apa tuh?" Yang tantangan tantangan gini seru.
"Dare ya. Yang kalah KDA, harus melakukan tantangan yang diberikan si pemenang."
Lah? Berarti mainnya harus sampai selesai dong? Padahal niatnya main hanya untuk formalitas. Ini sih namanya harus totalitas.
Kini, Aksa hanya tersenyum kecut. "Baiklah. Siap-siap kalau gitu aku main serius. Boleh ngasih tantangan apa aja kan nanti?"
Sebenarnya ini boleh juga. Secara tidak langsung, Rana membuka peluang untuk Aksa menuruti sedikit fantasi nya. Tapi gadis ini marah tidak ya?
"Boleh, ya asal hanya untuk kita berdua."
Rana mengedipkan sebelah mata. Wah, kalau ada yang bilang, semakin malam semakin berbahaya ya ini. Makanya kita dilarang berduaan sampai malam. Karena respon diri kita berbeda, dan kita benar-benar sangat lepas sekaligus sangat sensitif saat malam.
Permainan yang awalnya asal-asalan, kini mulai dijalani dengan serius. Keduanya berlomba untuk mendapatkan skor tertinggi. Tidak hanya rusuh di dalam game. Bahkan di kamar pun jadi rusuh. Keduanya sibuk mengganggu satu sama lain. Dari mulai cara biasa saja seperti menggelitik, hingga mencium bibir membuat keduanya ngilu karena ciuman sambil war.
Memang gila.
Bahkan keduanya sampai terjatuh di ranjang, dengan Aksa mengungkungi gadis itu. Kalau Aksa lupa Ia sedang menjalankan tantangan, maka sudah pasti Ia akan menghentikan gamenya dan mulai melahap Rana. Namun kali ini, Aksa bangkit, lalu pemuda ini kembali pada gamenya.
Rana sudah berusaha keras. Tapi yang dia lawan adalah pro player Hanzo ya pemirsa. Bahkan kini, yang namanya si Akuma ninja ini kembali MVP.
Wah, apakah Rana menyesal sudah memberikan tantangan yang malah berujung dia yang kalah?
Sepertinya tidak. Karena jiwa nakalnya justru menginginkan ini.
"Aku menang loh, Sayang." Aksa memainkan anak rambut Rana yang berantakan. Menatapnya dengan begitu sendu. Sebenarnya, Aksa sudah menginginkannya sedari tadi. Namun sebisa mungkin ditahannya karena pemuda ini tertarik untuk mendapatkan jackpot juga.
Kirana jadi suka tatapan mata elang penuh pemujaan milik Aksa ini. "Jadi, aku harus apa, Kak?" sahut Rana begitu tenang sekaligus menggoda.
Aksa membisikkan sesuatu yang membuat Rana melebarkan matanya. Wah, kalau ini sih di luar prediksi Rana. Bagaimana mungkin Aksa meminta Rana melakukan hal se ekstrim itu?
Tapi, semakin malam, memang semakin liar. Jiwa nakal Rana menerima tantangan itu.
Gadis itu mengangguk. Ia beranjak dari ranjang. Berdiri di tepi, lalu berjongkok sedikit menghadap Aksa. Bersiap untuk melakukan yang dikatakan Aksa.
"Bukan begitu, Kirana." Aksa menarik gadis itu hingga berdiri kembali. "I will teach you, Princess." Ia mendorong gadis itu hingga berbaring di ranjang. Lalu merangkak naik, mengungkungnya dengan tubuhnya sendiri.
Aksa akan memangsanya malam ini. Aksa akan membiarkan Rana bermain dengan pusakanya malam ini.
Baiklah, namun semoga, Aksa tidak mengambil mahkota Rana malam ini juga ya?
***