Karena Jodoh Dari Lahir

Ini yang kesekian kali nya Gilang bilang Angel aneh. Naik darah juga Angel di bilang aneh melulu sama Gilang yang sekarang menjadi suami nya.

"Kamu gak bisa bilang aku yang lain ya, selain kata aneh yang kamu ucap kan setia kali itu." kata Angel.

"Gak ada yang lain sih untuk saat ini. Aku rasa hanya kata aneh yang aku punya untuk mu. Oh, aku lupa satu hal. Kamu selain aneh juga cantik sih." kata Gilang sambil senyum.

"Udah deh, gak perlu banyak bicara lagi. Kamu datang kesini ada apa, apa yang mau kamu bicara kan." kata Ange malas untuk meladeni Gilang.

"Oh iya, aku lupa sama tujuan aku kesini tadi lho. Aku dengar kamu bilang sama bik Niah tadi gak usah masak kan. Maka nya aku datang kesini, mau tanya sama kamu mau pesan apa." kata Gilang.

"Oh iya, aku lupa kalo aku bilang gak usah masak lagi. Aku akan pesan makanan aja lewat online." kata Angel.

"Gak usah, aku aja yang keluar beli makanan. Kamu bilang aja mau makan apa, aku akan beli kan." kata Gilang.

Angel mengernyit kan mata nya, ada fikiran aneh yang terlintas di benak nya.

"Kamu gak bercanda kan Lang, kamu gak niat lain kan sama aku." kata Angel.

"Niat apaan sih maksud kamu, aku mau keluar mau beli makan. Ada nait apaan sig lagi selain beli makan." kata Gilang tak mengerti.

"Kamu gak mau menaruh racun kan dalam makanan aku nanti nya." kata Angel.

"Ya allah, kamu kok mikir nya kejauhan sih. Dasar gadis aneh, aku gak salah bilang kamu gadis aneh." kata Gilang kaget sama tuduhan Angel.

"Ya aku kan cuma bilang aja, kamu kan bilang gak suka sama aku kan." kata Angel.

"Gak suka gak mau bunuh juga kali, kamu pikir aku apaan. Aku masih manusia normal dan gak sakit kayak kamu tahu gak." kata Gilang.

Gilang pun mau beranjak dari kamar Angel. Tuduhan yang Angel berikan itu mampu menyingung perasaan Gilang. Yang awal nya berniat baik pada Angel, tapi malah di bilang mau meracuni.

"Lang, tunggu." kata Angel saat melihat Gilang pergi.

"Apa lagi?" kata Gilang.

"Maaf deh, aku gak maksud bikin kamu kesal lho Lang." kata Angel.

"Gak aku gak kesal kok." kata Gilang terus berjalan.

"Ya gak kesal jagan main kabur aja lah, gimana cerita nya makan malam kita nanti." kata Angel.

"Kamu aja yang pesan lewat online, gak perlu aku keluar yang beli kan." kata Gilang masuk kamar nya.

"Yah, gitu aja ngambek. Tapi, apa kah aku benar-benar keterlaluan ya tadi. Ah, serah aja lah. Nanti tu orang juga baik lagi kan." kata Angel.

Angel pun memesan makanan untuk makan malam mereka. Kalo gak di pesan, mau makan apa mereka malam ini. Sedang kan bik Niah gak masak karna permintaan Angel tadi.

***

Saat ini, Angel sedang duduk di meja makan. Bik Niah sedang mempersiap kan makanan untuk mereka semua.

Gilang belum turun juga, Angel melihat kearah kamar nya. Pintu kamar Gilang masih tertutup rapat.

"Mau kemana non, gak jadi makan nya ya?" kata bik Niah saat melihat Angel beranjak dari duduk nya.

"Mau panggilin Gilang dulu bik." kata Angel.

Angel berjalan menuju kamar Gilang. Sampai di depan pintu kamar, Angel pun mengetuk pintu kamar Gilang.

Berkali-kali pintu kamar itu Angel ketuk, tidaka da jawaban dari Gilang. Angel mulai cemas sama apa yang terjadi sama Gilang.

Apa kah Gilang tidur ya, kok gak ada suara nya sih. Kata Angel dalam hati.

Angel memutus kan untuk membuka saja pintu kamar Gilang, setelah beberapa saat terdiam di depan kamar itu. Lagian, pintu kamar nya juga tidak di kunci.

Angel main buka aja, saat Angel masuk kelama kamar. Itu sangat pas dengan Gilang yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Aaaaaaaa..... " kata Angel kaget dengan apa yang ia lihat. Gilang saat itu hanya pakai handuk sepadas pingang.

"Apaan sih, bikin kaget aja kamu." kata Gilang sambil memegang handuk nya yang hampir saja melorot karna kaget sama Angel, yang malahan menjerit lagi.

"Kamu itu, keluar dari kamar mandi gak pakai baju." kata Angel dengan wajah nya yang memerah.

"Heh, yang salah itu kamu. Main masuk kamar orang aja, gak minta izin lagi sama orang yang punya kamar." kata Gilang.

"Kamu bilang aku gak sopan tahu, tapi kamu gak sopan, kamu nya gak tahu." kata Gilang masih diam di depan kamar mandi sambil terus memegang handuk nya.

"Itu salah kamu, aku usah panggil-panggil kamu dari luar tapi kamu gak nyahut. Lagian salah kamu juga, pintu nya gak di kunci lagi." kata Angel ingin membela diri.

"Mana dengar aku aneh, kamu gak pernah di panggil saat mandi ya. Kan bunyi air nya, mana bisa aku dengar kalo kamu panggil aku dari luar." kata Gilang.

"Lagian, aku gak tutup pintu kan gak papa. Toh ini di dalam rumah, gak akan ada maling juga kan." kata Gilang.

"Ya gak ada maling, tapi kan buat jaga-jaga." kata Angel.

"Iya, buat jaga-jaga dari kamu yang gak tahu sopan santun aja kali." kata Gilang.

"Ih,,, dasar kamu nyebalin." kata Angel sambil berjalan keluar kamar Gilang.

"Eh tunggu, kamu gak bilang apa alasam kamu masuk kamar aku." kata Gilang.

"Iya aku lupa, aku kesini mau ajak kamu makan malam bersama." kata Angel.

"Kamu gak ada niat untuk meracuni aku kan." kata Gilang membalik kan kata-kata Angel yang tadi.

Agel menatap kesal kearah Gilang, apa yang ia kata kan tadi ternyata Gilang kembali kan pada nya. Wajah nya maraha saat ini, ia merasa salah datang kekamar Gilang.

"Iya maaf, gak perlu melotot gitu. Aku kan hanya bercanda saja, aku akan turun sebentar lagi." kata Gilang.

Angel tidak menjawab apa yang Gilang kata kan. Hati nya masih kesal sama apa yang Gilang bicara kan pada nya. Tapi bagai mana pun, Angel tidak bisa marah. Karna kata-kata itu kan kata-kata yang ia ucap kan pada Gilang tadi.

Gilang tersenyum saat Angel tak menjawab apa yang ia kata kan. Gilang suka saat wajah gadis itu berubah kesal. Gilang tersenyum saat ingat bagai mana kaget nya Angel saat melihat ia baru saja keluar dari kamar mandi.

"Gadis aneh, sangat aneh dan lucu." kata Gilang pada diri nya sendiri.