Setelah di khianati oleh cinta pertamanya, Alex memutuskan pergi ke Australia untuk mengembangkan perusahaan ayahnya yang ada disana. Sampai akhirnya, dia kembali lagi ke Indonesia dan dia dijodohkan dengan seorang gadis cantik yang ternyata gadis itu pernah menolongnya ketika ia masih berada di Australia. Bagaimana kisah selengkapnya?
Gambar yang terdapat dalam novel ini hanyalah sebagai ilustrasi. Bukan milik author sendiri. Author hanya mengambilnya dari berbagai sumber di internet. Hak cipta sepenuhnya milik masing-masing pemilik bukan milik author...
IG : @embunpagi544
salam hangat author❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 4,5 jam dari Singapura, akhirnya Alex dan Anes sampai di bandara Internasional Male. Bandara tersebut tidaklah begitu besar. Namun, itu merupakan bandara utama di negara Maldives. Di sana, mereka disambut oleh Jono, seorang tour guide khusus untuk para wisatawan dari Indonesia yang disediakan oleh resort yang akan menjadi tempat Alex dan Anes menginap selama di Maldives.
Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan ke pulau Muravandhoo Raa Atoll dengan menggunakan privat seaplane yang disediakan oleh pihak resort. Butuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai di resort mewah Joali Maldives yang terletak di pulau tersebut dan merupakan salah satu resort terbaik dan termewah di Madives.
Sesampainya di resort, Anes merasa takjub dengan keindahan resort yang berada di atas air tersebut. Resort mewah dengan fasilitas lengkap termasuk kolam renang.
"Wah mas, indah sekali," ucap Anes girang dengan berjalan menuju villa tempatnya dan Alex menginap. Jalan yang terbuat dari kayu tersebut nampak indah di malam hari dengan lampu-lampu yang menyala.
Alex hanya tersenyum kecil menanggapi ucapan istrinya dan tetap berjalan mengikuti Jono yang mengantar mereka sampai ke villa overwater tersebut.
"Kalian bisa langsung beristirahat malam ini, karena hari sudah malam dan pasti kalian capek," ucap Jono setelah ia mengantarkan Alex dan Anes masuk kedalam villa.
"Baiklah, terima kasih sudah mengantar kami Sampai kesini," ucap Anes dengan senyum ramah.
"Itu sudah menjadi tugas saya Nona, kalau begitu saya permisi dulu, besok pagi saya akan kembali untuk menjemput kalian," pamit Jono kemudian.
"Kenapa kamu ramah sekali sama tour guide itu?" tanya Alex dengan nada tak suka ketika Jono sudah pergi.
"aku memang ramah kepada semua orang tau!" jawab Anes.
"Lagian Jono juga baik dan masih muda ganteng lagi," lanjutnya lagi berniat untuk membuat Alex sedikit cemburu. Tapi Alex tidak menampakkan kecemburuannya, walaupun sebenarnya ia cemburu. Dan itu membuat Anes sedikit kecewa.
"Tu kan dia nggak ada rasa cemburunya,huft" kesal Anes dalam hati.
"kenapa kamu manyun begitu?" tanya Alex.
"Nggakpapa!" jawab Anes ketus.
"Ck.Dasar! udah sana mandi, nanti jangan lupa berikan hakku sebagai suami," goda Alex.
"Aku capek sekali, apa tidak bisa nanti setelah mandi kita tidur saja," ucap Anes memohon.
"Tidak ada tapi-tapian, aku sudah menunggu dari kemarin-kemarin, terus sampai kapan aku harus menunggu lagi?" ucap Alex mengintimidasi.
Anes kemudian menuju kamar mandi yang cukup luas dengan sebuah bathub menghadap ke perairan kristal, dia berendam di bathtub untuk mengendurkan otot-ototnya yang kaku karena perjalanan.
"Ah aku capek sekali, apa harus malam ini banget dia meminta melakukannya. Tidak bisakah kita tunda Sampai besok," gumam Anes.
Sementara itu, Alex tampak sedang menata dan merapikan barang-barang yang mereka bawa. Kemudian, setelah selesai, ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
"Ah nyaman sekali,kenapa dia mandi lama sekali, aku juga mau mandi, apa dia benar-benar berpikir aku akan meminta jatahku malam ini, sampai-sampai dia takut keluar kamar mandi. Hah dasar bodoh," ucap Alex sambil menoleh kearah kamar mandi hingga tanpa terasa ia terlelap karena capek.
Anes yang baru saja selesai mandi, melihat suaminya sudah tidur terlelap. Dia menghampiri suaminya.
"Setidaknya malam ini aku selamat, bukannya aku tidak mau, tapi aku belum siap malam ini," ucap Anes dalam hati sambil menatap tajam suaminya. Kemudian, ia merebahkan diri di samping suaminya dan ikut terlelap.
🌼🌼🌼
Pagi harinya, Alex bangun dengan posisi memeluk istrinya. Ia tersenyum lalu mengecup kening Anes dengan lembut.
"Cup"
Ciuman Alex di keningnya, membuat Anes menggeliat dan membuka matanya.
"Eh mas udah bangun, aku akan mandi dan menyiapkan sarapan buat mas," ucap Anes sambil melepaskan pelukan Alex dan hendak berdiri.
"Tidak perlu!"ucap Alex sambil menarik tangan Anes dan kini Anes kembali dalam pelukannya.
"Tapi...."
"Apa kamu lupa sekarang kita dimana?" tanya Alex sambil mengeratkan pelukannya
"O iya, aku lupa!" ucap Anes dengan menepuk jidatnya sendiri.
"Mas lepasin! kenapa memelukku begitu erat sampai-sampai aku hampir kehilangan oksigen," protes Anes.
"Oh oksigenmu habis, sini aku kasih" ucap Alex yang langsung ******* bibir Anes.
Awalnya, Anes berusaha menghindar, namun lama-lama ia menikmati ciuman tersebut. Cukup lama mereka berciuman, hingga Anes memukul-mukul dada bidang Alex dan berusaha mendorongnya.
"Kalau begini, bukannya ngasih aku oksigen, tapi malah semakin buat aku nggak bisa nafas mas, lagian aku malu, ini kan masih pagi dan baru bangun tidur," protes Anes.
"memang malu kenapa?" tanya Alex.
"Aku kan belum sikat gigi," jawab Anes polos.
Alex terkekeh mendengar ucapan istrinya.
"Malah tertawa, nggak lucu tau!" ucap Anes kemudian berdiri hendak meninggalkan suaminya.
"Mau kemana?" tanya Alex.
"Mandi!" jawab Anes singkat.
Setelah Anes selesai mandi, giliran Alex yang membersihkan diri.
Tak berselang lama, pihak resort datang dengan membawakan sarapan untuk pasangan suami istri tersebut.
Melihat Alex keluar kamar mandi dengan rambut basah dan handuk yang dililitkan ke pinggang Anes serasa terhipnotis.
"Apa lihat-lihat?" tanya Alex jutek.
"Orang ini, bentar baik bentar jutek dasar!" batin Anes.
"Ah enggak, itu, pihak resort baru saja mengantarkan sarapan buat kita, mas pakai baju dulu, aku tunggu di sana," ucap Anes.
Mereka menikmati sarapan di pinggir kolam renang kecil yang ada di villa. Sesekali Alex menyuapi istrinya dan perlakuannya tersebut sukses membuat Anes tersipu.
Tak berselang lama setelah mereka selesai menikmati sarapan, Jono datang untuk mengajak mereka menjelajahi Maldives.
"Selamat pagi Tuan, Nona, bagaimana apakah semalam Anda berdua tidur nyenyak?" sapa Jono?
"Pagi. Iya, semalam kami tidur dengan nyenyak dan nyaman, saya sangat menyukai suasana malam disini," jawab Anes ramah.
"Bagaimana dengan Anda Tuan? apakah Anda menyukainya?" tanya Jono kepada Alex.
"Lumayan," jawab Alex singkat
"Ck dasar. Hari ini kita mau kemana mas Jono?" Anes melirik suaminya, kemudian tersenyum ramah kepada Jono.
"Mari ikut saya Tuan, Nona, saya akan mengajak kalian ke salah satu pulau di Maldives," ajak Jono.
"Ayo mas!" ajak Anes seraya menarik tangan Alex dan mengikuti Jono.
"Hah, kenapa harus dia sih yang jadi tour guide, nggak ada yang lebih tua dan jelek apa,' batin Alex dengan tangan yang digandeng istrinya.
Dengan menggunakan transportasi umum penduduk Maldives yaitu Ferry, Jono mengajak Alex dan Anes ke sebuah pulau bernama Cocoa Island, atau bisa disebut pulau Cocoa. Menggunakan Ferry sendiri, merupakan permintaan Anes yang ingin merasakan alat transportasi yang biasa digunakan oleh penduduk setempat.