NovelToon NovelToon
Stranger From Nowhere 2 : The Conclusion

Stranger From Nowhere 2 : The Conclusion

Status: tamat
Genre:Romantis / Petualangan / Tamat
Popularitas:5.4M
Nilai: 5
Nama Author: juskelapa

Cerita ini adalah fiksi dewasa yang diperuntukkan bagi pencari bacaan berbeda.

*****

Sekuel sekaligus akhir dari cerita 'Stranger From Nowhere'.


Makhluk yang sama, tempat yang sama, dengan tokoh dan roman yang berbeda.

***

Saddam kehilangan ibunya dalam sebuah kecelakaan pesawat di hutan Afrika.

Pria itu menyesali pertengkarannya dengan Sang Ibu karena ia menolak perjodohan yang sudah kesekian kali diatur untuknya.

Penasaran dengan apa yang terjadi dengan Sang Ibu, Saddam memutuskan pergi ke Afrika.

Bersama tiga orang asing yang baru diperkenalkan padanya, Saddam pergi ke hutan Afrika itu seperti layaknya mengantar nyawa.

Tugas Saddam semakin berat dengan ikutnya seorang mahasiswi kedoktoran bernama Veronica.

Seperti apa jalinan takdir mereka?

***

Contact : uwicuwi@gmail.com
IG : @juskelapa_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juskelapa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Dalam Sebuah Kastil

Marissa mematung tanpa berkata sepatah kata pun. Evnerr mengguncang tubuh wanita itu.

Marissa bernafas tapi seperti mati. Rahel mendekati majikannya dan menjauhkan Evnerr dari sisi wanita itu.

"Tuan pergilah, aku akan memakaikan pakaiannya terlebih dahulu. Aku ingin berbicara dengan Tuan di luar" tegas Rahel.

Seperti seorang bawahan, Evnerr pergi menjauhi Marissa menuju pintu dan lenyap di baliknya.

Evnerr terlihat seperti seorang linglung dan Rahel bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

Dengan sigap wanita itu memakaikan pakaian Marissa dan segera memunguti pakaian kotor majikannya.

Ketika bangkit hendak pergi, Rahel berbisik kepada Marissa.

"Aku akan mencari tahu soal bayi Nyonya. Tetaplah tenang dan jangan beranjak dari ranjang hingga aku datang kembali,"

Pandangan Marissa yang tiba-tiba beralih sedih ke arah Rahel cukup membuat wanita itu mengerti kalau majikannya masih sadar dan bisa mendengar perkataannya.

Rahel meninggalkan kamar dengan sebungkus pakaian kotor dalam dekapannya.

Langkah kaki rahel menggema di lorong kastil yang berjajar kamar-kamar dengan pintu tinggi.

"Tuan Ev.... Dimana anda?" Panggil Rahel.

Rahel belum melihat kemana majikannya dan Professor Lolo pergi. Rahel langsung menuju ke ruang cuci dan mencampakkan sebungkus pakaian itu dalam sebuah tong besi.

"Teo, maafkan aku nak, sepertinya tugasmu belum selesai. Harusnya aku yang mencuci ini semua, tapi sepertinya Tuan Evnerr membutuhkan bantuanku" Rahel berkata pada Teo sambil mengisi tong besi dengan air.

"Tidak apa-apa Bu, Ibu pergilah ke halaman belakang yang menghadap rumah pohon. Tuan Evnerr dan Professor Lolo sejak tadi berada di sana" Teo menarik lengan Ibunya agar segera berhenti mengisi air dan segera pergi ke halaman belakang.

Rahel menatap sendu ke arah mata Teo. Teo tersenyum membalas pandangan Ibunya. Sedangkan Kasim langsung bergelayut di kaki abangnya dengan manja.

Sesaat sebelum pergi, Rahel sempat mencium pipi anak bungsunya itu.

...--oOo--...

"Mana bayimu Tuan?" cecar Rahel saat menemui Evnerr yang sedang berjalan mondar-mandir di sisi timur halaman belakang.

Professor Lolo duduk di atas sebatang kayu tak bergeming.

"Rahel, Dia lahir cacar. Sangat cacat, aku tak sanggup memperlihatkannya pada Marissa. Bayi itu seperti monster. Apa yang akan dikatakan orang-orang tentangku? Marissa akan gila jika mengetahui anaknya lahir seperti itu. Aku tak sanggup tetap menahannya di sini. Rasanya aku ingin membunuh bayi itu jika tidak berpikir bahwa Marissa melahirkannya dengan bertaruh nyawa" Evnerr setengah menangis saat mengatakan hal itu pada Rahel.

Rahel mematung, kemudian pembantu wanita itu berkata,

"Sekarang di mana bayi itu? Anda sudah membuangnya? Aku ingin melihatnya Tuan. Aku akan membuat penilaian apa bayi itu layak anda buang atau tidak. Perempuan atau laki-laki?" desak Rahel.

"Bayi perempuan yang mengerikan" gumam Evnerr.

Rahel melayangkan pandangannya pada Professor Lolo yang semakin menundukkan pandangannya saat mendengar perkataan Evnerr.

"Aku ingin melihatnya. Dimana dia?" tanya Rahel.

"Di kamar kalian. Aku meletakkannya di kamar kalian agar Marissa tidak mendengar suaranya. Kau bisa melihatnya sekarang. Kau boleh berpendapat. Atau akan aku tembak bayi itu malam ini. Aku tidak mau dia berada di sini dan istriku bersedih saat melihatnya. Itu bayi monster" raung Evnerr sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Rahel yang mendengar tangis majikannya langsung berlari kembali masuk ke dalam rumah untuk segera menuju kamarnya.

Tuannya yang sedang depresi meletakkan sebungkus bayi di dalam kamarnya. Dia benar-benar ingin melihat apa maksud tuannya mengatakan bahwa bayi yang baru saja dilahirkan istrinya yang cantik adalah seorang monster.

...--oOo--...

Bungkusan itu bergerak-gerak, teronggok begitu saja di atas ranjang yang biasa dia dan Kasim tiduri setiap malamnya.

Rahel mendekati bayi yang berusia tak lebih dari dua jam itu. Dengan perlahan tangannya menyibakkan selimut yang menutupi sedikit wajah bayi itu.

Jantungnya terasa jatuh ke kaki saat melihat makhluk kecil di depannya. Bayi yang seharusnya masih merah dan memiliki kulit lembut itu nyaris tak memiliki bola mata hitam. Seluruh matanya putih dan sedang terbuka menatap Rahel.

Bayi itu sepertinya sudah mengerti jika ada seseorang yang sedang mengamatinya.

Kulit Sang Bayi sudah sekasar kulit orang dewasa, berkerut dan terlipat di mana-mana. Tulang pipinya sangat menonjol dengan kantong mata menggelambir.

Yang membuat Rahel semakin terbelalak dan nyaris menjerit adalah bayi itu menyeringai padanya. Mulutnya sudah dipenuhi gigi-gigi yang tajam mencuat tak beraturan.

"Dia memang seperti monster. Aku tak tau apa yang harus kukatakan pada Marissa," gumam Rahel seorang diri.

Rahel membuka selimut pembungkus bayi dan memeriksa jari-jemari bayi itu. Seperti bagian aneh tubuhnya yang lain, jari-jari bayi itu pun tidak normal.

Setiap tangannya hanya memiliki empat jari. Begitu pula kakinya. Telinganya sangat kecil, hanya seperti secuil daging yang menempel di kedua sisi kepalanya. Wajah bayi itu terlihat tua sekali.

Bayi perempuan yang telah dilahirkan majikannya adalah makhluk aneh. Entah kutukan apa yang telah dijalani oleh sepasang suami istri yang terlihat begitu sempurna itu selama ini.

Rahel tak akan bisa menyalahkan Evnerr jika pria itu menembak bayinya sendiri.

Evnerr yang selalu lebih lemah dari pada Marissa tidak akan sanggup hidup dengan beban memalukan ini sepanjang hidupnya.

Rahel membungkus kembali bayi itu ke dalam selimutnya.

Dia mulai mempertimbangkan apa yang akan dilakukan oleh Evnerr selanjutnya. Sebagai seorang pembantu yang nyaris tidak memiliki kasta dalam masyarakat mereka, Rahel berjanji akan menutup mulutnya rapat-rapat soal apa yang disaksikannya hari ini.

Dia dan anak-anaknya menggantungkan hidupnya dari keluarga Evnerr selama ini. Tak banyak hal yang bisa dilakukan Rahel selain dari pada menutup mulutnya sebagai tindakan balas budi.

Rahel pergi bergegas meninggalkan bayi monster itu di dalam kamarnya. Dia kan pergi menemui Marissa.

...--oOo--...

Saat Rahel kembali memasuki kamar, dia mendapati Marissa sudah setengah duduk bersandar pada dua bantal.

Wanita itu sontak mengangkat kepalanya saat melihat Rahel datang.

"Bagaimana? Di mana anakku? Aku mau menggendongnya. Rahel!! Berikan bayiku padaku. Aku mau menggendongnya!!" teriak Marissa.

"Nyonya, bayi anda memang telah meninggal. Tuan Evnerr baru saja meminta orang untuk menguburkannya di tepi hutan" Rahel membelai rambut Marissa.

"Aku belum melihatnya!!! Aku berhak melihatnya!! Aku yang mengandung dan melahirkannya!!" teriak Marissa semakin histeris.

Rahel menahan tubuh Marissa yang hendak berdiri. Karena kekuatannya belum pulih sepenuhnya, Marissa kembali terhempas ke ranjang dengan putus asa.

Wanita itu mulai menjambak rambutnya dan mencakari wajahnya sambil terus berteriak "Aku berhak melihat bayiku!!"

Rahel mengikat tangan Marissa yang terus-terusan berusaha menyakiti dirinya sendiri dengan sapu tangan ke tiang ranjang.

"Raheeeelll... Lepaskan aku, aku ingin melihat bayikuu..." rintih Marissa.

"Maafkan aku nyonya, tapi Tuan Evnerr..."

DORRR!!!

Suara letusan senjata api terdengar memecah kebisingan di kamar itu. Marissa terdiam sejenak kemudian kembali berteriak seraya terus menarik-narik tangannya yang terikat.

"EVNERR!!! EVNEEEERRR!! JANGAN KAU BUNUH DIA! DIA ITU TETAP ANAK KITA!!" teriak Marissa putus asa.

Rahel masih terbelalak saking terkejutnya. Yang baru didengarnya pastilah letusan senjata Tuan Evnerr.

...***...

...Mohon dukungan atas karyaku dengan like, comment atau vote...

1
eko arief nugroho
Duuuh… baru juga beres, udah harus buru2 pergi 🤣
eko arief nugroho
Gerahnya terasa sampe sini
eko arief nugroho
Ya ampun Rully, itu congor lemes banget dah
eko arief nugroho
Baru sekarang Vero ketar ketir masa lalunya Saddam
eko arief nugroho
Cocok emang dijuluki singa betina, ganas bener kl di ranjang hehehe
eko arief nugroho
Anaknya Shena dan Saddam kayaknya bakal berjodoh nih
eko arief nugroho
Rully dan Yana adalah botol dan tutupnya.Klop, saling mengisi dan melengkapi
eko arief nugroho
Enak banget Rully dan Yana… banyak keberuntungan jadi sohibnya Vero
eko arief nugroho
Wow… sakit2 nikmat itu namanya
eko arief nugroho
Gooool… gawang Vero jebol juga akhirnya 🤣
eko arief nugroho
Gak sabar nungguin Saddam ngegolin gawang
eko arief nugroho
Memang gak kaleng2 usaha Saddam ini kalo udh jatuh cinta
eko arief nugroho
Wow… gak expect bisa se surprise ini
eko arief nugroho
Aduuuh jangan dulu Dam, kasian Vero masih segel
eko arief nugroho
Heran, kenapa si Yana mau ya ama Rully sengklek gitu 🤣
eko arief nugroho
Kenapa ceritanya jadi lucu gini ya, ketawa terus aku
eko arief nugroho
Lah kenapa pas ketemu Saddam, trio ngenes itu kondisinya lagi kacau2 nya
eko arief nugroho
Kenapa makin kesini, makin absurd aja ni dua pasangan, kelakuannya ada aja bikin geleng2 kepala 🤣
eko arief nugroho
Cerita kak Njuss gak pernah dilewatkan, aku baru aja tau ada cerita Saddam, langsung marathon bacanya 😍
eko arief nugroho
No kommen aku 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!