NovelToon NovelToon
Istriku Yang Tersakiti

Istriku Yang Tersakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Penyesalan Suami / Romansa / Nikah Kontrak / Balas Dendam
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Sejak malam pernikahan, Clara Wu telah diracun oleh pamannya—racun yang membuatnya hanya bisa bertahan hidup lewat penawar yang diberikan setiap minggu.
Namun setiap kali penawar itu datang, bersamanya hadir obat perangsang yang memaksa tubuhnya menjerit tanpa kendali.
Tak sanggup menanggung hasrat yang dipaksakan padanya, Clara memilih menyakiti diri sendiri, melukai tangannya agar tetap sadar.

Tiga tahun ia bertahan dalam pernikahan tanpa cinta, hingga akhirnya diceraikan dan memilih mengakhiri hidupnya.
Ketika Adrian Zhou kembali dari luar negeri dan menemukan kebenaran tentang siksaan yang dialami istrinya, hatinya hancur oleh penyesalan.

Apakah Adrian akan mampu mencintai istri yang selama ini ia abaikan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab24

"Tuan Zhou, kami akan mengikuti keinginan Anda. Demi masa depan perusahaan kita," jawab Samuel setelah ruangan dipenuhi tekanan yang tak terucap.

Andrian mengangguk tipis. "Baiklah. Terima kasih atas persetujuan kalian."

Ia lalu menoleh pada Clara dan mengulurkan tangan. "Nona Wu, saya senang bekerja sama dengan Anda."

Clara tersenyum kecil, menahan emosi. Ia membalas salamannya. Di hadapan semua orang, Andrian menjaga jarak, seolah mereka tidak memiliki hubungan apa-apa.

"Terima kasih, Tuan Zhou," ucap Clara formal.

"Sama-sama. Mulai hari ini… kita akan sering bertemu," balas Andrian dengan nada yang hanya bisa dimengerti oleh Clara.

Beberapa saat kemudian.

Clara berjalan menuju kantor direktur utama bersama asistennya, Mozy. Ruangan itu masih sama seperti dulu—pernah ditempati mendiang Daniel Wu, ayahnya… lalu diambil alih oleh James Wu.

Clara menatap plakat nama di meja kerja: Clara Wu – Direktur Utama.

Ia menyentuh meja itu perlahan.

"Papa… aku sudah kembali," bisik Clara. "Kali ini aku yang akan bangkit. Aku tidak akan membiarkan usaha Papa hancur di tangan mereka."

Ia menghela napas panjang. "Kalau tanpa Andrian, aku tidak mungkin berdiri di posisi ini," pikirnya.

"Mozy," panggil Clara tanpa menoleh.

"Ya, Direktur?"

"Serahkan semua laporan keuangan dan panggil manajer keuangan kemari. Aku ingin bertemu sekarang."

"Baik, Direktur!" Mozy segera bergegas keluar.

Saat pintu menutup, ekspresi Clara berubah tajam, dingin, penuh amarah yang tertahan selama bertahun-tahun.

"James Wu… kalian sudah jatuh," bisiknya dengan suara rendah yang penuh tekad. "Dan aku akan membuat kalian hancur sehancur-hancurnya. Jangan sampai aku menemukan bukti kejahatan kalian yang lain… kalau tidak, keluarga Wu akan meninggalkan sejarah buruk."

Malam hari.

Andrian berkumpul dengan beberapa temannya di sebuah ruangan karaoke eksklusif. Musik mengalun pelan, sementara suara tawa sesekali terdengar. Di antara gelas-gelas minuman keras, hanya satu gelas jus yang berada di hadapan Andrian.

"Andrian, tidak biasanya kau minum jus," ucap Tomy sambil bercanda.

"Mungkin karena faktor usia," jawab Andrian ringan, tersenyum tipis. "Aku harus lebih menjaga kesehatan."

"Aneh sekali. Kau dulu paling tidak bisa lepas dari wine," goda Tomy lagi.

Hacken mencondongkan tubuhnya. "Bagaimana hubunganmu dengan Clara? Kalian sempat ingin bercerai, kan? Apa sekarang tidak jadi?"

Andrian menatap mereka dengan tenang. "Aku sudah menikahinya. Tidak ada alasan untuk menceraikannya."

Sesaat kemudian, pelayan bar datang mengantarkan jus tambahan untuk Andrian dan botol minuman untuk yang lain. Ia meletakkannya di meja lalu pergi.

"Kesehatanmu… apa jantungmu sedang bermasalah?" tanya Hacken khawatir.

"Kata dokter, aku harus jaga kesehatan dan banyak istirahat," jawab Andrian. "Beberapa hari ke depan, aku tidak akan sering keluar bersama kalian. Aku ingin lebih sering di rumah. Kalau pun bekerja, itu hanya demi istriku."

Tomy tertawa kecil. "Dulu kau bekerja gila-gilaan sampai tengah malam, terbang ke luar negeri setiap minggu. Kau benar-benar tidak pernah peduli pada tubuhmu."

Andrian mengangkat gelas jusnya, memandang cairan bening itu seolah punya makna tersendiri. "Aku yang dulu memang tidak peduli… bahkan tidak memikirkan apakah aku bisa hidup lama atau tidak."

Ia kemudian menunduk, menatap cincin pernikahannya.

"Tapi sekarang… aku ingin hidup lebih lama."

"Aku ke toilet dulu," kata Andrian sambil bangkit dan berjalan keluar ruangan.

Di toilet pria, ia mencuci tangan sambil menatap wajahnya di cermin. Tiba-tiba sebuah tangan kecil melingkar di pinggangnya dari belakang.

Andrian menegakkan tubuh dan melihat pantulan seorang wanita yang sangat ia kenal—Fu Lulu, wanita yang pernah ia temui di Paris.

Ia segera melepaskan pegangan itu dan berbalik.

"Kenapa kau ada di sini?" tanya Andrian dingin.

Lulu tersenyum tipis. "Andrian, aku marah padamu. Kau membuatku dipermalukan di Paris. Aku kabur ke sini… aku tidak mengenal siapa pun. Jadi aku ... mencarimu."

"Kalau kau hanya ingin membuat masalah lagi, pergi." Andrian melewatinya dan beranjak dari sana.

Sesampainya di koridor, Andrian baru berjalan beberapa langkah ketika tiba-tiba penglihatannya buram. Kakinya kehilangan tenaga. Ia menahan tubuh di dinding, napasnya berat.

"Ada apa denganku…? Tenagaku… hilang…" batinnya."Minumanku?"

Lulu muncul di belakangnya, berdiri dengan ekspresi puas.

"Benar, minumanmu sudah dicampur obat untuk melemahkanmu," kata Lulu tenang, seolah itu hal biasa. Ia menarik lengan Andrian. "Mari ikut denganku!"

Andrian berusaha menolak, tetapi tubuhnya tidak merespons. Ia terseret masuk ke salah satu ruangan karaoke yang kosong. Lulu mendorongnya hingga jatuh ke sofa.

"Lulu, kau sedang mencari masalah denganku," ucap Andrian, napasnya kacau.

Lulu menatapnya tajam. "Yang kubutuhkan hanya satu. Setelah malam ini, kau harus menikahiku. Itu saja."

Ia mendekat, wajahnya hanya sejengkal dari Andrian, ekspresinya jelas penuh niat buruk. Ia mencoba menahan tubuh Andrian yang melemah, menekan bahunya agar tidak bangkit.

Andrian menggertakkan gigi, mencoba menarik dirinya menjauh. "Fu Lulu… kau akan menyesalinya."

"Setelah malam ini kau harus menikahiku. dengan begitu aku tidak akan marah padamu," ucap Lulu sambil melepaskan satu-persatu pakaiannya hingga bra yang dia kenakan di depan pria itu.

Terlihat tubuhnya yang ramping, putih dan mulus. Dua gundukannya besar dan bulat.

"Aku tidak percaya kau bisa menolak tubuhku, aku bisa membuat adikmu bangkit dan merayu padaku," bisik Lulu degan mengoda. Ia memegang tangan pria itu menyentuh bagian dadanya yang kenyal.

Andrian berusaha menarik tangannya, namun cengkeraman wanita itu sangat erat.

"Fu Lulu, kau akan menyesalinya," kata Andrian yang berkeringat dingin hingga membasahi wajahnya.

"Tidak perlu melawan! Andrian, obatnya sangat kuat. Kau akan kehilangan tenaganya. Dan cukup nikmati saja. Aku yang akan melakukannya," kata Lulu sambil membuka kancing kemeja pria itu, ia meraba-raba dada pria itu untuk membangkitkan nafsunya.

"Apa begini cukup membuatmu membangkitkan gairahmu? Semua pria tidak akan bisa tahan ketika menyentuh dada wanita," goda Lulu.

Andrian berusaha melawan, namun kondisi tubuhnya telah lemah dan tidak berdaya. Hanya bisa pasrah melihat wanita cantik itu mengodanya.

Di saat yang sama seorang pria yang mengenakn masker dan topi hitam sedang merekam dari luar pintu, terlihat jelas Lulu yang telanjang duduk di atas tubuh Andrian yang terlihat pasrah. Tangan Andrian masih ditahan wanita itu memainkan dadanya. Lulu mendesah dan sambil mencium bibir pria itu dengan brutal.

"Kali ini pasti berhasil," gumam pria misterius itu dan langsung mengirim video itu ke nomor seseorang.

Mansion Andrian

Clara menata makanan di meja makan dengan hati riang. Aroma masakan yang hangat memenuhi ruangan. Ia duduk sambil tersenyum kecil, menunggu suaminya pulang.

"Sudah pukul delapan… kenapa dia belum pulang?" gumam Clara sambil melirik jam dinding.

Ponselnya tiba-tiba berbunyi.

Sebuah pesan masuk.

Clara membuka pesan itu—sebuah rekaman video.

Begitu diputar, wajah Clara langsung memucat.

Video itu menampilkan Andrian, terlihat bersama seorang wanita yang tanpa busana. Mereka tampak sangat dekat, berpelukan erat. Wanita itu mencium Andrian dengan agresif, dan rekaman dibuat dari sudut yang seolah-olah Andrian sedang membalas ciuman itu.

Tangan Andrian yang terkulai tampak memegang dada wanita itu, meski jelas gerakannya lemah… seakan ia tidak sadar.

Clara menggenggam ponselnya erat, tubuhnya gemetar.

“Tidak… ini tidak mungkin…” bisiknya, suaranya bergetar.

Akankah Andrian akan tergoda oleh godaan wanita itu, dan apa tindakan Clara selanjutnya?

1
Uba Muhammad Al-varo
ada aja orang yang jahat ke Adrian,ayo Adrian usut dan tangkap orang yang menyebarkan berita bohong
Uba Muhammad Al-varo
jujurlah Adrian ke Clara kamu mencintai nya
Reni Anjarwani
doubel up
Uba Muhammad Al-varo
fu Lulu....... bagaikan senjata makan tuan, terimalah semua konsekuensinya dari semua perbuatan mu😁😁😁
Reni Anjarwani
doubel up thor
kalea rizuky
Clara ttep bodoh
Uba Muhammad Al-varo
baru juga Clara bahagia,ini ada hama pengganggu,ini juga teman2nya Adrian kemana nggak pada peduli ke Adrian apa mereka juga kerjasama dengan fu lulu👿👿👿
Reni Anjarwani
lanjut
Uba Muhammad Al-varo
Clara sekarang buktikan ke semua orang kamu akan berhasil mengerjakan proyek nya dengan baik dan sukses
kalea rizuky
telatt
Reni Anjarwani
doubel up trs thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Uba Muhammad Al-varo
setelah sekian lama penderitaan yang dialami oleh Clara sekarang saatnya kamu bahagia Clara walaupun bahagia nya belum sempurna karena masih ada masalah yang belum terselesaikan 💪💪💪
merry
jgn cerai lh Clara lginn lki mu gk jdi cerai in kmu knn
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya sikap nya Adrian ke Clara nggak kaku dan dingin sekarang Adrian malah berani mencium Clara
Reni Anjarwani
lanjut trs thor
Uba Muhammad Al-varo
good...... Clara,kamu harus melupakan masa lalu dan raih masa depan yang lebih baik lagi dan buktikan ke semua orang kamu bisa bangkit dari keterpurukan dan sukses meraih masa depan yang gemilang tapi kamu Clara salah paham tentang Adrian dan wanita itu
Uba Muhammad Al-varo
terimalah James wu sekeluarga semua hasil dari yang kau tanam dari Clara,sekarang tiba saatnya kau merasakan kesakitan dan kepedihan yang dulu dirasakan Clara
merry
nah giliran dpt hukumnn br ingt dosa neraka pdhl wktu nyiksa Clara klian ingt dosa dan neraka apa lg nyiksa ank yatim piatu
merry
jgn pishang kmrr lhh dri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!