Xiao Mei Ling, gadis muda berbakat dialam Surgawi, terlempar kedunia bawah saat tanpa sengaja terperosok kedalam lubang pusara dihutan kematian ketika mencari tanaman herbal.
Dunia bawah yang hampir sama dengan alam Surgawi, namun tak ia ketahui seluk-beluknnya. Jelas membuat Xioa Mei Ling kebingungan.
Namun ditengah keputus-asaan itu, tanpa sengaja ia menemukan kerangka manusia ditempatnya terlempar. Saat ia akan menguburkan kerangka itu dengan layak, kilasan ingatan milik kerangka itu memasuki fikiran, ketika ia menyentuh bagian tengkorak.
"Hah, namanya sama denganku dan wajahnya..?"
"Baik, aku akan menggantikanmu menjaga keluargamu. Terimakasih Xiao Mei Ling, maaf aku memanfaatkanmu untuk bisa hidup didunia ini."
Bagaimana perjalanan hidup Xiao Mei Ling didunia bawah ini bersama dengan ruang dimensi Long yang ia miliki.
Apa ia akan hidup seperti dialam Surgawi.?
Atau malah menjadi seseorang yang jauh lebih berkuasa...?
Mari ikuti kisahnya dalam cerita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persahabatan
Sejak dimana bertemu dengan Kaisar, hari-hari Xiao Mei Ling sedikit terusik ketenangannya. Setiap waktu akan ada banyak tuan muda datang menemuinya dengan berbagai modus.
Putra mahkota serta lima pangeran pun turut ambil bagian, memberi mimpi buruk bagi tidur lelap Xiao Mei Ling.
Jika Xiao Mei Ling sedang berada dipaviliun Hei'hu, maka para tuan muda itu akan menyerbu datang.
Ada yang berpura-pura sakit, konsultasi remeh temeh soal obat atau ramuan tonik penguat. Ada juga yang memborong banyak herbal tanpa tahu itu apa fungsinya.
Jika gadis itu direstoran Hei'hu, maka para tuan muda yang rata-rata anak para pejabat, pasti langsung memadati bangunan tersebut.
Mereka akan datang tiga kali sehari dengan alasan untuk makan.
Begitu juga putra mahkota dan kelima pangeran.
Xiao Fang Tian dan Fang Lee, tak pernah sedetik pun bergeser dari sisi adik terkasihnya.
Mereka akan selalu pasang badan, menjadi bodyguard kejam, mendelik tajam dan menepis uluran tangan para pemuda penggoda yang ingin berkenalan dengan sang adik perempuan.
Tak jarang semua hadiah yang diperuntukkan bagi Xiao Mei Ling, akan diterima lalu dibagikan pada para karyawan oleh Fang Tian dan Fang Lee.
Makanya sekarang Xiao Mei Ling bersama kedua kakaknya, akan berpindah-pindah tugas keIbukota lain disetiap harinya.
Yang tadinya pengobatan gratis cuma ada diIbukota pusat, kini diempat Ibukota lain juga disediakan.
Tujuannya cuma satu, menghindari putra mahkota, para pangeran dan tuan muda manja.
Tap Tap Tap
Gema langkah kaki menapaki lantai kayu kokoh lantai dua restoran penginapan Hei'hu.
Bruk
Bokong terhempas kasar, bersamaan nafas lelah penuh jengah dan kesal begitu memasuki private room.
Alis Yuan Feng naik tinggi, dengan mata mendelik tipis.
Sedangkan Liu terkekeh geli, menopangkan tangan keatas meja.
"Tampaknya setelah mengundurkan diri dari kemiliteran, hari-harimu malah semakin berat..?" goda Liu.
Fang Tian mendengus, meraih cawan arak lalu meneguknya.
"Mereka terlalu percaya diri sampai bermimpi untuk menjadikan adikku menantu." dengus Fang Tian sengit.
Wus
Sate daging rusa bertanduk perak, ayam berbulu emas panggang madu dan tiga kendi anggur terbaik berusia seratus tahun. Fang Tian keluarkan dari cincin penyimpanan.
"Woah, kau sangat royal sekali kawan..!" pekik Liu menggosokkan tangan bersama liur yang nyaris menetes.
"Bagaimana dengan putra mahkota..?" tanya Liu menuang anggur, mengambil setusuk sate.
Fang Tian berdecih "adikku tidak akan mau memiliki suami dengan banyak selir."
"Kalau Kaisar memaksa..?" sambar Liu sembari mengunyah daging.
"Kalau menginginkan istana rata dengan tanah dan dinasti Qin punah dari benua timur ini, silahkan saja..!" gertak Fang Tian tersenyum miring.
Tawa Liu meredup, wajahnya menghitam ngeri, indra pengecapnya sontak saja berhenti bergerak.
Sedangkan Yuan Feng menyeringai bengis, pertanda jika apa yang ia yakini selama ini benar adanya.
"Sudah mendapatkannya..?" tanya Yuan Feng memejamkan mata, menyerapi kenikmatan rasa anggur yang membasahi kerongkongannya.
"Bangunan diujung pasar Ibukota, bekas perpustakaan Baihu." jawab Fang Tian.
Yuan Feng mengangguk, begitu juga dengan Liu.
"Tujuh kedai lainnya menyebar dibagian timur, utara, selatan dan barat pusat kota." sambung Fang Tian.
"DiIbukota lainnya, bagaimana..?" tanya Yuan Feng lagi.
"Sudah beres, semua diurus oleh Chu." jawab Fang Tian.
"Kabar dari selatan sudah sampai, mereka akan bergerak setelah pelelangan dipaviliun Hei'hu." beritahu Liu.
"Mau melibatkan adikku..?" Fang Tian berucap.
Senyuman Dewa kematian Yuan Feng terbitkan. "Kau tidak mau membaginya kepada kami..?" tanya pemuda itu ketus, menggigit ayam panggang dengan gemas.
Fang Tian terbahak "makanya aku bertanya, kalau iya nanti adikku sendiri yang pasti akan menawarkan."
Yuan Feng dan Liu bertukar tatapan, dengan kilat licik tak tahu malu melintas sekilas dimata.
"Bulan diujung daun, kedai anggur Ba'yun." sahut Yuan Feng.
(Bulan diujung daun, kata rahasia yang berkaitan dengan waktu. Artinya kisaran jam delapan atau sembilan malam)
Fang Tian mengangguk "kau mau mengikuti lelang..?"
"Ya, aku juga butuh hiburan." jawab Yuan Feng, kembali menyesap anggur dicawan lalu mengambil setusuk sate.
"Menurut informasi, ketua naga hitam kemungkinan besar akan menghadiri lelang." timpal Liu.
"Itu juga yang diharapkan adikku, jika tidak dipelelangan kali ini, ada pelelangan berikutnya." jawab Fang Tian.
"Kalian sudah tahu siapa penghianat dikeluarga Xiao..?" selidik Yuan Feng dengan mata memicing.
Fang Tian mengangguk. Tangannya diatas meja perlahan mengepal erat. Sorot matanya berubah dingin dan siap menebaskan bilah pedang es guna membekukan lawan.
"Selir Dong, perempuan rubah itu ikut melibatkan putrinya." Fang Tian mengerang murka, menceritakan semua kejahatan yang dilakukan kedua wanita itu.
"Lalu kenapa masih membiarkannya..?" tanya aneh bercampur murka Liu.
"Ling'er sudah mempersiapkan sesuatu yang lebih special untuk cinderamata kedua ular itu menuju keneraka." seringai Fang Tia terbit.
Xiao Fang Tian, Liu dan Yuan Feng, bersahabat sejak mereka berada diakademi tingkat dasar.
Meski usia Xiao Fang Tian terpaut satu tahun dengan Yuan Feng dan Liu, tapi untuk urusan kedekatan serta loyalitas pertemanan ketiganya tak perlu diragukan.
Sama-sama tampan, kuat, cerdas, genius dalam segala hal dan yang pasti punggung ketiganya pintar dalam menyembunyikan tirai hitam yang menyimpan banyak rahasia.
Mereka masuk kemiliteran secara bersamaan, namun Yuan Feng dan Liu mengundurkan diri lebih dulu dua tahun lalu.
"Kelangkaan gula dipasaran mulai terjadi, kali ini sepertinya berpindah tempat..?" kata Yuan Feng.
Fang Tian tersenyum lebar hingga nyaris menyentuh mata.
"Biarkan mereka menimbun gula sebanyak mungkin, kita tidak usah mencari gudang mana yang bedebah itu gunakan sekarang." kata Tian Fang terkikik tengil.
Dahi Yuan Feng mengkerut kasar, alis Liu menegang kaku. Kedua pemuda itu menatap penuh maksud pada sahabatnya yang bersikap masa bodoh.
"Lusa, kalian tunggu saja apa yang akan terjadi." tandas Fang Tian penuh teka-teki.
Yuan Feng dan Liu mengangguk pasrah.
"Setiap tahun ada saja ulah mereka, penimbunan garam, gandum, beras dan sekarang gula." Liu menggeram kasar, mencaplok paha ayam dengan rakus.
"Jika karavan Yanan sudah beroperasi, tidak akan ada lagi ruang bagi para bajingan itu bergerak."
Ketiganya berbincang selama hampir lima jam, sampai semua hidangan dimeja habis dan kendi anggur tandas isinya.
Ketiganya meninggalkan private room, setelah seorang pelayan yang disuruh Xiao Mei Ling datang, menyajikan sup akar matahari perak sebagai penghilang pengar dan pusing akibat mabuk.
Jika Fang Tian pulang bersama Fang Lee dan Xiao Mei Ling, Yuan Feng dan Liu menuju kelantai tiga penginapan untuk tidur barang sebentar.
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
.masih banyak typo..