Alur : Luar Negeri
Apa jadinya jika terpaksa menikahi kakak ipar di mana wanita tersebut adalah cinta pertamanya yang sudah ia upayakan semaksimal mungkin untuk lupakan?
Takdir seakan mempermainkan perasaannya kembali saat dirinya akan menikahi wanita lain sebagai calon istrinya.
Liam Conrad Putra Abraham terpaksa menikahi Nola Claudia Abraham yang berstatus sebagai kakak iparnya. Cinta pertamanya sejak kecil yang bertepuk sebelah tangan karena Nola mencintai Lio Bintang Putra Abraham, kakak kandung Liam. Pernikahan penuh keterpaksaan yang tak mudah bagi keduanya demi anak semata.
Saat Nola mulai membuka hati untuk Liam yang berstatus sebagai suaminya, mendadak kabar mengejutkan datang bahwa Lio ternyata masih hidup dan dalam kondisi koma.
Ke mana kah takdir cinta Nola akan bermuara? Lantas bagaimana pula kelanjutan hubungan Liam dan Julia Baldwin, calon istrinya?
Update chapter : Setiap hari
Bagian dari novel Darah dan Air Mata Suamiku🍁Terpaksa Menikahi Kakakku🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 - Masuk Kamar Secara Paksa
Tanpa basa-basi Liam pun langsung menarik tangan Nola secara paksa. Dengan cekalan erat, ia membawa Nola berjalan dengan cepat dan melangkah untuk masuk ke dalam kamar.
BRAKK !!
Pintu kamar Liam ditutup secara kasar oleh sang empunya. Menyisakan kebingungan dan ketakutan seseorang yang tanpa sengaja melihat dari kejauhan di sudut yang tersembunyi.
Ia pun bergegas kembali ke dalam kamar para pembantu dengan tergopoh-gopoh. Jantungnya terasa mau copot menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa Tuannya menyeret paksa sang istri.
"Mbok..."
"Mbok Yem, bangun."
"Hoam..."
Mbok Yem yang tengah tertidur, mendadak terbangun karena ada seseorang yang menggoyang dan menepuk-nepuk tubuhnya cukup keras. Matanya pun perlahan terbuka dan ia melihat Ima berwajah pucat tengah duduk di dekat kasurnya.
"Ada apa toh, Ma?"
"Kok kamu ke sini? Yang jaga anak-anak malam ini siapa?" tanya Mbok Yem pada Ima.
"Malam ini Wati yang jaga anak-anak, Mbok."
"Lah terus kamu kok sudah malam begini enggak tidur. Besok pagi telat bangun loh," ujar Mbok Yem yang masih menyesuaikan diri sambil mengucek-ngucek matanya.
"Gawat Mbok. Gawat!" ucap Ima dengan nada ketakutan.
"Gawat kenapa toh?"
"Ngomong yang jelas,"
"Tadi aku kan haus terus mau ambil minum di dapur. Terus... terus_" ucapan Ima yang sedang terbata-bata karena gugup dan kalut seketika terpotong oleh Mbok Yem.
"Terus kamu lihat hantu," ucap Mbok Yem dengan sedikit meledek Ima.
"Haishh !!"
"Bukan, Mbok."
"Aku tadi lihat Ibu bertengkar sama Bapak," ucap Ima.
"Namanya rumah tangga, biasa kalau ada cekcok. Makanya kamu segera nikah biar paham masalah rumah tangga," ujar Mbok Yem sambil menguap karena masih didera rasa mengantuk.
"Ini marahnya beda Mbok. Bapak sampai narik-narik tangan Ibu, terus dibawa masuk ke dalam kamar. Aku lihat Ibu coba berontak kayaknya tangannya kesakitan. Mungkin Bapak pegang tangan Ibu terlalu kencang jadi sakit. Eh, pintu ditutup keras brak gitu Mbok. Sampai kaget aku," tutur Ima seraya mengelus dadanya sendiri.
Mbok Yem pun terdiam dan tengah memikirkan sesuatu yang diceritakan Ima padanya tentang pertengkaran majikannya.
"Aku takut Ibu kenapa-napa. Muka e Bapak serem banget Mbok, kayak demit. Denger-denger tadi Bapak nuduh Ibu selingkuh. Jadi Bapak marah ke Ibu. Begitu Mbok,"
"Apa sebaiknya kita kabari Tuan dan Nyonya besar?" tanya Ima.
"Enggak perlu. Itu bukan ranah kita sebagai pembantu di sini," jawab Mbok Yem.
"Tapi, Mbok. Ibu gimana?" tanya Ima yang masih cemas memikirkan kondisi Nola. Sebab ia baru pertama kali ini melihat Liam begitu marah besar dan kasar pada Nola.
"Apa kamu lupa aturan yang diterapkan Pak Liam dan Bu Nola?
"Kalau semua hal yang terjadi di kediaman mereka ini adalah privasi dan tak boleh diketahui oleh pihak luar termasuk keluarga mereka sendiri. Sebaiknya kamu segera tidur saja. Jangan berpikiran yang macam-macam. Mbok yakin Ibu baik-baik saja. Bapak tidak akan nyakitin Ibu," ucap Mbok Yem berusaha meyakinkan dan menenangkan Ima.
Walaupun sejujurnya hati kecilnya juga mencemaskan Nola. Akan tetapi ia yakin Liam tak akan berbuat kasar pada istrinya sendiri. Terlebih ia tahu kisah masa lalu mereka yakni Nola adalah cinta pertama Liam.
"Kalau sampai besok pagi ternyata Ibu babak belur kena K D R T, gimana Mbok?"
"Enggak akan terjadi Ima. Aku ngantuk mau tidur. Kalau kamu masih enggak tidur juga, nanti aku masukin kamu ke gudang. Mau?"
Ima dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Cepat tidur," ucap Mbok Iyem.
Akhirnya mau tak mau Ima pun naik ke atas tempat tidurnya. Menarik selimut untuk istirahat malam. Walaupun matanya masih sangat sulit dipejamkan. Sebab ia sedang cemas dengan kondisi Nola, majikannya.
"Ya Tuhan, lindungi Bu Nola. Semoga Pak Liam enggak main kasar sama Ibu. Kalau main halus buat bikin adonan bayi mereka di dalam kamar, aku dukung seribu persen dan bantu doa dari sini. Semoga jadi. Amin..." batin Ima.
☘️☘️
"Lepas. Lepasin aku !" bentak Nola seraya berusaha melepas cekalan tangan sang suami.
Akhirnya Liam melepaskan cekalan tangannya tersebut. Nola pun tanpa sengaja jatuh terjerembab di atas ranjang Liam. Ia langsung berusaha bangun dan berdiri di depan suaminya.
"Adek nuduh aku selingkuh?"
"Buktinya apa?"
Nola dengan tegas menantang Liam. Ia tak gentar menghadapi ulah suaminya yang tak masuk akal dengan menuduh dirinya berselingkuh. Sebab ia merasa tidak melakukan perselingkuhan apa pun.
"Ini buktinya. Siapa laki-laki itu?"
Liam pun menyodorkan ponselnya pada Nola yang langsung menampakkan foto candid hasil bidikan Liam siang tadi di restoran.
"Sudah punya suami, berani-beraninya bermesraan dengan laki-laki lain di depan umum. Dasar memalukan. Huft !!"
Nola pun langsung mengambil ponsel Liam dan melihatnya. Seketika senyum pun terbit di wajah Nola. Hatinya lega karena ia sangat paham foto yang ia lihat sekarang ini bukan lah foto sebuah perselingkuhan. Namun hanya sebuah kesalahpahaman semata.
Liam begitu terkejut melihat Nola yang awalnya menampilkan wajah garang seakan seperti orang marah padanya lalu berubah tersenyum.
"Kenapa kamu senyum-senyum melihat foto perselingkuhanmu sendiri yang sudah aku bongkar?"
"Sudah gila ya, kamu."
Nola masih terdiam sambil tersenyum melihat beberapa foto candid antara dirinya dengan Andre yang dibidik oleh Liam. Tak mempedulikan ocehan Liam padanya. Jarinya malah sibuk menggeser beberapa foto hasil candid suaminya tersebut.
"Wah beneran calon penghuni rumah sakit jiwa nih," ujar Liam yang menyindir Nola. Sebab istrinya itu bukannya berbicara sesuatu atau marah padanya, tetapi justru tersenyum.
Seketika Nola merogoh saku celananya untuk mengeluarkan sesuatu.
Bersambung...
🍁🍁🍁
memang jalan menuju sukses itu berliku liku
tapi aku yakin author bisa melewatinya dengan baik
tetap semangat