Mendapati kenyataan jika tunangannya bermain gila dibelakangnya membuat Fernando Nicholas Sanjaya sangat terpukul, sehingga membuatnya menyeret satu wanita dalam kehidupannya. Wanita yang menjadi budak nafsunya karna salah mengetuk pintu kamar hotelnya.
Bagaimana kisah Nicho dan Ganesa selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sokhibah El-Jannata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TMYS. Cincin
Mobil yang ditumpangi oleh Ganesa berhenti di pelataran mansion yang megah. Dafa menatap ke arah Ganesa, tampaknya jantung Ganesa berdetak hebat, otaknya seakan bertanya, apa pernikahannya akan dilangsungkan di sini? Netranya mengedar menatap mansion mewah itu.
Ya Allah, kenapa aku gugup sekali? batin Ganesa.
Bukan hanya Ganesa, Dafa dan Nala juga tampak gugup.
Tepat di lantai dua pintu utama, sudah ada beberapa penerima tamu yang tampak mempersiapkan diri menyambut kedatangan Ganesa beserta rombongan. Di dalam mansion sana juga sudah banyak orang berkerumun menanti acara.
Ganesa merasa semakin deg-degan sekali. Ini nyata? Bagaimana bisa lelaki jahat itu mengundang banyak orang untuk menghadiri pernikahannya di mansion yang megah ini? Dia pikir pernikahan dan resepsi hanya biasa saja, seperti nikah terpaksa lain. Tapi nyatanya ini berbeda. Bahkan semua ini seperti acara yang sudah terencana dengan matang.
"Sebaiknya kita segera turun, om, tante dan yang lain sudah turun juga," ucap Dafa.
Ganesa yang terus dag dig dug tampak melirik ke arah belakang, dan benar saja memang rombongannya telah siap.
Seketika Ganesa turun, dia beserta rombongan Dani, mama dan papa segera merapat dan berjalan menapaki anak tangga menuju ke pintu utama.
"Selamat datang, Nona dan Tuan yang terhormat,"
Mereka di sambut hangat oleh penerima tamu, kemudian mereka di persilahkan masuk ke ruangan yang tampak indah, karpet merah menjadi pijakan mereka saat ini.
Ganesa yang cantik menjadi pusat perhatian banyak orang, bahkan semua mata yang melihat tampak takjub dengan kecantikan wanita itu. Tampak beberapa wanita menghampiri Ganesa, berjalan di belakang Ganesa dan membantu wanita cantik itu untuk mengangkat ekor baju yang memang sedikit membuatnya kesusahan berjalan.
Nala dan Emely yang semula memegangi kini tampak melepasnya. Ganesa menghela napas, dia dituntun untuk menuju meja di depan sana, meja yang dipersiapkan untuk ijab qobul pernikahan.
Ganesa dipersilahkan untuk duduk, papa, mama, Dani, Dafa, Nala dan juga Emely tampak duduk juga dibelakang Ganesa.
Semua mata terpana dengan kecantikan pengantin wanita yang kini duduk menunggu sang arjuna.
Para tamu terdengar memuji, bagaimana keserasian antara dua orang yang tampan dan cantik yang sebentar lagi akan melaksanakan akad nikah itu.
"Wah, mereka pasangan serasi pastinya ya. Lihat, cantik sekali wanitanya,"
"Iya, pandai sekali mencari calon istri. Cantik, kaya, dan juga baik sepertinya,"
"Semoga sakinah mawadah dan warohmah ya putranya alm Pak Jaya,"
Suara tamu bersahutan, namun berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya di rasakan oleh Ganesa.
Ganesa dipersilahkan untuk duduk, netranya menatap ke arah meja. Beberapa barang tampak tersedia di sana. Seperangkat alat sholat, uang yang berjumlah banyak, dan beberapa kalung dan gelang yang indah, juga terdapat beberapa sertifikat.
Ganesa menautkan alisnya, kenapa tidak ada cincin? Di dalam kehaluannya selama ini, dia ingin bertukar cincin pada saat pernikahan. Bahkan semuanya bersama Rian sudah dia persiapkan, walau itu gagal. Dan saat ini tak ada cincin? Sepertinya dia harus protes nantinya. Harus ada cincin.
Sedang di atas sana, Rangga memberi tau kakek dan juga Nicho jika mempelai wanita sudah siap. Nicho yang saat ini ditemani oleh Vito kakaknya dan juga kakak ipar di kamar tampak menghela napas panjang. Segera mereka bersiap siap untuk ke bawah.
"Sebaiknya kita segera turun," ucap Vito dan diangguki oleh Davina istrinya dan juga Nicho.
"Om, jangan gugup ya, semangat," Alda dan juga Aldi, keponakan kembarnya tampak menyemangati Nicho. Tak lama dari itu, mereka segera bersiap turun.
Dari atas sana terdengar rombongan berjalan turun menuju ke tempat dimana akan dilakukan akad nikah. Jantung Ganesa berdetak hebat saat muncul sosok tinggi tegap yang telah mengambil kehormatannya dari atas sana. Ganesa memejamkan matanya mengingat kilasan bayangan malam itu, mengingat ciuman Nicho yang membuat luka di hatinya, tetapi memunculkan kenikmatan di jiwanya.
Semua tamu tampak menatap ke atas, menyambut kedatangan Nicho. Para tamu begitu terkesima dengan kemunculan sosok tersebut, sosok tampan, tinggi tegap dengan jam tangan yang melingkar di tangannya. Sosok yang memakai tuxedo putih senada dengan gaun milik Ganesa.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...