Seorang siswa kelas Xll-2 yang bernama Abimana sanjaya,jatuh cinta dengan Vania anastasya yang menjadi guru baru.akankah Vania menerima cinta dari muridnya itu.
ikuti kisahnya...
Happy reading..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chustnoel chofa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecemburuan Abi
🌸
🌸
"Ok,saya turun dulu ya mas?"tangan Vania meraih handle pintu,bersiap untuk memutarnya saat tiba-tiba Angga menarik tangannya dan kemudian..
Cup..
Dengan tiba-tiba Angga mengecup bibir tipis Vania,hanya sekilas,membuat Vania melotot dan tanpa sadar melayangkan tangannya ke pipi Angga.
Plak..
"Anda lancang sekali pak Angga....!"seru Vania,wajahnya memerah,menahan amarah.
walau bagaimanapun,dia adalah seorang istri,yang harus bisa menjaga kehormatannya.
Vania merasa netranya berembun,dia sangat kecewa dengan Angga.pria itu tampak termenung,sambil memegang pipi kirinya,yang terasa panas,akibat tamparan dari Vania.
"Ma....maafkan aku Van..."lirih Angga,sungguh dia sangat mengutuk kelancangannya yang telah berani mencium wanita pujaannya.
"Saya kecewa dengan anda pak.."dengan cepat Vania membuka pintu,dan meninggalkan Angga yang masih mematung.
maafkan aku van, aku tidak mampu menahan diri.
🌸
🌸
Vania membuka pintu apartemen,dan langsung disambut oleh wajah Abi yang terlihat masam.
Suami Vania itu duduk disofa ruang tamu.
"Assalamualaikum..."Sapa Vania,kemudian meraih tangan Abi,dan mengecup punggung tangannya dengan takzim.
Membuat hati Abi berdesir,hatinya yang sedari tadi gundah dan kesal,sekarang jadi adem.
"Waalaikumsalam...kok lama sih yang..aku khawatir tau .."Abi merengut,menarik tangan istrinya,sehingga wanita mungil itu terduduk dipangkuannya.
"Nunggu angkot nggak ada yang kosong..."Vania ikut merengut,apalagi waktu teringat ciuman Angga,kini dia merasa bersalah kepada suaminya.
"Kenapa mesti naik angkot sih,kan bisa order taksi.."Abi melingkarkan kedua tangannya diperut ramping Vania,mengecup pundak yang masih terbalut blazer hitam itu.
"Udah biasa naik angkot,mahal naik taksi.."
"Ck,kamu kan udah punya suami.Abimana sanjaya,.."omel Abi.dia memutar bahu Vania,hingga duduk menyamping.
melabuhkan kecupan manis dibibir yang nampak merengut itu.
"Iya...tapi aku kan belum kamu kasih nafkah gimana sih.."Vania ganti mengomel.membuat Abi tergelak,kemudian mencium wajah Vania dengan gemas.
"Maaf sayang,aku lupa ...mulai sekarang kamu bisa ambil uang semau kamu di dompet .."
Vania kemudian beranjak bangun,tapi belitan tangan Abi begitu kuat.
"Mau kemana sih,aku masih kangen..."rengek Abi,sudah seperti anak kecil yang enggan ditinggal ibunya.
"Mau mandi dulu, gerah ini."Vania menggeliat,agar belitan Abi bisa terlepas.
"Nanti dulu,aku masih pengen meluk kamu.."
Vania akhirnya mengalah, membiarkan Abi memeluk dirinya.
"Well..tadi kamu pulang naik apa?"tanya Abi,sambil mengecup pipi Vania lembut.
Vania tertegun,bingung mau menjawab apa.
" hey,kok melamun sih.."Abi menarik tangan Vania,mengajaknya berdiri,kemudian dia memeluk pinggang ramping istrinya.
"Ng ..aku tadi bareng sama..."
Abi memandang istrinya yang nampak bingung,menaikkan dagunya, kemudian mengecup bibir tipis merona itu.
"Bareng siapa?"
"Bareng pak Angga..."lirih Vania,tapi masih bisa didengar oleh Abi.membuat Mata Abi sontak membelalak, mendengar ucapan istrinya.
"Siapa?"
"Ck....pak Angga....nggak usah lebay ya...."Vania melepaskan diri dari belitan Abi, kemudian masuk ke dalam kamar, tubuhnya terasa capek dan juga gerah, membuatnya ingin segera membasahi tubuhnya dengan air dingin,toh sekarang baru pukul setengah lima sore,mandi air shower pasti lebih menyegarkan.
"Sayang....eh,tunggu.kita belum selesai ngobrol.."Abi mengikuti masuk kamar.
"Apalagi,aku gerah.mau mandi.."Vania membuka lemari besar mereka,dan mengambil baju ganti,yaitu gaun tidur kesukaan Abi.
"Kok bisa sih, barengan sama Angga.."Abi mengernyit.mengawasi pergerakan dari Vania.
"Aku tadi kan lama nunggu angkot,mau nyari taksi juga udah pasti lebih lama lagi,nah pak Angga datang,nawarin bareng...ya udah aku mau aja,yang penting kan aku nyampe rumah dengan selamat ."Kata Vania.
"Kamu nggak tau kalo Angga suka sama kamu,pasti dia ada rencana jahat tuh.."Abi mengomel.
"Jangan negative thinking kenapa sih?"Vania berkata sedikit kesal.bergegas masuk ke kamar mandi,hatinya yang tadi sudah kesal gara-gara Angga, sekarang bertambah kesal,dengan tingkah Abi yang sangat kelewatan.
Brakk..
Vania membanting pintu kamar mandi,membuat Abi berjengkit karena kaget,dia sampai memegang dadanya saking kagetnya.
Dengan mendengkus Abi mengehempaskan bokongnya di pinggir ranjang.menyandarkan punggungnya di kepala ranjang.
kenapa jadi dia yang marah, harusnya kan aku yang kesal.masa dia nggak tahu kalo bujang lapuk itu suka sama dia,kok mau-mau diajak bareng.monolog Abi dalam hati.
Hanya dengan waktu tidak lebih dari dua puluh menit,Vania sudah keluar dari kamar mandi.memakai gaun tidur satin warna biru muda, dengan bahu model tali,membuat pundak Vania terexpose dengan jelas.
Abi menelan liur,dia selalu tidak tahan bila Vania berpenampilan seperti itu.matanya terus mengawasi istrinya,yang sekarang duduk di depan kaca rias.
Rambutnya mungkin masih basah,sehingga harus dibalut dengan handuk.
Tak tahan,akhirnya Abi bangun,dan mendekati istrinya.dilepaskannya handuk yang melilit rambutnya,kemudian diusaknya dengan lembut.
"Lain kali, kalo misal kita nggak pulang bareng,tolong jangan lagi bareng sama pria manapun itu.."kata Abi lembut,dia mulai luluh dan goyah,bila Vania berpenampilan seimut ini.
"Iya,tadi kalo nggak kepepet,aku juga nggak mungkin bareng..."jawab Vania,dia menatap suaminya,dari pantulan cermin di depannya.
"Angga nggak aneh-aneh kan?"Abi membalas tatapan istrinya, usakan dikepala Vania terhenti.
Vania terdiam,wajahnya menyiratkan kekesalan, karena seperti diingatkan lagi dengan ciuman Angga.
"Sayang.."Abi menunduk,mengecup bahu terbuka Vania.
"Emang kamu berharap aku diapain sih..?"ujar Vania kesal.
"Eh..kok marah,aku kan cuma nanya sayang.."sekarang ganti mengecup leher jenjang Vania,setelah lebih dulu menyibak rambutnya kesamping.
"Pertanyaan yang aneh..."Dengkus Vania.
"Iya..iya,maaf.nggak usah dijawab kalo gitu.."Abi memegang kedua pundak Vania.
"Aku capek lho, kamu malah menambah kesal aja.."
"Iya...maaf."Abi menarik tangan Vania,mengajaknya berdiri.
"Mau apa?"Vania memandang Abi curiga,karena dia sudah hapal,kalo ad maunya pasti manis-manis deh tingkah lakunya.
"Mau kamu..."bisik Abi.
Kemudian meraup bibir tipis yang sudah menjadi candu baginya itu,tangan nya sudah merayap dan meremat apa yang bisa diremat.
"Ng ...kamu masih sakit lho..."Vania menjauhkan wajahnya,agar bisa terlepas dari ciuman Abi.
"Aku sudah sehat sayang...sudah bisalah barang satu ronde.."Abi mengedipkan matanya.
"Ck...masih sore..nanti aja kenapa sih..aku masih mau masak dulu.."
"Kita order aja ya.."
"Nggak mau ."Vania menggeleng.
"Sayang..."
"Masih sore sayang,sabar dulu..."Vania berlalu, meninggalkan Abi yang masih terengah-engah nafasnya,karena hasrat yang sudah naik diubun-ubun.
"Vania...."
Bersambung...
Jangan lupa,klik like,love dan komen.
makasih..😘😍
🌸
🌸
Biar bocah labil itu sadar,Untung mertuanya baik
Coba klo jahat pa ga merana vanianya
Mkn ATI...
Nanem benih mau ngerawatnya g mau.. Tolol
Nikah ya ma kawin ya mau punya anak g mau, slh vania jg knp mau ma bocah labil kyk gini.. Klo ga siap knp nikahin n maksa anak org coba?
Klo vania msh bocah msh di maklumi, Kan vania udh di umur matang..
Udh nikah kok ga bisa Bawa diri, Untung g di perkosa orang..
Yg pting kesenengan Dia tanpa mo tahu perasaan pasangannya
Di Kira nikah itu kyk Ayam Jago ketemu Ayam betina.. Terus bertelor gitu?
cewek ini udah kayak ga punya harga diri. bila perlu ga usah pakai pakaian aja dan sekalian tulis huruf besar di jidat kamu "SIAPA AJA BOLEH KO SENTUH AKU UNTUK SEKEDAR HAVE FUN."
aneh banget jadi cewek
Baru dapat baca ini 🙏
Enak, konfliknya gk terlalu berat 👍😁