Meski telah menikah puluhan tahun Dara tidak mampu merebut hati sang suami Hadi Prayoga.
karena mereka menikah karena perjodohan yang diatur oleh keluarga mereka atas usulan dari Dara.
Dara mencintai Hadi sejak pertemuan pertama mereka yang membuat Dara meminta pada orang tuanya untuk mengatur perjodohan mereka.
waktu perjalan selama 14 tahun pernikahan mereka sudah dikaruniai anak yang menginjak usia remaja. tapi cinta yang Dara harapkan tak kunjung datang.
Dara terus mengejar cinta suaminya hingga melupakan kewajibannya sebagai orang ibu yang membuat anak Dara, Davin membencinya.
Bagaimana kisah rumah tangga antara Dara dan Hadi apakah ada keajaiban sehingga Hadi dapat mencintai istrinya? atau Dara menyerah karena Hadi tak dapat membuka hatinya untuk Dara?
saksikan kelanjutan ceritanya dan mohon support untuk karya pertamaku Terima Kasih 🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biokunai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34.
"Jelaskan pada mama Liam apa benar yang diucapkan oleh Vina tentang kalian yang sering bepergian bersama?" Tanya Alina dengan nada tegas menatap anaknya.
"Benar tapi tidak tepat."Jawab Liam
Mama Alina shock mendengar pengakuan dari anaknya jika benar selama ini mereka sering melakukan perjalanan berdua. Walaupun Liam belum menjelaskan semuanya tapi tetap saja Alina shock mengetahuinya.
"Jelaskan apa maksudnya ini Liam? Kau itu seseorang yang sudah memiliki istri dan anak tidak pantas berduaan seperti itu tanpa ada istrimu lagi!" Bentak Alina tak kuasa menahan emosi.
"Ma, tenang kendalikan emosi mama, ingat kesehatan mama." Ucap Dara mengingatkan meryanya yang punya riwayat penyakit jantung.
"Bagaimana mama bisa tenang Dar? Anak mama yang mama besarkan dengan susah payah melakukan hal memalukan seperti ini!" Habis sudah kesabaran Alina menghadapi tingkah anak-anaknya.
Semua diam mendengar kemarahan dari mama Alina mereka tidak berani melawan atau menjawab jika Alina sudah marah seperti ini.
"Dara paham keadaan mama saat ini, tapi Dara minta mama memperhatikan kondisi kesehatan mama."Ucap Dara karena ia benar-benar mengkhawatirkan kondisi kesehatan mertuanya saat ini.
Walaupun Dara marah dan ingin membalas dendam pada Hadi dan Jihan tapi tak ada niatan Dara menjadikan ibu mertuanya sasaran dalam misi balas dendamnya. Dia tulus menyayangi mertuanya seperti Alina yang selama ini tulus mengasihi dan menyayanginya sebagai putrinya sendiri padahal dia adalah menantu dari wanita itu.
Makannya Dara sangat khawatir Alina jatuh sakit karena terlalu emosi mendengar semua fakta ini.
"Mama tidak apa-apa Dar, sekarang kamu jelaskan pada mama semuanya Liam dan jangan berani-berani menutupi apapun dari mama!" Tegas Alina pada anak bungsunya.
Liam yang melihat mamanya tidak main-main kali ini merasa takut.
"Dua tahun terkahir ini saat aku pergi ke luar kota maupun luar negeri Vina selalu ikut bersamaku. Tapi aku pastikan aku tak melewati batas karena aku menganggapnya sebagai adik perempuanku yang harus aku jaga. Dan keikut sertaan Vina juga bukan ajakan dariku. Entah darimana dia tau jadwalku dan hotel tempatku menginap saat dinas keluar. Dan saat aku baru sampai dia sudah ada disana juga." Liam menjelaskan dengan sejujurnya pada mamanya tanpa ada yang ditutupi.
"Benar itu saja?"Tanya Alina mencoba mencari kejujuran dari ucapan anaknya.
"Aku jujur ma, aku tidak akan berbuat sesuatu yang merugikan diriku sendiri dan keluarga ini." Ucap Liam meyakinkan mamanya.
Mama Alina menatap mata putranya dan melihat kalau Liam berucap jujur.
"Baiklah mama percaya padamu, tapi mama minta hal ini tak terjadi lagi kedepannya. Kau mengerti Liam Neeson Prayoga?" Liam hanya mengangguk patuh ketika mamanya berbicara karena jika mamanya sudah menyebut nama lengkapnya berarti mamanya tak main-main dengan ucapannya.
"Dan kamu Vina sebaiknya mulai dari berhenti menggangu kakak sepupumu. Ingat dia sudah memiliki keluarga dan juga dia menanggung nama besar keluarga Prayoga yang akan terganggu karena kedekatan kalian yang berlebihan."Ucap tegas Alina memperingatkan Vina.
"Baik tante."Jawab Vina terpaksa karena tak punya pilihan selain menuruti perintah Alina tapi Vina tak akan berhenti begitu saja. Dia akan mengadu papa oma diana tentang kejadian hari ini dan meminta wanita tua itu yang turun tangan mengurus Alina seperti biasanya.
"Dasar wanita tua menyebalkan lihat saja nanti aku adukan pada oma baru tau rasa kau!" Gerutu Vina dalam hati.
"Aku harap kau mendengarkan ucapan mama Liam."Hadi buka suara mengingatkan adiknya yang dibalas anggukan oleh Liam.
"Benar Liam dengarkan kata mama dan kakakmu. Karena kasihan keluargamu yang selalu berharap dan bergantung padamu. Apalagi kini kau akan memiliki anak lagi, karena Jihan tengah hamil saat ini dan sangat membutuhkan kehadiran dan perhatian darimu." Ucap Dara membongkar kabar kehamilan Jihan pada Liam.
"H-Hamil?!"Ucap Liam meninggikan suaranya kaget mendengar kabar kehamilan istrinya.
"Iya, selamat ya kau akan menjadi ayah lagi untuk anak ke empatmu."Ucap Dara memberi selamat kepada Liam padahal ia tau muka Liam saat ini sudah tak enak dipandang.
"Tamatlah sudah riwayat mu Jihan. Kini aku tinggal menyaksikan drama kehancuran rumah tanggamu dan Liam yang sudah ku tunggu-tunggu." Tawa Dara dalam hati yang sebentar lagi menyaksikan pertengkaran suami istri itu.
"Anak siapa itu?!"
...----------------...
.
.
.
Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, point, dan komennya dulu, ya.
.
.
.
Tbc.
Sekarang ya nikmati saja kekalahanmu. mau Berubah mnyesal wes terlambat anak dah besar dan gk pernh di perhatikan ya sdh wasalam.
aku lbih suka wanita pinter tau lakinya gk bner bangkit bawa anaknya trus bls dendam dng elegant.
anak egois semoga di masa depan lo punya anak anak lo juga masa depan nya lebih mengerikan dari pada ibu lo