NovelToon NovelToon
DENDAM LAURA, Istri Yang Tersakiti

DENDAM LAURA, Istri Yang Tersakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:441.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Yeni Erlinawati

Wanita mandul, beban, miskin, tidak tau diri dan kata-kata cemoohan lain sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Laura Sabrina Puti. Tak hanya itu saja tetapi kekerasan dalam rumah tangga pun sering dia dapatkan tentunya dari sang suami juga dari ibu mertuanya. Laura, tentu saja dia hanya diam atas perlakuan kedua orang yang sialnya sangat ia sayangi itu.

Dia lalui semua kepahitan dan kesedihan menjalani kehidupan rumah tangga yang tidak sehat ini sendirian. Hingga suatu ketika, rasa sayangnya kepada suami serta ibu mertuanya mengup begitu saja saat dengan tegasnya sang suami memperkenalkan wanita lain yang akan dijadikan istri kedua. Tentu saja tanpa persetujuan dari Laura. Laura hanya bisa menangis sejadi-jadinya setelah pertengkaran besar yang terjadi. Sungguh Laura benci perselingkuhan. Ia bertekad akan membalas dendam.

Mampukah Laura membalas perbuatan mereka? Dan apakah balas dendamnya akan berhasil? BACA SEGERA!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Erlinawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Minta maaf

Sejak kejadian semalam, Beti tak banyak bicara. Dia terus terdiam dengan tatapan mata yang terlihat melamun. Almira yang selalu menemani sang ibu mertua saat mendapat kabar jika semalam Beti terjatuh, ia menjadi frustasi sendiri. Sudah banyak cara agar wanita paruh baya itu mengeluarkan suaranya atau setidaknya menatap dirinya. Namun sayang, segala usaha yang ia lakukan tak membuahkan hasil sama sekali.

"Ma, Mama kenapa sih kok jadi pendiam terus seperti ini? Padahal kata dokter tidak ada hal serius yang perlu di khawatirkan dari benturan di kepala Mama semalam, ya walaupun ada luka yang membuat kening Mama benjol tapi setidaknya benturan itu tidak sampai membuat Mama amnesia. Apa jangan-jangan dokter itu bohong lagi? Ahhh tapi Almira rasa tidak, mana bisa dokter keluarga Kail berbohong yang ada sebelum dia melakukan semua itu, Papa pasti akan langsung memecat dia. Ehhh tunggu, Almira tadi dengar jika Papa semalam pulang ya, Ma?" Diam, Beti masih setia membungkam bibirnya dengan rapat dan hal tersebut membuat Almira berdecak kesal.

"Ck, harunya kalau Papa pulang, Mama bahagia dong bukan malah kelihatan sedih seperti ini. Dengan kondisi Mama yang terluka seperti ini, jadikan kesempatan untuk mendapatkan perhatian dari Papa, bukan malah---"

"DIAM!" bentakan keras yang di lakukan oleh Beti mengagetkan Almira yang duduk di pinggir ranjang. Saking terkejutnya, Almira sampai menggeser posisi duduknya sedikit menjauh dari Beti. Apalagi saat melihat ibu mertuanya itu yang tiba-tiba menatap tajam kearah Almira. Sungguh, baru pertama kali ia mendapatkan bentakan dan tatapan tajam dari wanita yang selalu memanjakannya, dan yakinlah hal itu sangat menakutkan bagi Almira. Namun ada rasa tak terima di dalam hatinya saat mendapat perlakuan tak mengenakan itu. Sehingga dengan berani ia membalas Beti dengan suara yang tak kalah tinggi.

"Mama kenapa sih?! Jika ada masalah cerita bukan malah main bentak anak orang saja! Almira masih bisa mendengar dengan baik Ma. Jadi rendahkan nada suara Mama!" ujar Almira. Beti yang mendengarnya, ia mengepalkan kedua tangannya.

"Kamu mau tau kenapa Mama menjadi seperti ini?! Ini semua gara-gara Papa mertuamu itu!" Almira mengerutkan keningnya dengan otak yang berpikir keras. Ada kejadian apa yang telah ia lewatkan semalam? Bukannya hubungan kedua mertuanya itu baik?

"Luka yang ada di kening Mama, itu ulah Papa mertua kamu, Almira!" Ujar Beti kemudian setelahnya ia menceritakan kronologi kejadian tadi malam dengan air mata yang terus menerus mengalir membasahi pipinya.

Terlihat jelas keterkejutan di wajah Almira saat tau jika kedua mertuanya semalam sempat bertengkar hebat. Maklum ia tak mengetahui hal tersebut sebab tadi malam ia dan Julio pergi dinner. Saat mereka pulang pun hanya ada kabar jika sang ibu mertua baru saja terjatuh tapi tidak ada yang menjelaskan kronologi kejadian kenapa Beti bisa jatuh. Sedangkan sang Papa mertua, mulai dari kabar laki-laki itu pulang sampai siang ini, ia tak melihatnya.

"Hiks, sakit Almira sakit!" adu Beti sembari memukul-mukul dadanya yang masih terasa begitu nyeri.

Almira yang merasa kasian pun, ia merengkuh tubuh Beti, memberikan ketenangan kepada wanita paruh baya itu.

"Ma, jika Almira boleh berpendapat, apa yang di lakukan Mama semalam memang sedikit keterlaluan. Almira mengatakan hal ini tidak bermaksud menyudutkan Mama dan malah mendukung Papa, tidak sama sekali. Tapi pemikiran Almira ini murni dari diri Almira sendiri. Papa melakukan itu semua karena Papa benar-benar lelah, Ma. Beliau yang baru pulang dari perjalanan bisnisnya dengan niatan saat sampai di rumah bisa langsung istirahat justru malah di hadang dengan banyaknya pertanyaan dari Mama, dan hal itu memicu emosi Papa. Seharusnya tadi malam Mama pendam dulu banyaknya pertanyaan-pertanyaan itu, dan baru Mama ungkapkan di hari berikutnya. Yakinlah ketika Mama bertanya di waktu yang tepat pasti Papa tidak akan melakukan apa yang beliau lakukan semalam. Papa pasti akan membalasnya dengan lembut seperti yang Mama inginkan," ucap Almira yang masih setia memeluk tubuh Beti.

Beti tampak terdiam memikirkan ucapan dari menantunya itu. Sampai ia menyadari jika memang kejadian semalam itu murni kesalahannya bukan kesalahan suaminya. Otaknya yang sudah kembali jernih pun kini melepaskan pelukannya, ia tatap mata menantunya dengan tatapan penuh kelembutan.

"Lalu apa yang harus Mama lakukan sekarang?" tanya Beti, berharap Almira memiliki solusi.

Almira tampak tersenyum sebelum menjawab, "Gampang saja, Mama tinggal minta maaf ke Papa dan masalah ini selesai."

"Benar. Mama harus segera minta maaf ke Papa mertuamu." Beti segera bangkit dari atas ranjang. Lalu kemudian ia berlari kecil menuju ke ruang kerja sang suami, meninggalkan Almira yang tampak menghela nafas lega sebelum ia mengikuti kepergian Beti.

Beti terus mencari keberadaan Maikel, tapi sayang ia tak kunjung menemukannya dan justru ia mendapatkan informasi jika sang suami telah pergi bekerja sejak tadi pagi. Hal itu membuat Beti mendudukkan tubuhnya di sofa ruang keluarga dengan lesu.

Almira yang sedari tadi memang mengikuti Beti, ia juga mendudukkan tubuhnya di samping Beti sembari menepuk pundak Mama mertuanya itu.

"Jangan lesu gitu dong, Ma. Sekarang kan sudah jaman modern jadi gunakan ponsel Mama untuk meminta maaf ke Papa. Tapi Almira kasih saran jangan lewat telepon tapi lewat pesan saja. Karena kalau lewat telepon takutnya ganggu." Beti yang seakan mendapat secercah cahaya pun ia segara melakukan apa yang di katakan oleh Almira. Biarkan ia meminta maaf lewat pesan terlebih dahulu agar membuat hatinya sedikit lega, nanti jika suaminya sudah pulang, ia akan mengulangi permintaan maafnya secara langsung.

Sedangkan di sisi lain, lebih tepatnya disebuah apartemen tatapan mata seorang wanita yang sedari tadi fokus menatap televisi, tatapan matanya ia alihkan ke sebuah benda pipih yang terletak di atas meja. Ia melihat nama di layar ponsel itu dengan kening yang berkerut.

"Beti? Kenapa tuh orang?" gumam wanita itu yang tak lain adalah Laura sembari tangannya meraih ponsel milik Maikel. Karena rasa penasarannya yang tinggi, ia membuka pesan dari mantan Mama mertuanya itu. Saat ia membukanya, terpampang jelas deretan pesan yang langsung di baca oleh Laura.

📨 : Beti

"Mas, kamu sekarang sudah berangkat ke kantor ya? Maaf ya Mas karena tadi pagi tidak sempat mengantar kamu dan aku juga mau minta maaf atas tindakanku tadi malam. Seharusnya aku tidak menuntut kamu menjawab segala pertanyaanku. Aku benar-benar minta maaf atas tindakanku itu. Aku benar-benar menyesal, sayang dan aku harap kamu memaafkan kebodohanku itu."

Laura yang membaca pesan tersebut pun ia tampak mencebikkan bibirnya sembari berucap, "Baru sadar ternyata dia jika selama ini bodoh. Dasar wanita ular."

Laura awalnya berniat mengembalikan ponsel milik Maikel ke tempat semula tapi tiba-tiba sebuah ide muncul di otaknya.

"Kerjain seru kali ya," gumam Laura lalu setelahnya tangannya bergerak lincah membalas pesan dari Beti tadi. Dan ketika pesan itu telah terkirim, tawa pun tak bisa ia tahan lagi. Ia terkekeh kecil atas ulah jahilnya itu. Namun tawanya itu hanya bertahan sebentar sampai ia merasakan sentilan keras di keningnya.

"Sekarang sudah bisa jahil ya?" Laura menolehkan kepalanya dan saat mendapati Maikel berdiri tepat di belakangnya, senyum konyol pun ia perlihatkan.

"Yahh ketahuan." Maikel tampak menggelengkan kepalanya sembari melangkahkan kakinya agar bisa duduk di samping Laura.

"Balas apa tadi?" tanya Maikel sembari menaruh laptop di atas meja tanpa perduli dengan ponselnya yang masih berada di tangan Laura.

"Hanya membalas jika kamu sudah memaafkan dia saja sekaligus menyuruh dia untuk shopping. Sudah itu saja tidak lebih kok. Kalau kamu tidak percaya bisa periksa sendiri nih." Laura menyodorkan ponsel milik Maikel ke laki-laki itu. Tapi Maikel sama sekali tak melirik ponselnya, melainkan tatapan matanya tertuju ke wajah cantik milik Laura dengan senyum yang mengembang.

"Mas percaya sama kamu. Lakukan apa saja selagi itu membuat kamu puas dan bahagia. Asal tidak kelewat batas," ujar Maikel sembari mengacak rambut Laura yang dibalas senyum dan pelukan di lengan kekarnya.

"Mas memang yang terbaik," tutur Laura.

1
Nurr Amirr🥰💞
Enggak ada sambungannya lg thor...
Susana Sobalena
enak munkin tu.hehe
Susana Sobalena
satu kata bodoh.
Indar
setelah sekian lama akhirnya ada kelanjutannya ☺ tetap semangat kak 💪💪
Nurr Amirr🥰💞
Jgn d gantung lg d pohon togeh thorrrr... Semangat updatenya...
Radya Arynda
ya alloh yeni kemana aja,,,, semangaaay💪💪💪💪
arniya
kak knp baru update??!
arniya: semoga kak sehat, urusannya cepat selesai. biar bisa sering update.
Yeni Erlinawati: banyak urusan yang mendesak kak jadi gak sempat buat nulis. maafkan diriku yang membuatmu menunggu ya🙏🤗
total 2 replies
Nurr Amirr🥰💞
ini kok terus d gantung ya thorrr...
Andi Rahmawati
Loh kok hbs lg ljt dong jgn bikin penasaran
Indar
nah betul tuh jgn sampai pelakor datang gara2 hukumanmu laura
Hany
lanjut dek Yen,lama banget up nya,sehat selalu dan tetep semangat 💪🥰😘
Rini
semangat BI komporin trus, wong Yo nyatane glm kok ribet koe Ki lau
Yunia Afida
nah lo gimana itu Laura,wes hentikan yang penting sekarang masa Depa mu
Radya Arynda
yuuuuhuuuuu...semangaaat
Nurr Amirr🥰💞
up..
Nelci Nino
Luar biasa
Yunia Afida
terimakasih sudah up
Yunia Afida
Akhirnya terungkapkan, gimana reaksi Laura, pasti bsedih galau
abu😻acii
bodoh nya kmu laura
Hany
dek Yen,lagi hajian ya,lama banget hilang dari peredaran,jadi kabur semua tu yg baca😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!