NovelToon NovelToon
Bu Guru, I Love You

Bu Guru, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dede Dewi

Menjadi seorang Guru adalah panggilan hati. Dengan gaji yang tak banyak, tetapi banyak amanah. Itulah pilihan seorang gadis bernama Diajeng Rahayu. Putri dari seorang pedagang batik di pasar Klewer, dan lahir dari rahim seorang ibu yang kala itu berprofesi sebagai sinden, di sebuah komunitas karawitan.
Dari perjalanannya menjadi seorang guru bahasa Jawa, Diajeng dipertemukan dengan seorang murid yang cukup berkesan baginya. Hingga di suatu ketika, Diajeng dipertemukan kembali dengan muridnya, dengan penampilan yang berbeda, dengan suasana hati yang berbeda pula, di acara pernikahan mantan kekasih Diajeng.
Bagaimana perjalanan cinta Diajeng? Mari kita ikuti cerita karya Dede Dewi kali ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dede Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lamaran?

Sore itu, setelah mandi pakai sabun wangi, tak lupa gosok gigi, Raka mengganti pakaian dengan setelan terbaiknya. Dia sangat bahagia mendapat kesempatan emas ini, dimana dia dititipi sebuah undangan pernikahan dari rekan sekolahnya, yang sangat ngefans dengan bu guru baik. Rekannya itu sangat berharap bu guru baiknya bisa datang ke acara pernikahannya.

Rambut disisir rapi seperti Irfan Hakim ketika membawakan sebuah acara. Kaos polo berkerah berwarna navi yang ngepas di badannya, membuat dia tampak lebih gagah, celana jins biru yang masih baru terpaksa harus dilepas lebel merk nya, supaya tidak kelihatan kalau celananya baru datang diantar pak kurir dari sebuah toko online langganannya. Sendal gunung yang sangat disukainya telah menempel cantik di telapak kakinya, meski si sandal menjerit karena kesakitan diinjak-injak tuannya, hingga si sandal sadar diri, bahwa dia memang sangat pantas diperlakukan seperti itu oleh tuannya. Tak lupa pula dompet kulitnya yang dia kantongi di celana jins nya, beserta isi dan lain sebagainya. Jika dia tertinggal, akan banyak menimbulkan polemik dalam sebuah kisah kehidupan seorang anak manusia.

Selembar kertas undangan berwarna merah jambu dari meja tamu, telah berpindah ditangannya, dan laki-laki itu kembali tersenyum dengan penuh harap.

"Bu, Raka pamit ya." pamit Raka sambil mencium tangan sang ibu tercinta.

"Ya mas, kamu hati-hati ya." jawab bu Narti yang sudah mengerti maksud dan tujuan dari kepergian sang buah hati.

Sebuah motor matic keluaran tahun 2015, berwarna putih dan sedikit corak warna merah, menegaskan bahwa dirinya adalah anak Indonesia, dan cinta Indonesia berserta seorang pahlawan tanpa tanda jasanya yang setiap tanggal 25 November selalu menjadi hari special bagi mereka yang sadar akan makna yang tersirat dan tersurat dari tanggal keramat tersebut, telah siap ditunggangi si empunya dengan penuh kerelaan meski bensin harus selalu berkurang jika digunakan si bosnya, tampa berani protes sekalipun harga BBM naik.

Raka melajukan motor matic mio soul nya dengan penuh rasa syukur tiada terkira, karena hanya karena sebuah lembar undangan itu, akhirnya dia memiliki alasan untuk berkunjung ke sebuah rumah klasik dan sederhana di sebuah desa terpencil yang sangat jarang ada bus antar kota melewatinya.

"Alhamdulillah." ucap Raka setibanya di depan sebuah rumah sederhana itu. Namun Raka tertegun ketika melihat sebuah mobil di halaman rumah Diajeng. Raka hafal mobil Diajeng, dan mobil yang pernah dinaiki Diajeng ketika di hadang para preman. Namun, Raka tetap mantab untuk melangkah maju memasuki halaman rumah klasik itu.

"Assalamu'alaikum." salam Raka yang disambut hangat oleh seorang tukang kebun yang ramah.

"Wa'alaikumussalam." jawabnya.

"Maaf pak, bu Ajengnya ada?" tanya Raka ramah.

"Oh, ada mas. Mas nya ini siapa ya? Dan ada perlu apa?" tanya pak Bejo, tukang kebun di rumah pak Sabari.

"Saya Raka. Tujuan saya kemari, mau memberikan undangan pernikahan teman saya ini kepada bu Ajeng." jawab Raka.

"Oh, ya mas. Bisa dititipkan kepada saya ya mas. Karena kebetulan, bu Ajeng sedang ada tamu." jawab pak Bejo.

"Ehm, apa tidak bisa saya bertemu sebentar pak?" tawar Raka dengan sedikit kecewa.

"Ehm...maaf mas. Tapi sepertinya tidak bisa." jawab pak Bejo dengan berat hati.

"Penting sekali ya pak Acaranya?" tanya Raka.

"Iya mas. InshaaAllah, tamu yang datang ini 'kan, calonnya mbak Ajeng mas." jawab pak Bejo.

"Calon?"

"Iya mas. Alhamdulillah, mbak Ajeng bertemu jodohnya. Hari ini mbak Ajeng dilamar mas." jawab pak Bejo."

"Dilamar?" gumam Raka sangat terkejut.

💜💜💜💜💜💜

Sedangkan di dakam rumah, Diajeng sudah rapi dengan tunik luriknya, beserta rok hitam dan jilbab Abu-abu, senada dengan tuniknya. Diajeng memoleskan sedikit make up nya, dan menyemprotkan sedikit parfum, tak lupa pula deodoran yang menambah rasa percaya dirinya. Diajeng keluar kamar, lalu di sambut mbak Nuk dengan sumringah.

"MaasyaaAllah ayune rek anake pak Sabari ini..." puji mbak Nuk.

"Alhamdulillah mbakku, makanan sudah siap, mbak. Kata bapak, kalau mbak Ajeng sudah siap, suruh ke depan, mengajak tamunya untuk makan dulu." kata mbak Nuk.

"Oh, ya mbak." jawab Diajeng dengan wajah memerah karena mendapat pujian dari mbak Nuk.

Diajeng berjalan ke ruang tamu dengan langkah berat, dia malu, bercampur cemas. Ada apa sebenarnya, sehingga ada pak Hisyam di sana? batin Diajeng.

"Maaf pak." sapa Diajeng kepada pak Sabari. Seketika obrolan ringan itu terhenti ketika mendapati Diajeng muncul dari balik tirai pembatas ruang tamu dan ruang keluarga.

"Ya nduk?"

"Makannya sudah siap pak." jawab Diajeng dengan canggung.

"Oh, ya. Mari Nif, Dek Ijah, dan mas Hisyam, kita makan dulu." ajak pak Sabari ramah.

Merekapun mengangguk setuju. Kemudian berdiri dari duduk dan melangkah ke ruang tamu, mengikuti langkah pak Sabari.

Dengan telaten, Diajeng menyiapkan makan untuk pak Sabari. Menawarkan lauk kepada para tamunya, tak luput pula Hisyam.

"Silakan mas, semur jengkol nya jika suka." kata Diajeng menyodorkan mangkuk berisi semur jengkol.

"Ohya tentu, saya suka. Terimakasih." jawab Hisyam dengan wajah bersemu.

Hisyam menerima mangkuk yang disodorkan Diajeng. Lalu memakan lahap lauk tersebut. Tampak sekali kalau Hisyam juga sangat menyukai semur jengkol.

Setelah selesai makan, Diajeng hendak membereskan piring kotor. Namun, pak Sabari melarangnya.

"Sebentar Nduk. Ada yang ingin disampaikan oleh keluarga bu Ijah." kata pak Sabari.

Diajeng kembali duduk dengan wajah bertanya-tanya, jantungnya berdetak beribu lebih kecang. Jangan-jangan...

"Nak Ajeng."

"Ya bu?"

"Langsung saja ya. Jadi begini, kedatangan kami ke sini bukan hanya untuk makan jengkol, atau sekedar berkenalan. Karena ternyata, nak Ajeng dan putra saya Hisyam sudah saling kenal ya?" tanya bu Ijah.

"Ehm..." Diajeng hanya mampu mematung.

"Jadi begini nak..." lanjut pak Hanif.

"Tujuan utama kami datang kemari adalah melamarkan nak Ajeng, untuk keponakan saya Hisyam..." lanjut pak Hanif yang mewakili kata dari bu Ijah. Karena Ijah tampak seperti grogi hendak melanjutkan kata-katanya.

Diajeng seketika mematung, dia bingung, sebentar dia melirik Hisyam, yang tampak duduk mematung seperti dirinya.

Sambil mengontrol jantung yang tak beraturan rimanya, dan juga nafas yang seketika terhenti karena syok, ada cowok ganteng tiba-tiba melamarnya. Dengan tanpa ragu-ragu, Diajeng melirik bapaknya, dan sang bapak mengangguk, seperti memberinya isyarat.

"Bismillahirrohmanirrohim. InshaaAllah saya mau om." jawab Diajeng yang seketika lafadz hamdalah menggema di seluruh ruang makan. Tak terkecuali mbak Nuk di ruang dapur dan cicak di dinding. Serta pak Bejo yang nguping di sebelah ruang makan, dan satu lagi... Raka.

"Alhamdulillahirobbil'alamin." jawab yang lain.

kecuali Raka yang menjawab "Astaghfirulalhal'adzim."

1
Dede Dewi
maaf kak, ini baru dapet setengah bab.anak demam🙏
Nurul Awula
kenapa belum up thor
Nurul Awula
lanjut
Dede Dewi
yg baru sudah saya up
Dede Dewi
iya kak. maaf...
Ibrahim Efendi
??????
typo kah????
Etit Rostifah
lanjut, jadi penasaran ibu guru cantik n baik hati. semoga ibu guru Ajeng mendapat jodoh dari Allah yang sholeh.
Ibrahim Efendi
sm kyk ipar. MAUT!!...
Ibrahim Efendi
tu tau..... 😜
Ibrahim Efendi
😍😍😍 J E N G K O O O L L L . . .
Ibrahim Efendi
"buset dah! kirain ada petir" kata cicak 😜
Ibrahim Efendi
setiap orang yang telah melaksanakan kewajibannya dengan sebaik2nya, maka dia bukanlah beban. tapi bila melalaikan kewajibannya, maka dialah beban. siapapun dia.
Dede Dewi: MaasyaaAllah. Terimakasih atas pencerahannya pak... baarokallahufikum
total 1 replies
Punya Impian
gk gitu' bedmood aj bacanya klo gamon nya kelamaan' apalagi klo ud punya pasangan' pasangan nya siapa yg di pikirin dan di tangisin siapa😮‍💨
Punya Impian
kedepan nya ngk usah ada lebay pake drama nangis2 kak
Dede Dewi: kalau kakka diputua pacar, nangis ga kak?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!