TAMAT HINGGA MUSIM KE-3~
"Uncle Sam aku tidak mau menikah dengannya....ini sama saja mempertaruhkan masa depanku....hiks "
"Lalu bagaimana cara kau membayar semua hutang orang tuamu? " uncle Sam mencengkram tangan nya dengan keras.
Baru sehari setelah orang tuanya meninggal dunia. Renesmee yang merupakan anak tunggal kesayangan keluarga Phoenix.
Harus menghadapi kenyataan pahit kembali. Ketika sang paman memaksa dirinya untuk menikah dengan seorang Presdir yang sangat angkuh, kejam, dan tidak memiliki perasaan. Ia bernama Nathan Efron.
🌹Tahap Revisi🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 20
"Ya tuhan! Begitu sempurnanya ciptaan mu! Nathan andai saja sifat mu seindah wujud mu yang sudah diciptakan tuhan!"Batin Rens.
Rens begitu terpana dengan karismatik yang dimiliki Nathan, tubuhnya yang tinggi, dadanya yang bidang, hidung mancung, dagu tajam, mata yang indah, dan sekarang dia mengenakan setelan Tuxedo berwarna merah dengan dalaman kemeja putih, rambutnya yang rapi disisir kebelakang membuat dirinya semakin sempurna. Tidak ada perempuan yang bisa menolak ketampanan seorang Nathan Efron, tetapi sangat disayangkan dengan sifat buruknya.
🌹Beberapa jam sebelum nya.🌹
Pagi itu Nathan duduk di sofa ruang tamu rumah utama. Dia sudah siap dan sudah mengenakan setelan Tuxedo berwarna merah untuk pernikahannya. Dia duduk dengan angkuhnya sambil melamun.
"Bagaimana keadaan nya sekarang? Apa dia sudah jauh lebih baik? Setelah kejadian waktu itu, bahkan aku tak bisa menghubunginya apa lagi meminta maaf!" Batin Nathan yang ternyata sedang memikirkan Rens.
Tap tap tap!
Ada seseorang yang berjalan kearahnya. Seseorang itu lalu meletakan Coffee late kesukaan Nathan, yang dibeli dari kedai kopi terdekat diatas meja.
"Tuan, ini dia kopi anda" Ucap Kevin, sontak membuyarkan lamunan Nathan.
"Eh! Kevin kau mengagetkan ku saja" Jawab Nathan yang terkejut akan kedatangan Kevin.
"Ada apa Tuan apa ada sesuatu yang ada pikiran anda?" Tanya Kevin cemas, Kevin takut jika ada sesuatu yang menjanggal dipikiran Nathan.
"Hmm! Tidak ada, aku tidak sedang memikirkan sesuatu" elak Nathan sembari meneguk kopi tersebut.
Setelah meneguknya, Nathan kembali diam dan memandang kearah depan dengan tatapan kosong. Kevin yang memperhatikan bosnya tersebut merasa curiga dengan apa yang sedang dipikirkan Nathan.
"Apa yang sedang dipikirkan orang ini? bukannya ini adalah hari pernikahannya seharusnya dia bahagia! Terlebih lagi selama dua hari ini dia nampak gelisah tak jelas" gumam Kevin, memikirkan betapa anehnya sikap Nathan.
Tak berselang lama, Barbara menghampiri mereka dan langsung mengajak Nathan pergi menjemput Rens dirumahnya.
Nathan hanya diam dan menuruti perkataan mamih nya itu. Mereka pun berjalan ke halaman parkiran mobil.
Nathan dengan tak tahu menahu langsung saja menggapai gagang pintu mobil sport miliknya yang hanya ada dua bangku saja. Barbara terkejut melihatnya dan langsung menghentikan tangan Nathan. Nathan dan Kevin pun sama-sama terkejut.
"Nathan! Berhenti" Teriak Barbara.
"Eh? Ada apa mih? Mengagetkan Nathan saja" tanya Nathan yang terkejut.
"Ada apa Nyonya? Apa ada yang salah?" Tanya Kevin juga.
"Nathan sebaiknya kamu naik mobil yang itu saja, dan Kevin kamu mengemudi untuk Nathan yah" ucap barbara sembari menunjuk mobil yang ada disebelah mobil Nathan.
"Tapi mih! Nathan mau naik mobil Nathan sendiri" Tolak Nathan.
"Dengerin Mamih sayang, mamih ngga mau terjadi sesuatu lagi terhadapmu! Apa lagi Rens" Ucap Barbara yang menahan tangis, dirinya sangat trauma mengingat kejadian yang pernah menimpa Nathan dihari pernikahannya.
Nathan dan Kevin pun terkejut. Mereka saling bertatapan. Akhirnya mereka teringat juga dengan kenangan itu. Nampak raut wajah Nathan yang sedikit berubah menjadi bingung.
"Baiklah Nyonya! Saya akan mengemudi untuk Tuan! Nyonya tidak perlu khawatir" Ucap Kevin mematuhi perintah Barbara.
"Terima kasih sayang! Mamih mohon jaga Nathan yah" ucap Barbara lagi, yang dibalas dengan anggukan oleh Kevin.
Barbara pun memasuki mobil miliknya yang akan dikendarai oleh supir pribadinya. Sedangkan Nathan masih terdiam melamun seperti orang linglung, dirinya kembali gugup saat Barbara kembali mengingatkan peristiwa itu padanya.
Pandangannya tetap kosong menghadap depan.
"Tuan.....silahkan masuk" Kevin berucap sembari memegang pundak Nathan, membuatnya terkejut.
Nathan (abduction)