NovelToon NovelToon
Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:487
Nilai: 5
Nama Author: Nona_Written

Aluna, gadis sebatang kara yang harus terlibat dengan pernikahan kontrak dengan seorang Ceo demi membayar denda atas insiden yang tidak sengaja terjadi.

Dan Haris laki-laki berusia 32 tahun yang juga terpaksa menawarkan pernikahan kontrak pada Alana demi maminya.

bagaimana kelanjutan kisah keduanya ??
ikutin terus perjalanan cinta mereka.

Plagiat ! hus hus ☠️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Pagi hari Haris dan juga Reza sudah berada di depan rumah Aluna, bahkan Haris tidak memberitahu Aluna terlebih dahulu jika dia akan menjemputnya kembali.

Aluna keluar dari rumahnya jam delapan pagi, karna memang dia ada kuliah jam sembilan, Aluna kaget saat dia membuka pintunya ada mobil milik Haris terparkir di depan rumahnya.

"Ngapain dia disini?"Gumam Aluna sambil mengerenyitkan satu alisnya.

Haris membuka kaca pintu mobilnya saat melihat Aluna keluar dari rumahnya.

"Apa memang kebiasaan lo menyepelekan waktu."Tanya Haris kepada Aluna, saat Aluna melangkah menuju ke dekat mobil Haris.

"Maksudnya?"Tanya Aluna.

"Bahkan ini sudah jam delapan, lo baru keluar dari rumah lo, Gue sama Reza di sini sudah dari tadi jam setengah delapan."Ucap Haris bahkan dia tidak sama sekali melihat ke arah Aluna, dia terus menatap lurus ke depan.

"Lah, siapa yang nyuruh? Lagian emang aku masuk kuliah jam sembilan, ngapain berangkat pagi-pagi."Ucap Aluna,

"Lagian kenapa om gak ngetuk pintu atau telpon aja biar aku kasih tau kalo aku masuk siang, jadi gak usah repot-repot nungguin, aku bisa berangkat sendiri."Lanjut Aluna.

"Motor lo di kampus, mau berangkat sama siapa, etiskah seorang perempuan yang sebentar lagi akan menikah pergi bersama lelaki lain?"tanya Haris, kini mata elangnya sudah menatap ke arah Aluna, yang sedari tadi berdiri di samping pintu mobilnya.

"Lelaki siapa maksud om? Wajar aja dong kalo aku berangkat sama kang ojol."Ucap Aluna.

Jawaban Aluna berhasil membuat tawa Reza pecah, bisa-bisanya dia menjawab tukang ojek yang di cemburui bosnya itu.

Haris menendang belakang bangku kemudi yang di duduki Reza, Haris tidak terima di tertawai oleh Reza.

"Mau gue potong gajih lo?"Ancam Haris.

"E–Engga bos."Jawab Reza langsung diam.

"Masuk."Ucap Haris kini menatap ke arah Aluna yang masih saja berdiri di samping pintu mobilnya.

"Engga, om duluan aja, aku udah mesen ojek online dan sebentar lagi sampe."Ucap Aluna.

Haris menatap tajam kepada gadis kecil yang ada di dekat pintu mobilnya itu, apa katanya duluan, setelah Haris menunggu setengah jam lebih, dia lebih memilih berangkat bersama tukang ojek.

"Masuk."Ucap Haris lagi dengan suara dinginnya.

"Ihhh, Om kok maksa si."Ucap Aluna.

"Mau gue gendong?"Tanya Haris.

"Ngapain gendong-gendong aku?"Tanya Aluna.

"Masuk makannya."Ucap Haris dia sudah membuka pintu mobilnya dan keluar dari mobil.

"Kasian kang ojek yang aku pesen loh kalo aku batalin."Ucap Aluna beralasan, padahal memang karna dia tidak mau dekat-dekat dengan lelaki gila yang satu ini.

"Nah, itu kang ojeknya."Ucap Aluna, memang sangat kebetulan, ojek yang Aluna pesan tiba.

"Kakak Aluna ya?"Tanya tukang ojeknya.

"Iya pak."Jawab Aluna, saat dia mau mengambil helm yang di berikan tukang ojek, Haris mencegahnya.

"Batalin aja pak."Ucap Haris.

"Tapi pak, saya udah sampe sini."Ucap tukang ojek itu, enak saja di batalin, dia sudah jauh-jauh dan sudah tekor juga bensinnya.

Haris mengeluarkan lembaran kertas berwarna Pink lima lembar lalu memberikannya ke tukang ojek itu.

"Cukup?"Tanya Haris dengan tatapan dinginnya.

"Cu–cukup pak."Ucap tukang ojek itu dengan terbata-bata, selain dia kaget dengan uang yang dia terima, dia juga takut dengan tatapan dingin dari Haris.

"Pergi."Ucap Haris.

"I–Iya pak."Ucap tukang ojek itu, dia segera menjalankan motornya kembali dengan kecepatan tinggi.

"HEH, PAK-PAK, SAYA BELUM NAIK PAK, WOYYYYYY!!!!" Teriak Aluna.

Haris membungkam mulut Aluna dan mendorongnya masuk ke dalam mobilnya lalu dia menutup kembali pintu mobilnya.

"Jalan Za."Ucap Haris kepada Reza.

Reza langsung menghidupkan mobil dan menjalankannya, di belakang Aluna terus saja mengamuk kepada Haris.

"Om mau nyulik aku ya."Ucap Aluna.

Haris hanya diam saja tidak menjawab ucapan Aluna.

"Om, aku bisa teriak kenceng loh."Ucap Aluna lagi. Namun Haris masih sama dia masih saja diam.

Melihat Haris yang diam saja, Aluna berusaha membuka kaca mobil di sampingnya, namun Haris dengan sigap menahan tangannya dan kembali menutup pintu mobil itu.

"Lo mau apa?"tanya Haris sambil menatap Aluna, bahkan kini jarak mereka hanya beberapa senti aja, wajah Haris tepat berada di depan wajah Aluna, bahkan nafas hangat Haris terasa di wajah Aluna, dan hidung mancungnya menyentuh hidung Aluna.

Degup jantung Aluna tidak bisa terkontrol, bahkan mungkin bisa saja terdengar oleh Haris.

"O—om mau apa?"Cicit Aluna pelan.

"Jangan macem-macem atau lo akan bermasalah sama gue."Ancam Haris.

Aluna mengangguk.

Haris melepaskan cengkramannya terhadap tangan Aluna, dia juga menjauhkan wajahnya dari wajah Aluna, jujur saja dia juga merasa gugup karna memang ini kali pertamanya dia menatap seorang wanita dengan jarak yang sangat dekat.

**

Setelah setengah jam lebih, akhirnya mobil yang di kendarai oleh Reza tiba di gerbang Kampus tempat Aluna kuliah.

Aluna membuka pintu di sampingnya, dan dia turun dari dalam mobil milik Haris.

"Makasih om, kak Eza."Ucap Aluna.

Haris sama sekali tidak melirik ke arah Aluna, sedangkan Reza mengangguk kepadanya.

Di gerbang ada Arga yang baru saja dateng, dia melihat Aluna turun dari mobil mewah yang kemarin juga menjemputnya ke kampus.

"Lun."Panggil Arga.

"Eh, Ga."Jawab Aluna, dirinya langsung berlari ke arah Arga.

Sedangkan Haris melihat itu semua dari dalam mobilnya.

"Selidiki lelaki itu."Ucap Haris kepada Reza.

"Baik bos."Ucap Reza.

Reza kembali menjalankan mobilnya menuju ke perusahaan milik Haris, bahkan Haris tidak pernah telat sebelumnya, hari ini dia harus telat hanya karna menunggu seorang wanita yang akan melakukan pernikahan kontrak dengannya.

Di kampus Aluna masuk bersama dengan Arga, mereka jalan berdampingan, namun keduanya tidak ada yang membuka obrolan.

"Oh ya Lun."Ucap Arga akhirnya dia membuka obrolan terlebih dahulu.

"Iya, kenapa Ga?"tanya Aluna dia melirik ke arah Arga di sampingnya, lelaki yang selama ini diam-diam dia kagumi itu.

"Laki-laki yang kemarin dan tadi sama kamu, beneran calon suami kamu?"Tanya Arga, sebenarnya dia tidak mau menanyakan hal itu, hanya saja ada yang mengganjal di dalam hatinya jika dia tidak menanyakannya kepada Aluna.

Aluna terdiam mendengar pertanyaan Arga, haruskan dia menjawab IYA?? Atau TIDAK??? Karna memang iya dia calon suami Aluna, namun bukan suami yang sesungguhnya, suami yang selamanya akan bersama dengannya.

"Lun,"Panggil Arga kembali, karna dia tidak mendapatkan jawaban dari Aluna.

"Eh, iya Ga."Ucap Aluna dia tersadar dari lamunannya.

"Apa benar lelaki itu calon suami kamu?"Tanya Arga lagi memastikan.

Aluna mengangguk kepada Arga.

Arga terdiam, bahkan kini dia tidak melanjutkan langkah kakinya,, dia berhenti di belakang Aluna.

"Sejak kapan?"Tanya Arga.

"Apanya Ga?"Tanya Aluna.

"Sejak kapan kamu sama dia memiliki hubungan?"Tanya Arga.

"Tidak semua harus aku kasih tau kan Ga."Ucap Aluna, karna dia juga bingung mau menjawab apa, dan sejak kapan dia memiliki hubungan dengan Haris.

"Luna, Apa yang kamu sembunyikan? Apa ada yang menekan kamu untuk menikah dengannya, jika memang iya aku bisa menolongmu untuk keluar dari tekanan ini Lun,"Ucap Arga, dia tidak terima wanita yang selama ini dia cintai dan sayangi dalam diam harus di miliki oleh lelaki lain.

"Tidak ada yang aku sembunyikan, dan tidak ada yang menekan aku untuk menikah dengannya Ga, aku dengannya memang memiliki hubungan, hanya saja selama ini kami merahasiakannya, jadi aku mohon sama kamu mulai sekarang kita tidak perlu terlalu dekat Ga."Ucap Aluna, setelah mengatakan itu Aluna pergi meninggalkan Arga yang masih mematung di tempat.

1
partini
tadi sama ibu nya sekarang sama anaknya
partini
notif nya telatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!