.
sebelum membaca Novel ini diperkenankan membaca Novel
Gadis Tersembunyi itu Putri Penguasa,,
.
.
Anna adalah seorang gadis cantik, hidup gadis cantik tidaklah pernah mulus apalagi calon pewaris Asia Group, lika-liku hidupnya penuh drama keluarga yang haus tahta.
Suatu hari Anna dipaksa menikah, Ia tidak mau menikah dengan laki-laki pilihan Om nya dan memilih menikahi temannya, tanpa sepengetahuan Anna, Aditya Pratama mencintai Anna sejak lama.
bagaimana kisah Cinta mereka? mampukah Aditya membuat Anna mencintainya? ikuti kisahnya ya? selamat membaca...! jangan lupa baca Novel Nae yang lain juga ya??
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pembicaraan
.
.
.
"paman lihat dan dengar?? dia bukan Pria yang baik untuk Anna..! dia kasar dan tidak bermoral". hasut Roben dengan sinis ke Adi lalu melihat ke arah Leonard.
Adi memutar bola matanya dengan malas, "trik apa yang kalian lakukan? jebak menjebak? ".
"Paman..? ". panggil Roben ke Leonard.
"kenapa kau berisik sekali hah? tanyakan pada Anna, jika Anna mencintainya kenapa aku melarangnya? aku hanya punya 1 cucu dan ingin dia bahagia, apa yang cucuku katakan benar jika kau memang menyukai Anak ini nikahi dia masalah gender? bukankah kau punya Putri? nikahkan dia dengan Anakmu, masalah selesai kan? jangan mengacau di Mansionku". Leonard berkata dengan tegas dengan aura memimpin yang kuat.
Roben lagi-lagi mengepalkan tangannya,
"Kakek..? aku hanya mencintai Anna". bujuk Fendy
"hartanya?". tebak Leonard.
"mana mungkin". jawab Fendy
"apa maksud Paman bertanya seperti itu? ". tanya Roben tak terima pertanyaan Leonard seolah menusuk hatinya padahal Ia hanya tidak terima tujuannya di ketahui.
Anna memeluk Adi dengan erat, "jangan lepaskan Aku Adi..! aku tidak mau menikah dengannya".
"iya..! tidak akan". jawab Adi tersenyum merangkul pinggang Anna dan dengan manja Anna masuk ke pelukan Adi bukan Cinta tapi rasa manja Anna pada sosok ayah yang menjadi tempat Anna berlindung dilampiaskan pada Adi.
banyak orang yang mengatakan kepribadian Adi, ketegasan Adi dalam memimpin Perusahaan Asia Group mirip dengan sosok Papanya, hal itu membuat Anna selalu ingin dekat dengan Adi sebagai sahabat baik, Anna tidak tau bagaimana Papanya tapi mencaritau lewat Adi, dan menurut Anna tidak ada salahnya juga hanya sekedar tau.
"kalian lihat?? ". tunjuk Leonard
Roben dan Fendy bisa melihat bagaimana tingkah Anna pada Adi, entah sandiwara atau tidak tapi terlihat sangat natural tanpa tau apa yang dipikirkan Anna.
"Anna..? jangan membuat malu aku..! keluarga kita sudah mengatur pernikahan kita, Undangan sudah tersebar luas". pinta Fendy memelas.
Anna menggeleng kepalanya dipelukan Adi, "aku tidak pernah menerima lamaranmu, aku terus menolak tapi Om selalu saja memberimu angin segar itu, aku tidak tahan dan menikahi kekasihku".
mereka tetap berdebat cukup lama hingga Adi mulai jengah menggendong Anna seperti koala, Anna melingkarkan tangannya dileher Adi.
Adi membawa pergi Anna namun mendengar makian Roben membuat langkah kakinya terhenti.
"jangan menghasut kakek,, kau dengar peringatanku kan? aku tidak peduli apa penilaian mu padaku, bagiku Anna mau menerimaku itu sudah cukup dan kau Pria tembok..? cari saja pengantin pengganti yaitu Anak dari Om Roben, pintarlah sedikit !! jangan membuatku marah dengan memaksa istriku menikahimu, dia Istriku kau tidak berhak merebutnya dariku lagi". kata Adi tanpa berbalik lalu membawa pergi Anna.
Sekar yang kembali mengintip mengangkat ibu jari tangannya memuji keberanian Adi, sungguh Adi begitu seksi dan Romantis
Sekar yakin Anna akan jatuh cinta pada Adi, karna Anna selalu mengatakan suka Pria romantis, dan Pria yang bisa melindunginya bukan karna Anna lemah tapi karna Anna kurang kasih sayang tentu ingin punya pasangan yang bisa melindunginya seperti seorang Ayah baginya.
"kalian dengar..? aku sudah mengantuk..! silahkan kalian pergi, cari pengantin pengganti untuk Fendy". Leonard berkata dengan dingin lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
Sekar menghubungi pengawal yang berjaga dan mereka segera bergerak mengusir Roben dan Fendy, Roben berteriak memaki terang-terangan pengawal kurang ajar itu tapi tidak dipedulikan, sekeras apapun Roben mengancam akan memecat mereka tapi sepertinya mereka terlalu meremehkan perkataan Roben.
.
"bagus... ! mereka pergi juga". senyum lega Sekar lalu kembali masuk ke kamarnya.
"Anna.. Anna..? apa kamu tidak tau cara suamimu menatapmu? dia terlihat lelaki yang kasmaran walau tertutupi dengan wajah datarnya tapi matanya tidak bisa berbohong, aku tau dari awal dia menyimpan perasaan pada Anna hanya saja anak itu terlalu polos dan bodoh tentang cinta". oceh Sekar sambil berjalan ke arah ranjangnya dan memainkan ponsel.
Sekar chattingan dengan Caca yang ternyata sedang ada urusan dengan kedua orangtuanya, Caca tidak bisa pulang ke Mansion dan meminta Sekar mengawasi Adi.
Sekar membaca pesan permintaan Caca hanya memutar bola matanya dengan malas, mereka berdebat karna Adi yang suami Anna tidak ada alasan bagi Sekar mencurigai Adi terlebih lagi Anna terlihat manja sekali dengan Adi seperti Adi itu adalah ayahnya Anna saja.
.
dikamar Adi dan Anna.
"mana ponselku? ". tanya Anna
Adi menjitak kening Anna yang terpekik seketika, Ia mengomel tak terima.
"inikah balasanmu karna aku menyelamatkanmu tadi hmm? kamu sangat berat". oceh Adi memukul-mukul lengannya sendiri.
"apa yang menonjol dilengan dan diperutmu memang otot? bagaimana bisa kamu mengeluh dengan berat badanku yang sangat ideal". ejek Anna.
Adi terkekeh, "aku bisa menggendong gajah tapi aku tidak bisa menggendongmu terlalu lama".
Anna tak terima memukul Adi, "kenapa aku harus menikah dengan Pria menyebalkan sepertimu hah?". geram Anna.
"lalu kamu mau menikah dengan Fendy? ". tanya Adi menggoda.
"bedeb*h itu..! aku tidak mau menikah dengannya, lebih baik aku menjadi biarawan dari pada harus menikah dengannya". ketus Anna
"kenapa? apa dia memang bukan Pria yang baik?". tanya Adi memancing karna penasaran tentang Fendy.
"bukannn...! dia Pria suka main tangan, aku dengar sendiri dari mantan kekasihnya". jawab Anna dengan marah.
"mantan? siapa? kamu bertemu mantannya? ". tanya Adi
"bukan aku.! tapi dia yang menemuiku lalu mengatakan kebenarannya, untuk membuktikan kejahatan Fendy wanita itu menunjukkan rekaman CCTV saat Pria itu memukulnya". jawab Anna
"lalu kenapa Om mu bisa begitu percaya padanya? ". tanya Adi menertawai jiwa pengecut Fendy.
bagi Adi lelaki yang Ringan main tangan pada perempuan itu adalah lelaki pengecut, semua manusia di muka bumi ini lahir dari rahim wanita seharusnya sebagai lelaki harus menghormati kalangan wanita.
"entahlah..! paling mau dijadikan budak, aku sudah tau isi otak Om Roben tapi tidak berani mengatakannya kalau aku tau, lebih baik aku menghindar". jawab Anna dengan senyuman.
"kalau aku membunuhnya saja bagaimana? ". tanya Adi tiba-tiba
"jangannn..! apa bedanya kamu dengan para pembunuh itu? aku tidak suka kalau kamu membunuh orang". jawab Anna cepat entah mengapa aura yang Adi pancarkan terasa mengerikan membuat Anna merinding jadi Ia buru-buru mengatakan Adi tidak boleh membunuh siapapun.
"Anna..! jika kita membiarkan orang muka dua hidup disekitar kita pasti banyak orang yang menjadi jahat karna ulahnya, kamu tau sendirikan zaman sekarang uang bisa membutakan segalanya, mereka yang awalnya baik langsung mau membunuh orang lain hanya demi uang". Adi
Anna tertegun mendengarnya, "hah?".
"aku tidak bisa membiarkan mereka yang menyakitimu hidup, gigi dibalas gigi, mata dibalas mata, jika dia berani menyakiti satu saja dianggota tubuhmu aku tidak bisa toleransi lagi akan aku minta bayarannya dengan nyawa nya". sambung Adi lagi dengan serius.
Anna menelan ludah, "jadi kamu akan membunuh jika aku terluka? seperti Kakekku? ".
"hmm hanya jika mereka berani melukaimu, aku balas semua tanpa berpikir dan aku tidak akan menyerahkan pelaku pada Pihak polisi biar aku sendiri yang adili". ujar Adi tersenyum mengelus kepala Anna bahkan raut wajah Adi terlihat santai tidak takut sama sekali dengan kata-katanya sendiri.
.
.
.