NovelToon NovelToon
Gadis Mungil (I Love You)

Gadis Mungil (I Love You)

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:27.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Motifasi_senja

NOTE!
-Mengandung beberapa cerita dewasa/adult romance. Mohon bijak!
-Kalau cerita mulai tidak jelas dan dirasa berbelit-belit, sebaiknya tinggalkan. (Jangan ada komentar buruk di antara kita ya) Hiks!

Pantaskah seorang pria dewasa atau terbilang sudah matang, jatuh cinta dengan gadis di bawah umur?

Dia Arga, saat ini usianya sudah menginjak 26 tahun. Dia pria tampan, penuh kharisma dan sudah mapan. siapa sangka, pria sekeras Arga bisa jatuh cinta dengan seorang gadis yang masih berumur 15 tahun?

simak kelucuan dan kemesraan mereka!

Writer : Motifasi_senja

Mohon maaf jika ada kesamaan beberapa nama tokoh yang sama. 🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Motifasi_senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Aura

Semakin hari Baron semakin di buat jengkel oleh anak buahnya. Pekerjaan kali ini entah kenapa sangat sulit untuk mereka sehingga hanya memunculkan kemarahan di benak Baron saja. Di ruang pribadinya, Baron masih duduk dengan menyulut satu rokok. Otak nya melayang layang entah kemana mengikuti asap rokok yang perlahan menghilang.

Sementara 2 anak buah nya masih berdiri menunggu sebuah kata yang mungkin akan segera mencuat dari mulut Baron. Entah itu perintah, nasehat atau justru amarah.

“Bagaimana bisa kalian belum mendapatkan info tentang anak itu?” Akhirnya mulutnya berkata juga. Tangannya sudah mengepal erat.

“Maaf Bos, kami akan terus berusaha.” Jawab Tedi.

“Sudahlah! Keluar kalian berdua!” Baron mengibaskan tangan, menyuruh anak buahnya untuk segera meninggalkan ruangannya.

“Baru kali ini Bos bertingkah menjengkelkan!” Keluh Tedi. Ia sudah duduk di sofa di tempat biasanya para anak buah Baron berkumpul.

“Maksudmu?” Salah satu temannya bertanya. Dari raut wajah Tedi sepertinya yang di maksud bukanlah kemarahan dari Baron, tapi mungkin hal lain.

“Apa Kalian tak heran?”

Semua yang ada di situ saling pandang bergantian. “Heran kenapa?” tanya teman nya lagi.

Tedi meneguk softdrink nya hingga habis. “Ini pertama kalinya bos Baron membeli seorang gadis, Kalau di pikir pikir untuk apa Bos membelinya?” Tedi yang awalnya tak peduli pun akhirnya di buat penasaran.

“Mungkin mau di jadikan istri muda.” Mereka tertawa hingga bergema memenuhi ruangan itu. Tapi sepertinya hanya Tedi yang diam dan tak menganggap hal itu lucu.

Tawa itu terhenti ketika salah satu dari mereka memelototi. Jari telunjuknya menempel di bibir mengisyaratkan untuk segera menutup mulut. Ruangan menjadi hening. Tedi berdiri dan pergi tanpa mengucapkan satu patah kata pun pada mereka. Tentu yang di sana hanya angkat bahu.

“Halo manis...” Sapa Baron. Jemarinya menyentil dagu gadis yang tengah duduk di kursi depan bartender.

“Jangan main sentuh!” dengus gadis itu. Ia menggeser tempat duduknya.

“Dimana pacar tengilmu itu?” tanya Baron.

“Siapa maksudmu?” Malas tapi tetap menjawab.

“Tentu saja Dika, siapa lagi.” Seringai terlihat di bibir tebalnya.

“Tiara? Kau disini?”

Yang di maksud baru saja muncul. Dika datang hanya sendiri, itu sudah biasa.

“Apa kau di ganggu si botak ini?” Tanya Dika. Ia menyikut Baron untuk segera bergeser.

“Dasar Kau ini! Tidak punya sopan santun!”

Tiara tak peduli ocehan mereka berdua. Dan lagi kupingnya sudah di penuhi dengan suara riuh musik dan sorak para pengunjung.

“Sudahlah paman, kau pergi sana, ini urusan anak muda.” Ucap Dika setengah mendorong baron.

“Kalau bukan ponakanku, sudah Ku gantung Kau di tiang listrik.” Baron beranjak pergi meninggalkan mereka berdua.

“Hei. Kenapa Kau cemberut?” Dika mendekat. Jemarinya mengusap punggung tangan Tiara yang tergeletak di atas meja. “Bukankah harus nya jau senang sekarang? Nenek si Angkuh itu kan sudah datang, pasti Kau bisa lebih dekat dengannya.”

Itu yang harusnya terjadi. Tapi tidak. Untuk sekedar menemui Meri saja sangat susah, apalagi harus merengek memohon bantuan padanya. Sejak kemarin Meri sangat susah di hubungi. Bahkan sudah beberapa kali Tiara mencoba menelpon dan mengirim pesan. Tapi tak ada satupun yang di tanggapi.

“Kau tidak usah meledek ku.” Tiara meneguk lagi minumannya. Hampir setiap minuman ini selalu masuk ke dalam lambung nya. Biarlah! Setidaknya bisa membuat setres nya hilang.

Dika memandangi wajah cemberut Tiara. Andaikan saja wajah cantik itu menjadi milik Ku. Aku akan sangat bahagia. Mungkin tubuhnya sudah pernah Ia jamah dan nikmati, tapi itu tak akan cukup selama Tiara masih mengejar cinta nya yang tak berarti itu.

“Seharusnya kau pikir lagi apa yang Aku ucapkan tempo hari. Berhentilah mengejar nya.” Papar Dika.

Selesai ucapan nya itu, Dika menjadi diam. Dirinya menyuruh Tiara untuk berhenti mengejar Arga. Lalu bagaimana sebaliknya? Dirinya juga mengejar Tiara tanpa lelah. Bahkan sudah jelas Tiara sangat mencintai Arga. Rasa nya rumit sekali. Siapa yang bodoh di antara mereka?

“Aku pergi.” Tiara menghabiskan minumannya. Menarik tas selempangnya lalu keluar. Dika hanya diam mematung memandangi langkah Tiara yang semakin menjauh.

“Kau tidak ikut?” Baron sudah berdiri di samping nya lagi. Ia menyodorkan minuman dengan gelas berukuran kecil.

“Dia tak mau denganku. Kenapa juga harus ikut.” Jawab Dika. Mengikutinya pun percuma, Dia tak akan menoleh tapi justru akan menyuruhnya untuk berhenti.

“Haha, menyedihkan sekali nasib mu.” Tepukan keras mendarat di pundak Dika.

“Berusahalah terus, jangan menyerah. Menyerah hanya untuk seorang pecundang.”

Si botak ini! Gampang sekali Dia bicara.

15.45 WIB

Tiara menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Setelah mematikan mesin mobil Tiara turun, kakinya berjalan ke arah timur menuju supermarket. Disana sangat ramai pengunjung. Mungkin karena hari minggu. Terlihat dari beberapa anak muda yang sedang berbelanja di dalam sana. Beberapa anak kecil juga berlarian mengambil jajanan yang mereka inginkan.

Tiara mengambil keranjang belanja. Berjalan ke sisi barat dimana keperluan mandi berada di sana. Tangannya mulai mengambil beberapa barang ke dalam keranjang.

“Eh!” celetuk nya tiba tiba. Keranjang belanjanya terjatuh.

“Maaf, Aku tidak sengaja.” Ucapnya menunduk.

“Aura?” Mulutnya terbuka dengan mata membulat. Tiara berulang kali mengerutkan mata. Yang di hadapannya sekarang adalah wanita saingannya. Bagaimana dia ada disini?

Aura tersenyum. “Tiara? Apa kabar...” Uluran tangan menjulur ke arah Tiara. Tia tak membalas, hanya sedikit tersenyum berat.

“Se... sejak kapan kau di sini?” tanya Tiara sambil mengangkat keranjang belanja yang tergeletak di lantai.

“Aku baru datang, Aku mampir untuk membeli perlengkapan Ku untuk di rumah.”

Siapa yang peduli. Tiara tersenyum kecut.

“Oh. Baiklah, selamat datang kembali.” Hanya itu yang di katakan Tiara sebelum pergi ke antrian kasir.

Kenapa Dia harus datang? Bahkan Aku belum berhasil merayu Arga. Sialan!

Tiara terus menggerutu hingga sampai di rumah. Bahkan setelah masuk ke kamar dan berbaring. Ia terus mengomel tanpa henti. Susah payah mengejar cinta Arga. Dan belum juga berhasil. Dan kali ini semangatnya di patahkan oleh kedatangan wanita yang di cintai Arga. Tak Adil!

***

**Jangan lupa vote dan rate nya ya sayang! 🙏🙏🙏🙏

beri kritikan juga boleh, supaya author bisa perbaiki tulisannya lagi. 😙**

1
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Perannya Monalisa disini harus jadi CEWEK LEMAH,kalo aku jadi Lisa udah aku tampar tuh muka si Tika,Jangan taunya cuman nangis doang,Ckk ogeb..
Qaisaa Nazarudin
Untung aja Lisa menceritakan semuanya ke Arga,Biar Arga tau siapa Cia/Aura itu..
Qaisaa Nazarudin
Keluarga BENALU, Keluarga TOXIC
Qaisaa Nazarudin
Pasti lagi mencari Lisa nih
Qaisaa Nazarudin
Dasar pengecut..
Qaisaa Nazarudin
Bagus,pastikan jangan sampai dia ganggu Arga lagi..
Qaisaa Nazarudin
Ternyata Dika dengan Tiara,Ku pikir si Arga..Kalo si Arga mah aku langsung capcus cari novel lain,Soalnya aku gak suka oeran utama cowoknya si TEH CELUP..
Qaisaa Nazarudin
Adduuhh Nama perannya kesering ketukar,bikin feel baca ku ambyar .
Qaisaa Nazarudin
Astaga Lisa,Pertemuan pertama aja udah bikin Meri marah,Gimana Meri akan bisa menyukainya..Aduuh bakal bikin tambah ribet nih urusannya..
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Arga gak ngomong sama Ortunya Kalo emang dia gak suka sama Tiara..
Qaisaa Nazarudin
MERI apa MIRA?
Qaisaa Nazarudin
Tapi kenapa Feeling ku,Meri gak bisa menerima Lisa sebagian keluarga mereka,Semoga aja feeling ku salah ya..
Qaisaa Nazarudin
Oh ortunya Santi..
Qaisaa Nazarudin
Meri ortu nya Santi atau Hutomo?
Qaisaa Nazarudin
Alhamdulillah..Semoga Santi dan Suami membela dan mengembalikan HAK Lisa,Pasti kecelakaan itu ulah Paman dan bibi nya sendiri tuh..
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Santi gak bilang Lisa anak siapa? Apa ada sesuatu kah?
Qaisaa Nazarudin
Yang menjalaninya bukan nenek mu..
Qaisaa Nazarudin
Nah gini nih sikap yg gak ada TEGAS2 nya,Makanya tuh cewek ngenyel..
Qaisaa Nazarudin
Nah kan..SAYANG itu ada maunya,SAYANGnya itu ke ATM kamu doang..😁
Qaisaa Nazarudin
Menolak itu harus dengan Tegas Ga,Kalo cuman dengan marah2 dan di ketusin mah gak mampan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!