NovelToon NovelToon
My Poor Husband

My Poor Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Tamat
Popularitas:31.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Tiba-tiba saja nenek menyuruhku menikah dengan pria kurang mapan. Aku adalah seorang wanita yang memiliki karier mapan!! Apa yang harus aku lakukan? Kenapa nenek memilih laki-laki dibawah standarku? Apa sebenarnya tujuan nenek?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 22 - Amarah

Rizal merasa sangat marah. Dia marah karena Tia memperkenalkannya sebagai kakakk,

bukan suaminya. Dan dia juga marah pada laki-laki brengs*k yang mengaku-ngaku

sebagai calon pacar istrinya itu. Huuuhh, berani-beraninya mau mendekati

istriku?? Langkahi dulu mayatku!! Pikirnya geram.

 

Tia merasakan kemarahan Rizal. Selama perjalanan pulang, hanya keheningan yang ada

diantara mereka. Nenek juga menyadari ada yang tidak beres dengan hubungan

cucu-cucunya, tapi beliau memilih untuk diam dan tidak ikut campur masalah

cucunya.

 

Di motor pun Rizal masih terdiam.  Tia menjadi

lebih takut. Dia lebih senang jika Rizal memarahinya, menumpahkan segala

kekesalannya dibandingkan harus didiamkan seperti ini. Dia merasa menjadi

wanita paling penuh dosa di dunia.

 

Sesampainya diirumah, Rizal meletakkan barang-barang belanjaan di dapur, kemudian dia

menelungkupkan badannya diruang tamu  (baca : kamar tidurnya). Dia berusaha menghapus kemarahannya dengan mencoba

untuk tidur.

 

Namun tetap saja amarah itu masih memenuhi dadanya. Pria itu bernama Alex!! Apa

hubungan pria itu dengan istrinya? Apa mereka sepasang kekasih? Ahh..

Tidak-tidak, tadi laki-laki itu mengatakan bahwa dia adalah ‘calon pacar’,

berarti belum menjadi pacar. Bukan mantan pacar juga. Itu artinya nasib pria

itu hampir sama dengannya. Sama-sama belum mendapatkan hati Tia. Sama-sama

belum memenangkan hatinya. Apakah pria itu akan menjadi rivalnya sekarang??

Bagaimana perasaan Tia pada pria itu? Tia tidak tampak sangat membenci pria

itu. Apa istrinya sedang memberi lampu hijau pada pria lain?? Sepertinya

begitu, buktinya ketika dia ingin memperkenalkan diri sebagai suaminya,

istrinya itu langsung menutup mulutnya. Tidak ingin pria itu tahu hubungan

mereka yang sebenarnya. Trik apa yang harus dilakukannya agar wanita itu

memilihnya?? Apakah berpura-pura sebagai teman setia akan membuat wanita itu

menjadi miliknya? Sepertinya itu hal yang paling masuk akal untuk dilakukannya

sekarang. Bila dia bersikap sebagai suami pencemburu, wanita itu pasti akan

menjauh darinya. Dia harus membuat wanita ini mempercayainya dan hal  itu bisa dilakukannya hanya dengan cara

berteman .

Dari balik pintu kamarnya, Tia berusaha mengintip Rizal yang berbaring diruang tamu

membelakanginya. Tampaknya suaminya itu masih menyimpan amarah padanya. Apa

yang harus dilakukannya?? Didiamkan seperti ini rasanya sangat tidak enak.

Dirumah ini hanya ada mereka berdua, jika salah satu saling mendiamkan rasanya

sangat canggung. Apa dirinya harus mendekati Rizal?? Menjelaskan bahwa tidak

ada hubungan apa-apa antara dirinya dan Alex??

 

Ahhh…Tapi diperjanjian tertulis, kedua belah pihak tidak boleh saling mencampuri

urusan satu sama lain. Lagian kan mereka sepakat untuk berteman. Lalu mengapa

Rizal harus marah?? Mereka kan memang tidak memiliki hubungan suami istri pada

umumnya. Mereka teman!! Kenapa seorang teman harus marah ketika dirinya

mengenalkan pria lain?? Tia mengehela napas panjang.

 

“Yaudah lah, mungkin besok perasaannya akan lebih baik. Sementara biarin saja lah

dulu.” Pikir Tia sembari menutup pintu kamarnya. HP-nya sedari tadi penuh dengan

suara notif WA masuk. Pasti Alex yang sedang menghubunginya. Namun Tia merasa

lelah hari ini. Dia lelah menghadapi kedua pria itu. Yang satu sedang marah

alias ngambek, sedangkan yang satunya lagi sedang agresif-agresifnya

mendekatinya. Tia memilih mengabaikan keduanya.

***

 

Untuk menebus kesalahannya, Tia bangun pagi. Biasanya dikala libur dia akan memilih

bangun siang, namun kali ini dia bangun pagi. Dia ingin membujuk Rizal dengan

makanan. Pagi-pagi sekali dia sudah menunggu pedagang sayur lewat. Biasanya

Rizal selalu memasak untuk mereka, namun kali ini sebaliknya.

 

Tia tidak begitu pintar memasak. Selama ini nenek berusaha mengajarinya memasak,

namun dia tidak pernah mau belajar. Pada akhirnya dia hanya bisa memasak

masakan sederhana.

 

Pagi itu Tia memasak sayur bening, goreng ikan dan sambal. Untuk membut sambal pun dia

harus nyontek resep di mbah go*gle. Dia tidak berharap masakannya akan enak,

dia hanya berharap masakannya bisa dimakan.

 

Sebenarnya Rizal sudah bangun dari pagi. Namun karena hatinya masih terbakar api cemburu

dan amarah, dia memutuskan untuk tetap memejamkan matanya. Dia sedikit kaget

ketika istrinya itu bangun pagi dan memasak untuk mereka. Memang istrinya itu

pernah memasak untuk mereka sekali. Tapi setelah itu tidak pernah memasak lagi,

dan dialah yang selalu masak untuk mereka. Kali ini ingin sekali dia bangun dan

menemani wanitanya itu masak. Tapi rasa gengsi dihatinya masih terlalu besar.

Dia tetap memutuskan untuk berpura-pura tidur.

 

“Mas, Mas… Bangun… Sudah siang.” Tia mengguncang-gunang tubuh Rizal dengan lembut. Rizal

menikmati hal itu.

 

“Hoaaaammm…” Rizal pura-pura terbangun. Dia berakting masih marah.

 

“Mandi Mas, terus sarapan.” Kata Tia. Sebenarnya Rizal ingin menciumnya. Untuk kedua

kalinya istrinya itu memasak untuknya. Meskipun masakannya tidak begitu enak,

tapi karena yang memasak orang tercinta, rasanya menjadi berbeda.

 

“Hemmmmm…” Rizal menjawab dengan menggeram, seolah-olah menunjukkan kalau dia masih marah.

 

Setelah mandi, mereka sarapan bersama dalam keheningan. Tia ingin sekali rasanya

meminta maaf, namun dia tidak tahu bagaimana cara memulai percakapan mereka.

 

“Boleh Mas tahu, pria tadi malam itu siapa Dek?” tanya Rizal tiba-tiba. Tia sedikit

gugup mendapatkan pertanyaan tiba-tib seperti itu.

 

“Errrr… te…temen Mas.”

 

“Beneran cuman temen?” tanya Rizal menyelidik. Tia merasa terinterogasi. Dia mulai

memberontak.

 

“Sepertinya Aku tidak wajib menjawab pertanyaan Mas. Ingat perjanjian Kita Mas. Kita tidak

boleh saling mencampuri urusan satu sama lain…”

 

“Kalau Mas Tanya sebagai teman apa Adek gak mau jawab juga?? Bukankah Adek menganggap

Mas sebagai teman??.”

 

“Beneran sebagai teman ya? Gak lebih kan ya?” Rizal mengangguk putus asa. Hahhh!!

Pertemanan brengs*k, sampai kapan mereka berdua akan berstatus sebagai teman?

Kapan mereka bisa seperti pasangan menikah lainnya?? Rizal benar-benar putus

asa.

 

“Ya, sebenarnya Aku belum terlalu lama kenal pria itu Mas…” Dan Tia pun menceritakan

awal mula perkenalan mereka.

1
mama ELA
aku AB apa bisa aku sumbangin darah ku
mama ELA
jadi keinget dulu waktu awal² hamil
mama ELA
kakak aku tinggal di perumahan ini
Siti solikah
bagus
Siti solikah
wah Rizal beneran jadi mantunya pak sutedjo
Siti solikah
kasihan juga sheyla tapi ya ga harus nabrak kan
Siti solikah
semoga lekas sembuh ya tia
Siti solikah
wah pak Sutedjo sudah selingkuh dari istri pertamanya
Siti solikah
pak Sutedjo sangat menyayangi rizal
Siti solikah
sheyla ga punya harga diri
Siti solikah
senangnya
Siti solikah
manisnya
Siti solikah
ayo Tia dia kak izalmu
Siti solikah
dasar sheyla Mak lampir ngamuk
Siti solikah
manisnya rizal
Siti solikah
novelnya sangat sangat sangat bagus dan menarik,baca berkali kali ga pernah bosan
Siti solikah
baca lagi thor
Siti solikah
akhirnya berhasil juga
Siti solikah
akhirnya tamat,aku sering baca novel ini
Siti solikah
ternyata benar tia anaknya pak sutedjo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!