Nissa adalah istri yang mengalami penderitaan pada pernikahan nya. Setelah menikah karena perjodohan itu, banyak sekali rintangan dalam pernikahan nya. Suami nya yang kejam, dingin dan selalu menyakiti hati nya. Kehadiran mantan pacar suami nya lah yang membuat pernikahan itu tak mampu ia jalani lagi. Nissa yang selalu diabaikan oleh sang suami, Bagaimana kah ia bisa bahagia?
.
.
.
Penasaran? Silahkan baca novel ini.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 22 - APA YANG TERJADI ?
Malam ini, Andhika ingin segera memeluk Nissa. Kehangatan dari dekapan Nissa yang ia perlukan. Dengan keganasan yang ia punya Andhika segera berlari menuju kamar mereka dan tergesa - gesa membuka pintu kamar.
"Nissa!" Teriak Andhika.
"Nissa di mana dirimu?"
Nissa kemudian keluar dari kamar mandi sambil mengenakan jubah mandi nya. Kamar mandi yang berada tepat di depan ranjang mereka, membuat Andhika mudah menemukan Nissa.
"Andhika ada apa?" Tanya Nissa dengan heran.
Andhika segera berlari menuju Nissa dan memeluknya dengan erat.
"Andhika? Ada apa dengan mu?"
Pelukan Andhika masih erat berada di punggung Nissa.
"Tidak ada apa - apa" jawab Andhika pelan.
Sudah hampir dua puluh menitan mereka berpelukan, hingga akhirnya Nissa terduduk ke lantai merasakan lutut nya yang lemas karena terus berdiri dan menahan tubuh Andhika yang bersandar padanya dengan memeluknya. Andhika pun menggendong Nissa ke tempat tidur dan mendekap Nissa sambil bersandar pada kepala tempat tidur.
"Tidak seperti biasanya kenapa kau pulang awal?" Tanya Nissa dengan penuh kelembutan.
"Pekerjaan ku selesai dengan cepat"
"Lalu, kenapa kau buru - buru mencari ku?"
"Aku hanya merindukan mu"
Nissa hanya terdiam mendengar jawaban Andhika. Nissa tahu telah terjadi sesuatu antara Ros dan Andhika. Ia tidak tahu ada masalah apa, yang pasti suatu masalah telah terjadi tanpa sepengetahuan Nissa. Firasat perempuan tidak pernah salah mengartikan gerak - gerik lelaki mereka.
"Kau sudah makan?" Tanya Nissa kemudian.
"Sudah barusan, Terimakasih atas makanannya"
"Syukurlah jika kau suka" Andhika pun mendekatkan tubuh belakang Nissa lebih erat pada tubuh depan Andhika.
"Apa kamu datang ke perusahaan hari ini?" Tanya Andhika.
Nissa dapat merasakan dari suara Andhika, bahwa ia tidak ingin apa yang ia perbuat diketahui olehnya. Seolah takut sesuatu yang terjadi tidak boleh diketahui oleh Nissa sedikitpun.
"Ya, tapi sayang nya aku nggak masuk, kayak nya kau nggak ada di ruangan, soalnya kulihat di meja sekertaris tidak ada Lucas, mungkin saja kau dan sekertaris Lucas juga sedang pergi, jadi ku letakkan saja makanan nya di meja sekertaris Lucas"
"Oh begitu" Ada nada lega dalam suara Andhika.
Hati Nissa terasa pedih melihat kelegaan yang Andhika perlihatkan.
"Memangnya kau ke mana tadi?" Tanya Nissa.
"Aku....aku...itu....aku...ada rapat mendadak di lantai 8, maaf membuat mu kesulitan sampai mengantar kan makanan untuk ku" ucap Andhika terbata - bata.
Bohong.....Kau berbohong.....
Kenapa?
Mengapa Kaiu berbohong padaku?.....
Sebenarnya apa yang Kausembunyikan dariku?.....
Ucap Nissa dalam hati. Hatinya tidak bisa berhenti untuk merasa cemas. Hati nya terus merasakan sakit, pedih dan perasaan lainnya.
"Oh iya, sayang tadi ku lihat wanita itu ada di perusahaan mu, apa dia bekerja di perusahaan mu?" Tanya Nissa kemudian.
Gawat....apa Nissa sudah melihat Ros? Bagaimana mereka bisa bertemu? Dimana mereka bisa bertemu?
Andhika panik mendengar pertanyaan dari Nissa.
"Wanita itu? Siapa? Ros? Bagaimana mungkin dia bisa bekerja di perusahaan ku, kamu lihat dia di mana sayang?" Jawab Andhika
"Di dekat pintu masuk perusahaan"
"Mungkin kamu salah lihat, kan di perusahaan ku banyak wanita yang modelnya mirip - mirip Ros"
"Mungkin"
Bohong..... Seperti nya Andhika tidak ingin aku mengetahui pertemuan mereka.
Apa ini pertemuan rahasia mereka?
Apa yang mereka lakukan?
Apa yang mereka bicarakan?
Apa kah mereka akan kembali bersama?
Tidak!!....bisa saja Andhika ingin menyelesaikan masalah mereka.
Bukankah Andhika sudah berjanji padanya? Bukankah Andhika bilang padaku untuk mempercayai dirinya?
Kali ini aku ingin percaya padanya, aku percaya padanya...buktinya malam ini dia kembali padaku. Mungkin dia tidak ingin membuatku khawatir.
Lamunan Nissa itu pun terhenti oleh pertanyaan Andhika.🤣
"Kenapa kamu diam saja Nissa?" Andhika menyandarkan Dagunya pada bahu Nissa.
"Aku hanya lelah saja"
Mereka diam sejenak dari percakapan, namun tangan Andhika terus memeluk erat Nissa dan jari - jari Andhika bergerak - gerak di sekitar jari Nissa yang menandakan bahwa ia sedang gelisah. Andhika merasakan kehangatan dari tubuh Nissa namun hatinya terus merasa bersalah dan khawatir.
"Nissa" ucap Andhika pelan.
"Hmm?"
"Seandainya... seandainya" kata itu menggantung.
Dengan tidak sabar Nissa bertanya kembali.
"Seandainya kenapa?"
"Apa yang akan kamu lakukan jika aku menyakiti mu?"
"Apa kau akan menyakiti ku?" Tanya Nissa heran.
"Tidak maksud ku...Jika suatu saat aku akan menyakitimu apa yang akan kamu lakukan?"
"Hmm, mungkin aku akan marah padamu sedikit, tapi aku harus melihat dulu situasinya, kau akan menyakiti ku seperti apa dulu"
Andhika apakah kau akan menyakitiku? Pertanyaan ini sangat ambigu, dan aku tidak bodoh untuk mengetahui maksud mu, sebenarnya apa yang telah terjadi padamu?
"Oh, Begitu" Jawab Andhika.
Wajah Andhika saat ini terlihat seperti seseorang yang telah menanggung beban satu abad lamanya.
"Iya,Memang nya kenapa?"
"Tidak, aku hanya ingin tahu saja".
"Andhika? Apa terjadi sesuatu padamu?"
"Tidak"
"Nissa aku akan membahagiakan mu setiap harinya" Andhika mengucapkan kalimat itu dengan tiba - tiba.
"Ada apa ini, kenapa tiba - tiba kau mengucapkan hal itu,Kau membuatku merinding"
"Aku rasa, Aku harus mengatakan nya...selama ini Aku tidak pernah memberitahukan perasaan ku padamu, Aku masih belum tahu apakah Aku mencintaimu atau tidak, tapi Aku suka hidup bersama mu, dan Aku akan membahagiakan dirimu setiap harinya. Karena itu tolong jangan tinggalkan Aku"
Ada nada yang sedih dalam kalimat yang Andhika ucapkan. Nissa tidak tahu bagaimana harus meresponnya tapi hatinya tergugah pada harapan suami nya untuk kehidupan mereka.
Dasar Bodoh, Dasar nggak peka ! Mana ada sih orang yang menyatakan perasaan nya kayak kau gini! Kalau suka ya bilang aja suka, masa harus bilang suka hidup bersama ku? Bukan nya itu artinya sama aja dengan suka padaku? Duuh Andhika, apa aku bisa berharap padamu?
Ucap Nissa dalam hati.
"Nissa?"
"Kenapa?"
"Mana jawaban mu?"
"Jawaban apa?"
"Berjanjilah kamu tidak akan meninggalkan ku!"
"Kenapa Aku harus berjanji seperti itu?"
"Berjanjilah!" ulangnya dengan tegas.
"Lalu? Bagaimana dengan mu? Apa kau juga bisa berjanji tidak akan meninggalkan ku?"
"Tentu saja! Sekarang ku rasa....aku tidak akan pernah bisa hidup tanpa ada kamu" ucap Andhika dengan tulus.
"Oh"
"Oh apa? Iya atau tidak?"
"Iya" jawab Nissa lembut
"Bagus" Andhika kemudian mencium pipi Nissa dengan lembut.
Lima hari kemudian........
Pagi hari...Nissa bangun seperti biasa namun hari ini sedikit berbeda. Andhika tidak ada disamping nya. Setiap pagi Andhika selalu bangun setelah Nissa,Tidak seperti biasanya hari ini Andhika sudah tidak berada di sebelah nya. Nissa kemudian turun untuk mencari keberadaan suami nya. Setelah turun ke bawah Nissa melihat tumpukan dua buah koper besar di ruang tamu. Nissa berjalan mendekati koper tersebut,ia rasa ini miliki Andhika.
Tapi untuk apa koper tersebut?
Nissa pun kemudian melihat ada tumpukan Map dan Tiga buah tiket ke London. Satu milik suami nya dan satu lagi milik Ros. Satu nya lagi tidak sempat Nissa lihat karena Andhika keburu menghampiri nya.
"Nissa?"
Nissa mendengar suara Andhika yang mencarinya.
"Ya sayang, aku di depan"
Andhika kemudian muncul di hadapan Nissa dengan Dasinya yang belum terpasang.
"Nissa bisakah kamu membantu ku memasang ini?"
"Tentu saja"
"Kamu akan pergi?" Tanya Nissa sambil memasangkan Dasi Andhika.
"Ya"
"Kemana?"
"London"
"Berapa lama?"
"Mungkin enam sampai delapan hari?"
Ke London? Bersama Ros? Satu tiket lagi?
"Kenapa harus tiba - tiba?"
"Maaf ya sayang, Jadwal nya mendesak tapi aku janji setelah pulang aku bakal berikan waktu ku semuanya untuk mu"
"Kau pergi sama siapa?"
"Sekertaris Lucas laah, sama siapa lagi"
Bohong....bohong kenapa disembunyikan jika tidak ada apapun? Kenapa? Kalian berdua akan pergi dengan Lucas juga? sebagai alibi mu?
"Sayang sebentar lagi jam penerbangan ku, Aku pergi dulu ya"
Andhika pun mengecup bibir Nissa dan berlalu pergi.
-bersambung-
"Wanita tidak pernah mengharapkan banyak hal pada orang yang mereka cintai, ketulusan, cinta dan kejujuran itu sudah lebih dari cukup"