Kinara Kinanti seorang perantau yang bekerja sebagai tim redaksi di sebuah kantor Berita di Kota Jayra. Ia lahir dari keluarga menengah yang hidup sederhana. Di jayra, ia tinggal disebuah rumah sewa dengan sahabatnya sejak kuliah yang juga bekerja sebagai seorang model pendatang baru, Sheila Andini. Kinara sosok yang tangguh karena menjadi tulang punggung keluarga semenjak ayahnya sakit. Ia harus membiayai pendidikan adik bungsunya Jery yang masih duduk dibangku SMA. Saat bekerja di kantor ia sering mewawancarai tokoh pengusaha muda karena ia harus mengisi segmen Bincang Bisnis di kolom berita onlinenya. saat itulah ia bertemu dengan Aldo Nugraha, seorang Pengusaha yang juga ketua komunitas pengusaha muda di kota Jayra.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahaya Tulip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Galau yang melelahkan
Kinara terlihat bingung, apa yang harus dia katakan untuk membuktikan ketulusan Aldo. "Aku butuh waktu, selama aku belum memberikan jawaban sebaiknya kamu juga mempertimbangkan kembali." Aldo kecewa, ia berharap Kinara memberikan kejelasan apa yang harus dia lakukan. "Baiklah aku akan lakukan dengan caraku. Aku akan memberikan kesempatan untukmu mempertimbangkannya. Kalau begitu aku tutup telponnya." Aldo mematikan teleponnya. Ia menghela nafas. Dia akui tak pandai mengungkapkan perasaan. Ia lupa bagaimana dulu dia akhirnya bisa resmi berpacaran dengan Kamelia. Seolah waktu itu semua berjalan begitu saja.
Dulu Kamelia yang lebih dulu menciumnya dan memintanya untuk menjadi kekasih. Sedangkan saat ini dia yang menyukai Kinara lebih dulu seolah dia baru menemukan cinta sejatinya. Hal itu yang membuatnya bingung harus melakukan apa. "Mungkin butuh lebih banyak perhatian kecil," gumamnya. Tiba-tiba teringat permintaan mamanya untuk memberi waktu satu bulan berkenalan lebih dekat dengan Mita. Aldo makin galau. Satu sisi dia harus bekerja keras membuktikan ketulusannya pada Kinara, satu sisi dia harus memberi waktu pada Mita tapi hatinya sangat berat.
Aldo menekan tombol panggilan pada nomer Bastian. "Halo Bas, bisa bantu aku?" Bastian nampak heran, "Soal apa? tumben sampai minta bantuan seserius itu." Aldo menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Bagaimana ya, aku perlu tahu perasaan Kinara itu sebenarnya ada ketertarikan ga dengan aku?" dahi Bastian berkernyit. "Kenapa? Kamu ragu?" Apa perlu ku tanyakan pada Sheila?" Aldo nampak diam berpikir. "Bagaimana kalau kita ngobrol langsung bertiga. Kamu ada waktu siang ini?" Bastian tersenyum, "Baiklah aku coba tanya Sheila dulu, nanti ku kabari lagi." Aldo menutup telponnya.
Ada pesan masuk dari Kinara,
Kinara kembali ke ruang kerjanya. Ia tak ikut Ayu makan siang dikantin, hanya menitip cemilan untk pengganti makan siangnya. Bukan hanya karena ia menghindari cibiran karyawan lain. Tapi karena memang dia harus mencari Narsum sementara. Belum lagi harus menyiapkan daftar pertanyaannya. Kinara teringat yang disampaikan Aldo tadi kalau dia sudah mengupload video klarifikasi nya di medsos. Kinara membuka handphone nya dan mencari akun Aldo di medsos. "Oh benar sudah dia upload." Kinara memasang earphone.
"Halo selamat pagi, saya Aldo Nugraha Ingin menyampaikan beberapa hal sebagai klarifikasi dari berita yang beredar tentang saya. Yang pertama saya ingin memohon maaf atas ketidaknyamanan masyarakat tentang berita tersebut, saya yang sudah dideklarasi sebagai duta pengusaha muda merasa sangat terganggu dengan postingan berita tersebut karena dapat merusak nama baik saya secara pribadi, lembaga dimana saya bernaung dan juga atas nama negara.
Yang kedua Saya ingin meluruskan kesalahpahaman tersebut. Saya sebenarnya dengan Kamelia Wijaya sudah putus sekitar 4 tahun yang lalu. Dimana waktu itu saya masih kuliah semester akhir. Saya bisa membuktikan hal itu dari teman -teman kuliah saya yang menjadi saksi. Saya meminta pertanggung jawaban pihak yang sudah menyebarkan berita bohong untuk melakukan permintaan maaf secara resmi.
Yang terakhir saya sudah membahas permasalahan ini dengan pengurus inti komunitas pengusaha muda, saya sudah mengklarifikasi dan membantah tuduhan tersebut namun saya rasa ada pihak yang memang ingin menjatuhkan reputasi saya dengan sengaja. Sebagai bentuk menjaga perdamaian dan menghindari konflik di antara pengurus saya akan mengajukan pengunduran diri dari kepengurusan tersebut tapi saya tetap tidak bisa menerima perusakan nama baik saya dan mengharapkan permintaan maaf dari pihak penyebar berita tersebut secara resmi untuk membersihkan nama baik saya.
Saya akan melacak pelakunya, dan tidak akan segan-segan membawa ke pihak berwajib. Demikian yang bisa saya sampaikan. Terima kasih dukungan yang tak putus untuk saya. Sukses dan sehat selalu ".
"Untung saja dia tidak menyinggung soal aku, bagaimana dia menjelaskan ke orang-orang yang sudah dia bohongi soal hubungan kami nanti?" gumam Kinara. Ayu baru saja kembali dan menyodorkan dua bungkus roti dan 1 gelas es kopi. "Kamu sudah dengar klarifikasi Aldo?" Kinara mengangguk, "Untung saja dia ga bahas soal kalian. Pak Lukman juga sepertinya belum menjelaskan ke pihak manajemen." Kinara mengangguk, "Iya syukurlah. Dia sudah mempertimbangkan apa yang akan disampaikan dengan teliti." Ayu mengangguk.
"Apa dia ada menghubungimu?" Kinara mengangguk. "Apa katanya?" Kinara menghela nafas. "Dia menyatakan perasaan nya. Tapi aku masih minta waktu untuk berpikir. Kamu tahu kan bagaimana barbar nya Kamelia? Sepertinya dia masih belum bisa terima Aldo move on darinya." Ayu bingung, "Apa kamu khawatir dia berbuat kasar lagi?" Kinara bersandar dikursinya. "Dia bisa berbuat lebih parah, dengan kekuasaan nya dia bisa dengan mudah membuat aku kehilangan pekerjaan. Aku belum siap Yu, aku tulang punggung keluargaku." Ayu ikut bersedih. "Jadi apa yang akan kamu jawab pada Aldo, apa kamu akan menolak karena kamu takut kehilangan pekerjaan?" Kinara tertegun.
"Apa aku terlalu naif jika beralasan seperti itu?" Ayu menghampirinya. "Coba kamu tanya kata hatimu, sebenarnya seberapa besar kamu mencintainya dan seberapa besar halanganmu? Jika rasa cintamu lebih besar pasti halangan itu akan mudah kamu lalui. Tapi jika halangan mu lebih besar dari rasa cintamu. Kamu harus mengambil keputusan itu meski ada luka dihatimu." Kinara merasa lelah, tak pernah dia segalau ini.
Selama ini dia tak punya waktu untuk berurusan soal cinta, selain memang tak ada yang mau dengannya dia juga membatasi hubungan dengan lain jenis, dia hanya menyibukkan diri dengan bekerja mencari nafkah. Tapi dia juga tak bisa membohongi perasaannya dengan Aldo, ia perlahan menyukai dan memberi perhatian untuknya. Aldo pun tak kalah peduli dengannya.
Kinara memilih kembali bekerja. Mungkin setelah bicara dengan Aldo langsung saat dirumah nanti dia baru bisa tahu apa yang sebenarnya yang diinginkan dan ditakuti oleh hatinya .